Kini kelompok Xiao An dan Feng Zhixing beserta Niu'er dan Jin Lien tiba. Banyak rakyat yang menyambut kedatangan mereka, karena berhasil merebut wilayah kecil dari kerajaan Ming, meski hanya wilayah kecil, tapi itu merupakan kemenangan manis untuk para rakyat.
Xiao An dan Feng Zhixing membawa kedua kakak beradik itu menuju Istana, di Istana mereka disambut oleh Kaisar dan Putra Mahkota yang juga tak kalah tampan.
Mereka memberi hormat pada Kaisar dan Putra Mahkota.
"Selamat atas kemenangan kalian, tapi Zhen tidak bisa menerima kematian Jenderal Jin yang mati karena dijebak."
Aura Niu'er dan Jin Lien menjadi dingin saat mendengar nama ayah mereka di sebut.
"Suatu hari, aku akan menghancurkan Kerajaan Ming." Desisan serta suara berat dari gadis kecil berusia 3 tahun membuat Kaisar dan Putra Mahkota tertegun.
Saat Kaisar pulih dari linglung nya, dia memandang Niu'er dan Jin Lien.
"Ayah Kekaisaran, mereka berdua adalah putri dari Jenderal Jin. Kami menemukan mereka yang tengah pingsan setelah membantai habis kelompok bandit Black Scorpion."
Kaisar memandang keduanya penuh arti, tidak menyangka jika kedua putri sahabatnya yang masih memiliki usia muda, bahkan memiliki seni beladiri tinggi, dan mampu membantai habis kelompok bandit yang telah menjadi sakit kepalanya.
"Hahahaha" Tawa Kaisar pun pecah dan memberikan keduanya gelar.
Dia menunjuk ke arah Niu'er untuk berlutut menerima gelar. Niu'er tidak melawan dan segera berlutut.
"Mulai hari ini, kau akan menerima gelar sebagai putri peringkat pertama l, yaitu Putri Tianba." Putra Mahkota, pangeran Xiao An dan Jenderal Feng terkejut dengan gelar yang diberikan pada Niu'er. Niu'er juga tidak pernah terlintas akan menjadi seorang putri peringkat pertama, padahal dirinya dulu adalah seorang pelayan.
"Bawahan anda menerima keputusan." Kaisar sangat puas dengan Niu'er dan memerintahkannya untuk bangun.
Saat Kaisar menatap kearah Jin Lien, Jin Lien segera berlutut dengan satu lutut, dan menaruh tangan kanannya di dada kirinya di mana jantungnya berdetak.
Semua dapat melihat ketegasan dan wibawa seorang Jenderal dari tubuh kecil Jin Lien. Tatapan yang diberikan Jin Lien juga bukanlah tatapan gadis kecil yang baru berusia 3 tahun.
"Siapa namamu?"
"Menjawab yang mulia, nama bawahan ini adalah Jin Lien." Bahkan caranya menjawab penuh martabat serta kegigihan.
Kaisar awalnya ingin memberi gelar seorang putri pada Jin Lien, tapi mengurungkan niat tersebut sebagai gantinya.
"Jin Lien, mulai hari ini kau, Zhen beri gelar sebagai Jenderal Shing, Jenderal Wanita pertama dan termuda di Kerajaan Nancheng dengan 200.000 prajurit akan berada dalam tanggung jawab mu. Dengan gelar ini, Zhen berharap kau membawa kemenangan dan kejayaan untuk kerajaan Nancheng dengan pribadimu yang cerdas, kau juga dibebaskan dari Majelis Agung."
"Bawahan Anda menerima keputusan." Jin Lien tersenyum menerima gelar, dan jabatan yang merupakan jabatan yang pernah dimilikinya di kehidupan pertama.
Mendengar Kaisar menjadikan Jin Lien sebagai seorang Jenderal Wanita pertama, dan termuda dengan prajurit bawahan sebanyak 200.000membuat Putra Mahkota, Xiao An, dan Feng Zhixing tertegun.
Seorang gadis kecil yang baru berusia 3 tahun telah menjadi seorang Jenderal, sungguh keajaiban.
"2 tahun dari sekarang, tugasmu adalah menggulingkan Kerajaan Ming dan menjadikan mereka tunduk pada Kerajaan Nancheng!"
"Bawahan Anda menerima tugas."
Lagi-lagi mereka semua tak bisa berkata-kata dan memandang Jin Lien penuh arti.
"Bangun!" Jin Lien segera berdiri kemudian memandang Niu'er yang terlihat penuh tekad.
Kaisar memberikan keduanya sebuah kediaman di barat Ibukota, halaman tersebut sangat luas dan besar cocok untuk melatih 200.000 prajurit dan juga sangat dekat dengan gunung.
Kaisar juga tidak lupa menghadiahkan mereka dengan murah hati, karena telah membasmi kelompok bandit yang meresahkan warga.
Setelah semua selesai, Xiao An dan Feng Zhixing mengantar keduanya untuk menempati kediaman baru mereka.
Xiao An menatap Jin Lien dan mengacak rambut hitamnya.
"Sebulan dari sekarang, 200.000 prajuritnya akan memasuki kediaman mu. Apa ada yang kau butuhkan lagi?"
Jin Lien tampak berpikir kemudian meminta tolong pada Xiao An untuk membelikannya 50 budak wanita.
Xiao An tidak bertanya, tapi segera memerintahkan bawahannya untuk membeli apa yang diminta oleh Jin Lien.
Hari itu juga ibukota kerajaan Nancheng geger dengan adanya Jenderal wanita pertama dan termuda di kerajaan mereka.
Beberapa pejabat keberatan dengan keputusan Kaisar,tapi Kaisar tidak peduli dan hanya mengatakan.
"3 tahun dari sekarang setelah dia menyelesaikan tugas yang Zhen berikan padanya dan gagal, Zhen akan menerimanya protes kalian."
Setelah menempati kediaman mereka, Jin Lien memandang tanah kosong di kediamannya bersama sang kakak.
"Jiejie, kita harus beristirahat terlebih dahulu, agar besok kau bisa pergi membeli beberapa pelayan untuk mengurus rumah serta mencari seorang koki."
"Baiklah Meimei ku yang cantik."
Jin Lien memilih halaman yang tidak terlalu luas, tapi tampak indah dan sejuk.
Saat memasuki halamannya, dia tidak langsung berisitirahat dan mulai menyusun semua rencana pelatihan 200.000 prajurit yang di bawah tanggung jawabnya.
Dia berencana membentuk pasukan khusus yang tahan banting, ia juga tidak melupakan team medis yang nantinya akan bertugas merawat cedera para prajurit.
"Aku akan melatih mereka semua, dan membuat mereka terbiasa dengan medan apapun yang menjadi lokasi peperangan. Hutan, Hutan Hujan, gurun, bahkan laut jika perlu."
Tepat saat malam tiba, Jin Lien berjalan ke arah lapangan kosong dan mulai membuat tempat pelatihan khusus yang akan membuat orang ngeri.
Setelah semua selesai, Jin Lien kembali ke dalam kediamannya dan tersenyum puas. Dia berniat bangun lebih awal dan mulai berlatih beladiri.
...
Sebelum fajar, Jin Lien terbangun, ia mengambil Arloji dari Dimensi Lotus dan memeriksa waktu.
Ternyata masih pukul 5 pagi, Jin Lien tidak kembali tidur dan bersiap dengan pakaian olahraga miliknya.
Pemanasan sebentar, kemudian mulai berlari mengelilingi tanah lapang yang cukup luas di kediamannya di mana telah dibangun berbagai alat pelatihan ekstrim.
Setelah berlari, dia mulai melakukan push up dan sebagainya. Tidak hanya itu, Jin Lien bahkan melatih ilmu beladiri modernnya seperti taekwondo, Karate, Taichi, Kendo bahkan Kapoera.
Karena keasikan berlatih, dia tidak menyadari waktu yang telah menunjukan pukul 8 pagi atau untuk perhitungan jaman dulu telah memasuki waktu Sin-sie (07.00- 09.00 pagi)
Dia juga tidak menyadari, jika Niu'er, Feng Zhixing dan Xiao An sedari tadi mengamati latihan yang dilakukan nya. Jin Lien menyeka keringatnya dan meminum air mineral yang telah dia sediakan.
Setelah 5 menit beristirahat, dia memandang area pelatihan di depannya, seringai terukir di bibir mungilnya.
"Aku akan mulai dari melompati cincin api."
Cincin api yang akan dilompati Jin Lien berjumlah 5, ia menyalakan api di cincin tersebut dan mulai mengambil posisi.
Dari jauh 3 sosok memandang Jin Lien dengan ngeri. Tidak menyangka jika latihan yang akan dilakukannya akan sangat keras sebelum melatih pasukan.
Jin Lien telah berhasil melompati 2 cincin api dan bersiap di cincin api ketiga dan seterusnya. Selesai melompati cincin api, dia berlari ke arah tali tambang yang telah dia gantung dan meraihnya, kemudian dengan lincah memanjat naik menggunakan tambang, setelah itu dia melompat dan merayap di bawah kawat berduri yang memang telah diaturnya sesuai ukurannya. Setelah menyelesaikan beberapa, kini Jin Lien berdiri menatap objek latihan berikutnya yang merupakan batu yang sama sekali tidak rata bahkan ada yang runcing.
"Hmmp, aku masih berusia 3 tahun dan belum layak untuk dilihat. Baiklah sudah diputuskan, aku akan melepas pakaian atas ku."
Jin Lien mulai melepas pakaian atasnya dan langsung merayap di atas batu layaknya ulat, kedua tangannya ditaruh di belakang punggung.
Ketiga sosok yang memperhatikan semua yang dilakukan Jin Lien tidak mampu berkata-kata. Feng Zhixing yang merupakan Jenderal muda saja tidak melakukan latihan keras seperti yang Jin Lien lakukan.
"Jika latihan seperti ini di terapkan pada pasukannya, sudah pasti 200.000 prajurit miliknya akan lebih tangguh dari pada prajurit milikku. Aku bahkan ragu jika aku mampu menyelesaikan semuanya."
Xiao An dan Niu'er berduka untuk 200.000 prajurit baru yang akan mengikuti Jin Lien.
Yang mereka tidak tahu adalah latihan yang mereka lihat masihlah latihan tahap awal dan masih ada 2 tahap lagi yang mungkin akan membuat mereka menyerah..
Jin Lien menatap tubuh bagian atasnya yang tergores oleh batu tanpa expresi, dan berjalan ke arah sebuah meja di mana dia menaruh kotak medisnya.
Dia mulai mencuci beberapa luka goresan bahkan luka bakar dengan alkohol lalu membalutnya sendiri.
Setelah semua selesai, Jin Lien kembali memakai pakaian atasnya hingga matanya tertuju pada 3 sosok yang mengamatinya penuh arti.
"Ehh Jiejie, An ge dan Xing ge sedang apa kalian di sini?"
"Astaga Lien'er, latihan macam apa yang kau lakukan?" Feng Zhixing
"Agh, yang tadi hanya latihan untuk memperkuat fisikku."
Krik
Krik
Krik
Ketiganya tidak bisa berkata-kata mendengar jawaban santai Jin Lien.
"Lagi pula ini masih termasuk ringan dan cocok untukku yang berumur 3 tahun. Jika nanti aku melatih prajurit, mereka akan merasakan dua kali lipat dari ini."
Glug
Feng Zhixing menelan ludahnya paksa, penjelasan yang di berikan Jin Lien membuatnya bergidik ngeri.
"Kau ingin melatih prajurit atau pembunuh bayaran?" Xiao An sudah tidak bisa tenang lagi.
"Tentu saja melatih prajurit, penyerangan 2 tahun dari sekarang tidak akan mudah. Aku juga berencana melatih mereka selama 7 bulan penuh untuk menjadi prajurit yang mumpuni yang dapat bertempur di segala macam medan perang." ketegasan dapat di lihat dari mata hitam Jin Lien.
"2 tahun dari sekarang, aku pastikan Kerajaan Ming tunduk pada Kerajaan Nancheng, dan aku akan membuat mereka tunduk dalam waktu 6 bulan."
Feng Zhixing dan Xiao An saling melirik. Keduanya tidak yakin dengan ucapan Jin Lien, karena hanya untuk merebut wilayah kecil dari Kerajaan Ming. Mereka membutuhkan waktu hampir 2 tahun itu pun karena Jenderal Jin Tian meninggal karena dijebak.
"Aku juga akan ikut berlatih denganmu Lien'er."
"Tentu jiejie, tapi bagaimana dengan para pelayan? Sudahkan Anda membeli mereka?" Niu'er menepuk jidatnya karena melupakan hal tersebut, dan segera menyeret Feng Zhixing untuk membeli pelayan dari rumah penyedia jasa pelayan.
"Lien'er, aku telah membawa 50 gadis budak. Saat ini mereka berada di halaman depan."
"An Ge, tolong bawa mereka kemari!"
"Baiklah."
Menyisahkan dirinya sendiri, Jin Lien mengeluarkan materi yang akan diajarkan pada 50 orang tersebut, dia juga mengeluarkan dan menyeduh Kopi hitam dan menaruh gula batu ke dalamnya, ada sedikit kelicikan di matanya, ia juga mengeluarkan radio dari dimensi lotus nya.
"Sudah lama aku tidak menggerakkan badanku."
Jin Lien menyalakan musik dan mulai menari, tapi tarian tersebut bukanlah tarian yang biasa dipamerkan oleh gadis-gadis muda pada umumnya, karena semua gerakannya begitu energik, tak ada satu bagian tubuh yang diam.
Merasa langkah kaki semakin dekat, Jin Lien mematikan musik tersebut dan menyimpan kembali radionya ke dalam ruang.
Tepat setelah itu, Xiao An membawa 50 gadis budak yang kira-kira berusia 15 tahun keatas.
"Lien'er mereka sudah di sini."
50 gadis muda tersebut tertegun melihat Jin Lien yang merupakan tuan mereka yang sebenarnya.
Jin Lien mengamati mereka, 50 budak wanita yang di bawah Xiao An tidak lah buruk, tapi apakah mereka akan setia?
"Terimakasih An ge."
Setelah berterimakasih, Jin Lien menatap 50 budak wanita yang menunduk, tapi ada seorang di antara mereka yang berani menatapnya, meski begitu tak ada niat merendahkan tapi hanya binar penilaian terhadapnya di mata wanita tersebut.
Jin Lien tersenyum lembut kemudian berbicara dengan suara dominasi.
"Satu persatu maju dan minum cairan hitam yang berada di meja! cukup dengan 2 sendok setiap orang."
Melihat cairan hitam di wadah bening yang berbentuk aneh, mereka seketika bergidik ngeri dan memandang Jin Lien.
"Apa? Tidak ada yang mau bergerak? Baik kalian bisa pergi!" Suara Jin Lien dipenuhi ejekan dan sarkastis saat mengetahui, jika mereka tidak ingin meminum kopi yang telah diseduhnya secara pribadi.
"Hei kopi buatanku merupakan yang terenak, tapi kalian lebih memilih menyia-nyiakannya."
1 berjalan keluar kemudian diikuti yang lain, hingga menyisahkan 30 orang yang masih berdiri teguh, hingga gadis yang menatap Jin Lien bergerak maju dan meminum dua sendok cairan hitam yang tampak mencurigakan.
Saat sendok pertama memasuki mulutnya, rasa unik pahit bercampur manis terasa di lidah gadis itu. Sebelum meminum sendok kedua, dia memandang Jin Lien yang berada jauh dari meja yang menatap datar, tapi dia bisa melihat ada senyum di mata Jin Lien.
Dia tidak tahu apa yang dia minum, tapi rasanya begitu menakjubkan sehingga 2 sendok tidak cukup, dia ingin lebih, tapi Jin Lien hanya mengatakan 2 sendok jadi dia dengan enggan berhenti.
Setelah dia meletakkan sendok di posisi semula, dia mundur sehingga gadis budak lain dapat mengambil giliran.
Karena tidak terjadi apa-apa pada orang pertama, maka secara alami gadis berikut dan seterusnya tidak ragu, meski mereka menatap tajam pada cairan hitam yang mencurigakan itu.
Perlahan semua gadis budak telah meminum kopi yang disediakan Jin Lien.
"Bagaimana, apakah enak?"
30 budak wanita segera menjawab dengan serempak, bahwa cairan hitam tersebut sangat enak.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Metro Kdw
🤣🤣🤣🤣 bisa pula dia Bawak radio
2023-12-02
3
Kustri
wajar g sie anak 3th latihan melebihi tentara/semacam'a gitu🤔🤔🤔
aaah lanjut aja dl
2023-05-10
0
Su San
ya ampun.... 3thn.
2023-04-24
0