Pagi Yang Apes

"Astaga siapa sih pagi pagi udah ganggu orang aja." Ucap Melodi ketika mendengar Bel apartemennya terus berbunyi.

Gadis itu bagun dengan mengomel sambil melihat jam pada benda kesayangan sejuta umat itu.

"Ya ampun baru juga jam setengah lima subuh." Gerutunya sambil beranjak dari pembaringannya di depan ruang tv itu.

Melodi sekilas melihat Rizki yang tertidur lelap di Sebelah dirinya yang terhalang dengan laptopnya itu.

Melodi tak merasa heran akan hal itu, karena sering sudah sering Rizki numpang nginap di apartemennya itu, gadis itu sudah menganggap Rizki sebagai saudara laki lakinya sendiri itu sebabnya dia selalu membiarkan rizki yang sering kali numpang menginap di apartemennya itu.

Gadis itu pun berjalan menuju pintu apartemennya tetap sambil mengomel.

"Iya sebentar, nggak sabaran banget sih."

Tanpa melihat siapa yang berada di balik pintu melalui interkom pintunya itu, melodi langsung saja membukanya.

"Hey gadis nakal, tante udah nunggu di depan pintu kamu ini lama banget. Capek tahu, kamu lupa yah tante datang hari ini." Suara cempreng sang tante mengagetkan melodi dari kantuk yang masih menderanya sejak tadi.

Matanya langsung membulat sempurna.

"Astaga aku lupa." Ucap melodi sambil menepuk jidatnya karena sakin terkejutnya.

"Kok tante nggak telfon sih, kan biar Melodi bisa jemput tante." Ucap Melodi agak gugup.

..."Mati aku si Rizki kan lagi nginap di sini, haduh bodoh banget sih kamu mel mel. Mampus loh siap siap kena omel."...

...Batin Melodi...

"Hei gadis nakal, ngelamun apa? Tante datang nggak di suruh masuk malah ngajak ngobrol di depan pintu. Sana minggir tante mau lewat, capek plus ngantuk tante nih." Tante Melodi menyentil kening melodi pelan, karen gadis itu tak kunjung beranjak dari depan pintu dan tak menyuruh sang tante untuk masuk apartemennya itu.

..."Mampus dah, alamat nggak bakalan selamat."...

...Batinnya lagi....

Ketika sang tante Berjalan sambil menyeret kopernya menuju ruang tv, sang tante di buat shock atas apa yang di lihatnya didepan matanya itu. Seketika saja Suara cemprengnya menggelegar dipenjuru antero ruangan itu.

"Hey siapaaaaa kamu!!!!!! Beraninya tidur di tempat ponakan saya. Melodiiiii!!!!!!!!....... sini kamuuu." Teriak tante melodi menggelegar sambil memukul Rizki dengan bantar sofa yang di ambil tante melodi di dekatnya.

Rizki yang sedang terlelap dengan nyenyak dikagetkan dengan teriakan yang di ikuti pukulan bertubi tubi pada tubuhnya.

Seketika kesadarannya pulih karena kejadian mendadak itu yang begitu mengejutkan.

"Melodi bisa kamu jelaskan sekarang pada tante? tante Mia sangat kecewa sama kamu Mel!!!!" Ucap tante Mia dengan lemas sambil mendudukkan dirinya di sofa di sampingnya.

Tantenya Melodi itu begitu capek dengan perjalanan juga di tambah capek dengan kelakuan ponakan kesayangannya ini yang membawa masuk serta nginap seorang lelaki di apartemennya ponakannya itu.

Bagai mana tidak shock, Keluarga melodi masih menganut aturan yang menurut anak zaman sekarang yaitu keluarga kolot.

Mereka tidak membenarkan yang namanya pacaran sebelum menikah, apalagi ini sang ponakan malah dengan beraninya membawa seorang yang berlainan jenis menginap menginap bersama.

"Tante, ini bukan seperti yang tante bayangkan." Ucap Melodi tertunduk lesu.

"Tante, aku minta maaf. aku...." Ucap Rizki sambil mencoba menatap tantenya melodi.

"Diam!!!!! aku tidak memintamu berbicara. Kalian berdua sudah buat aku hampir jantungan. Melodi tante kecewa sama kamu!!!!!"

Ucap tante Mia lantang.

Seketika Rizki dan Melodi saling melirik dan kemudian menunduk takut.

..."Astagaaaa, apes banget sih aku. Niat mau istirahat dengan tenang malah begini. Apes apes.."...

...Lirih batin Rizki....

"Papi sama mami kamu harus tahu soal ini." ucapnya Tante mia lagi.

"Tapi tante..." Ucap Melodi langsung di potong tantenya itu dengan mengangkat satu tangannya tanda dirinya tak mau di bantah.

Tante mia kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas jinjingnya itu kemudian menelpon sese orang.

"Halo Bang, sekarang juga kamu datang di apartemennya anak perempuanmu ini. Dia sudah buat malu keluarga kita." Ucap tante mia ketika telfonnya telah tersambung.

Tante Mia kemudian menjelaskan semua pada sang kakak yaitu papinya Melodi tentang kejadian yang iya saksikan barusan, Kemudian ia pun mengakhiri telfonnya dan meletakan pada Sofa sampingnya duduk.

Rizki dan Melodi bagaikan pencuri yang tertangkap basa oleh satu kampung. Mereka tak bersuara sedikitpun, tak punya keberanian untuk itu. Keduanya hanya menunduk sambil mendengar obrolan tante mia dengan penelpon di seberang sana, walau yang jelas percakapan tante mia saja.

"Hey kamu, hubungi orang tuamu segera datang sekarang juga ke sini. Papi dan maminya melodi sedang dalam perjalanan dari kota K kesini Dua sampai tiga jam lagi akan sampai."

..."Mati aku, tante Mia pake bilang papi lagi."...

...Gerutu Melodi dalam hatinya....

"Iya tante." Ucap Rizki.

..."Sial sial!!! Mampus dah, aku harus jelasin apa nih sama bokap. Bisa di bunuh ni sama bokap kalau begini."...

...Panik Rizki....

"Ngapain kamu bengong aja, cepat hubungi orang tua kamu." Bentak tante mia pada Rizki yang hanya diam tanpa melakukan apapun.

"Tante, Rizki cuman numpang nginap doang ko tan. Kita nggak ngapa-ngapain kok tan. serius deh." Mohon Melodi pada sang tante.

Tante Mia tak menjawab dan hanya menyenderkan dirinya pa sandaran sofa sambil memejamkan matanya dan memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

Melodi yang tak mendapatkan respon dari sang tante jadi frustasi sendiri. Dia kembali ke kamarnya dan mondar mandir tak jelas di sana.

Sedangkan Rizki pergi menuju balkon di depan ruang tamu itu untuk menelfon sang Ayah dan Ibunya. Rizki begitu pucat sekarang, dia tak tahu haru menjelaskan apa pada sang ayah.

"Halo Assalamu'alaikum yah."

"Waalaikumsalam nak, Kamu di mana? Ayah sama bunda udah di rumah sakit ni jenguk tante kamu, tapi kamu nggak ada." Ucap ayah Rizki ketika mengangkat telfon dari sang anak.

"Aku di rumah teman yah." jelas Rizki yang masih bingung harus mulai dari mana untuk memberi tahu sang ayah.

"Ya udah kamu kesini aja, oh yah sekalian beli makan untuk sarapan yah. bunda sama ayah belum lapar nih, nggak sempat makan dari malam karena panik." Ujar sang ayah.

"Ayah." Ujar Rizki tak menanggapi ucapan sang ayah.

"yah, kenapa ki?" tanya sang ayah.

"Gini yah....." Rizki pun menjelaskan keadaan yang terjadi pada dirinya dengan detil mungkin.

"Astaga ki kamu sih pake nginap segala di rumah anak gadis orang, yah pasti mereka shock lah. Biarpun kalian nggak ngapa ngapain. Nanti Ayah sama bunda segera ke sana sekarang, kamu tenang aja." Ujar Ayah Rizki bijak.

"Kamu Sherlock tempatnya sekarang, yasudah ayah matiin dulu mau jelasin sama ibu."

"Baik yah." Ucap Rizki kemudian telfon pun di matikan bersama.

Orang tua Rizki merupakan orang tua yang ikut perkembangan zaman, itu sebabnya Ayah Rizki begitu santai menanggapi sang anak. Walaupun ada juga sedikit khawatirnya juga.

..."Syukur deh kalau ayah nggak marah."...

...Batin Rizki....

Terpopuler

Comments

⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я

⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я

Cinta tulus anak majikan mampir ya kak... salam kenal

2022-04-25

0

Ufika

Ufika

suka deh ceritanya bikin penasaran thor🥰

2022-03-23

1

Dewi Payang

Dewi Payang

wah Melodi ma Risky apes...
bisa dikawinkan itu😁

2022-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pagi Yang Apes
3 Keputusan Keluarga
4 Hotel
5 Status baru
6 Kamar Hotel
7 Ada yang beda Pagi ini
8 Cafe
9 Kampus
10 Mulai Merasa Aneh
11 Cafe lagi
12 Kumpul Bareng
13 Sikap Rizki
14 Belanja Perdana
15 Sayang?
16 Beberes Bareng
17 Tak Mungkin Cemburu
18 Gara-Gara Rizki
19 Bertemu Teman dekat Rizki
20 Diam
21 Rumah Melodi
22 Panggil Mas
23 Kehangatan Keluarga Melodi
24 Rizki Yang Berbeda
25 Tembok Mesum
26 Dosa Menolak Suami
27 Apartemen
28 Chéri
29 Rizki Si Bunglon
30 Tega
31 Kecewanya Melodi
32 Menyendiri Untuk Sementara
33 Sikap Melodi
34 Teratasi
35 Aku Suamimu, Kalau Kamu Lupa.
36 Sikap Dingin Rizki
37 Suami Istri
38 Pembohong Profesional
39 Kamu Tak Tahu Bagaimana Jadi Aku
40 Sahabat Melodi
41 Kalau Aku Benar-benar Cemburu Bagaimana
42 Biarkan Aku Egois Untuk Sebentar Saja
43 Berkah Sakitnya Rizki
44 Saga Meresahkan
45 Seandainya
46 Akan Aku Coba, Tapi Beri Aku Waktu.
47 Dia Suamiku
48 Mulai Terarah
49 Mimpi
50 Keputusan
51 Dia Butuh Menjelaskan Dan Penjelasan
52 Mengertilah
53 Kamu Milikku, Hanya Milikku.
54 Belum Siap Menyakiti
55 Teman Halal
56 Waktu Itu
57 Minta Bertemu
58 Kamu Orang Baik
59 Jahat
60 Temui Suamimu
61 Dimana Suamimu
62 Sesal Rizki
63 Menanti Besok
64 Bertemu
65 Ulah Duo Rese
66 Masih Ulah Duo Rese
67 Kota Kelahiran Rizki
68 Rumah Rizki
69 Tak Sengaja
70 Luka Membawa Berkah
71 Karyamu Indah
72 Curhatan Gerald
73 Sedikit Lagi
74 Lanjutkan Bro
75 Larisa
76 Lagi Dan Lagi
77 Tiga Pasangan Dan Dua Jomblo
78 Mulai Dari Awal
79 Akhirnya
80 Ada Maunya
81 Parkiran Kampus
82 Pasangan Otak Mesum
83 Kecewa
84 Nano Nano
85 Pengecut
86 Hubby
87 Terkejut
88 Menolak Lupa
89 Hari Penuh Tawa
90 Menyerah
91 Bertemu Dan Minta Bertemu
92 Kesepakatan Puasa
93 Tak Berjalan Lancar
94 Kesempatan
95 Rumah Baru Anggota Baru
96 Undangan
97 Berita
98 Biji Kacang
99 Mengarang Bebes
100 Berkumpul
101 Nonton Bioskop live
102 Kejutan Untuk Larissa
103 Kecemasan Ibu Hamil
104 Dady
105 Keras Kepala
106 Sekali Saja
107 Cemburu
108 Jadi Tontonan
109 Rumah Sakit
110 Masih Di Rumah Sakit
111 Tingkah Ibu Hamil
112 Pacar Bang Bima?
113 Calon Manten Tercuek
114 Bima Topik Utama
115 Calon Mantu Dapat Lampu Hijau
116 Lagi Dan Lagi
117 Kisah Larissa 1
118 Kisah Larissa 2
119 Resmi
120 Resepsi Anzas Dan Sarah 1
121 Resepsi Anzas Dan Sarah 2
122 Masih Di Resepsi
123 Ide Di Pagi Buta.
124 Waktunya Liburan
125 Sampai Villa
126 Cerita Di Villa
127 Air Terjun
128 Sakit Tak Berdarah
129 Maafkan Aku
130 Aku Tak Membencinya
131 Kumpul Karena Bima
132 Dampak Masa Lalu
133 Dia Sky Putra
134 Bella
135 Positif
136 Kabar
137 Rumah Sakit
138 Operasi
139 Dia Si Pendonor
140 Akhir Kisah
141 Cerita Baru
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Prolog
2
Pagi Yang Apes
3
Keputusan Keluarga
4
Hotel
5
Status baru
6
Kamar Hotel
7
Ada yang beda Pagi ini
8
Cafe
9
Kampus
10
Mulai Merasa Aneh
11
Cafe lagi
12
Kumpul Bareng
13
Sikap Rizki
14
Belanja Perdana
15
Sayang?
16
Beberes Bareng
17
Tak Mungkin Cemburu
18
Gara-Gara Rizki
19
Bertemu Teman dekat Rizki
20
Diam
21
Rumah Melodi
22
Panggil Mas
23
Kehangatan Keluarga Melodi
24
Rizki Yang Berbeda
25
Tembok Mesum
26
Dosa Menolak Suami
27
Apartemen
28
Chéri
29
Rizki Si Bunglon
30
Tega
31
Kecewanya Melodi
32
Menyendiri Untuk Sementara
33
Sikap Melodi
34
Teratasi
35
Aku Suamimu, Kalau Kamu Lupa.
36
Sikap Dingin Rizki
37
Suami Istri
38
Pembohong Profesional
39
Kamu Tak Tahu Bagaimana Jadi Aku
40
Sahabat Melodi
41
Kalau Aku Benar-benar Cemburu Bagaimana
42
Biarkan Aku Egois Untuk Sebentar Saja
43
Berkah Sakitnya Rizki
44
Saga Meresahkan
45
Seandainya
46
Akan Aku Coba, Tapi Beri Aku Waktu.
47
Dia Suamiku
48
Mulai Terarah
49
Mimpi
50
Keputusan
51
Dia Butuh Menjelaskan Dan Penjelasan
52
Mengertilah
53
Kamu Milikku, Hanya Milikku.
54
Belum Siap Menyakiti
55
Teman Halal
56
Waktu Itu
57
Minta Bertemu
58
Kamu Orang Baik
59
Jahat
60
Temui Suamimu
61
Dimana Suamimu
62
Sesal Rizki
63
Menanti Besok
64
Bertemu
65
Ulah Duo Rese
66
Masih Ulah Duo Rese
67
Kota Kelahiran Rizki
68
Rumah Rizki
69
Tak Sengaja
70
Luka Membawa Berkah
71
Karyamu Indah
72
Curhatan Gerald
73
Sedikit Lagi
74
Lanjutkan Bro
75
Larisa
76
Lagi Dan Lagi
77
Tiga Pasangan Dan Dua Jomblo
78
Mulai Dari Awal
79
Akhirnya
80
Ada Maunya
81
Parkiran Kampus
82
Pasangan Otak Mesum
83
Kecewa
84
Nano Nano
85
Pengecut
86
Hubby
87
Terkejut
88
Menolak Lupa
89
Hari Penuh Tawa
90
Menyerah
91
Bertemu Dan Minta Bertemu
92
Kesepakatan Puasa
93
Tak Berjalan Lancar
94
Kesempatan
95
Rumah Baru Anggota Baru
96
Undangan
97
Berita
98
Biji Kacang
99
Mengarang Bebes
100
Berkumpul
101
Nonton Bioskop live
102
Kejutan Untuk Larissa
103
Kecemasan Ibu Hamil
104
Dady
105
Keras Kepala
106
Sekali Saja
107
Cemburu
108
Jadi Tontonan
109
Rumah Sakit
110
Masih Di Rumah Sakit
111
Tingkah Ibu Hamil
112
Pacar Bang Bima?
113
Calon Manten Tercuek
114
Bima Topik Utama
115
Calon Mantu Dapat Lampu Hijau
116
Lagi Dan Lagi
117
Kisah Larissa 1
118
Kisah Larissa 2
119
Resmi
120
Resepsi Anzas Dan Sarah 1
121
Resepsi Anzas Dan Sarah 2
122
Masih Di Resepsi
123
Ide Di Pagi Buta.
124
Waktunya Liburan
125
Sampai Villa
126
Cerita Di Villa
127
Air Terjun
128
Sakit Tak Berdarah
129
Maafkan Aku
130
Aku Tak Membencinya
131
Kumpul Karena Bima
132
Dampak Masa Lalu
133
Dia Sky Putra
134
Bella
135
Positif
136
Kabar
137
Rumah Sakit
138
Operasi
139
Dia Si Pendonor
140
Akhir Kisah
141
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!