Wulan sejenak diam dan mencerna apa yang Abel katakan. Tadi baru saja ia menjelekkan Andre dan Alvin dan kini ia tau jika Abel adalah adik dari Andre dan Alvin. Rasanya ia ingin memutar waktu agar tak menjelek-jelekkan kakak adik tadi.
“Em Bel maaf ya aku tadi nggak bermangsud.....”
Abel yang tadinya minum kini berhenti dan malah tertawa dengan cukup keras melihat gelagat Wulan yang merasa bersalah. Padahal hubungan Abel dan kedua kakak kembarnya juga tak terlalu baik bahkan tak ada akurnya.
“udah jangan merasa bersalah gitu kak aku nggak bakalan marah, orang aku juga ngagk pernah akur sama kak Upin Ipin versi gede itu”. Wulan menghembuskan nafas lega namun bagaimanapun ia harus tetap menjaga mulutnya karena bagaimanapun Abel adalah adik mereka.
“makasih ya Bel atas traktirannya”.
“iya kak sama-sama yauda aku balik dulu ya da”. Wulan juga hendak pergi ke kelasnya seraya meminum jus tomatnya yang masih tersisa banyak, namun saat akan masuk ke dalam.
Bruukk
Wulan tak sengaja bertabrakan dengan dengan orang lain hingga jus yang di bawanya mengenai baju orang tersebut. “maaf aku nggak se..”
Wulan melihat siapa yang bertabrakan dengannya dan ia sangat terkejut bahwa orang itu adalah Andre dengan wajah yang siap membunuh Wulan. Andre melihat bajunya yang kena tumpahan jus tersebut. “Cupuuuuu lo lagi lo lagi nih rasain”.
Andre mengiramkan jus yang masih tersisa tersebut ke Wulan hingga membuat Wulan basah tak hanya di baju tapi juga kena kepala dan wajahnya. Andre m*remas wajah jus tersebut dan membuangnya sembarangan, ia mengenggol Wulan dengan kerasnya hingga jatuh dan pergi ke toilet untuk membersihkan sisa jus tersebut dari bajunya sebelum menempel.
“jus tuh buat di minum jangan buat creambath ngalahin suster keramas aja lo”. Alvin meledek dan tertawa atas penderitaan yang dialami wulan, lalu ia masuk ke dalam kelas.
Wulan berusaha untuk tak menangsi walau ia sangat sedih atas perlakuan Andre Alvin yang sangat jahat. Wulan segera ke toilet untuk membersihkan jus yang menempel di seragamnya dan juga tubuhnya karena terasa lengket.
******
Andre yang berada di toilet berusaha membersihkan sisa jus tersebut namun mau di bersihkan beberapa kali juga noda bekas jus tersebut sudah berhasil menempel dan susah untuk di bersihkan. Ia merutuki wulan yang selalu saja menggangu hidupnya hingga selalu membuatnya marah.
“sial gara-gara si cupu jadi gini kan “. Andre keluar dari toilet dan hendak ke koperasi karena bajunya terdapat noda jus namun koperasi sekolahnya malah tutup dan membuatnya tabah kesal, ia melangkahkan kaki kembali ke kelas.
“sial banget hidup lo bisa tabrakan sama si cupu mulu”. Ucap Alvin kala Andre sudah duduk di sebelahnya.
“Diem lo, gara- gara si cupu awas aja gue bakal bales”. Mata Andre dan Alvin juga yang lain teralihkan kala Wulan masuk ke kelas dengan noda jus yang hampir di seluruh tubuhnya juga rambut basah karena habis ia cuci akibat jus yang terasa lengket.
“Semuanya beri sambutan untuk suster keramas kelas kita”. Alvin tergelak sangat kencang begitu juga dengan yang lain.
Walaupun Wulan sangat sedih namun ia berusaha sabar dan duduk di kursinya walau semua teman kesal menertawainya seolah tak memikirkan perasaanya yang sedang sedih. Andre menendang kursi wulan yang memang duduk di depannya hingga Wulan sampai terkejut dan sedikit menyentuh mejanya.
"Sabar Wulan kamu yang sabar". Gumamnya.
Wulan tak ingin membalas karena ia tak ingin punya masalak apapun di sekolah namun sepertinya nasibnya selalu saja sial hingga membuatnya selalu punya masalah dengan Andre. Apalagi ia sekolah hanya dengan beasiswa jadi ia semakin takut kalau beasiswanya di cabut.
******
Andre telah menyuruh orang untuk menghancurkan sepeda dan menggantung onderdilnya di pohon samping sekolah. Rasa kesalnya terobati kala melihat roda sepeda dan juga yang lain di gantung di pohon yang berbeda.
“Seneng banget lo ngerjain si cupu, ntar kalau dia nangis terus lapor gimana bisa dipanggil papa ke sekolah, ntar lo dapat murkanya papa gimana ?”. Andre malah tersenyum miring mendengar pertanyaan sang adik.
“Cewek cemen kayak dia nggak bakalan berani ngadu”. Andre lalu berlalu dengan hati yang puas membalas kekesalannya tadi.
“Terserah deh ntar kalau diamuk papa jangan ajak-ajak gue”. Andre naik ke motornya tak negindahkan perkataan sang adik, dan Alvin segera naik motor kakanya sebelum ditinggal.
*******
Wulan mencari sepedanya karena ia tak mendapati di parkiran karena hanya ada motor dan mobil disana, ia mencarinya ke sudur tempat dan tak mendapati di manapun. Abel yang dari kejauhan melihat Wulan yang sedang bingung dan mencari sesuatu mendekati Wulan.
“Kak Wulan belum pulang ? lagi nyari apa kak ?”. Wulan berbalik dan melihat Abel yang juga belum pulang.
“Belum bel aku lagi nyari sepedaku kayaknya ilang soalnya di parkiran nggak ada, kamu sendiri kenapa belum pulang ?”. Abel malah menunjukkan wajah sebalnya.
“Aku lagi nunggu jemputan tadi katanya supirku lagi anterin papa dulu, kak aku bantu ya nyari sepedanya kan tadi kak Wulan udah bantuin aku”. Wulan mengangguk dan mereka mencari sepedanya.
Namun di cari di manapun mereka tak berhasil mencari hingga membuat keduanya lelah, bahkan bertanya kepada pak satpam juga bilangnya tak tau, kalau sudah begini Wulan bingung harus bagaimana jika orang tuanya tanya tentang sepedanya.
“kak kayaknya tuh maling lihai banget sampai nyuri sepedanya kak Wulan tapi pak satpam nggak tau”. Wulan menatap ke semua tempat dengan sedih bahkan ia hampir putus asa mencari sepedanya.
Terdengar suara hp Abel dan segera Abel angkat, yang menelfonnya adalah pak supir yang bertugas menjemputnya, namun ia menyuruh pak supir untuk menunggu dulu karena ia tak enak jika pulang dan meninggalkan Wulan dengan keadaan sedih.
“kamu kalau mau pulang sekarang pulang aja, biar aku yang nyari sendiri kasihan kamu bantuin aku dari tadi”. Abel menggeleng dan sudah berniat untuk membantu Wulan sampai sepedanya ketemu.
“Udah kak nggak papa aku bantuin kak Wulan, yuk nyari lagi aku yakin sepedanya kak Wulan sebenernya nggak ilang palin ada orang iseng umpetin doang”. Abel dan Wulan kembali mencari sepeda tersebut hingga lelah.
Karena terlalu lelah membuat Abel dan Wulan duduk di rerumputan seraya mengatur nafasnya karena sedari tadi belum juga beristirahat, mereka berteduh di bawah pohon sejenak dan Abel sangat terkejut kala mendongak ke atas.
“kak lihat itu”. Abel menunjuk ke atas membuat Wulan melihat arah yang di tunjuk Abel dan alangkah terkejutnya dia kala melihat sepedanya yang tak lagi utuh.
“sepedaku”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
watini fitrah
lagian wulan itu hoby bnget nabrak orang
2022-09-28
0
Alya Yuni
Si Wulan ju bodoh amat bukannya hbskn it jus bru msuk
2022-09-08
0
azril arviansyah
andre tu bener2nya usilnya
2022-08-26
0