Rumah Sakit Cipta Keraton (RSCK)
Ahli Jantung Dok. Tiara Witcjaksono Sp.JP
Papan nama yang tercantum di meja yang sederhana, penuh dengan berkas serta komputer yang menyala.
Pintu terbuka...
"Dua, Ras?! Astaga Intan kemana memang?! Tiara sedikit kesal berbicara dengn lawan bicanya di ponselnya.
...
"Ok, Siapkan ruang operasinya aku akan mengecek pasiennya" Tiara menutup pintunya...
Tiara mendesah saat meletakkan ponselnya di meja, lalu meletakkan kedua sikunya di meja dan kedua tangannya menutup muka nya.
Ttrrrt...
Mama...
"Ya Halo Ma"
"Tia, kami sibuk gak siang ini, bisa makan siang dirumah?
"Em, maaf Ma hari ini Tia gak bisa ada jadwal operasi Jam 1 nanti, kalau besok gimana Ma? Ujar Tiara sambil melihat kalender di depannya.
"Oh gitu, oke deh besok aja, Jaga kesehatan ya Nak jangan terlalu lelah. Ujar Mama mertuanya.
"Iya, makasih Ma" Tia menutup telponnya.
Hah seriusan deh, kenapa aku jadi lemes gini sih mau kerja....
Tia membaringakn kepalanya di kursi dan menatap langit langit ruang kerjanya.
Rehan Dirga
Wajah Rehan seakan muncul pada langit ruanganya...
Akh, apaan sih aku pasti kurang ion ini, makanya gak fokus.
"Sebaiknya aku pergi Cek pasien dulu" Tiara mengambil ponsel serta stetoskop nya dan tidak lupa memakai Jubah putih dokternya.
***
dG Corp. - Lt. 12
"Rapat hari ini saya akhiri, seminggu lagi saya akan lihat hasilnya kecuali yang Urgent tolong di dahulukan" Rehan memberi salam kepada Karyawan nya dan keluar dari ruang rapat.
Hem....
Jujur saja dengan kemampuan Rehan sekarang, kecerdasan serta keterampilannya sudah bisa dan mampu untuk memimpin Perusahaan.
Hanya saja Tuan dan Nyonya Dirga ingin melihat anaknya menikah terlebih dahulu sebelum mencapai posisi itu. Dan ini adalah kesempatan untuk menjebak Rehan agar menikah..
Hah?! Menjebak?! Gimana ya...
"Re, sebentar" panggil Tuan Dirga
"Ya Pa" Rehan menghentikan langkahnya.
"Ayo makan siang bersama, Mona kamu juga dan Pesi ayo" Tuan Dirga kemudian menggandeng Mona
Pesi hanya tersenyum menatap Rehan, sementara Rehan menghela nafasnya dan mau gak mau mengikuti mereka.
Sesungguhnya cerita Papa Andi pagi ini cukup menyita perhatian dan ke fokusan Rehan. Dalam rapat saja Ia tak henti-hentinya membayang wajah istrinya.
Akh, Sial padahal Ia sudah berharap habis rapat ini Ia bisa istirahat sejenak.
"Kapan aku bisa jadi CEO Pa?! Tanya Rehan begitu sampai di Restoran.
"Re, ini saat nya makan bukan membahas itu" Seru Tuan Dirga
Rehan mendesis kesal.
Apalagi sih yang kurang...
Punya Kemampuan dan bersikap baik...
Bahkan menikahi perempuan yang tidak Ia cintai pun sudah Ia lakukan.
Rehan menekuk mukanya dalam-dalam, tapi Papa nya tidak peduli akan hal itu, Ia sibuk makan serta ngobrol dengan Mona dan Pesi.
***
RSCK (Ruang Operasi)
Bau Darah serta obat-obatan.a
Yah itu sudah jadi ciri khas atau bau mutlak Rumah Sakit.
"Pisau bedah....
"Jarum....
"Tolong pegang ini Dim...
"Kateter.... Saya mulai ya...
Tiara beserta tim sangat fokus dengan operasi hari ini {Penyumbatan di dalam arteri ke jantung}
Setelah 30 menit, Tiara selesai melakukan Angioplasti pada pasien, yaitu melebarkan area penyumbatan...
"Kerja yang bagus Dokter Tia" Puji Dimas dan tim lainnya.
"Kalian juga, terimakasih buat hari ini, Dim saya tinggal ya" Ujar Tiara.
"Baik Dok" Dimas dan lainnya memberi salam.
Lalu Dimas mulai menjahit menutup sayatan operasi yang telah dilakukan Tiara.
Tiara keluar dari Ruangan Operasi dan melepas pakaian operasi nya lalu membersihkan diri. Dan segera kembali ke ruanganya.
Hari ini Tiara tiada henti melakukan operasi dari pagi sampai siang ini.
Pagi tadi sudah tiga kali Ia melakukan operasi, karena ia harus mengambil Jadwal Dokter Bobby.
Tok...tok..tok..
"Masuk..
"Hai, gimana operasinya tadi?! Tanya Ayu membawakan kopi buat Tiara.
"Capek aku Yu" Ujar Tiara melemaskan badannya dimeja.
Ayu tersenyum nyengir, iya deh yang udah nikah... Pasti capek...
"Apaan sih" Tia tahu arah pembicaraan Ayu, ia menegakkan badannya lalu menyesap kopi yang di berikan oleh Ayu.
"Pokoknya kalau lo udah isi, cek di gue yaaah" Ayu menyenggol temannya itu.
"Aah mulai ngaco deh kamu, beneran deh" Tia mulai kesal.
"Loh kenapa, lo udah nikah sah-sah aja kalau punya anak... Celoteh Ayu
"Tunggu, lo sama Rehan gak lagi nunda kan?! Ayu memajukan badannya agar mata mereka bertemu.
Duh Ayu, stop deh... Anak?! Yang benar saja.
Tiara langsung terbayang perjanjian yang di buatnya dengan Rehan. Ada raut sedih di wajahnya, matanya mulai berkaca-kaca.
Namun Tia langsung sadar, Ia tidak ingin temannya tahu akan hal ini dan khawatir. Kalau Ayu sampai tahu, Ia pasti bakal memberitahukan Papa.
"Hei Tia, kok malah melamun sih". Ayu menjentikkan jarinya di depan wajah Tiara.
"Nggak kok, aku hanya lapar saja" Ngeles Tiara... udah ah, aku mau ke UGD"
Dan ponselnya berdering
Panggilan dari UGD.
Yah begitulah keseharian Tiara sang Dokter dan juga Rehan yang berjuang untuk mendapatkan jabatannya sebagai CEO di perusahaan papanya.
***
"CUCU???
Rehan meremas kepalanya dengan kedua tangannya yang mencekram rambut.
ada syarat baru yang diberikan Papa Dirga padanya, yaitu cucu dari Rehan dan Tiara.
Rehan memijit kepalanya, kata-kata Papa Dirga masih terngiang di kepalanya.
***
Selesai makan siang, Mona langsung pamit kembali ke kantornya. Juga dengan Pesi. tinggalah Papa Dirga dan Rehan.
"Gimana menikah Re?! enak
Enak apanya, menyusahkan iya...
Rehan membayangkan Tiara yang jutek.
"Hem.." Rehan menjawab seadanya lalu melayangkan pandangannya ke jalan.
"Papa akan segera pensiun dan menyerahkan posisi CEO pada kamu" Seru Papa Dirga meminum kopinya.
"Beneran Pa? Mata Rehan berbinar-binar, akhirnya..
"Ya bener lah, siapa lagi anak Papa yang akan menggantikan Papa, ya kamulah" ujar Papa Dirga lagi.
"Ok Pa, Rehan janji akan jadi Pemimpin yang bijaksana, menjaga dengan baik nama perusahaan kita" Rehan menggebu-gebu, senang.
"Ya, ya Papa tahu dan percaya itu. Tapi... Papa Dirga berhenti lalu memandang jalan.
Tapi???
Rehan punya perasaan gak enak soal Tapi ini, karena Tapi terakhir yang Papa nya sebut kan berakhir dengan Menikahi Tiara.
"Kamu harus memberikan Papa cucu"
Tuh kan bener....
"Apa Pa? C..cu..cu? Rehan menganga menatap Papanya, seraya tak percaya apa yang di minta Papanya.
"Iya, supaya ada yang Papa mainin ketika Papa pensiun" Papa Dirga terkekeh kecil, Namun kekehan itu terdengar seperti menggemaskan membayangkan bayi kecil yang akan menemaninya dimasa pensiunya nanti.
Mainin?! beli aja boneka...
aaarrghh... Ada-ada saja permintaan orang tua itu.
"Kenapa lo Re?! tanya Pesi yang sedang menyusun dokumen di rak Rehan.
"Bokap minta cucu supaya bisa dimainin"
Ujar Rehan yang menyandar dikursinya.
"Terus?! kenapa lo murung" tanya Pesis kaiak orang ****.
Rehan menatap Pesi dengan tajam seketika Ia mengubah posisi duduknya.
"Habis ini lo ke Desi HR sana minta di pindahin ke kalimantan" Ujar Rehan
"Astaga, gue baru ingat ada dokumen yang mau di antar ke bagian pemasaran... permisi boss" Pesi lari keluar ruangan Rehan
Rehan merebahkan badannya di sofa. Sambil menatap langit langit ruangan kantornya.
Gimana ngomong nya ke Tiara ya?!
Dan Apa tanggapan Tiara soal Cucu yang di minta Papa Dirga?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Dakotachie
Pesssii.... ngakak
2020-07-19
0