8

Tak tahukah engkau, rasa khawatir karena ketiadaanmu disisiku benar-benar membuatku lemah terbelenggu tak berdaya dan harapan bahagiaku adalah saat bersamamu

__________________________________________________

Rika baru saja selesai mengerjakan pekerjaan kantor yang dibawanya pulang. Sesekali ia menatap kearah jam dinding yang menempel di ruangan kamar mereka. Sudah hampir tengah malam, tapi tidak muncul batang hidung Angga sedikitpun. Ia tampak gelisah memikirkan suaminya yang tidak pulang kerumah hingga sekarang.

"Semarah itukah ia padaku?" gumam Rika yang kembali mengingat percakapan suaminya yang terakhir kali sewaktu dimeja makan tadi. Ia tidak paham, kenapa setega itu suaminya padanya, padahal ia hanyalah seorang wanita. Bukankah seorang wanita adalah pendamping dari seorang suami dan juga merupakan pelindungnya. Tapi ia tidak mau berburuk sangka pada suaminya, karena apapun itu yang di inginkan oleh Angga, akan ia lakukan sebisa mungkin.

Ia berjalan keluar kamar dan melangkah menuju kearah ruang tamu. Dengan perlahan menyibak gorden dan mengintip dibalik gorden kaca untuk memastikan bahwa suaminya sudah ada diluar atau belum. Namun, yang terlihat hanyalah kekosongan, kegelapan yang menyelimuti malam bahkan hanya suasana yang terlihat sangatlah sunyi. Wajar saja, dijam-jam seperti ini adalah jam-jam waktunya semua orang tertidur dengan pulasnya.

Rika mendudukan dirinya disofa, mungkin dia akan menunggu kepulangan suaminya sebentar lagi. Ada apa dengan suaminya, karena tidak biasanya ia bersikap seperti ini sebelumnya, apa ia ada masalah diluar sana. Semua teka-teki terus berkeliaran dibenak Rika. Ia berusaha memasang telinganya dengan benar, namun sayup-sayup yang didengarnya hanyalah suara binatang malam yang bersahut-sahutan bahkan terdengar riuh.

Ia menatap keatas meja didepannya, disana tergeletak handphonenya. Ia meraihnya dan memeriksa pesan ataupun panggilan disana, tapi tidak ada apapun disana, baik pesan ataupun telpon dari suaminya. Berulang kali ia menatap handphone yang ada didalam genggaman tangannya, ia berharap agar Angga menghubunginya. Namun, hingga 30 menit berlalu, handphonenya masih sama seperti semula, tetap sunyi tanpa bunyi. Bodoh memang, menunggu sesuatu yang tidak pasti, sedangkan matanya mulai memberat namun sedapat mungkin ditahan olehnya.

"Mungkin lebih baik aku saja yang menghubunginya terlebih dahulu," gumam Rika yang sudah menekan tombol panggilan warna hijau pada tombol panggilan telponnya. Setelah terdengar bunyi tut tut diseberang sana, yang terdengar bukannya suara Angga melainkan suara operator yang menjawabnya. Rika tampak kecewa tapi ia tidak mau menyerah, ia kembali menghubunginya hingga beberapa kali, namun masih sama, hanya suara operator yang menyahut dari seberang sana. Rika hanya pasrah saja setelahnya, ia yakin kalau suaminya akan baik-baik saja diluaran sana. Mungkin juga handphonenya sedang kehabisan daya sehingga tidak bisa dihubungi. Bergegas ia berjalan menuju kearah kamarnya untuk segera mengistirahatkan dirinya. Karena besok adalah hari yang panjang baginya, ia mesti menyiapkan tenaga yang penuh untuk menuju kearah kantornya.

Keesokan harinya...

Rika baru saja bangun, ia menatap kearah tempat tidur disampingnya. Masih kosong dan masih sama seperti ia awal tidur tadi. Ia meraih handphone yang terdapat dinakas samping tempat tidurnya, ia berharap kalau ada pesan dari suaminya. Namun, rasa kecewanya begitu mendominasinya tatkala ia melihat tak ada satupun pesan ataupun panggilan disana. Ia kembali resah dan merasa khawatir dengan keadaan suaminya diluar sana. Entah dimana dia sekarang dan sedang apa. Rika mengusap wajahnya kasar, ia benar-benar merasa bersalah kini. Gara-gara dirinya yang tidak dapat melayani suaminya dengan baik, suaminya tidak mau kembali kerumah. Bahkan ia juga tidak pernah tahu siapa saja sahabat ataupun teman suaminya, benar-benar situasi yang tidak menguntungkan baginya.

"Aku harus lebih awal pagi ini berangkat kekantor agar aku tidak terlambat lagi," gumam Rika saat menyadari ia yang melamun cukup lama. Ia juga teringat dengan pekerjaannya yang akhir-akhir ini begitu berantakan bahkan diambang kehancuran karena karirnya terancam dipecat. Tapi ia sadar kalau semua itu karena keteledorannya sendiri, andai ia bisa membagi waktu, pasti semua ini tidak akan terjadi.

"Semua ini karena aku yang tidak bisa membagi waktu, ya hanya karena itu," gumam Rika lagi yang langsung duduk dan merapikan tempat tidurnya. Setelahnya ia segera menuju kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum ia membuat sarapan didapur.

Rika termenung menatap pakaian suaminya yang ada dilemari saat ia mengambil dan mengenakan pakaiannya. Ia merasa kesepian pagi ini, biasanya suaminya selalu berteriak memanggilnya dan mengandalkan semua kemampuannya. Walaupun repot tapi ia merasa tidak pernah direpotkan bahkan ia menganggap kalau semua itu harus dilakukannya sebagai bentuk baktinya pada suaminya. Berbeda dengan pagi ini, semua begitu lengang dan terlewati begitu saja tanpa ada artinya.

Rika berjalan kearah dapur dan menyiapkan sarapan simple untuknya dan tidak lupa juga untuk suaminya. Hanya ada roti yang dimilikinya karena memang ia perlu berhemat untuk semua kebutuhannya. Roti tawar yang sudah diberinya selai kacang diletakkannya pada piring, ia tersenyum menatapnya. Ia tahu kalau suaminya selain penggemar berat rendang, ia juga sangat menyukai kacang.

Baru saja ia berdiri dan bermaksud untuk memanggil suaminya agar sarapan bersama, namun ia teringat kalau suaminya sejak semalam tidak pulang kerumah sama sekali. Wajahnya kembali murung setelah mengingat kesalahannya kemarin, ia benar-benar menyesal karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk suaminya.

"Aku harus cepat sarapan," ucapnya sambil menghirup susu yang ada digelasnya, ia juga menggigit rotinya dengan perlahan sambil menerawang mengingat-ingat saat-saat indah bersama suaminya.

"Bagaimana caraku meminta ma'af padamu, Mas?" gumam Rika sambil membersihkan piring kotor miliknya. Pagi ini ia benar-benar kelihatan tidak fokus dengan semua pekerjaannya. Dipikirannya hanya ada tentang suaminya dan rasa bersalah yang menghinggapinya.

Rika menatap jam dinding dan bergegas menuju kearah pintu utama rumahnya, tidak lupa ia meraih tas selempang dan juga tas kerjanya yang ada diatas meja diruang tamu.

Ia berjalan dengan riang, perjalanannya ditempuh selama 30 menit dan itupun kalau tidak ada kendala dijalan. Ia begitu asyik dengan langkahnya hingga tidak menyadari keberadaan seseorang didalam mobil mewah yang sedang mengikutinya dan juga menatap kearahnya dengan tatapan sinis dan penuh kebencian.

"Kita lihat saja, seberapa kuat dirimu menghadapi situasi ini," gumam Angga didalam hatinya. Ia begitu benci melihat senyum Rika dan juga kebaikan yang diperlihatkannya pada siapapun. Namun semua itu bagi Angga hanyalah palsu dan hanya untuk menutupi sifat busuknya yang sebenarnya yang hanya dirinya yang tahu dan melihatnya.

"Permainan akan segera dimulai," desisnya sambil meletakkan jarinya didagu dan menatap kearah Rika dengan senyum miringnya.

Angga begitu meremehkan orang yang selama ini sangat mencintainya, bahkan rela berkorban dan selalu berjuang apa saja untuknya, hanya demi ingin melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Angga. Tapi Angga seolah menutup mata dan hatinya, sehingga hanya kebencian dan dendamlah yang sudah menguasai hatinya. Ia benar-benar buta dengan keberadaan perempuan yang selama ini selalu ada didepannya yang dengan tulus menyayanginya. Tidakkah ia sedikit memberi rasa pada Rika dan membuka sedikit hatinya. Tidak tahukah ia, jauh didasar lubuk hati Rika yang paling dalam, ia selalu mengkhawatirkan suaminya, namun ia masih bisa untuk menutupinya dengan tingkah riangnya.

"Jalan!" perintah Angga pada sopirnya yang sejak tadi hanya diam saja dan menuruti semua yang diperintahkan oleh majikannya.

Sedangkan Asra yang berada disamping sopirnya hanya menatap dingin kearah Rika yang hampir sampai kehalaman perkantorannya. Sejak tadi ia tampak sibuk dengan berkas yang ada ditangannya, dan sesekali melirik kearah bosnya yang tampak merubah-ubah ekspresinya, dan lebih dominan kepada ekspresi benci dan diakhiri dengan ekspresi yang tampak sedikit senang, karena sebentar lagi akan mendapatkan kabar yang sedikit menyenangkan baginya.

**********

Terpopuler

Comments

dapurnya tinah

dapurnya tinah

hufff

2022-09-23

0

Marlida Yusuf

Marlida Yusuf

bukan tulus bego itu namanya apapun bentuk pengangguran gak bisa seenaknya berbuat suaminya

2022-02-09

0

Putri Lovha Anandha Yuki II

Putri Lovha Anandha Yuki II

gregettt sama alurr Nyaa.. darii awall tentaNg dendamm tapii Gakk di sebutinn dendamm apaa.. Truss gemesss aamaa si Rikaa Dyaa Nyaa terlaluu Tuluss apaa terlaluu begoo... 🤦🤦

2021-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Peringatan
3 Nasehat Seorang Sahabat
4 Wanita Penggoda
5 Warteg dan Rendang
6 Tidak Punya Uang
7 Marah
8 7
9 8
10 9
11 10
12 11
13 12
14 13
15 14
16 15
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 Bergejolak
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 Perdebatan Eland dan Anton
38 Kejadian di Danau Biru
39 Kekontrakan Rika
40 Apa Hubungan Mereka?
41 40
42 41
43 42
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 57
59 Pesta
60 59
61 60
62 61
63 62
64 Kedatangan Pria Asing
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 Pagi Hari di Meja Makan
76 Ternyata Bukan Dia
77 Bertemu Angga
78 Pingsan
79 Pelampiasan
80 Pulang
81 Ma'af
82 Sesal dan Airmata Angga
83 Gelisah
84 Perlu Waktu
85 Perjalanan Yang Mencengangkan
86 Ketakutan
87 Pencarian
88 Pencarian 2
89 Siapa Sebenarnya Eland?
90 Sosok Eland Dan Erland
91 Sebuah Usaha
92 Di Sekap
93 Berita Buruk dan Berita Baik
94 Pertemuan Ayah dan Anak
95 Lorong Rahasia
96 Penelusuran
97 Tawanan Kabur
98 Usaha Untuk Melarikan Diri
99 Tertangkap Lagi
100 Upaya Penyelamatan
101 Ciuman Yang Gagal
102 Kesal
103 Khawatir
104 Bau
105 Heran
106 Hamil
107 Ngidam
108 Berita Buruk
109 Kedatangan Eland
110 Masakan Kepala Ikan
111 Anak Kembar
112 Akhir Manis Perjalanan Cinta
113 Extra Part : Melahirkan
114 Ektra Part : Helena
115 Extra Part : Masa Lalu Yang Hilang
116 Extra Part : Kabar Tidak Menyenangkan
117 Extra Part : Akhir Yang Bahagia (The End)
118 Pengenalan Tokoh
119 20 Tahun Kemudian
120 Berkunjung Kerumah Eland
121 Penolakan Anggia
122 Fitting Gaun Pengantin
123 Calon Mertua vs Calon Menantu
124 Apotek
125 Keberatan
126 Rahiyang
127 Rahiyang 2
128 Tidak Percaya
129 Dipercepat
130 Pernikahan
131 Malam Pertama
132 Rencana Bulan Madu
133 Pindahan
134 Kebenaran Status Anggia dan Akhmar
135 Kecurigaan Angga
136 Teguran
137 Kecurigaan Daffa Tentang Jamu
138 Jamu
139 Hamil?
140 Biasa Saja
141 Mabuk
142 Pengakuan
143 Penelusuran
144 Kabar Buruk
145 Pencarian
146 Makam
147 Berubah
148 Gadis Tomboy
149 Kebenaran Yang Lain
150 Pernikahan Kedua
151 Kemarahan Daffa
152 Rumah Mama
153 Istri Kedua
154 Penolakan Daffa
155 Kegelisahan Daffa
156 Kebersamaan Azza Dan Daffa
157 Kesepakatan Daffa Dan Alfa
158 Ruangan Pribadi
159 Ruang Makan
160 Keputusan
161 Permintaan Rahiyang
162 Kegilaan Rahiyang
163 Pertahanan
164 Pernyataan Cinta
165 Perjalanan Bulan Madu
166 Bulan Madu 2
167 Tercubit
168 Perasaan Yang Lain
169 Canggung
170 Malu
171 Tidak Senang
172 Perasaan Yang Sama
173 Penyelidikan Yang Gagal
174 Mawar Merah
175 Lelaki Misterius
176 Mencari Tahu
177 Lelaki Aneh
178 Kenyataan
179 Hamil
180 Mahya
181 Pergi ke Rumah Tahanan
182 Syukuran
183 Kejutan Dibalik Syukuran
184 Kenyataan Yang Sebenarnya
185 Ngidam
186 Di Balik Pintu
187 Berusaha Meyakinkan
188 Memberikan Privasi
189 Menghindar
190 Pertemuan di Kafe
191 Penolakan
192 Kegelisahan Aina
193 Lamaran
194 Pertunangan
195 Permintaan Wanita Hamil
196 Mendayung
197 Di Hadang
198 Merindu
199 Persiapan
200 Pernikahan
201 Malam Pertama
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Peringatan
3
Nasehat Seorang Sahabat
4
Wanita Penggoda
5
Warteg dan Rendang
6
Tidak Punya Uang
7
Marah
8
7
9
8
10
9
11
10
12
11
13
12
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
Bergejolak
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
Perdebatan Eland dan Anton
38
Kejadian di Danau Biru
39
Kekontrakan Rika
40
Apa Hubungan Mereka?
41
40
42
41
43
42
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
57
59
Pesta
60
59
61
60
62
61
63
62
64
Kedatangan Pria Asing
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
Pagi Hari di Meja Makan
76
Ternyata Bukan Dia
77
Bertemu Angga
78
Pingsan
79
Pelampiasan
80
Pulang
81
Ma'af
82
Sesal dan Airmata Angga
83
Gelisah
84
Perlu Waktu
85
Perjalanan Yang Mencengangkan
86
Ketakutan
87
Pencarian
88
Pencarian 2
89
Siapa Sebenarnya Eland?
90
Sosok Eland Dan Erland
91
Sebuah Usaha
92
Di Sekap
93
Berita Buruk dan Berita Baik
94
Pertemuan Ayah dan Anak
95
Lorong Rahasia
96
Penelusuran
97
Tawanan Kabur
98
Usaha Untuk Melarikan Diri
99
Tertangkap Lagi
100
Upaya Penyelamatan
101
Ciuman Yang Gagal
102
Kesal
103
Khawatir
104
Bau
105
Heran
106
Hamil
107
Ngidam
108
Berita Buruk
109
Kedatangan Eland
110
Masakan Kepala Ikan
111
Anak Kembar
112
Akhir Manis Perjalanan Cinta
113
Extra Part : Melahirkan
114
Ektra Part : Helena
115
Extra Part : Masa Lalu Yang Hilang
116
Extra Part : Kabar Tidak Menyenangkan
117
Extra Part : Akhir Yang Bahagia (The End)
118
Pengenalan Tokoh
119
20 Tahun Kemudian
120
Berkunjung Kerumah Eland
121
Penolakan Anggia
122
Fitting Gaun Pengantin
123
Calon Mertua vs Calon Menantu
124
Apotek
125
Keberatan
126
Rahiyang
127
Rahiyang 2
128
Tidak Percaya
129
Dipercepat
130
Pernikahan
131
Malam Pertama
132
Rencana Bulan Madu
133
Pindahan
134
Kebenaran Status Anggia dan Akhmar
135
Kecurigaan Angga
136
Teguran
137
Kecurigaan Daffa Tentang Jamu
138
Jamu
139
Hamil?
140
Biasa Saja
141
Mabuk
142
Pengakuan
143
Penelusuran
144
Kabar Buruk
145
Pencarian
146
Makam
147
Berubah
148
Gadis Tomboy
149
Kebenaran Yang Lain
150
Pernikahan Kedua
151
Kemarahan Daffa
152
Rumah Mama
153
Istri Kedua
154
Penolakan Daffa
155
Kegelisahan Daffa
156
Kebersamaan Azza Dan Daffa
157
Kesepakatan Daffa Dan Alfa
158
Ruangan Pribadi
159
Ruang Makan
160
Keputusan
161
Permintaan Rahiyang
162
Kegilaan Rahiyang
163
Pertahanan
164
Pernyataan Cinta
165
Perjalanan Bulan Madu
166
Bulan Madu 2
167
Tercubit
168
Perasaan Yang Lain
169
Canggung
170
Malu
171
Tidak Senang
172
Perasaan Yang Sama
173
Penyelidikan Yang Gagal
174
Mawar Merah
175
Lelaki Misterius
176
Mencari Tahu
177
Lelaki Aneh
178
Kenyataan
179
Hamil
180
Mahya
181
Pergi ke Rumah Tahanan
182
Syukuran
183
Kejutan Dibalik Syukuran
184
Kenyataan Yang Sebenarnya
185
Ngidam
186
Di Balik Pintu
187
Berusaha Meyakinkan
188
Memberikan Privasi
189
Menghindar
190
Pertemuan di Kafe
191
Penolakan
192
Kegelisahan Aina
193
Lamaran
194
Pertunangan
195
Permintaan Wanita Hamil
196
Mendayung
197
Di Hadang
198
Merindu
199
Persiapan
200
Pernikahan
201
Malam Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!