Perak yang di dapat Lin Tian dari pamannya di pagi hari telah terbakar habis untuk digunakan membeli ramuan. Dengan perak yang di dapatkan Lin Tian dari Lin Wu dan Lin Guo saat ini, Lin Tian sekarang memiliki lebih dari 1500 perak di tangannya.
Di masa lalu, sebagai Raja Abadi Lin Tian di Alam Abadi, Lin Tian memiliki berbagai harta berharga di istananya dan jika menginginkan sesuatu, dia hanya perlu berkata dan murid-muridnya akan segera pergi untuk mencarikannya.
Di kehidupannya yang kedua kalinya, Lin Tian tidak akan menyangka bahwa, kekayaan yang tidak pernah di tempatkan di matanya, sekarang, dia harus membunuh dan mengotori tangannya hanya untuk mendapatkan 150 perak.
Lin Tian merasa tak berdaya.
Setelah Lin Tian membersihkan kedua mayat Lin Wu dan Lin Guo, Lin Tian membungkus sesuatu di depannya dengan sebuah kain hitam yang dia temukan di dalam rumah dan kemudian Lin Tian bangkit, memandang ke kediaman keluarga Lin sejenak dan pergi ke kediaman keluarga Lin.
Di kediaman keluarga Lin, di dalam kamar yang terlihat mewah.
Seorang pemuda yang sedang bertelanjang sedang duduk di samping tempat tidur besar. Pemuda itu mengangkat kepalanya ke langit-langit kamar tidur, kedua tangannya bersandar pada kasur belakangnya dan nafasnya terengah-engah.
Sementara di bawah kakinya, seorang wanita dengan hanya menggunakan pakaian yang menutupi bagian bawah tubuhnya sedang membungkuk, berlutut di bawah pemuda itu dan kepalanya berada di antara kedua pemuda itu.
Suara nafas berat Lin Kai dan kegiatan yang ambigu memenuhi ruangan kamar.
Bang Bang
Tepat ketika Lin Kai merasa akan segera mencapai puncak kenikmatan, terdengar sebuah suara keras dari balik pintu kamarnya dan mengganggu jiwanya yang sedang terbang di atas awan.
Mengikuti suara keras itu, Lin Kai merasakan perasaan sakit pada saudara di bawah tubuhnya dan membuatnya mengeluarkan suara teriakan "Ahh".
Secara tak sadar Lin Kai segera bangkit dan menendang pelayan wanita di bawahnya. Membuat pelayan itu terbang beberapa meter dan jatuh di depan pintu kamarnya.
"Sialan! Anjing mana yang berani mengganggu kesenangan Tuan Muda ini?" Dengan wajah merah karena kesakitan atau marah, Lin Kai menendang pelayan wanita di bawahnya dan berteriak dengan keras.
Setelah sekian lama, tidak terdengar jawaban atau gerakan di luar pintu kamar.
Dengan perasaan marah di hatinya, Lin Kai segera memakai pakaian dengan seadanya dan bergegas untuk membuka pintu.
Setelah pintu kamar terbuka, ruangan itu kosong. Tidak ada sesuatu yang terjadi di sana, dan tidak ada orang atau hantu yang terlihat. Bahkan Lin Kai tidak dapat melihat batang hidung seorangpun dari luar pintu kamarnya.
Setelah melihat sekeliling, pandangan Lin Kai jatuh pada bungkusan kain besar berwarna hitam di bawah kakinya. Melihat bungkusan kain hitam dan bentuk yang aneh di bawahnya, Lin Kai mengerutkan keningnya. Lin Kai segera membungkuk dan mengulurkan kedua tangannya untuk membuka bungkusan itu.
Tepat ketika Lin Kai berhasil membuka bungkusan itu dan isi dari dalam bungkusan di sajikan di depan mata Lin Kai. Lin Kai segera terkejut, melompat ke belakang dan jatuh, jatuh dengan pantatnya mendarat ke lantai terlebih dahulu.
Meskipun Lin Kai memiliki pelatihan qi tingkat ketujuh dan sangat sombong, dia adalah generasi kedua yang belum pernah melihat dunia. Dengan dua kepala manusia yang tiba-tiba muncul di depan matanya, sekujur tubuh Lin Kai tiba-tiba merasa dingin dan ketakutan tampak jelas terlihat di wajahnya, serta butiran keringat dingin keluar dari keningnya.
Lin Kai hanya menunjuk kedua kepala Lin Wu dan Lin Guo di depannya dengan tangannya yang gemetar dan tidak bisa mengeluarkan suara apapun dari mulutnya yang terbuka.
"Ahh..."
Terdengar suara teriakan ketakutan pelayan wanita di belakang Lin Kai dan memecah keheningan di dalam kamar.
Dengan satu tangan kirinya yang berusaha menutupi dadanya dan satu lagi lengannya yang menunjuk ke sebuah pintu kamar tidur yang sedang terbuka, wanita itu berteriak dengan keras.
Di pintu kamar yang telah terbuka, terdapat noda darah yang menempel pada pintu dan membentuk sebuah kalimat "Dua anjing yang baik harus di kembalikan kepada pemiliknya".
Setelah Lin Tian kembali dari rumah Lin Kai dan memberikan hadiah kepada Lin Kai, Lin Tian kembali ke tempat dimana Lin Lin sedang tertidur.
Lin Tian meletakkan tangannya di kepala Lin Lin dengan lembut, mengalirkan sedikit aura ke otak Lin Lin melalui lengannya dan kemudian Lin Tian mundur dua langkah, menunggu Lin Lin bangun.
Setelah beberapa saat, bulu mata bergetar dan matanya terbuka.
"Tuan Muda!" Setelah Lin Lin bangun, ini adalah kata pertama yang dia ucapkan.
"Apa kamu sudah bangun?" Lin Tian berdiri dua langkah dari Lin Lin dan bertanya sambil tersenyum.
Mendengar pertanyaan Lin Tian, Lin Lin segera bangun dan memutar kepalanya untuk melihat sumber suara.
"Apakah Tuan Muda baik-baik saja?"
Melihat Lin Tian yang berada di depannya, Lin Lin tidak segera menjawab pertanyaan Lin Tian, tapi malah bertanya kepada Lin Tian dengan khawatir.
Melihat Lin Lin yang selalu peduli terhadap dirinya, Lin Tian merasa hangat di dalam hatinya. Pada saat yang sama, Lin Tian berjanji dalam hatinya bahwa dia tidak akan membuat kerabat satu-satunya menderita apapun lagi.
"Aku baik-baik saja," Lin Tian menjawab sambil tersenyum, "Ambil dan makanlah, ini akan membuat tubuhmu menjadi lebih baik." Lin Tian melanjutkan, kemudian Lin Tian mengeluarkan botol Giok yang berisi dua Pil Qi dari balik bajunya dan memberikannya kepada Lin Lin.
"Ini...Apa ini Pil yang legendaris?" Sebagai orang biasa, Lin Lin selalu menganggap pil adalah sesuatu keajaiban.
"Tidak, itu hanya pil biasa. Jika aku memiliki pil legendaris di masa depan, aku akan memberikan kepada Lin Lin." Lin Tian berkata.
"Tidak, Pil ini terlalu berharga. Lin Lin tidak bisa menerimanya." Lin Lin menggelengkan kepalanya dan menolak.
"Ambillah, Pil ini tidak berguna buatku." Kata Lin Tian masih membujuk.
"Tapi..." Lin Lin masih ragu-ragu.
"Anggap saja ini sebagai hadiah karena Lin Lin telah merawat Tuan Muda dengan baik." kata Lin Tian masih membujuknya dengan sabar.
Setelah ragu-ragu, akhirnya Lin Lin mengangguk.
"Baiklah, ayo kita pergi." Lin Tian mengangguk dan berkata.
Ketika meninggalkan rumah itu, Lin Lin melihat beberapa berkas darah di lantai dan pintu yang telah tiada, kemudian dia mengingat kebisingan saat dia sedang menangis di pojokan. Melihat Lin Tian yang berjalan di depannya, Lin Lin menyadari bahwa sebelumnya telah terjadi pertarungan hebat di tempat ini dan itu harus pertarungan antara Lin Tian dan dua bajingan yang membawanya.
Melihat Lin Tian di depannya yang datang untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan masih harus bertarung dengan bajingan yang menculiknya, perasaan manis muncul di hati Lin Lin.
Melihat Lin Tian di depannya, mata Lin Lin yang besar dan indah penuh dengan pemujaan dan senyum bahagia terlihat jelas di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
malest
bagus,
2023-12-19
0
malest
bagus
2023-12-19
0
Derajat
Pelayanan yg setia pada Tuanya
2023-10-25
1