Lin Tian juga melihat Lin Lin yang berada di belakang mereka, Lin Lin sedang meringkuk di pojok ruangan, menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya. Di lihat dari kondisinya saat ini, meskipun dia tampak tertekan dan memiliki banyak luka di tubuhnya, kondisinya masih tidak terlalu serius, dia hanya menderita luka ringan dan ketakutan.
Melihat kondisinya saat ini, Lin Tian merasa lega dan kekhawatiran di dalam hatinya perlahan-lahan menghilang. Setidaknya dia masih tidak memiliki sesuatu yang mengancam jiwa.
Setelah melihat bahwa Lin Lin baik-baik saja, kemudian Lin Tian melihat dua Udang kecil di depannya dengan tenang.
"Apakah kalian anjing Lin Kai?" Lin Tian bertanya pelan.
Anjing!
Mendengar kata-kata Lin Tian, Lin Guo dan Lin Wu tidak merasa terhina atau marah. Setelah mereka saling memandang sebentar, kemudian mereka berdua melihat Lin Tian dari atas ke bawah dan tertawa terbahak-bahak.
"Bagaimana dengan menjadi anjing? Menjadi anjing Tuan Muda Lin Kai itu lebih baik daripada mengikuti kayu mati yang tidak berguna. Dengan memegang paha tebal Tuan Muda, seorang jenius dari keluarga Lin dan Patriak muda berikutnya dari keluarga Lin, setidaknya kita bisa melihat masa depan yang lebih baik. Dulu kami sangat bodoh, sangat bodoh mengikuti kayu mati seperti kamu, jika kami melakukannya dari dulu, saat ini kami mungkin dapat meminum anggur dan makanan yang dibawakan olehmu." Lin Guo mencibir dan berkata kata demi kata kepada Lin Tian dengan dingin.
Kata-kata Lin Guo benar, karena dengan prestasi ayah Lin Tian, tidak diragukan bahwa seekor singa pasti akan melahirkan singa muda. Sejak kelahiran Lin Tian, dia selalu menjadi primadona dan banyak orang tergesa-gesa untuk memeluk paha Lin Tian, tidak terkecuali Lin Guo dan Lin Wu.
Tapi siapa yang menduga, seekor singa ternyata tidak melahirkan anak singa, melainkan melahirkan seekor kucing cacat. Setelah Lin Nantian ayah Lin Tian pergi Lima tahun lalu, Lin Guo dan Lin Wu memutuskan untuk berpaling dan memeluk pohon besar lainnya, yang tidak lain adalah Lin Kai.
"Aku sangat kagum, ternyata kalian adalah anjing yang setia." Lin Tian tidak terlalu peduli dengan masa lalunya.
"Jadi, apakah kamu juga memutuskan untuk memegang paha tebal Tuan Muda kita? Oh, sebaiknya kamu melupakannya, karena Tuan Muda kita tidak membutuhkan kayu mati untuk menghangatkan ruangan dan Tuan Muda juga memutuskan untuk menghilangkan keberadaanmu." Lin Guo mencibir dan berkata dengan kejam kepada Lin Tian.
"Itu bagus!" Lin Tian mengangguk.
Melihat ketenangan dan kata-kata Lin Tian, Lin Guo mengerutkan keningnya. Dia merasa pria muda di depannya terlihat berbeda dari masa lalu. Jika di masa lalu dia mengatakan kata-kata seperti ini, wajah Lin Tian akan segera menjadi merah karena marah dan segera bergegas untuk bertarung.
Sekarang, setelah mendengar kata-kata kejamnya, dia hanya berdiri di sana dengan tenang. Menatap dirinya sendiri dengan pandangan menghina dan tatapannya saat memandangnya seperti sedang menatap sebuah badut.
Lin Guo merasa situasinya salah, memandang Lin Wu di belakangnya dan mengangguk.
"Tunjukkan pada dirinya, bahwa seekor anjing masih lebih baik daripada sampah." Lin Guo berkata kepada Lin Wu di belakangnya.
Melihat Lin Guo sedang menatapnya dan berkata seperti itu, meskipun dia marah ketika dia memanggilnya anjing, Lin Wu hanya bisa menuruti perintahnya, kemudian melangkah maju dan memandang Lin Tian dengan dingin.
"Apakah kamu masih ingat rasa sakit dua hari lalu? Jika kamu segera berlutut dan mencium kakiku, mungkin aku akan memikirkan untuk melakukannya dengan sedikit ringan ." Lin Wu memandang Lin Tian dengan dingin dan berkata dengan nada dingin.
Lin Tian memandang Lin Wu di depannya dengan menghina dan kemudian menggelangkan kepalanya.
"Apa, apa kamu tidak akan melakukannya?" Melihat Lin Tian menggelangkan kepalanya, Lin Wu mengira Lin Tian menolak.
"Tidak, aku masih memiliki sesuatu dan sedang terburu-buru, sebaiknya kalian maju bersama." Lin Tian menggelengkan kepalanya lagi dan berkata dengan santai.
"Apakah kamu pikir.."
"Kenapa begitu banyak omong kosong, Lin Wu, cepat, dan bunuh dia!" Sebelum Lin Wu menyelesaikan kata-kata kejamnya untuk meringankan kekesalan di dalam hatinya, Lin Guo berteriak dari belakangnya.
Lin Wu tidak berani mengabaikan kata-kata Lin Guo lagi. Lin Wu bergegas ke depan, mengangkat tangan kanannya, melipat jari-jarinya dan mencoba memukul dada Lin Tian.
Melihat tinju Lin Wu yang mendatanginya, Lin Tian masih berdiri di sana tidak bergerak dan menghindar. Lin Tian masih berdiri dan memandang Lin Wu dengan tenang.
Ketika Tinju Lin Wu berjarak setengah meter dari dadanya, Lin Tian mengangkat tangan kirinya di depan dadanya dan mencoba menghentikan tinju Lin Wu yang akan datang.
Lin Wu yang melihat Lin Tian masih berdiri di sana dan tidak bergerak, senyum menyeramkan muncul di mulutnya.
Tepat ketika Lin Wu yang tersenyum dan berpikir akan segera melihat Lin Tian terbang karena pukulannya, tinjunya berhenti di depan dada Lin Tian. Lin Wu merasakan sebuah tangan memegang tinjunya dan menghalanginya untuk terus melaju.
Terkejut sejenak, Lin Wu mencoba meningkatkan momentumnya, tapi kekuatan pemurnian tiga kali lipatnya seperti jatuh ke sebuah laut dan kemudian menghilang. Merasa ada yang salah, Lin Wu mencoba menarik lengannya kembali, setelah berjuang menariknya kembali lengannya, lengan Lin Wu tidak bergerak sedikitpun, seperti ada sebuah batu besar yang menahan tangannya untuk kembali.
Lin Wu mencoba mengangkat kepalanya untuk melihat Lin Tian, Lin Wu menemukan bahwa Lin Tian sedang menatapnya dan masih menatapnya dengan wajah sangat tenang.
Tepat ketika Lin Wu melihat mata Lin Tian yang sedang menatapnya, Lin Wu merasa sedang di tatap oleh seekor monster pembunuh yang telah membunuh ribuan makhluk hidup. Lin Wu tiba-tiba merasa telah jatuh kedalam lautan darah, punggungnya tiba-tiba merasa dingin dan tanpa sadar keringat dingin keluar punggungnya dan membasahi punggungnya.
Setelah itu, Lin Wu merasakan sebuah batu menabrak perutnya dan membuatnya terbang ke belakang.
Setelah jatuh, tubuh Lin Wu berkedut beberapa kali, stelah berhenti, perlahan-lahan nafasnya juga mulai menghilang.
Lin Tian menendang perut Lin Wu dengan kaki kanannya, membuatnya terbang beberapa meter dan jatuh tepat di depan Lin Guo yang sedang berdiri.
Terbang ke belakang beberapa meter, meninggalkan lengan kanannya yang masih tertinggal dan di pegang di tangan Lin Tian.
"Ternyata dia hanyalah anjing yang sedang menggonggong." Lin Tian melemparkan lengan kanan Lin Wu kesamping, memandang Lin Guo di depannya dan berkata tanpa emosi.
Kejadian itu hanya berlangsung beberapa nafas, sebelum Lin Guo sempat bereaksi, bawahannya Lin Wu yang masih hidup dan mencoba memukul dada Lin Tian tiba-tiba terbang dan jatuh tepat di depannya. Dan masih meninggalkan lengan kanannya di tangan Lin Tian.
Melihat Lin Wu di depannya, Lin Guo terkejut dan tidak sadar untuk waktu yang lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
malest
bagus,
2023-12-16
0
malest
bagus
2023-12-16
0
Derajat
Mantap untuk pelajaran si Anjing yg menggonggong
2023-10-25
1