AGA 13

Tepat saat tengah malam, Niu'er telah siap dengan pakaian hitam, serta Ye Yi dan Ye Er yang selalu berada di belakangnya.

Di sisi lain, Jin Lien dan Ye Hong Zhuang juga bersiap untuk menyaksikan pertunjukan. Keduanya saling melirik dan tersenyum misterius.

Mereka berdua berada di atap tertinggi kediaman Ye, melihat 3 sosok yang kini telah menyelinap ke setiap ruangan.

Ye Hong Zhuang menyipit saat melihat 2 sosok di belakang Niu'er dan melirik pada Jin Lien.

"Kau kenal dua orang yang bersamanya?"

"Itu bawahan Jiejie yang selalu melindunginya secara rahasia. Aku juga punya dua hehehe."

Ye Hong Zhuang mengangguk mengerti, tidak heran jika Jin Lien dan Niu'er memiliki penjaga rahasia, karena dirinya Juga memilikinya.

Kecepatan Niu'er dan dua bawahannya terbilang cepat, tidak ada teriakan dan pertumpahan darah yang terjadi.

Hal tersebut dikarenakan Niu'er memerintahkan dua bawahannya langsung menelan jiwa orang-orang tersebut.

Hingga beberapa saat kemudian, tubuh tanpa jiwa telah terbaring di depan halaman milik Ye Hong Zhuang.

Di antara mereka, ada juga Mo Shi yang telah terbujur. Niu'er memandang datar pada semua tubuh itu, dan menatap ke arah bangunan tertinggi.

"Aku sudah membawa mereka, tontonan sudah berakhir Gege, Lien'er."

Ye Hong Zhuang menggendong Jin Lian dan melompat turun. Mereka memandang mayat tanpa jiwa itu dengan datar dan dingin.

Mata Jin Lien terpaku pada satu sosok yang di kenalnya. Dia menatap Niu'er kemudian tersenyum dingin.

"Padahal aku ingin mengurusnya sendiri, tapi dia telah dibereskan oleh Jiejie."

"Apakah ini sudah semua?"

"Ya. Gege bisa yakin jika ini sudah semua. Mata-mata dari kerajaan lain telah dibersihkan dari kediaman Ye."

"Baiklah kerja bagus. Kembalilah dan beristirahat!" Niu'er mengangguk dan mengecup singkat pipi Ye Hong Zhuang.

"Selamat malam Gege tampan." Jin Lien menatap tak percaya pada Niu'er dengan mulut sedikit terbuka.

Ye Hong Zhuang sendiri memiliki wajah acuh tak acuh, tapi tidak dipungkiri jika wajahnya agak merona. Bukan karena ciuman, tapi karena sebutan tampan dari Niu'er.

"Ah, kedua adik perempuanku benar-benar imut."

Jin Lien yang tersadar memandang wajah Ye Hong Zhuang kemudian dia tersenyum.

"Ge, Lien ingin bersama Gege."

"Baik, ayo kita tidur dan kau jangan terlalu banyak bergerak."

"Yei, Gege yang terbaik."

Ye Hong Zhuang segera memasuki kediamannya, dia tidak lupa memerintahkan bawahannya untuk menghancurkan semua tubuh tanpa jiwa yang menumpuk di halaman depannya.

Sampai di kamar tidur miliknya, Ye Hong Zhuang segera membaringkan Jin Lien. Sedangkan dirinya memasuki ruangan lain untuk mengganti pakaian miliknya dengan pakaian tidur. Memanfaatkan kepergian Ye Hong Zhuang, Jin Lien dengan secepat kilat mengganti pakaiannya dengan piyama.

Setelah mengganti pakaiannya, dia berbaring di atas kasur lebar itu. Memang tidak seempuk kasur di abad 21, tapi cukup nyaman untuk ditiduri.

Jin Lien menutup matanya dan terus membatin.

"Hehehehe seranjang aku sama kakak tampan, yes."

Perlahan kesadaran Jin Lien mulai menghilang dan dia telah tertidur nyenyak. Ye Hong Zhuang telah berganti pakaian tidur, melihat pakaian Jin Lien yang bertebaran dimana-mana membuatnya tercengang.

Dia hanya menggeleng pasrah dan memungut pakaian yang tadi di kenakan Jin Lien menaruhnya di keranjang pakaian kotor.

Dia juga naik ke ranjang dan mengecup kening Jin Lien.

"Selamat malam meimei, mimpi indah."

5 menit kemudian, Jin Lien terlentang di atas perut Ye Hong Zhuang.

10 menit kemudian, posisi Jin Lien berada di bawah dengan memeluk betis Ye Hong Zhuang.

Setengah jam kemudian, posisi Jin Lien tengkurap di atas badan Ye Hong Zhuang.

Ye Hong Zhuang hanya bisa memasang wajah datar dan acuh tak acuh dengan kelakuan Jin Lien ketika tidur.

Jin Lien memang pada dasarnya tidak bisa tidur dengan tenang, jika ada orang lain di ranjang yang sama, dengan kata lain cara tidurnya akan berubah menjadi tidak elegan.

Lagi-lagi Ye Hong Zhuang menghela napas saat kaki Jin Lien berada di atas wajahnya.

Dia Bangun dari posisi berbaring dan memperbaiki cara Jin Lien tidur, menaruhnya dalam pelukannya agar sang adik tidak bergerak dengan sembarangan.

Tepat jam 5 pagi, Jin Lien terbangun dengan posisi tengkurap di atas badan Ye Hong Zhuang.

Dia mengangkat kepalanya dan pandangannya bertemu dengan tatapan Ye Hong Zhuang yang sangat lembut serta senyum tipis menghiasi bibir pemuda tampan itu.

"Selamat pagi Meimei, apa tidurmu nyenyak?"

Beberapa detik akhirnya Jin Lien tersadar jika berada di atas dada Sang kakak.

"Selamat pagi juga Gege, aku tidur sangat nyenyak dan bermimpi indah."

"Lalu kenapa bangunnya terlalu pagi?"

"Aku ingin latihan."

"Kalau begitu, bisakah kau turun dari badan gegemu ini?"

Dengan secepat kilat, Jin Lien melompat dan memandang horor. Dia menatap Ye Hong Zhuang penuh arti dan banyak pikiran aneh yang terlintas di kepalanya.

"Ge, apakah cara tidurku semalam aneh?"

Ye Hong Zhuang terkekeh geli melihat ekspresi adik kecilnya itu.

"Itu wajar untukmu yang masih kecil, Lien'er." Jin Lien langsung berlari ke arah ruangan lain dan berganti pakaian secepat kilat, lalu keluar dari kamar Ye Hong Zhuang.

Bang

Suara pintu yang ditutup dengan kasar menggema di halaman Ye Hong Zhuang, hingga mengagetkan para pelayan dan prajurit.

"Hahahahahahaha" suara tawa Ye Hong Zhuang akhirnya menggema di halamannya sendiri, hingga membuat para pelayan dan prajurit tertegun.

Sedangkan Jin Lien saat ini telah berlari mengelilingi lapangan di mana Ye Hong Zhuang sering berlatih.

Dia melakukan Push Up dan sebagainya, melatih kelenturan badannya. Kelincahan dalam beberapa aliran beladiri modern yang pernah dia pelajari.

Ye Hong Zhuang menatap latihan Jin Lien dari jendela dengan senyum tipis kemudian ikut bergabung dengan menyerang Jin Lien.

Jin Lien dengan cepat menghindari serangan Ye Hong Zhuang dan melakukan gerakan berputar untuk mendaratkan tendangan pada perut Ye Hong Zhuang. Ketika kakinya akan di tangkap, Jin Lien dengan secepat kilat memutar posisi tubuhnya dengan kepala di bawah, kemudian kembali mendaratkan tendangan yang hampir mengenai wajah Ye Hong Zhuang.

Beruntung Ye Hong Zhuang mengambil 2 langkah mundur untuk menghindari tendangan adik kecilnya.

Pertarungan keduanya berlangsung lama, beberapa prajurit telah berdatangan menyaksikan keduanya bertarung tangan kosong.

Badan keduanya telah dipenuhi oleh memar akibat pukulan dan tendangan yang berhasil mendarat di tubuh mereka.

Keduanya mengambil jarak dan menatap tajam satu sama lain. Saat sadar dengan sekeliling, keduanya akhirnya menyudahi pertarungan mereka.

Banyak prajurit yang menyaksikan keduanya berdecak kagum.

Jin Lien pamit pada Ye Hong Zhuang dan kembali ke halaman miliknya untuk mandi.

"Mo Yi sediakan air mandi untukku!"

"Air mandi nona sudah siap."

"Terima kasih."

Jin Lien segera melepas pakaian olahraga miliknya dan menceburkan dirinya kedalam bak mandi.

Dia mengambil sabun mandi dan shampo dari dalam dimensinya. Setelah selesai, dia memanggil Mo Yi untuk membantunya menata rambut miliknya.

"Nona, semalam anda dimana?"

"Aku tidur di halaman Gege."

Mo Yi tersenyum dan menata rambut Jin Lien yang masih agak basah.

Selesai Jin Lien berpakaian, Mo Wu datang dengan keadaan sedih.

"Nona, Mo Shi menghilang."

Jin Lien tersenyum dingin dan melihat Mo Wu.

"Tidak apa-apa, mata-mata sepertinya layak mati. Semalam Jiejie telah membunuhnya jadi kembali ke pekerjaanmu."

4 pelayan lainnya tertegun mendengar ucapan Jin Lien. Keempatnya segera berlutut dan bersumpah untuk setia pada Jin Lien.

Jin Lien tersenyum kecil menyaksikan keempat pelayannya yang tersisa hingga di kejutkan dengan suara penjaga.

Penjaga mengatakan jika Ye Han Hui datang kehalamannya. Dia dengan cepat keluar dan menyapa ayah angkatnya itu.

"Ayah selamat pagi."

"Selamat pagi Lien kecil, kemari! biar ayah menggendongmu ke ruang makan.l."

"Terima kasih, ayah."

Mereka dengan cepat sampai di ruang makan dimana sudah ada kakek Ye, Ye Hong Zhuang dan Niu'er..

Jin Lien duduk di kursi miliknya dan mereka mulai menikmati sarapan mereka.

Setelah mereka selesai sarapan, Ye Hong Zhuang membuka suara.

"Lien'er, apakah peta yang kau salin masih bersamamu?"

"Ya."

"Kalau begitu, kita akan mengambilnya dan pergi ke istana. Niu'er juga ikut."

"Peta nya selalu bersamaku, kita bisa pergi sekarang."

Sedangkan Niu'er mengangguk, mereka bertiga pamit dan langsung menuju istana.

Mereka naik di gerbong yang sama menuju istana.

"Gege, kami malas mengikuti pertemuan pagi."

"Baiklah, kalian cukup bermain di taman istana dan tunggu gege."

"Baik."

Setelah sampai di istana, Ye Hong Zhuang segera memasuki ruang pertemuan. Sementara itu, Niu'er dan Jin Lien duduk di gazebo yang berada di taman dekat dengan aula pertemuan.

Mo Yi, Ye Yi, dan Ye Er menemani keduanya.

"Jiejie bagaimana caramu menyingkirkan para mata-mata semalam sampai tidak ada suara jeritan?"

"Hehehe hanya meminta Ye Yi dan Ye Er memakan jiwa mereka."

Mo Yi yang tidak mengerti tentang memakan jiwa atau apapun tampak terlihat biasa saja.

"Jadi seperti itu."

Niu'er memegang tangan Jin Lien, keduanya tampak sangat rukun.

"Ah, apakah pertemuan pagi begitu lama?" Dan akhirnya Jin Lien mulai mengeluh.

"Tenanglah, memang seperti itu kan?"

"Baiklah, Jiejie bagaimana kalau aku bermain seruling dan Jiejie bernyanyi."

"Baiklah, begini-begini Jiejie pernah belajar keras tahu."

"Ha-ha-ha aku tahu, aku masih ingat Nanny Wu yang sangat ketat itu."

"Ugh, jangan ingatkan aku tentangnya lagi Lien'er."

"Baik-baik, mari mulai!"

Jin Lien mengambil seruling giok dari dalam dimensi dengan cara memasukan tangannya kedalam jubah yang dipakainya agar tidak ketahuan.

Dia mulai meniup seruling gioknya, perlahan nada dan alunan indah mulai terdengar. Niu'er entah mengapa teringat dengan jenderal Jin dan ibu angkatnya yang masih terbaring di dalam dimensi lotus dan mulai bernyanyi.

na shi yi ge qiu tian

feng er na me chan mian

rang wo xiang qi ta men

na shuang wu zhu de yan

jiu zai na mei li feng jing

xiang ban de di fang

wo ting dao yi sheng ju xiang

zhen che shan gu

jiu shi na ge qiu tian

zai gan bu dao ba ba de lian

ta yong ta de shuang jian

tuo qi wo zhong sheng de qi dian

hei an zhong lei shui

zhan man le shuang yan

bu yao li kai bu yao shang hai

wo kan dao ba ba ma ma

jiu zhe me zou yuan

liu xia wo zai zhe mo

sheng de ren shi jian

bu zhi dao wei lai huan

hui you shi me feng xian

*wo xiang yao jin jin zhua zhu ta de shou

ma ma gao su wo xi wang huan hui you

kan dao t*i yang chu lai

ma ma xiao le

tian liang le*

zhe shi yi ge ye wan

tian shang su xing dian dian

wo zai meng li kan jian

wo de ma ma

yi ge ren zai shi shang

yao xue hui jian qiang

ni bu yao li kai bu yao shang hai

wo kan dao ba ba ma ma

zhe jiu zhe me zou yuan

liu xia wo zai zhe mo

sheng de ren shi jian

wo yuan wei ta jian zao

yi ge mei li de hua yuan

*wo xiang yao jin jin zhua zhu ta de shou

ma ma gao su wo xi wang huan hui you

kan dao t*i yang chu lai

tian liang le*

wo kan dao ba ba ma ma

zhe jiu zhe me zou yuan

liu xia wo zai zhe mo

sheng de ren shi jian

wo yuan wei ta jian zao

yi ge mei li de hua yuan

*wo xiang yao jin jin zhua zhu ta de shou

ma ma gao su wo xi wang huan hui you

kan dao t*i yang chu lai

ta men xiao le

tian liang le*.

Suara Niu'er dipenuhi kesedihan dan harapan, Jin Lien yang meniup seruling juga menjatuhkan air matanya.

Keduanya terhanyut dalam setiap nada dan syair lagu yang entah mengapa membuat mereka sedih sekaligus memiliki harapan.

Mereka terus tenggelam dalam dunia mereka, tidak menyadari, jika Mo Yi, Ye Yi dan Ye Er juga ikut menangis mendengar lagu mereka.

Karena taman di mana mereka berada dekat dengan aula pertemuan, suara mereka terdengar oleh pejabat dan Kaisar serta pangeran yang terlibat dalam pertemuan pagi.

Mereka semua keluar dan menyaksikan Jin Lien yang sedang memainkan seruling dengan lancarnya dan Niu'er yang bernyanyi. Mata keduanya dibasahi oleh air mata.

Ye Hong Zhuang memegang dadanya merasakan sakit yang dirasakan kedua adik angkatnya, bedanya dirinya hanya kehilangan ibu tapi kedua adiknya dengan usia sekecil itu harus hidup tanpa kedua orangtua kandung.

Begitu lagu dan suara seruling berhenti, Niu'er memeluk erat Jin Lien dan keduanya menangis menumpahkan kesedihan mereka.

Selama pelarian mereka dari kerajaan Ming, mereka tidak pernah menangis dan terus berjanji untuk menjadi kuat, agar dapat menghancurkan tempat yang tidak bisa menghargai ayah mereka. Melihat keduanya begitu sedih, sontak Ye Hong Zhuang bergabung dan memeluk keduanya.

Di tempat tersembunyi, Mu Jing Yu berusaha menahan diri untuk mengatakan, jika ayah mereka masih hidup.

Sosok Misterius yang entah kapan tiba, juga ikut merasakan kesedihan kedua gadis kecil tersebut.

Di Istana Bintang, Jin Tian memegang cermin ilusi dan berusaha menahan diri untuk segera pergi menemui kedua putrinya.

Dia hanya bisa menangis dalam diam dan menunggu waktu yang tepat.

....

Note: Jika ingin merasakan sensasi lagu yang dimainkan oleh Jin Lien dan Niu'er. kalian bisa mendengar sambil membaca. judul lagu yang mereka mainkan adalah Tian Liang Le (天亮了)

**Tinggalkan Like dan komentar kalian ya.. Vote juga sekalian.

Selamat Membaca**...

Terpopuler

Comments

Chauli Maulidiah

Chauli Maulidiah

aali enak lagu ini thor. aku udh dr dl liat di yutub. lagu nya sedih ditinggal meninggal mma papa nya..

2024-04-16

0

Khoerun Nisa

Khoerun Nisa

aku membayangkan zhuang melawan Lien dgn brjongkok sebab usia nya msh 3 THN pasti pendek dng zhuang tinggi

2024-03-19

0

Andira Rany

Andira Rany

aku sempat nangis bacax...

2024-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 AGA 1
2 AGA 2
3 AGA 3
4 AGA 4
5 AGA 5
6 AGA 6
7 AGA 7
8 AGA 8
9 AGA 9
10 AGA 10
11 AGA 11
12 AGA 12
13 AGA 13
14 AGA 14
15 AGA 15
16 AGA 16
17 AGA 17
18 AGA 18
19 AGA 19
20 AGA 20
21 AGA 21
22 AGA 22
23 AGA 23
24 AGA 24
25 AGA 25
26 AGA 26
27 AGA 27
28 AGA 28
29 AGA 29
30 AGA 30
31 AGA 31
32 AGA 32
33 AGA 33
34 AGA 34
35 AGA 35
36 AGA 36
37 AGA 37
38 AGA 38
39 AGA 39
40 AGA 40
41 AGA 41
42 AGA 42
43 AGA 43
44 AGA 44
45 AGA 45
46 AGA 46
47 AGA 47
48 AGA 48
49 AGA 49
50 AGA 50
51 AGA 51
52 AGA 52
53 AGA 53
54 AGA 54
55 AGA 55
56 AGA 56
57 AGA 57
58 AGA 58
59 AGA 59
60 AGA 60
61 AGA 61
62 AGA 62
63 AGA 63
64 AGA 64
65 AGA 65
66 AGA 66
67 AGA 67
68 AGA 68
69 AGA 69
70 AGA 70
71 AGA 71
72 AGA 72
73 AGA 73
74 AGA 74
75 AGA 75
76 AGA 76
77 AGA 77
78 AGA 78
79 AGA 79
80 AGA 80
81 AGA 81
82 AGA 82
83 AGA 83
84 AGA 84
85 AGA 85
86 AGA 86
87 AGA 87
88 AGA 88
89 AGA 89
90 AGA 90
91 AGA 91
92 AGA 92
93 AGA 93
94 AGA 94
95 AGA 95
96 AGA 96
97 AGA 97
98 AGA 98
99 AGA 99
100 AGA 100
101 AGA 101
102 AGA 102
103 AGA 103
104 AGA 104
105 AGA 105
106 AGA 106
107 AGA 107
108 AGA 108
109 AGA 109
110 AGA 110
111 AGA 111
112 AGA 112
113 AGA 113
114 AGA 114
115 AGA 115
116 AGA 116
117 AGA 117
118 AGA 118
119 AGA 119
120 AGA 120
121 AGA 121
122 AGA 122
123 AGA 123
124 AGA 124
125 AGA 125
126 AGA 126
127 AGA 127
128 AGA 128
129 AGA 129
130 AGA 130
131 AGA 131
132 AGA 132
133 AGA 133
134 AGA 134
135 AGA 135
136 AGA 136
137 AGA 137
138 AGA 138
139 AGA 139
140 AGA 140
141 AGA 141
142 AGA 142
143 AGA 143
144 AGA 144
145 AGA 145
146 AGA 146
147 AGA 147
148 AGA 148
149 AGA 149
150 AGA 150
151 AGA 151
152 AGA 152
153 AGA 153
154 AGA 154
155 AGA 155
156 AGA 156
157 AGA 157
158 AGa 158
159 AGA 159
160 AGA 160
161 AGA 161
162 AGA 162
163 AGA 163
164 AGA 164
165 AGA 165
166 AGA 166
167 AGA 167
168 AGA 168
169 AGA 169
170 AGA 170
171 AGA 171
172 AGA 172
173 AGA 173
174 AGA 174
175 AGA 175
176 AGA 176
177 AGA 177
178 AGA 178
179 AGA 179
180 AGA 180
181 AGA 181
182 AGA 182
183 Cuplikan Miracle Secret
184 Pengumuman
Episodes

Updated 184 Episodes

1
AGA 1
2
AGA 2
3
AGA 3
4
AGA 4
5
AGA 5
6
AGA 6
7
AGA 7
8
AGA 8
9
AGA 9
10
AGA 10
11
AGA 11
12
AGA 12
13
AGA 13
14
AGA 14
15
AGA 15
16
AGA 16
17
AGA 17
18
AGA 18
19
AGA 19
20
AGA 20
21
AGA 21
22
AGA 22
23
AGA 23
24
AGA 24
25
AGA 25
26
AGA 26
27
AGA 27
28
AGA 28
29
AGA 29
30
AGA 30
31
AGA 31
32
AGA 32
33
AGA 33
34
AGA 34
35
AGA 35
36
AGA 36
37
AGA 37
38
AGA 38
39
AGA 39
40
AGA 40
41
AGA 41
42
AGA 42
43
AGA 43
44
AGA 44
45
AGA 45
46
AGA 46
47
AGA 47
48
AGA 48
49
AGA 49
50
AGA 50
51
AGA 51
52
AGA 52
53
AGA 53
54
AGA 54
55
AGA 55
56
AGA 56
57
AGA 57
58
AGA 58
59
AGA 59
60
AGA 60
61
AGA 61
62
AGA 62
63
AGA 63
64
AGA 64
65
AGA 65
66
AGA 66
67
AGA 67
68
AGA 68
69
AGA 69
70
AGA 70
71
AGA 71
72
AGA 72
73
AGA 73
74
AGA 74
75
AGA 75
76
AGA 76
77
AGA 77
78
AGA 78
79
AGA 79
80
AGA 80
81
AGA 81
82
AGA 82
83
AGA 83
84
AGA 84
85
AGA 85
86
AGA 86
87
AGA 87
88
AGA 88
89
AGA 89
90
AGA 90
91
AGA 91
92
AGA 92
93
AGA 93
94
AGA 94
95
AGA 95
96
AGA 96
97
AGA 97
98
AGA 98
99
AGA 99
100
AGA 100
101
AGA 101
102
AGA 102
103
AGA 103
104
AGA 104
105
AGA 105
106
AGA 106
107
AGA 107
108
AGA 108
109
AGA 109
110
AGA 110
111
AGA 111
112
AGA 112
113
AGA 113
114
AGA 114
115
AGA 115
116
AGA 116
117
AGA 117
118
AGA 118
119
AGA 119
120
AGA 120
121
AGA 121
122
AGA 122
123
AGA 123
124
AGA 124
125
AGA 125
126
AGA 126
127
AGA 127
128
AGA 128
129
AGA 129
130
AGA 130
131
AGA 131
132
AGA 132
133
AGA 133
134
AGA 134
135
AGA 135
136
AGA 136
137
AGA 137
138
AGA 138
139
AGA 139
140
AGA 140
141
AGA 141
142
AGA 142
143
AGA 143
144
AGA 144
145
AGA 145
146
AGA 146
147
AGA 147
148
AGA 148
149
AGA 149
150
AGA 150
151
AGA 151
152
AGA 152
153
AGA 153
154
AGA 154
155
AGA 155
156
AGA 156
157
AGA 157
158
AGa 158
159
AGA 159
160
AGA 160
161
AGA 161
162
AGA 162
163
AGA 163
164
AGA 164
165
AGA 165
166
AGA 166
167
AGA 167
168
AGA 168
169
AGA 169
170
AGA 170
171
AGA 171
172
AGA 172
173
AGA 173
174
AGA 174
175
AGA 175
176
AGA 176
177
AGA 177
178
AGA 178
179
AGA 179
180
AGA 180
181
AGA 181
182
AGA 182
183
Cuplikan Miracle Secret
184
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!