Bab 4. Salah Paham Berujung Sah

Happy Reading...

Sahabat dan keluarga dari Delia tidak percaya dengan kejadian yang menimpa Delia. Mereka bahkan bingung sekaligus tak tahu harus berbuat apa-apa.

Rina dan Dessy memeluk Delia yang tak henti-hentinya menangis.

"Sabar yah Del, insya Allah semuanya akan baik-baik saja". ucap Dessy

"Jadi Gimana solusinya untuk masalah ini, Karena kami tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi?" kata seorang ibu-ibu.

"Jalan terbaik kita Nikahkan saja Mereka dari pada kita bawa mereka ke kantor polisi". jawab bapak-bapak yang besar perutnya.

"Aku tidak mau,aku tidak bersalah tolong jangan Nikahkan aku,aku tidak mau ke kantor polisi" Delia semakin menangis.

Dessy Akhirnya mengambil keputusan.

"Baiklah dari pada teman kami dipenjara lebih baik dinikahkan saja" ucap Dessy

Menurut Dessy itu jalan yang terbaik dari pada Delia dipenjara itu akan lebih parah dan runyam masalahnya.

Akhirnya Delia Setuju dan menghubungi Paman dan Bibinya. Bahkan Paman dan Bibinya tidak percaya dengan kejadian ini, mereka sangat mengetahui dengan sangat jelas siapa keponakan mereka. Paman dan Bibinya pun berangkat ke Kota malam ini juga.

Karena menunggu kedatangan keluarga dari Delia,Dan Dessy pun meminta bantuan keluarganya untuk menghubungi Penghulu yang bisa menikahkan Delia dengan Arya.

Arya pun diam-diam menghubungi teman baiknya untuk menjadi saksi pernikahannya dan meminta berkas yang dibutuhkan.

Beberapa saat kemudian, Datanglah Paman dan Bibinya Delia serta sahabat Arya. Karena Arya tidak ingin wajahnya terekspos makanya Arya terpaksa berbohong kalau ada luka di wajahnya yang mengharuskan Arya memakai masker.

Rombongan Penghulu dari KUA Setempat Telah datang. Delia pun sudah di dandani sedemikian rupa tapi bekas air mata masih Saja nampak di wajah cantiknya.

Arya menyiapkan mahar berupa Cincin dan Kalung berbando berlian. Mahar ini sebenarnya milik Mamanya Arya. Dan Arya berjanji sama mamanya akan memberikan Emas ini kepada istrinya kelak.

Dekorasi pesta Kakak Dessy belum dibongkar Akhirnya dijadikan lah tempat pernikahan Delia dan Arya malam ini.

Arya kemudian Duduk di depan penghulu dan mulai menjabat tangan Pak Penghulu.

"Saya Nikahkan Engkau saudara Arya Wiguna dengan Saudari Delia Paramitha Rusdy dengan mas kawin berupa Cincin dan Kalung beserta Seperangkat alat sholat dibayar tunai" Ucap pak penghulu.

"Saya terima Nikah dan kawinnya Saudari Delia Paramitha Rusdy Dengan Mas kawin tersebut dibayar tunai". Jawab Arya dengan suara lantang dan jelas.

"gimana saksi apa kah Sah?"..

"Sah... " jawab semua orang yang ada.

Kemudian Sang bapak penghulu membaca Do'a pernikahan untuk keberkahan kedua mempelai.

Dessy dan Rina mengantar Delia menuju tempat dilaksanakannya ijab qobul.

Delia nampak cantik sekali walaupun pernikahan mereka terpaksa.

Delia pun duduk bersebelahan dengan Arya yang sudah sah menjadi suaminya. Karena Keluarga dan orang tua Dessy termasuk keluarga kaya dan terpandang malam itu juga Delia langsung mendapatkan Buku Nikahnya.

Tanpa harus bersusah payah mengurusnya.

Seseorang dibalik tembok tersenyum sumringah Setelah melihat pernikahan orang yang selama ini menjadi musuhnya.

Siapakah sosok orang itu?????

Arya mencium kening Delia, Lalu Delia Salim dengan takzim tangan Arya yang malam ini sudah resmi dan sah menjadi suaminya.

Tangis haru sekaligus Bahagia dari Paman dan Bibinya Delia beserta sahabat baiknya Delia Tidak lain Dessy dan Rina. Mereka langsung berhamburan memeluk Delia.

"Selamat yah say, kamu sudah menjadi seorang istri,jaga baik-baik rumah tanggamu dari gangguan pelakor" ucap Dessy

"Kamu yah orang baru saja nikah sudah bahas pelakor Saja" ucap Rina

Mereka tertawa bersama seakan-akan sudah melupakan kejadian beberapa jam yang lalu.

Paman dan Bibinya Delia hanya bisa tersenyum sekaligus menangis mengingat almarhum orang tua Delia.

"Kakak anakmu sudah menikah, do'akan mereka Kakak Moga mereka bahagia sampai kakek nenek".

"Selamat Nak kamu sudah jadi istri sekarang,ingat selalu lah mengalah dan bersabar dalam menghadapi suamimu,Moga pernikahan kalian diberkahi oleh Allah dan bahagia selalu" ucap bibinya.

Bibinya memeluk Delia dan mereka menangis bahagia.

Setelah ijab qobul mereka, Sahabat Dari Arya menghilang entah ke mana rimbanya.

Setelah ijab qobul itu,Paman dan Bibinya Delia langsung pamit untuk pulang ke kampung halamannya. Keluarga Dessy dan Rina juga sudah pamit pulang. Orang-orang yang Jadi saksi kejadian pun sudah menghilang setelah menghabiskan makanan yang disediakan.

Tinggallah Delia,Arya, Dessy dan Rina yang berada di hotel C.

Dessy memberikan Kunci Kamar Hotel sebagai hadiah pernikahan Delia.

" Maaf yah Say kami hanya bisa memberikan ini untuk pernikahan kalian, Aku dan Rina mengucapkan moga pernikahan kalian selalu Saqinah Mawadah warohmah".

"Amin yra dan cepat punya Debay yah Say" Dessy mengedipkan matanya ke arah Arya.

"Kamu bisa saja the Des, Makasih Banyak kalau kalian tidak ada aku tidak tahu akan jadi apa nasibku" kata Delia

Delia kembali meneteskan air matanya.

"Sudah jangan nangis,ini kan malam Bahagia ku jadi kamu harus tetap tersenyum dan kuat untuk menghadapi malam pertama mu, jangan lupa berdoa sebelum mo yah Say" Dessy membisikkan kata-kata terakhirnya ketelinga Delia

Delia ingin membalasnya tapi Dessy dan Rina langsung cabut dan berlari dari mereka.

Arya dan Delia berjalan menuju kamar yang sudah dipesan oleh Dessy.

Kamar itu berada di lantai paling atas, tempat kamar khusus pengantin baru yang berbulan madu.

Delia kaget dengan kamar yang dipilihkan olehnya.

Arya tetap tidak membuka maskernya,Arya membuka pintu dan langsung masuk menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Delia masih terpanah melihat dekorasi kamar pengantinnya.

Delia masih takut dan syok dengan kejadian baru saja dialaminya, bagaikan berada di atas rollkoster. Kehidupannya berubah drastis dalam semalam. Yang sebelum berangkat ke Hotel masih berstatus Singel sekarang sudah berstatus istri dari Arya Wiguna. Padahal Delia pun tak pernah berfikir akan menikah di usia yang masih sangat muda yaitu baru 19 tahun lebih.