Skin to Skin

Violet masih belum pulih sepenuhnya jadi untuk saat ini perlawanannya belum bisa maksimal. Bahkan saat dirinya diseret kembali masuk ke kamar, dia hanya pasrah.

“Buka bajumu!“ perintah Noah saat Violet sudah masuk ke kamar.

“Kau memang seorang maniak! Aku bahkan belum sembuh dan kau ingin memperkosaku lagi?“ ucap Violet yang tidak habis pikir.

“Sekali kau membantah lagi, maka aku akan mengulitimu hidup-hidup!“ ancam Noah yang tidak suka bantahan.

Violet tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti permintaan Noah, dia membuka bajunya yang tanpa pakaian dalam itu. Setelah dalam keadaan polos, Violet masuk ke dalam selimut. Dia tidak sudi tubuhnya jadi tontotan gratis Noah.

“Kalau kau menurut begini aku akan membelikanmu baju dan pakaian dalam!“ ucap Noah kemenangan.

Sebenarnya Violet sangat merasa menjadi wanita rendahan sekarang padahal saat ini dia sedang berada dipuncak-puncaknya kesuksesan. Biasanya dia begitu dikagumi dan dipuja tapi sekarang?

Violet melirik Noah yang juga membuka bajunya, setelah itu Noah naik keatas ranjang dan membaringkan tubuhnya di sampingnya.

Jantung Violet berdegup, dia tidak ingin melayani Noah lagi. Tapi ternyata dia salah, dia merasakan Noah begitu lembut menariknya dalam pelukannya.

“Badanmu masih panas, aku melakukan metode skin to skin untuk mentransfer panas di tubuhmu!“ jelas Noah kemudian.

Violet terdiam mencerna Noah yang bengis bisa bersikap lembut pada dirinya.

“Aku hanya ingin kau cepat sembuh dan bisa melayaniku lagi! Kau yang panas membuatku tidak berhasrat lagi!“ tambah Noah dengan nada arogannya.

“Dan jangan membuatku seperti pemerkosa!“

Noah mengingat saat bercinta dengan Violet, wanita itu selalu memalingkan wajah dan memejamkan matanya.

“Bukankah kau memang memperkosaku!“ akhirnya Violet bersuara karena ungkapan Noah. Bagaimana mungkin ada wanita yang suka rela diperkosa?

“Seharusnya kau bersyukur aku berhasrat padamu dan menjadikanmu partner ranjangku! Biasanya aku akan mengurung dan menyiksa musuh sampai orang itu sendiri yang meminta mati!“ tegas Noah yang membuat bulu kuduk Violet berdiri seketika.

Violet seakan lupa tengah berhadapan dengan mafia, seolah membicarakan pembunuhan dan penyiksaan seperti hal biasa bagi Noah.

“Apa kak Vector sudah memberimu saham 20 persen? Kapan aku akan bebas?“ tanya Violet berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Kau yakin kakakmu memberiku saham dengan percuma? Aku yakin ada yang direncanakan oleh otak licik Vector itu!“ sahut Noah dengan tersenyum miring karena curiga Vector merencanakan sesuatu.

“Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian, kenapa menyeretku yang tidak mengerti apa-apa?“ protes Violet.

“Kau tidak perlu tahu, kau hanya cukup menikmati apa yang aku berikan padamu! Mulai sekarang, kau harus belajar jadi miskin!“ ucap Noah penuh penekanan. “Kau akan mendapat pakaian murah dan juga makanan rakyat jelata!“

Violet enggan menanggapi lagi, entah apa rencana dan jalan pikiran Noah saat ini yang jelas dia akan menghadapi semua dengan berani. Kalau dia cengeng dan lembek sudah dipastikan Noah akan semakin menginjaknya.

Mungkin karena efek dari obat yang diminum Violet sebelumnya, lama kelamaan rasa kantuk melandanya. Pertahanan diri Violet runtuh dan dia tertidur dengan tubuh masih dipeluk monster Noah.

Merasa nafas Violet sudah teratur, tangan Noah terulur untuk memeriksa suhu tubuh gadis yang berada di pelukannya.

“Cih, suhu badannya langsung menurun!“ decih Noah.

Tapi sedetik kemudian Noah ikut tertidur karena menghirup aroma tubuh Violet yang seperti obat tidur baginya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***