Perfect Boyfriend
“Akhirnya dapat juga!“ ucap seorang gadis yang sedari tadi mengais sampah demi mencari kupon ayam.
Gadis itu sudah memiliki 9 kupon ayam jadi sekarang sudah genap 10 kupon yang dia miliki. Senyuman terus mengembang dari bibirnya karena jika dia menukarkan 10 kupon itu, dia akan mendapat ayam dengan gratis.
Namanya Kika, mengais sampah memang pekerjaannya. Dia memulung sampah di malam hari karena di siang hari dia harus sekolah. Untuk membantu orangtuanya dia rela melakukan itu semua.
Saat ini Kika sudah duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah atas dan sebentar lagi kenaikan kelas 3 karena Kika baru saja ujian semester.
Kika berharap setahun cepat berlalu karena dia sudah tidak sabar untuk lulus sekolah dan mencari pekerjaan yang layak.
Kika mempunyai postur tubuh tinggi, kulit putih dan mata yang lebar seperti barbie. Semua orang pasti tidak akan percaya jika Kika adalah seorang pemulung.
Gerobak sampah sudah hampir penuh dengan kardus dan juga sampah plastik daur ulang. Kika mendorongnya untuk pulang tapi sebelum pulang dia ingin menukarkan kupon ayam.
Beruntung kedai ayam itu buka sampai larut malam jadi Kika masih bisa menukarkan kupon tersebut.
Sebelum masuk Kika merapikan penampilannya dahulu, dia mencuci tangan dan juga mengganti bajunya dengan kaos yang lebih layak.
“Saya ingin menukarkan kupon ayam!“ ucap Kika dengan memberikan 10 kupon ayam pada kasir.
Kasir itu menerima kupon tersebut dan meminta Kika menunggu karena ayam masih disiapkan.
“Ayamnya sudah jadi, selamat menikmati!“ ucap pelayan kedai memberikan satu kotak ayam yang isinya ada 5 potong ayam.
Kika menerima itu dengan sorai gembira, dia tidak sabar memakan ayam itu dengan kedua orangtuanya yang tadi siang sudah kelelahan memulung sampah.
Mereka sudah terbiasa makan apa adanya bahkan jika tidak punya uang mereka hanya makan nasi dengan garam. Atau kalau mereka tidak mampu membeli beras, mie instan jadi makanan sehari-hari mereka.
Kaki jenjang Kika kembali berjalan dengan mendorong gerobak sampahnya tapi langkahnya terhenti saat melihat nenek-nenek berjualan sayur kangkung di tengah malam.
Jalanan itu sepi, jarang dilewati orang. Timbul rasa kasihan pada diri Kika. Diambilnya kotak ayam yang baru dia dapatkan itu dan Kika memberikannya pada sang nenek.
“Saya punya ayam, Nek. Ini buat nenek saja!“ ucap Kika tulus.
Nenek itu tersenyum simpul menerima ayam dari Kika. “Terimakasih, Nak.“
“Saya tinggal dulu ya, Nek. Semoga dagangannya laris dan Nenek cepat pulang!“ ucap Kika yang bersiap mendorong gerobaknya lagi.
“Tunggu, Nak!“
“Iya, Nek. Ada apa?“
Jari telunjuk nenek itu menunjuk ke arah jalanan yang sepi dan berkata. “Berdirilah di tengah jalan itu maka takdirmu akan berubah!“
Kika mengernyit tidak mengerti tapi anehnya dia menuruti perkataan nenek tersebut. Kika berjalan ke jalanan yang dimaksud nenek dan berdiri di sana.
“Aku akan berhitung sampai 100!“ batin Kika. “1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12___“
Kika terus berhitung sampai angka mencapai seratus. “97 98 99 100!“
“Apanya yang berubah? Ya ampun Kika kenapa kau bodoh bisa percaya begitu saja!“ gerutu Kika.
Kika ingin kembali pada gerobaknya tapi tiba-tiba ada suara motor besar sedang ngebut ke arahnya. Kika tidak sempat menghindar. Oleh karena itu, motor itu menyerempet dirinya hingga badannya terpental di sisi jalan.
“Aduh!“ keluh Kika yang terduduk di sisi jalan itu. Lututnya tampak terluka dan mengeluarkan darah.
Kika geram dan ingin memaki pengendara motor itu tapi saat melihat pengendara motor itu, Kika terkesima dan tercenung di tempatnya.
Pengendara motor itu membuka helm dan mengibaskan rambutnya, dibalik helm itu ternyata sosok pemuda tampan dengan tingkat ketampanan yang sempurna di mata Kika.
“Kau tidak apa-apa?“ tanyanya.
“I-iya. Tidak apa-apa!“ jawab Kika tergagap. Tiba-tiba emosinya mereda melihat pemuda sangat tampan itu.
Pemuda itu mendekati Kika dan berjongkok melihat luka di lutut gadis itu sejenak. Wajahnya tanpa ekspresi dan itu menambah kesan misterius yang justru membuat pemuda itu kelihatan semakin gagah.
“Ayo ikut aku! Aku akan mengobati luka itu!“ ajaknya kemudian.
Kika yang terpana dengan ketampanan pemuda itu menurut bagai budak yang diperintah majikannya. Sebelum Kika naik ke motor pemuda itu, dia sempat melirik ke arah nenek penjual sayur tapi anehnya nenek itu sudah tidak ada begitu juga dagangannya.
“Aneh! Kok nenek itu gak ada!“ gumam Kika. Sampai dia teringat gerobaknya. “Itu gerobak ku gimana?“
“Gerobak?“ tanya pemuda itu mencari gerobak yang dimaksud.
“Kalau ada yang mencurinya bagaimana?“
Pemuda itu menyunggingkan senyumnya. “Tidak akan ada yang mencuri gerobak buruk begitu!“
Seketika Kika tersentak mendengar kesombongan pemuda itu, tiba-tiba Kika jadi illfeel.
“Tidak usah mengobatiku, aku akan pulang saja!“ ketus Kika.
Tapi siapa sangka pemuda itu merogoh sesuatu di jaketnya yang ternyata itu adalah segepok uang. Dan dengan santainya dia memberikan itu pada Kika.
“Apa segini cukup untuk membeli gerobak itu?“ tanyanya kemudian.
Tanpa menunggu jawaban dari Kika, pemuda itu melemparkan uang segepok itu pada Kika dan langsung ditangkap oleh gadis itu. Tubuh Kika diangkat dan dinaikkan ke motor.
Pemuda itu langsung memutar gas motornya dan membelah jalanan kota. Dia menuju ke mansionnya untuk menyembuhkan luka di lutut Kika.
*****
Pemuda itu bernama Red, lahir dari ayah yang jenius dan kejeniusan itu menurun pada dirinya. Di usai 17 tahun, Red sudah bisa menjalankan perusahaan senjata milik sang daddy. Bahkan perusahaan yang sebelumnya memproduksi senjata berteknologi tinggi kini merambah ke senjata biologis. Berkat itu Red menjadi billionaire di usia muda.
Jenius, billionaire, playboy. 3 kata itu melekat pada diri Red. Kesuksesan yang Red miliki membuat banyak kaum hawa tergila-gila padanya, jangan heran jika sang taipan sering bergonta-ganti pacar.
Malam itu, Red baru saja berkencan dan memutuskan pacarnya saat pulang kencan.
“Kenapa Red? Apa salahku?“ tanya pacarnya yang tidak terima Red memutuskan dirinya.
“Aku bosan!“ jawab Red dengan santai.
“Tapi kita baru pacaran seminggu!“
Begitulah Red yang banyak membuat para gadis patah hati.
Pulang dari rumah mantan pacarnya itu, Red memilih rute berbeda dari biasanya. Dan sialnya justru dia malah menyerempet seorang gadis di jalanan itu.
Melihat luka gadis itu, Red berinisiatif mencoba nano teknologi buatannya. Untuk itu dia membawa gadis itu ke mansionnya dan akan membawa gadis itu ke Labnya untuk dia obati.
“Ayo turun!“ ucap Red saat sampai.
Gadis yang tak lain adalah Kika itu membulatkan mata saat melihat mansion besar dan mewah di sana.
“Berapa tuyul yang kau pelihara?“ tanya Kika kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
muhammad ibnuarfan
aku mampir
2024-09-03
0
Muslimah Lirik
aku mampir ka dhevis
2023-06-19
0
mama galaau
hadirrrr
2023-05-10
0