Pagi ini langit begitu cerah, sang mentari menyapaku dengan senyuman menawan. Diriku merasa sangat semangat di awal hari. Ini adalah hari pertamaku menjemput sang pujaan hati. Ya .... Dia adalah Melissa, yang membuat hari-hari semakin indah saja.
Selesai bersiap aku langsung melaju ke kost Melissa. Aku sengaja datang lebih pagi agar bisa sarapan bersamanya. Kira-kira 15 menit dari rumahku, sampailah aku di gerbang warna biru tua. Kebetulan gerbangnya tidak terkunci, aku berjalan memasuki halaman yang lumayan luas. Di dalamnya berjejer bangunan seperti rumah tetapi agak kecil mengelilingi halaman itu. Aku berjalan menuju rumah kecil bernomor 13, kebetulan kemarin aku sempat bertanya nomor kamar Melissa saat mengantarnya pulang.
Aku mengetuk pintu berwarna merah jambu di depanku. Setelah kira-kira 1 menit, pintu pun terbuka. Sontak Melissa terlihat sangat kaget melihatku yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
''David! Aku belum mandi. Kenapa tidak mengabari dulu kalau mau jemput?'' Melissa menutup mukanya karena kekasihnya datang saat belum mandi.
''Ayolah Mel! Kenapa mesti malu? Walau baru bangun tidur kamu tetap saja cantik," ucapku sengaja menggodanya.
''Kalau gitu duduklah dulu, tunggu aku bersiap-siap sebentar,'' balasnya sebelum menutup pintu.
''Tega sekali dia menutup pintunya dan membiarkan aku sendirian di luar." Aku bergumam kemudian duduk di depan teras kamarnya.
Beberapa menit kemudian, Melissa keluar dengan seragam kerjanya.
''Meski dengan dandanan yang sederhana namun dia masih saja terlihat cantik,'' batinku.
''Ayo langsung berangkat saja, biar bisa sarapan bersama,'' ajakku sambil menggandengnya masuk mobil.
Sesampainya di restoran, suasana masih sangat sepi. Mungkin di lantai 2 ini hanya ada kami berdua. Aku sengaja mengajaknya berangkat pagi agar bisa berduaan dengannya sebelum bekerja. Sampai di dalam restoran, Melissa langsung masuk ke ruangan khusus karyawan untuk meletakan barang-barangnya. Diam-diam aku memeluknya dari belakang, sontak saja dia sangat kaget.
"David apa yang kamu lakukan? Tidak enak bila .... '' Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, aku beralih ke hadapannya dan mencium bibir manisnya.
Walaupun terlihat dari ekspresi wajahnya begitu terkejut, Melissa tetap membalas ciumanku. Kami berciuman cukup lama rasanya tak ingin melepaskan ciuman ini. Begitu manis, jantungku seakan ingin meledak. Sampai saat kami kehabisan nafas, aku melepaskan ciuman panas kami.
Aku pandangi wajahnya yang merona, mungkin dia merasa malu. Tak bisa aku pungkiri ciumanku dengan Melissa terasa sangat memabukkan. Ingin rasanya aku terus mengulanginya. Aku tak mengerti mengapa rasanya seperti Ciuman Pertama. Jantungku masih saja berdetak kencang. Aku mencium keningnya kemudian memeluknya, semoga dia tidak mendengar detak jantungku.
Lalu aku menyiapkan beberapa potong sandwich dan segelas susu yang sudah aku bawa dari rumah. Semoga saja dia menyukai nya.
''Duduklah dan makan sarapanmu, sebelum yang lain datang,'' Aku menarik tangannya dan mendudukkannya di kursi.
''David! Kenapa kamu tidak ikut makan? Mau aku suapi?'' Kali ini Melissa benar-benar berhasil menggodaku dengan tatapan manjanya.
''Aku sudah kenyang karena menatapmu. Namun jika kamu menyuapiku dengan bibirmu, aku akan menjadi sangat lapar," godaku padanya.
''Dasar Mesum!'' balasnya dengan pipi yang merona mendengar rayuanku.
''Ayo cepat habiskan makananmu. Atau kamu mau melanjutkan yang tadi .... '' Aku tersenyum menatap Melissa yang sedang menikmati sarapannya.
''Siapa tau dia mau melanjutkan ciuman panas kami tadi pagi?'' gumamku.
Melissa hanya menatapku tanpa bersuara, aku hanya tersenyum membalas tatapan mata indahnya.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Reanza
mulai baca
2020-08-02
0
Oki Indriani
makin di baca per episode makin seru nih
2020-06-27
1
Angela Jasmine
Baper daku 😘😘😘
2020-06-27
1