Janji Makan Siang

(Di dalam mobil)

"Ntar aku jemput pas makan siang ya" Ujar Rehan.

"Gak usah, aku naik taksi aja...

"Naik taksi?! Kenapa?! Kamu gak suka aku jemput, ntar gimana kalo Papa & Mama tahu kamu kesana pakek taksi, bisa di salto aku sama Papa" Ujar Rehan

"Iih... Kebiasan banget sih, aku belum selesai ngomong juga" kesal Tiara.

"Maksud aku, aku naik taksi aja ke kantor kamu gitooh" Tiara memajukan mulutnya kesal.

"Jangan monyong-monyongin gitu bibir lo, ntar gue cium" seru Rehan..

Tiara berdecak memutar bola matanya.

Setelah melewati beberapa belokkan kiri dan kanan serta melalui empat lampu merah akhirnya mereka sampai.

"Thank you ya" Ucap Tiara.

"Nih, Rehan memberikan tangannya

"Apaan?! Tiara bengong menatap Rehan lalu tangannya.

"Cium tangan suami pas lo mau pergi" Ucap Rehan. "Atau lo mau bibir gue" kini giliran Rehan memonyongkan bibirnya.

Tiara menaikan alis sebelahnya dan menerjapkan matanya beberapa kali.

Lalu Ia menyalami tangan Rehan..

"Terimakasih Pak Rehan and BHaay" Tiara mengegas lalu keluar dari mobil Rehan.

Reham tertawa ngakak melihat tingkah istrinya.. lalu meneruskan perjalanan nya ke kantor.

"Ciee... Yang diantar Suami... Ledek teman-teman RSCK

"Kalian gak ada pasien untuk di jaga apa?! Tanya Tiara terus berjalan meninggalkan teman-temannya di loby.

"Hai Dim" Tiara sedikit terkejut melihat Dimas berdiri di depan pintu ruangannya.

"Mba Tia, untung cepat datang" wajah Dimas sangat panik.

"Ada apa Dim?! Ujar Tiara sembari membuka ruangan kerjanya.

"Mba hari ini ada pasien UGD yang akan di Transfer dari puskesmas daerah, Kebocoran Jantung Mba" seru Dimas

"Apa?! Trus sekarang dimana?! Tiara dengan cepat menaruh tas nya lalu mengambil baju dokternya.

"Lima menit lagi sampai Mba, mereka pakai helikopter" Ucap Dimas..

"Ya udah, ayo segera keatas, yang kamu pegang itu CT scan nya kan, berikan sama saya" Tiara bergegas berlari dengan Dimas menuju atap Rumah Sakit.

***

"Halo Mon, lo bisa ke kantor gak, sekalian bawa dokumen lapangan kemarin dong" Rehan berbicara lewat ponselnya.

....

"Ok, cepet ya soal nya siang ini gue mau keluar, thank you" Rehan menutup telponnya.

Tok..tok..tok

"Masuk"

Pesi membuka pintu lalu berjalan menuju Rehan. "Em Re, gue butuh tanda tangan lo" pesi memberikan dokumen.

Rehan melihatnya dengan sangat teliti.

"Bokap lemparin ke gue lagi? Tanya Rehan.

"Sory Re, pagi ini Hana balikkin lagi ke gue, bokap bilang yang di kalimantan di serahin ke elo, karena beliau udah mau ngegym Olahraga" Ujar Pesi..

"NGEGYM?! Rehan menaikkan alisnya

"Iya Re, katanya biar kuat main dengan cucu" Pesi terkekeh "topcer nih ceritanya" tambah Pesi lagi.

Astaga si Papa....

Rehan memejamkan matanya lalu menjatuh kan dirinya di sandaran kursi.

"Lah kenapa lo Re?

"Gak apa-apa, udah lo tinggalin aja dokumennya, biar gue bicara sama bokap" Rehan masih memejamkan matanya.

Haah, cucu... gue masih belum bisa...

Rehan menarik nafasnya dalam-dalam, ada sesuatu dalam dirinya hendak berontak.

Lalu Ia bergegas menelpon Mona agar segera datang.

Mona pun akhirnya tiba di perusahaan dG lebih tepatnya di ruangan Rehan.

"Gila sih lo, s*nting" Mona memaki Rehan

"Trus gue mesti gimana lagi Mon, anak?! Aarrgh" Rehan menendang Angin.

"Kan dari awal gue udah bilang ke lo, seharusnya lo jujur sama Tiara tentang kondisi lo" Mona pun ikut terbawa emosi.

"Trus, kalo dia gak terima sama keadaan gue gimana and dia batalin semuanya trus bokap gue nanya alasannya, bisa ambyar semuanya Mo"

Mona menghela nafas nya, Ia tahu bahwa ini adalah sesuatu yang berat buat Rehan, bahkan sangat berat.

Mona melangkah maju dan memeluk Rehan... "Ok, sory gue minta maaf gue salah, kita akan pikirkan sama-sama jalan keluarnya" Ujar Mona.

Rehan menarik nafas dalam-dalam mencari ketenangan.

....

"Jadi lo mau gimana?! Tanya Mona yang kini sudah duduk di depan Rehan.

"Gue bakal ancam bokap gue, kalau gue segera jadi CEO gue akan ceraikan Tiara" Ucap Rehan.

"Lo udah pikir matang-matang ngomong gitu, gimana keluarga lo dan Tiara nanti Re?!

"Mo, Tiara tuh pantas dapetin yang lebih baik, kalau sama gue dia akan luka Mo, dia pasti akan kecewa sama gue" Seru Rehan memukul dadanya.

Trrrt, bunyi telpon Rehan.

"Re, kamu dimana?! Aku udah di lobi" Suara Tiara..

"Tia?! Ooh, ok aku turun sekarang" Ujar Rehan lalu mematikan ponselnya.

"Kita lanjut nanti ya Mon, gue ada makan siang dengan nyokap" Ucap Rehan, bergegas keluar ruangannya dan menuju lift.

"Rehan,Rehan, sampai kapan lo akan lari begini Re?! Mona menggelengkan kepalanya.

(Lobi dG Corp)

"Heii... Lama ya?! Tanya Rehan.

"Santai aja, aku juga baru nyampe kok" Ujar Tiara tersenyum. Namum Rehan diam memamatung menatap bibir Tiara.

"Re... Kenapa?! Tiara melambai di depan wajah Rehan..

"Eng...nggak... Bibir lo merah bikin gemesh" Frontal Rehan.

"Apaan sih, mau ngajak berantem nih" Tiara mengepalkan tangannya.

"Nggak-nggak... Udah ayo... " Rehan berjalan melalui Tiara lalu masuk ke mobilnya.

***

(Rumah Keluarga Dirga)

"Hai sayang" Nyonya Dirga mendaratkan pipinya di pipi Tiara lalu memeluknya.

"Hai Ma..." Rehan membuka kedua tangannya berharap pelukan.

Namun mamanya malah pergi membawa Tiara menuju ruang makan.

Rehan memiringkan kepalanya bersamaan dengan mengangkat sebelah alisnya. Lalu mendengus tak percaya Mamanya kini mengabaikannya.

Tuan Dirga pun tiba setelah beberapa menit Rehan dan Tiara tiba, dan langsung menuju dapur mencuci tangannya dan duduk semeja dengan Istri, anak serta menantu nya.

"Gimana Ti, enak gak masakan mama?!

"Enak Ma" Tiara tersenyum memandang Mertuanya.

"Kamu biasa masak apa dirumah?! Tanya Mama mertuanya.

Nyonya Dirga menanyakan perihal masakan bukan berarti Ia tak tahu Tiara bisa masak, malahan karena Ia tahu, dan Ia sangat suka masakan Tiara.

Nyona Dirga beberapa kali pernah menyicipnya.

"Roti sama Nasi goreng Ma, celetuk Rehan yang tengah asik melahap masakan mamanya.

Tiara langsung salah tingkah "iya Ma, kemarin kita baru belanja, karena belum ada apa-apa dirumah" Ucap Tiara.

"Oh iya, astaga mama lupa untuk menyuruh Rehan belanja dulu" Nyonya Dirga meletakkan sendoknya dan menatap Rehan.

"Sudah, sudah... Kita nikmati saja dulu makanannya" Ujar Tuan Dirga tersenyum ramah.

Mereka pun mulai menyantap makanan yang ada di meja.

***

Masih ada waktu tiga puluh menit sebelum kembali ke kantor, Nyonya Dirga mengajak mereka untuk duduk sebentar di gajebo halamanya. Menyantap hidangan penutup.

Puding coklat dengan Vla kesukaan Rehan.

Mata Tiara berkaca-kaca melihat puding tersebut. "Tia ada apa nak?! Tanya Tuan Dirga memegang bahu menantunya itu.

"Gak apa-apa Pa, hanya teringat Mama Tia juga suka sekali membuat puding coklat vla" Tiara tersenyum.

Suasana pun menjadi sedikit canggung, "Tia suka juga puding ini?! Tanya Nyonya Dirga.

"Suka Ma, tapi sejak Mama Tia pergi Tia gak pernah makan lagi" Ujar Tiara, lalu ia mengambil puding nya dan memakannya.

"Enak? Tanya Tuan Dirga

"Enak Pa" Tiara tersenyum menatap Tuan Dirga air matanya jatuh membasahi pipi sebelah kanannya.

Lalu Tiara memandang Nyonya Dirga "Enak banget Ma" Tia mencoba tersenyum dengan mimik wajah nya yang sedih malah terlihat lebih sedih sudut bibirnya tertarik ke bawah.

Nyonya Dirga berdiri dari tempat duduknya lalu memeluk Tiara. Sementara Rehan hanya menatap ke bawah, melihat tanah yang di injaknya lebih menarik.

Tiga puluh menit berjalan begitu cepat, Rehan dan Tiara pamit duluan karena Rehan harus mengantar Tiara lebih dulu.

(Dalam Mobil)

Apa gue bilang sekarang ya soal cucu yang di minta Papa. Ah, tapi suasana hatinya lagi gak enak kaiaknya.

Rehan berargumen dengan pikirannya sendiri, haruskah Ia memberitahukan Tiara sekarang atau mengulur waktunya sedikit lagi.

Aaakh, bodoh amat nanti aja deh.

Rehan memfokuskan pandangannya ke depan.

Sementara Tiara hanya menyandar dan menatap jalanan serta gedung gedung yang ia lewati.

Setelah 45 menit mereka tiba di RSCK.

"Ti, kita udah sampai" Ujar Rehan lalu melirik Tiara... "Lah tidur?! Rehan melepas sabuk pengamannya, perlahan Ia menurunkan sandaran kursi Tiara.

Jika Ia ingat ingat lagi, kemarin malam Tiara pulang sangat malam, yaitu jam dua malam atau pagi tepatnya. Pasti Ia sangat mengantuk.

Rehan menatap wajah Tiara dengan saksama.

Cantik, Baik, dan juga pintar, memiliki hati yang lembut... "Tia gue sangat gak pantas untuk jadi suami lo" Rehan berbisik dalam hatinya.

"Gue laki-laki brengsek Ti" Rehan mengingat kejadian siang ini tentang puding coklat kesukaannya.

....

Terpopuler

Comments

Dee@n

Dee@n

menarik

2020-07-08

1

rani ampangisi

rani ampangisi

semangat thor...

2020-06-07

0

S.a.khair

S.a.khair

Semangat! ayo kita buat gerakan saling mendukung author pemula, udah aku bom like + rate 5 karya kk... mampir juga ya 🙏

2020-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Suami dan Istri
3 Rumah Tangga
4 Kembali Bekerja
5 Pekerjaan Masing-masing
6 Cucu
7 Janji Makan Siang
8 Ruang Rahasia
9 Perhatian Tiara
10 Terbuka atau Tidak
11 Rehan Dirga
12 Tiara Witcjaksono
13 Hari Baru
14 Teman Lama
15 Malam Pertama di hari ke-25
16 Mandi Tengah Malam
17 Pertengkaran
18 Amarah Rehan
19 Pulau Galang
20 RSCK
21 Rehan, Tiara, Mona, Putra
22 Tersentuh
23 Kesempatan
24 Petuah Papa
25 Keputusan
26 Mesra
27 Mesra Bagian II
28 Tidak Di duga
29 KB Alat Kontrasepsi
30 Mona dan Sachi
31 Masa Lalu yang kembali
32 Sebelum Badai I
33 Rehan Pulang
34 Masa yang tenang
35 Makan Malam (I)
36 Makan Malam (II)
37 Perasaan Putra
38 Rasa Bersalah
39 Kepergian
40 Sahabat
41 Ceria kembali
42 Siapa dan Apa
43 Anak
44 Sachi dan Tiara
45 Terpaksa berbohong
46 Tingkat Keamanan
47 Sayang Kalian Readers
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima puluh satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima puluh tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Limah puluh Tujuh
58 Visual Karakter
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 FYI
82 Delapan puluh Satu
83 Delapan puluh dua
84 Delapan puluh tiga
85 Delapan puluh Empat
86 Delapan puluh lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan tujuh
89 Delapan delapan
90 Delapan Sembilan
91 sembilan puluh
92 sembilan puluh satu
93 sembilan puluh dua
94 Sembilan puluh tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan puluh lima
97 announ
98 Sembilan puluh enam
99 sembilan puluh tujuh
100 Sembilan puluh delapan
101 Sembilan puluh sembilan
102 Seratus
103 Seratus dua
104 Seratus tiga
105 Seratus empat - Seratus Lima
106 Seratus enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua belas
113 Seratus tiga belas
114 Announ
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Pernikahan
2
Suami dan Istri
3
Rumah Tangga
4
Kembali Bekerja
5
Pekerjaan Masing-masing
6
Cucu
7
Janji Makan Siang
8
Ruang Rahasia
9
Perhatian Tiara
10
Terbuka atau Tidak
11
Rehan Dirga
12
Tiara Witcjaksono
13
Hari Baru
14
Teman Lama
15
Malam Pertama di hari ke-25
16
Mandi Tengah Malam
17
Pertengkaran
18
Amarah Rehan
19
Pulau Galang
20
RSCK
21
Rehan, Tiara, Mona, Putra
22
Tersentuh
23
Kesempatan
24
Petuah Papa
25
Keputusan
26
Mesra
27
Mesra Bagian II
28
Tidak Di duga
29
KB Alat Kontrasepsi
30
Mona dan Sachi
31
Masa Lalu yang kembali
32
Sebelum Badai I
33
Rehan Pulang
34
Masa yang tenang
35
Makan Malam (I)
36
Makan Malam (II)
37
Perasaan Putra
38
Rasa Bersalah
39
Kepergian
40
Sahabat
41
Ceria kembali
42
Siapa dan Apa
43
Anak
44
Sachi dan Tiara
45
Terpaksa berbohong
46
Tingkat Keamanan
47
Sayang Kalian Readers
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima puluh satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima puluh tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Limah puluh Tujuh
58
Visual Karakter
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
FYI
82
Delapan puluh Satu
83
Delapan puluh dua
84
Delapan puluh tiga
85
Delapan puluh Empat
86
Delapan puluh lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan tujuh
89
Delapan delapan
90
Delapan Sembilan
91
sembilan puluh
92
sembilan puluh satu
93
sembilan puluh dua
94
Sembilan puluh tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan puluh lima
97
announ
98
Sembilan puluh enam
99
sembilan puluh tujuh
100
Sembilan puluh delapan
101
Sembilan puluh sembilan
102
Seratus
103
Seratus dua
104
Seratus tiga
105
Seratus empat - Seratus Lima
106
Seratus enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua belas
113
Seratus tiga belas
114
Announ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!