Menjadi Ibu Pengganti
...
Hidup belakangan ini semakin sulit. Banyak orang yang bekerja tak sesuai pendidikannya. Tapi apa mau dikatakan lagi, mencari pekerjaan pun sulit. Begitu lah nasib yang dihadapi Rima. Sehari-hari dia hanya bekerja di sebuah rumah sakit sebagai cleaning service. Dengan gaji yang bisa dikatakan tidak banyak.
Apalagi, dia harus mengirimkan uang setiap bulannya pada adik dan neneknya di kampung.
"Permisi Pak, Bu. Saya bersihkan sebentar kamarnya ya." ucap Rima izin untuk memasuki suatu kamar pasien.
"Nggih, Nduk. Silahkan."
Kegiatan Rima setiap hari ya seperti itu. Masuk ke kamar-kamar pasien dan membersihkan bergantian. Setelah itu dia membersihkan lorong-lorong rumah sakit.
"Tolong minggir-minggir!"
Beberapa perawat lewat sembari membawa seorang pasien terlihat sangat terburu-buru. Tapi sepertinya pasien itu telah tiada. Sebab sudah ditutupi oleh kain putih.
Baru saja Rima ingin melanjutkan membersihkan lorong, terlihat secarik kertas jatuh di dekat kakinya. Segera Rima mengambil setelah sebelumnya dia melirik ke kiri dan ke kanan. Tidak ada orang.
"Rima!"
Spontan Rima menyimpan kertas tadi di saku celananya. Teman satu kerjaannya Euis menegurnya.
"Tau gak yang lewat tadi siapa?" tanya Euis dengan berbisik.
"Siapa, Euis?" tanya Rima membalas.
"Itu, yang kecelakaan kemarin Rim. Tau gak, istrinya meninggal. Padahal lagi proses bayi tabung."
"Innalillahi. Pantesan tadi aku liat kok pernah liat perawat yang jaga." jawab Rima.
Lalu, Euis membisikkan sesuatu di telinga Rima. Membuat Rima cukup kaget. Setelahnya Euis pergi meninggalkan Rima yang penuh tanya. Segera Rima menyelesaikan pekerjaannya.
Perkataan Euis terbayang-bayang di pikiran Rima. Apa benar yang dikatakan Euis tadi?
"Rim, mau pulang bareng gak?" tanya teman Rima yang lain.
"Aku pulang sendiri aja, Yud."
"Oke deh. Hati-hati ya Rim..."
Rima membereskan tasnya dan bergegas pergi. Kini, shiftnya bersih-bersih sudah selesai. Digantikan oleh shift malam. Kos-kosan tempat Rima tinggal tidak terlalu jauh dari rumah sakit. Berjalan kaki 10 menit tidak lah berat.
Ketika sampai di kos, Rima segera membereskan barangnya. Pikirannya masih saja penasaran dengan kertas yang belum sempat dia baca. Jikalau itu surat penting bagaimana? Tanya Rima dalam hati.
"Kepada Yayasan Ibu dan Anak..."
Rima membaca kertas itu sengan teliti.
"Kami mencari seorang wanita yang mau meminjamkan rahimnya selama 9 bulan untuk mengandung hasil bayi tabung. Jikalau ada yang bersedia menjadi Ibu Pengganti maka akan diberi uang yang setimpal dan jaminan hidup yang jelas. Surat ini dikeluarkan sejak hari ini dan harap segera hubungin nomor di bawah ini.
+62 888899"
Kini Rima mengerti apa yang dimaksudkan Euis sebelumnya. Rima membuang kertas itu sembarang. Tapi baru sebentar, ponselnya berbunyi. Ada pesan disana.
Ternyata itu pesan dari adiknya Rida.
Dari : Rida
Mbak, nenek jatuh sakit lagi. Uang sekolahnya Rida juga sudah nunggak Mbak. Ijazah Rida akan ditahan di sekolah Mbak. Bagaimana ini Mbak?
Rima menangkupkan wajahnya dengan kedua tangan. Sudah 6 bulan belakangan ini uangnya habis untuk membiayai sang nenek yang memang sudah cukup parah. Sehingga adiknya terpaksa tidak membayar uang sekolah.
Matanya kembali melihat kearah kertas yang dia buang tadi. Lalu dia membaca pesan adiknya lagi.
"Haruskah aku? Menjadi Ibu Pengganti?"
...
Hii!!! Semoga kalian suka cerita aku yaaaa. Secepatnya bakal aku lanjutin. Kalau kalian suka boleh tekan tombol like dan komen ya ☺ terima kasih ☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
o2m860270
mampir kk..
2023-07-08
0
Ine Kaniawati
Mampir ah...suka penasaran sm cerita begini...lanjut...
2023-03-11
0
Mamahna Hilman Fauzan
kayaknya seru nih .. lanjut Thor 🙏💪
2021-04-14
0