Bab 10

Sejak keluar dari rumah Bima. Ella merasakan hatinya tidak tenang. Keputusan bulat untuk bersedia menikah dengan Bima sepertinya keputusan bodoh dan kesalahan terbesar bagi Ella. Ella mengutuk dirinya sendiri atas keputusan itu. Keputusan itu seperti pertanda jika dirinya adalah wanita murahan. Ella jadi ragu untuk melanjutkan keputusan itu. Tapi mengingat perlakuan Zico dan Karina. Ella semakin menguatkan hatinya untuk tetap pada keputusan. Membantu Bima dan bersedia menikah dengan dirinya.

Sepanjang hari. Ella tidak bisa fokus bekerja. Memikirkan dampak dari semua keputusannya. Tidak ada teman yang bisa dijadikan teman curhat untuk meminta nasehat atau solusi dari apa yang dihadapinya sekarang. Karena satupun di antara teman kantornya tidak ada yang mengetahui jika Ella sudah menikah. Hanya Bima satu satunya di kota ini yang sudah mengetahui status dirinya.

Tidak ingin disalahkan suatu hari nanti. Ella akhirnya mengirimkan pesan kepada Zico untuk bertemu di luar rumah. Ella berpikir. Walau pernikahannya dengan Bima nantinya hanya untuk membantu Bima. Ella merasa perlu menyelesaikan pernikahannya dengan Zico terlebih dahulu.

Tapi ajakan bertemu itu ditolak mentah-mentah oleh Zico. Zico bahkan membalas pesan itu dengan kata kata yang menyakitkan. Zico tidak ingin bertemu dengan Ella di luar rumah selain tidak ingin mengkhianati istri keduanya. Zico juga takut jika ajakan bertemu itu adalah jebakan yang sengaja diatur oleh Ella untuk menjeratnya.

Ella memandangi ponsel itu tidak berkedip. Kata demi kata yang terlihat di layar ponsel itu sangat menyakiti hatinya. Dia tidak menyangka jika Zico menilai dirinya serendah itu. Dan sangat menjaga perasaan madunya. Ella semakin menguatkan hatinya akan keputusan menikah dengan Bima. Dia tidak perduli lagi jika Zico tidak bersedia menceraikan dirinya. Ella bertekad dalam hatinya tidak akan mengubah keputusan itu lagi. Ella juga tidak perduli lagi jika keputusannya adalah dosa. Baginya saat ini ingin membalaskan dendam kepada suami laknat dan madu pahit yang selalu menyakiti.

Sore hari tiba di rumah. Ella merasa heran karena tidak menjumpai Karina di rumah itu. Ella menghempaskan dirinya di sofa setelah membersihkan diri. Sejak kedatangan Karina di rumah ini. Ella sudah jarang duduk di sofa itu. Selama hampir tiga bulan satu atap dengan madunya. Ella selalu mengurung diri di kamar setelah pekerjaan rumah selesai. Alasannya tentu saja karena tidak ingin melihat kemesraan suami dan madunya. Ella bersantai dan menonton televisi. Sendiri di rumah tanpa Zico dan Karina membuat Ella merasa damai dan tenang duduk di ruang tamu itu.

Tapi kedamaian itu terusik dengan suara mobil milik Zico yang berhenti di garasi. Ella masih duduk tenang di sofa itu. Mulai hari ini, Ella akan berusaha tidak perduli dengan pasangan suami istri itu termasuk dengan melihat mereka bermesraan di rumah ini.

Ella menyandarkan tubuhnya ke sofa. Dia menoleh ketika suara derap langkah semakin mendekat ke ruang tamu. Zico dengan menenteng tas kerjanya semakin mendekat.

"Sore mas," kata Ella sopan dan berdiri. Dia masih berusaha menghormati Zico. Dia mengambil tas kerja dari tangan Zico sebagaimana yang dilakukannya sebelum Karina ada di rumah ini. Dan selama tiga bulan ini, pekerjaan itu diambil alih oleh Karina.Zico tidak menjawab. Pria itu memasang wajah datar dan terus melangkah menuju tangga. Ella berpikir jika Zico merindukan istri keduanya yang ternyata tidak ada di rumah.

Ella memandangi tubuh Zico yang semakin naik ke atas. Ella tersenyum kecut. Diperlakukan seperti itu ternyata rasa sakit itu tetap ada walau sebentar lagi Ella juga akan melakukan hal yang sama. Jika Zico menghadirkan istri kedua di pernikahan mereka maka sebentar lagi Ella juga akan menghadirkan suami kedua di pernikahan mereka. Itu terjadi jika Zico tidak menceraikannya.

Ella akhirnya beranjak ke dapur. Melaksanakan tugasnya untuk memasak makan malam. Tadinya dia berpikir jika Zico dan Karina bersama dan pulang malam. Tidak butuh waktu lama hanya sekitar 45 menit. Makanan itu sudah tersaji sempurna di meja makan bersamaan dengan Zico yang juga sudah berada di ruangan itu.

Ella meninggalkan ruangan itu menuju ruang tamu. Pesan Zico yang masih tersimpan di ponselnya kini juga tersimpan di otaknya. Ella tidak ingin dianggap mencari kesempatan dengan duduk di ruangan yang sama apalagi Karina tidak ada di rumah. Ella memesan makanan untuk dirinya sendiri lewat online. Ella masih jelas mengingat tentang perkataan Zico yang menyebut dirinya adalah benalu. Itu sebabnya Ella tidak bersedia memakan masakannya sendiri karena bahan bahan makanan yang masih tersedia di kulkas. Masih merupakan uang jatah bulanan yang diberikan Zico kepadanya. Tapi Ella masih melaksanakan tugas dengan baik. Ella berpikir akan memberikan kesan terbaik sebelum dirinya menjadi mantan bagi Zico.

Ella menikmati makanannya dengan santai. Kakinya ditekuk ke atas sofa. Matanya lurus ke arah televisi menikmati sinetron yang disukai oleh para kaum hawa. Ella tidak menyadari jika Zico sudah berdiri tidak jauh darinya sambil mengamati kemasan makanan miliknya.

"Ella," panggil Zico setengah berteriak. Ella menoleh.

"Ada apa mas?.

"Apa kamu menaruh sesuatu di makanan itu sehingga kamu tidak memakan masakan kamu sendiri?" tanya Zico penuh curiga. Matanya menatap wajah Ella lekat untuk mencari kebenaran di dugaannya yang tidak berdasar.

"Apa maksudmu mas?" tanya Ella bingung. Lagi lagi Zico mencurigai melakukan hal yang tidak terpuji.

"Kamu memberikan racun atau guna guna di makanan itu. Benar kan?" tanya Zico lagi. Pertanyaan itu membuat Ella marah. Dadanya naik turun merasakan kemarahan yang sangat dahsyat. Ella memegang dadanya berharap kemarahan itu cepat hilang. Ella menurunkan kakinya. Dia menatap Zico dengan tajam.

"Mas, jika aku memberikan racun di makanan itu. Kamu dapat merasakan beberapa menit setelah makanan itu masuk ke dalam perutmu. Dan jika aku menaruh guna guna di makanan itu artinya aku adalah wanita yang paling bodoh di dunia ini. Sejak kamu memaksa aku untuk menerima istri keduamu. Aku tidak mengharapkan kamu untuk menjadi suamiku lagi mas. Jadi untuk apa aku menaruh guna guna di makananmu," kata Ella berani. Dia menatap wajah Zico dengan tajam.

"Jadi kenapa kamu memesan makanan dari luar sementara kamu masak untuk diriku," kata Zico masih curiga.

"Aku tidak memakan masakan aku sendiri karena sangat jelas alasannya. Bahan bahan makanan yang ada di kulkas itu adalah bahan makanan terakhir yang aku beli dari jatah bulanan yang kamu berikan. Aku tidak mau lagi menjadi benalu hanya karena ikut menikmati jerih payah kamu," jawab Ella sengit.

'Dan satu lagi. Mulai bulan depan aku tidak mau menerima jatah bulanan dari kamu. Kamu bisa memberikan semua pendapatan kamu ke Karina dan mengelola semua pengeluaran rumah tangga ini. Aku punya pendapatan sendiri untuk hidup di kota ini termasuk mengontrak sebuah rumah untuk tempatku tinggal," kata Ella lagi.

"Apa maksudmu Ella?" tanya Zico marah.

Terpopuler

Comments

Nuraeniy352

Nuraeniy352

pa s'ella tu bodoh dia kn bs gugat cerai suami'y pa lg da bukti d'hp, jgn gtu lah thor ksan'y klo blom cerei dan punya suami dua ko jijik ya wlopun yg satu g nganggep n satu'y cuma nikah kontrak ,,tetep ja g etis banget

2024-03-26

2

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Lanjut

2023-04-25

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Suka banget karakter Ella

2023-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!