Sang Dewa Perang Telah Kembali
Liam Lin berdiri di gerbang stasiun kereta. Ada perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan.
Tiga tahun berlalu, akhirnya dia pulang ke rumah!
Dia tidak tahu bagaimana keadaan ayah dan adik perempuannya.
Mereka sudah lama tidak berhubungan.
Setelah mengatur perasaan senangnya, Liam Lin bersiap untuk keluar,
dan tiba-tiba lengannya dipeluk oleh seseorang.
Dia menoleh dan melihat seorang wanita cantik yang memakai kacamata hitam.
“Nona, kamu……”, kata Liam Lin.
“Jangan berbicara, bantu aku berakting dan aku akan membayarmu”, kata wanita cantik itu.
Dia mengangkat tangannya dan mengusap sudut bibir Liam Lin,
keduanya terlihat seperti sepasang kekasih.
Liam Lin tidak tahu harus berbuat apa, sepanjang jalan lengannya
dipeluk oleh wanita cantik itu.
Setelah meninggalkan stasiun kereta, wanita cantik itu langsung menariknya
masuk ke sebuah gang. Liam Lin merasa aneh dan hendak berbalik untuk pergi,
tetapi dihentikan oleh 7-9 orang.
“Nona Wang, sebaiknya Anda mengikuti kami, CEO Chu tidak akan
memperlakukanmu dengan buruk”, kata ketua mereka.
Pria berjas hitam yang menjadi ketua itu berkata dengan hormat kepada-
wanita cantik itu, sikapnya sangat sopan dan dingin.
“Pacarku sangat tampan, apa kamu tidak bisa lihat?”, kata wanita cantik itu.
Wanita cantik itu langsung menyandarkan kepalanya pada Liam Lin,
tangan kecilnya diam-diam mencubit lengannya. Liam Lin mengerti, rupanya dia digunakan sebagai tameng.
Sejak kecil dia tidak suka mengurusi urusan orang lain.
Saat ingin menjelaskan bahwa semua ini tidak ada hubungan dengannya,
pria berjas hitam berbicara lebih dulu.
“Nona Wang, barang seperti ini bahkan tidak bisa menandingi jari kelingking CEO Chu, selera Anda……”
Dia tidak melanjutkan perkataannya, tetapi itu sudah membuat Liam Lin marah.
Barang?
Barang apa?
Apa dia tidak tampan?
“Permisi, ada masalah apa kalian dengan pacarku?!”, kata Liam Lin.
Liam Lin berbicara dengan suara rendah dan melindungi wanita cantik
itu di belakangnya.
Wanita itu mendongak dan menatapnya dengan tatapan yang dalam,
gerakan ini memberikannya rasa aman, tetapi sebenarnya Liam Lin hanya
ingin mendapatkan kembali harga dirinya sebagai lelaki.
Hasrat melindungi yang tepat.
Pria berjas hitam itu mengerutkan keningnya ketika dia melihat tindakan
Liam Lin yang tidak sombong tetapi juga tidak rendah hati.
“Kami punya urusan denganmu sekarang”, kata pria berjas hitam itu.
Kemudian dia melambaikan tangannya, beberapa pria berjas hitam
melangkah maju mengepungnya dan membawanya ke gudang tua yang terlantar.
“Cepat katakan urusanmu, aku sedang terburu-buru untuk
pulang ke rumah dan makan”, kata Liam Lin.
Liam Lin menguap, dia sudah menaiki kereta api selama dua puluh jam lebih.
Dia benar-benar lelah dan merindukan ayah dan adik perempuannya yang
sudah lama tidak dia jumpa selama tiga tahun.
“Tidak peduli apakah kamu pacar Nona Wang atau bukan,
aku akan memberimu 500.000 RMB (sekitar 1 miliar rupiah) dan segera
tinggalkan dia sekarang!”, kata pria itu.
Pria berjas hitam itu mengeluarkan kartu emas dari sakunya dan
menggoyangkan kartu itu di depan Liam Lin.
Hei, hei!
Apa-apaan ini?!
Ini adalah drama dimana seorang CEO sombong jatuh cinta padaku!
Meskipun hatinya sangat terkejut, tetapi Liam Lin tetap berpura-pura marah dan berkata,
“Kalian pikir aku siapa? Memangnya uang 500.000 RMB bisa membeli cintaku?”
Setelah mengatakannya, dia sendiri juga merasa sangat naif.
Jika itu tiga tahun lalu……tapi sekarang dia percaya bahwa 500.000 RMB
dapat membeli apa yang disebut dengan cinta!
“700.000 RMB (sekitar 1.4 miliar rupiah)”, kata pria itu lagi.
Pria berjas hitam itu tidak ragu-ragu untuk menaikkan harga. Liam Lin kaget,
sepertinya CEO Chu di belakangnya itu benar-benar bukan orang biasa!
Setelah mencapai tahap ini, kenapa dia tidak bersikeras sedikit lagi?
Siapa tahu dia bisa mendapatkan lebih banyak lagi!
“Jangan bermimpi!”, kata Liam Lin pura-pura marah, lalu dia pun berjalan keluar.
Tanpa disangka, pria berjas hitam itu seketika marah,
“Halangi dia, aku sudah memberimu kesempatan sebelumnya,
jangan salahkan aku jika bersikap tidak sungkan padamu!”
Liam Lin terbengong, gawat, alur cerita ini tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan!
Tinjuan pria berjas hitam itu seketika datang.
Liam Lin memicingkan matanya dan langsung menebak trik tinjuannya.
Tidak heran sikapnya begitu keras, rupanya dia pernah berlatih tinjuan besi.
Tepat sebelum tinjuannya hendak mengenai pelipisnya,
Liam Lin dengan cepat menggunakan telapak tangannya menepis pergelangan
tangan pria berjas hitam itu. Terdengar suara “kraakk”,
tulang pergelangan tangan pria berjas hitam itu pun patah.
“Aaaahhh!!!!”, terdengar teriakan yang keras.
Pria itu berteriak dan menjadi semakin garang, dia pun menendang ke arah Liam Lin.
≡▸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Panungkek Yan
lanjut thor
2022-11-29
0
iwan machmud
patah
2022-02-01
0
Pincuran
oke
2021-12-27
1