Malam Pertama di hari ke-25

"Aku ambilin puding ya" ujar Tiara

Rehan hanya menatap nya saja dari tempat duduknya.

Tiara mengeluarkan pudingnya dari kulkas lalu meletakkan dimeja lalu memotong pudingnya dan menuangkan vla nya.

"Ini pudingnya" Ujar Tiara.

Rehan mengambilnya dan memakannya tapi matanya tak lepas memandang Tiara. Ia menatap Tiara dengan senyuman tipisnya, membuat Tiara salah tingkah.

"Kamu mau?! Tanya Rehan menyodorkan puding dengan sendoknya.

Tiara tersenyum, lalu membuka mulutnya tapi Rehan malah Iseng memakan puding yang Ia hendak suapin ke Tiara.

Gelak tawa Rehan membuat Tiara kesal, Tiara membuang mukanya tak ingin melihat Rehan. Muka Tiara merah malu serta marah karena Candaan Rehan.

"Lah kok marah, ini aku beneren mau suap, mana mulutnya" Ucap Rehan masih terkekeh kecil

"Gak ah, kamu aja yang makan aku udah kenyang" Ujar Tiara yang tetap memalingkan wajahnya tak ingin melihat Rehan.

Rehan berdiri dari tempatnya menuju Tiara. "Buka mulutnya" Seru Rehan

"Gak mau, apa sih Re" Tiara mengerutkan alisnya... ia memalingkan wajahnya kembali ke sisi kiri nya.

"Beneran?! Ini enak banget lo" ledek Rehan sambil membawa sendok dekat ke mulutnya.

Tia tertawa kecil "Dikit aja deh" ucap Tiara pelan.

"Yaah, udah terlanjur masuk mulut Ti" Ujar Rehan

Tiara membalik badannya lalu menatap Rehan "kamu sengaja kan, iseng banget" Ujar Tia denga wajah kesal.

Rehan tersenyum melihat nya lalu membungkuk di hadapan Tiara tangannya sebelah memegang meja sementara satunya memegang kursi Tiara.

"Mau nyicip Gak?! Ucap Rehan pelan.

"Nyicip, maksu..... emm..." Rehan mendaratkan sebuah ciuman puding ke Tiara.

Manis, sisa vla nya masih menempel di sekitar bibir Rehan, hingga membuat c.uman mereka tambah manis.

Namun mereka tidak sadar, Papa Andi dan Papa Dirga serta Mama Dirga melihat mereka dari kejauhan, tersenyum- senyum.

Hari sudah semakin sore, Rehan dan Tiara pamit namun Papa Andi masih tinggal karena ingin main catur bersama Papa Dirga.

"Ini jangan lupa masukin kulkas ya Ti, biar gak basi nantinya" Ujar Mama Dirga memberikan beberapa kotak makanan untuk di simpan di kulkas.

Lumayan ngirit tenaga, Tia gak perlu capek capek masak besok...

"Iya Ma, Tiara memeluk ibu mertua nya itu lalu tak lupa ia pamit kepada Kedua Papanya. Begitu juga dengan Rehan.

"Jangan lupa Re waktu kamu tinggal tiga minggu lagi" ujar Papa Dirga

"Apa sih Pa, Rehan mengkerut"

Sementara Papa Andi bingung, Ia menatap Tuan Dirga.

Tuan Dirga mengedipkan matanya pada Papa Andi yang berarti 'nanti gue jelasin'.

Mereka pun pamit lalu segera menuju mobil.

(Di dalam mobil)

Trrrt (bunyi telpon)

"Halo Put" jawab Tiara

....

"Oh gitu, ya udah gak apa-apa, besok ke cafe dekat rumah sakit aja"

....

"Ok, Thank you Put" Tiara menutup telponya.

"Siapa?! Tanya Rehan

"Putra, ada pasien yang mau Ia bawa cuman Pasien ini gak mau kerumah sakit periksanya"

"Lah jadi?! Gimana periksanya.

"Nanti kita ketemuan di cafe dekat Rumah Sakit, aku bawa alatnya aja kesana hanya cek biasa aja kok" Ujar Tiara.

"Ooh" Rehan ingin sekali menanyai lebih lanjut, cuman apa hubungan nya sama dia bukannya ini rencananya kan.

Putra akhirnya berhasil PDKT dengan Tiara.

Setelah perjalanan yang lumayan, mereka pun sampai dirumah, dan hari juga sudah malam. Rehan langsung memarkir mobilnya di garasi.

Sementara Tiara sudah lebih dulu naik keatas, Ia gerah sekali ingin cepat-cepat membersihkan badannya.

"Udah mandi?! Tanya Rehan melihat Tiara keluar dari kamar.

"Iya Udah, kamu ngapain di situ?! Tiara maju mendekati Rehan.

"Masukin makanan yang kita bawa tadi" ujar Rehan.

"Astaga, iya aku lupa ambil tadi di mobil.. thank you ya Re" ujar Tiara lalu Ia berjalan menuju Sofa dan duduk memutar TV.

Rehan selesai memasukan semua kotak makananya Ia pun berjalan ke kamar ingin membersihkan dirinya juga. "Aku mandi dulu ya" ucap Rehan.

"Hem" balas Tiara yang asyik nonton drakor.

Setelah beberapa menit Rehan selesai mandii, ia pun keluar dari kamar dan mengambil segelas air di daput.

"Re, tolong lemparin ikat rambut hitam ku dong di pantry" Ujar tiara menoleh ke belakang.

"Ini?? Tunjuk Rehan, lalu Tiara mengangguk "tangkap ya" dan Rehan melemparkannya.

"Thank you" ujar Tiara, lalu Ia mengikat rambutnya dengan model kuncir kuda.

Rehan terhenti di belakang Tiara melihat Ia mengikat rambutnya. Tengkuk Leher Tiara kini terlihat jelas. Apalagi Tia memakai kaos yang lehernya sedikit lebar.

....Seketika Bulu- bulu halus di tangan dan kaki Tiata berdiri, dengan Cepat Ia menoleh kebelakang.

Rehan.....

Matanya dan Rehan kini saling menatap, bahkan hembusan nafas mereka pun terasa karena sangking dekatnya.

"Ka..kamu ngapain c.um tengkuk aku" Tiara gugup, sementara Rehan hanya tersenyum.

Aku udah bilang belum sih, Rehan tuh kalo habis mandi trus tersenyum gantengnya berkali-kali lipat kaiak Lee Min Ho.

"Mencium Istri memang gak boleh?! Ujar Rehan lalu ia menaiki sofanya dan duduk di samping Tiara.

Bluussshhh wajah Tiara memerah.

Rehan menatap Tiara sejak Ia duduk di sebelahnya. Membuat Tiara salting dan tidak konsen untuk menonton.

"Kamu jagan liat aku gitu lah, aku jadi malu" Ucap Tiara dengan pandangannya terus kedepan.

Rehan mendengus "kamu memang gak pernah di tatap cowok begini?! Tanya Rehan membuat Tiara diam seribu bahasa.

"Jadi gimana Ti? Tanya Rehan.

"Gimana apa?! Kini Tiara sudah tidak salting lagi bahkan Ia menatap Rehan.

"Yah gimana mau lanjutin yang tadi gak?!

"Tadi? Tiara berusaha mengingat...

Blusssh... Wajahnya memerah lagi.

Yah, pergulatan adu mulut mereka di rumah mama tadi. Tiara sendiri berkata untuk lanjut dirumah saja, karena gak enak ada orang tua.

"Yah, di rumah kan bukan berarti sekarang... Ujar Tiara gugup lagi.

Rehan memasang wajah kecewanya. Di depan Tiara.

"Ngapain kamu begitu..." Tiara berdiri hendak masuk ke kamar, namun tangannya di tahan oleh Rehan.

"Apa?! Tanya Tiara memasang wajah galak, artinya jangan buat macam-macam.

"C.uman aja deh Ti" ujar Rehan memajukan bibirnya, Tiara menepis tangan Rehan lalu masuk kamar. Ia menarik selimut hingga lehernya lalu menutup matanya.

Tidak sampai sini, akibat C.uman pertama mereka setelah menikah Baik Rehan maupun Tiara ketagihan dengan c.uman tersebut.

Hanya saja Tiara masih bisa menahannya, namun gimana dengan Rehan dia seorang Maniak Se x, seorang Hyperse xual menahannya sangat sulit, di tambah lagi Tiara sudah sah menjadi Istrinya.

Rehan pun ikut masuk kamar ia mematikan Tv serta lampu tengah, lalu masuk kamar dan mematikan lampu kamarnya juga.

Rehan merangsek masuk kedalam selimut, lalu Ia memeluk Tiara dari belakang. Tia merasa seseorang melingkar pinggangnya. Ia menoleh.

Rehan... Em....

Rehan langsung menc.um Tiara.

"Re... Tiara mencoba melepaskan pelukan Rehan.

"Ssst, gue janji bakalan lembut" bisik Rehan lalu Ia memebenamkan kepalanya di leher Tiara kembali Menc.um Tiara dengan lembut lada bibirnya.

Tiara pun perlahan menikmati C.uman tersebut, Rehan menepati omongannya ia sangat Gentle. Tiara seakan terhipnotis dengan sentuhan Rehan malam ini.

Yang ia tahu seorang Hyperse x sangat kasar dan sangat egois, namun lewat c.uman malam ini Rehan membuktika bahwa Ia juga bisa bermain lembut.

***

(Rumah Keluarga Dirga)

"Apa?! Cucu?! Ucap Papa Andi

"Iya Mas, aku kerjain Rehan dan bikin lelucon seperti itu" ujar Papa Dirg dengan kekehannya.

"Memang Mas Dirga ini ada-ada aja Mas Ndi" seru Nyonya Dirga

Papa Andi pun tak bisa menahan ketawanya, "iya juga sih, saya juga udah kepengen gendong cucu" ucap Papa Andi di sambut tawa Nyonya dan Tuan Dirga.

Episodes
1 Pernikahan
2 Suami dan Istri
3 Rumah Tangga
4 Kembali Bekerja
5 Pekerjaan Masing-masing
6 Cucu
7 Janji Makan Siang
8 Ruang Rahasia
9 Perhatian Tiara
10 Terbuka atau Tidak
11 Rehan Dirga
12 Tiara Witcjaksono
13 Hari Baru
14 Teman Lama
15 Malam Pertama di hari ke-25
16 Mandi Tengah Malam
17 Pertengkaran
18 Amarah Rehan
19 Pulau Galang
20 RSCK
21 Rehan, Tiara, Mona, Putra
22 Tersentuh
23 Kesempatan
24 Petuah Papa
25 Keputusan
26 Mesra
27 Mesra Bagian II
28 Tidak Di duga
29 KB Alat Kontrasepsi
30 Mona dan Sachi
31 Masa Lalu yang kembali
32 Sebelum Badai I
33 Rehan Pulang
34 Masa yang tenang
35 Makan Malam (I)
36 Makan Malam (II)
37 Perasaan Putra
38 Rasa Bersalah
39 Kepergian
40 Sahabat
41 Ceria kembali
42 Siapa dan Apa
43 Anak
44 Sachi dan Tiara
45 Terpaksa berbohong
46 Tingkat Keamanan
47 Sayang Kalian Readers
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima puluh satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima puluh tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Limah puluh Tujuh
58 Visual Karakter
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 FYI
82 Delapan puluh Satu
83 Delapan puluh dua
84 Delapan puluh tiga
85 Delapan puluh Empat
86 Delapan puluh lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan tujuh
89 Delapan delapan
90 Delapan Sembilan
91 sembilan puluh
92 sembilan puluh satu
93 sembilan puluh dua
94 Sembilan puluh tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan puluh lima
97 announ
98 Sembilan puluh enam
99 sembilan puluh tujuh
100 Sembilan puluh delapan
101 Sembilan puluh sembilan
102 Seratus
103 Seratus dua
104 Seratus tiga
105 Seratus empat - Seratus Lima
106 Seratus enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua belas
113 Seratus tiga belas
114 Announ
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Pernikahan
2
Suami dan Istri
3
Rumah Tangga
4
Kembali Bekerja
5
Pekerjaan Masing-masing
6
Cucu
7
Janji Makan Siang
8
Ruang Rahasia
9
Perhatian Tiara
10
Terbuka atau Tidak
11
Rehan Dirga
12
Tiara Witcjaksono
13
Hari Baru
14
Teman Lama
15
Malam Pertama di hari ke-25
16
Mandi Tengah Malam
17
Pertengkaran
18
Amarah Rehan
19
Pulau Galang
20
RSCK
21
Rehan, Tiara, Mona, Putra
22
Tersentuh
23
Kesempatan
24
Petuah Papa
25
Keputusan
26
Mesra
27
Mesra Bagian II
28
Tidak Di duga
29
KB Alat Kontrasepsi
30
Mona dan Sachi
31
Masa Lalu yang kembali
32
Sebelum Badai I
33
Rehan Pulang
34
Masa yang tenang
35
Makan Malam (I)
36
Makan Malam (II)
37
Perasaan Putra
38
Rasa Bersalah
39
Kepergian
40
Sahabat
41
Ceria kembali
42
Siapa dan Apa
43
Anak
44
Sachi dan Tiara
45
Terpaksa berbohong
46
Tingkat Keamanan
47
Sayang Kalian Readers
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima puluh satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima puluh tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Limah puluh Tujuh
58
Visual Karakter
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
FYI
82
Delapan puluh Satu
83
Delapan puluh dua
84
Delapan puluh tiga
85
Delapan puluh Empat
86
Delapan puluh lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan tujuh
89
Delapan delapan
90
Delapan Sembilan
91
sembilan puluh
92
sembilan puluh satu
93
sembilan puluh dua
94
Sembilan puluh tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan puluh lima
97
announ
98
Sembilan puluh enam
99
sembilan puluh tujuh
100
Sembilan puluh delapan
101
Sembilan puluh sembilan
102
Seratus
103
Seratus dua
104
Seratus tiga
105
Seratus empat - Seratus Lima
106
Seratus enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua belas
113
Seratus tiga belas
114
Announ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!