HANYA SEBATAS STATUS

"Kak, kakak mau ke rumah Kak Amel ya?" tanya Mia, adik Abigail.

"Ya, memangnya kenapa?" tanya Abigail sambil memasukkan tas cangklongnya melalui kepala, menyilang di tubuhnya.

"Ikutttt ....," Mia bergelayut manja pada lengan Abigail.

"Tapi kamu bukan mata mata Mami kan?" bisik Abigail.

"Mata mata?" ucap Mia dengan nada kencang karena kaget.

"Ihhh, jangan keras keras. Kakak bertanya, kamu itu bukan mata mata Mami kan. Kamu nggak disuruh Mami buat ikutin kakak kan?"

"Ya nggak lha kak. Ngapain juga jadi mata mata Mami, enakan juga sekongkolan sama kakak. Apalagi kalau diajak ke rumah Kak Amel."

"Kok kamu seneng banget sih ke rumah Amel?" tanya Abigail.

"Ahhh pokoknya gitu deh. Aku ikut ya?" Mia mengedipkan mata cantiknya berkali kali.

"Iya iya, buruan kalau gitu. Kakak udah mau berangkat nih."

"Bentar bentar, aku ambil tas aku dulu di kamar ya," Mia segera berlari menuju kamar dan mengambil tas. Memasukkan dompet dan ponselnya ke dalam tas kecilnya. Mereka pun berangkat menuju rumah Amelie.

Sesampainya mereka di sana,

"Siang, Pak," sapa Abigail pada security yang berjaga.

"Halooo Pak Kus!" sapa Mia pada Kusnadi, sang security. Hal itu membuat Kusnadi tersenyum. Mia memang sangat ramah, bahkan cepat dekat dengan siapapun yang baru ia kenal. Mia kadang kadang suka ikut dengan Abigail jika kakaknya itu ingin bertandang ke rumah Amelie.

"Ayo Mi!" panggil Abigail.

"Daaaa Pak Kus ... Mia ke dalam dulu ya."

Mereka segera masuk ke dalam. Di ruang tamu, Amelie sudah menunggu mereka.

"Akhirnya makhluk yang satu ini dateng juga. Udah ditungguin juga dari tadi."

"Maklum, ada yang tiba tiba nemplok pengen ikut," terang Abigail.

"Miaaa!! ahhh kakak merindukanmu," Amelie pun memeluk Mia. Amelie sangat menyukai Mia, maklum ia tidak memiliki adik perempuan, padahal ia sudah meminta pada Mommynya sejak dulu.

"Kak, apa Azka ada di rumah?" tanya Mia setengah berbisik.

"Ya, dia ada di kamarnya. Sebaiknya kamu membangunkannya. Masa tiap weekend selalu bangun siang," ucap Amelie dengan bibir mencibik.

"Siappp kakak!" Mia segera menaiki tangga dan mengetuk kamar Azka, namun tidak terdengar sahutan dari dalam.

*****

Baru saja Abigail duduk di atas sofa empuk di ruang tengah, Mommy Vanessa datang.

"Eh Abi ... kapan datangnya?"

"Barusan Aunty," jawab Abigail sambil tersenyum.

"Sendiri aja?"

"Nggak, sama Mia."

"Trus, Mia nya mana sekarang?"

"Aku suruh ke kamar Azka, Mom. Siapa tahu Mia bisa bangunin Azka," ucap Amelie terkekeh.

"Walah, bakalan ada perang besar ni," Vanessa langsung berbalik menuju ke dapur. Ia akan membantu para pelayan menyiapkan makan siang.

Sementara itu di kamar Azka,

"Az ... bangun!" Azka masih tidur dengan posisi telungkup. Jendela kamar yang menyambung ke balkon pun masih tertutup dengan rapat, untuk menghindari masuknya sinar matahari yang sudah hampir tinggi.

"Az!!! bangun!! Mau sampai jam berapa tidurnya?"

"Berisik ah!"

"Az!" Mia mencoba menggoyangkan bahu Azka, membuat Azka pun akhirnya membuka matanya dan langsung melotot ke arahnya.

"Nggak bisa lihat gue tidur tenang ya?" Azka sedikit meninggikan suaranya.

"Bangun Az! Ini udah siang, emang kamu nggak mau ketemu aku?" tanya Mia dengan senyuman manisnya.

"Nggak!! mending sekarang lo keluar aja. Ganggu tahu nggak!"

"Ini udah mau jam 11, Az. Ayolah! Meskipun weekend, tapi bangunnya jangan sesiang ini juga," Mia pun membuka gorden kamar, sehingga cahaya matahari langsung masuk dan membuat kamar menjadi terang.

"Ahhh, bawel banget tahu nggak sih lo! Cewe rese!" Azka langsung beranjak dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Mia tersenyum dan keluar dari kamar. Usahanya membuat Azka bangun ternyata berhasil.

*****

"Masak apa, Aunty?" tanya Abigail yang masuk ke dapur bersama dengan Amelie.

"Ada yang ngecek nih makanan kesukaannya dimasakin apa nggak?" celetuk Amelie, membuat wajah Abigail tiba tiba saja merona.

"Eh enak aja. Aku justru ke sini buat bantuin Aunty masak, ya kan? Apa yang bisa aku bantu, Aunty?" tanya Abigail.

"Tidak usah, sayang. Kalian duduklah di meja makan, sebentar lagi makan siangnya siap," ucap Vanessa.

"Wahhh, harum bangettt!!" ucap Mia yang baru sampai di dapur.

"Mia," sapa Vanessa.

"Halo Aunty. Mia kangennn!!" tanpa basa basi, Mia langsung memeluk Vanessa.

"Mi, jangan gitu! Aunty lagi masak kamu ganggu aja," ucap Abigail sambil menarik adiknya.

"Aku kan ingin belajar masak sama Aunty. Azka kan paling suka masakan Aunty, jadi ....," ucapan Mia terpotong karena tiba tiba saja terdengar suara Azka.

"Mom, aku pergi dulu. Ada janji ketemu Cello," ucap Azka.

"Makan dulu, Az!" ucap Vanessa.

"Tidak usah, Mom. Aku justru ada janji makan siang dengan Cello. Malam nanti aku makan di rumah, Mom," terdengar suara Azka pergi dengan mobil, bersama dengan seorang supir. Azka masih berusia 15 tahun, jadi ia belum mendapatkan SIM.

Mia yang melihat kepergian Azka merasa kecewa, "Ayo, ayo! hari ini cuma untuk kita," ucap Mommy Vanessa.

"Uncle kemana, Aunty?" tanya Abigail.

"Uncle ada pertemuan dengan klien hari ini," Vanessa meletakkan masakannya ke atas meja, dibantu oleh pelayan.

"Wah mel, kamu harus belajar memasak seperti Mommymu. Kamu kan harus bersiap jika salah satu pacarmu tiba tiba jadi pacar beneran," celetuk Abigail.

"Sstttt!!!" Amelie langsung menutup mulut Abigail.

"Kak Amel sudah punya pacar?" tanya Mia tiba tiba.

"Apa!? Siapa?!" tanya Vanessa tiba tiba dan langsung duduk di sebelah Amelie.

"Tidak, Mom. Abi memang suka sembarangan bicara," Amelie mulai mencibikkan bibirnya dan melirik tajam ke arah Abigail yang salah tingkah.

"Yahhh!!!" ucap Mia tiba tiba lemas, membuat Mommy Vanessa, Amelie, dan Abigail langsung melihat ke arahnya.

"Kamu kenapa, Mi?" tanya Vanessa.

"Kalau saja Kak Amel beneran udah punya pacar, aku kan bisa nanya."

"Kamu mau tanya apa?" tanya Amelie.

"Aku mau tanya gimana tips dan trik buat dapetin cowo. Kalau aku tanya sama Kak Abi kan nggak mungkin, secara dia belum berpengalaman sama sekali. Mungkin bisa bisa jadi jones."

"Kakakkk!!!" teriak Mia saat Abigail tiba tiba menjewer telinganya. Ia langsung mengusap telinganya yang terasa sakit.

"Kamu ya, berani beraninya bilang kakak jones! Awas ya kalau kakak bisa dapat cowo. Kakak nggak bakalan kasih tahu kamu tips dan trik nya."

"Ishhh, udah tahu. Kakak kan pelit. Lain sama Kak Amel, ya kan kak?" Mia tersenyum centil di hadapan Amelie dan juga Vanessa.

"Tapi kamu beneran belum punya pacar kan sayang?" tanya Vanessa.

"Belum, Mom. Aku masih mau fokus sama kuliah aku dulu," ucap Amelie setengah berbohong.

Maafin Amel ya, Mom. Bukan maksud Amel berbohong, tapi status Amel saat ini hanya sebatas status, tidak lebih. - Amelie.

*****

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!