2R_eps.5

"Tumben lu bawa mobil sendiri? ", tanya Niar kepada Sisil yang memegang setir.

" Sopir gue lagi gak masuk hari ini! ", jawab Sisil tanpa menoleh ke samping.

"Tumben ma bokap lu di izinin! ", ucap Niar.

" Awalnya sih gak boleh! Lu kan tau sendri bokap gue kaya gimana! ", ujar Sisil.

" Iya makanya gue juga heran sama bokap lu! ", Niar dan Sisil sudah berteman saat duduk di bangku SMP. Mereka berdua sangat dekat, makanya Niar banyak tau tentang keluarga Sisil. Begitu juga dengan Sisil yang sudah paham dengan keluarga Niar.

" Makasih ya! ", ucap Niar saat turun dari mobil Sisil. Yang mendapat anggukan dari Sisil.

" Besok gue yang ganti jemput lu! ", ucap Niar .

" Oke, gue tunggu! ", sahut Sisil yang langsung tancap gas.

Sisil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sisil juga menyalakan musik di dalam mobilnya.

Namun tiba-tiba mobilnya mendadak berhenti.

" Kenapa ini mobil? ", Sisil langsung turun untuk mengecek kondisi mobilnya.

" Bannya gak ada yang kempes, tapi kenapa bisa berhenti mendadak! "

"Wah pasti rusak ini ! ", gunam Sisil.

Sisil mengambil ponselnya yang ada di dalam mobil . Berniat menelfon orang tuanya agar menjemput nya atau mengirim montir.

" Kalau gue telfon papa, yang ada besok-besok gue gak di bolehin bawa mobil sendiri lagi. ", Sisil mengurungkan niatnya. Sisil tampak berpikir kepada siapa dirinya harus minta tolong. Kondisi jalan yang sepi hanya segelintir kendaraan yang lewat itupun ojek online yang membawa penumpang.

Sudah lima belas menit Sisil menunggu mobilnya yang mogok dan belum juga mendapatkan bantuan. Sisil tersenyum senang melihat ada mobil yang melaju ke arahnya. Sisil melambaikan tangannya untuk memberi isyarat, jika dirinya membutuhkan pertolongan. Namun orang yang ada di dalam mobil itu tak menghiraukan lambaian tangan Sisil.

"Hisss... Sombong banget sih jadi orang! ", umpat Sisil saat mobil itu melewatinya tanpa mengurangi kecepatannya.

" Itu kaya cewek yang di kantin tadi bukan sih? ", gunam Roky yang melirik ke spion.

Terpaksa Sisil harus menghubungi orang tuanya. Karena dia tidak mungkin menunggu seseorang yang mau menolong nya. Telfon Sisil sudah terhubung, bersama dengan matanya melihat mobil yang berjalan mundur.

" Itukan mobil yang tadi! ", gunam Sisil.

" Kenapa mobilnya? ", tanya Roky yang sudah turun dari mobil.

" Haa... Ini kak, mogok! ", dengan cepat Sisil mematikan telfonnya yang belum ada jawaban dari papanya.

" Sini gue liat! ", Roky membuka cup depan mobil Sisil. Roky mengotak- atik bagian mesin.

" Mesinnya gak bermasalah ini! ", ucap Roky sambil melirik Sisil yang dari tadi memperhatikan Roky.

"Tapi tadi tiba-tiba mogok kak! ", jelas Sisil yang salah tingkah yang hanya mendapatkan lirikan dari Roky.

" Kuncinya mana ? ", tanya Roky sambil menutup cup mobil.

" Di dalam kak! ", Sisil membuka pintu mobil.

" Ck...! ", Roky tersenyum miring saat tau sumber masalahnya.

" Gimana kak? ", tanya Sisil yang penasaran.

" Kamu baru ya bawa mobil? ", tanya Roky.

" Iya kak, biasanya di antar sopir!", jelas Sisil.

"Pantas saja! ", ucap Roky.

" Tuh lihat! ", Roky menunjuk sebuah monitor yang menunjukan bahwa bahan bakar mobil Sisil habis.

" Haa... Habis! ", ucap Sisil yang kemudian menggaruk pelipisnya yang tiba-tiba terasa gatal.

" Terus gimana ini? Pom bensin juga jauh! ", ucap Sisil lesu, mengingat pom bensinnya sudah terlewat jauh.

" Kamu masuk gih! Gue yang dorong . ", ucap Roky yang mengambil kesempatan untuk mendekati Sisil.

" Tapi kak? ", tanya Sisil.

" Udah jangan tapi-tapi, kamu yang pegang kendali. ", ucap Roky yang mengiring Sisil untuk masuk ke dalam mobil.

" Mobil kakak ... "

"Tinggal saja di sini , gue udah suruh orang untuk kesini. ", ucap Roky.

" Kita tunggu sampai orang kakak datang ya? "

"Soalnya ini jalan sepi, nanti gimana kalau mobil kakak di ambil orang, Kan gak lucu ! ", oceh Sisil.

" Tuh orangnya! ", Roky menunjuk dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor.

" Cepet banget? ", tanya Sisil namun Roky sudah menghampiri kedua orang itu untuk menyerahkan kunci mobilnya.

" Ayo! ", ajak Roky yang sudah berada di belakang mobil Sisil.

Roky mendorong mobil Sisil agar sampai ke SPBU. Sedangkan Sisil yang mengendalikan dari dalam mobil. Sisil menyesal karena telah menghina Roky orang sombong.

Gak nyangka gue, ternyata dia mau bantuin. Ternyata dia ganteng juga ya jika di perhatikan. Tapi kenapa tadi di sekolah dia sangat resek?. Batin Sisil sambil mencuri pandang lewat spion. Kemudian Sisil memfoto spion mobilnya yang terlihat jelas Roky sedang mendorong mobil Sisil.

"Capek ya kak? ", tanya Sisil yang sudah ada di SPBU.

" Enggak kok! ", bohong Roky sedang mengatur nafasnya.

" Kakak bohong iihh! ", tangan Sisil terulur menyeka keringat yang ada di kening Roky. Sesaat Roky terkejut dengan Sisil yang mengusap keringatnya tanpa tisu ataupun sapu tangan.

" Ja.. Jangan, nanti tangan mu kotor. ", Roky meraih tangan Sisil dan menurunkan dari keningnya.

" Enggak papa kak! ", ucap Sisil sambil tersenyum manis yang mampu membuat orang meleleh jika melihatnya.

" Kakak yang bawa ya? ", ucap Sisil yang mengitari mobil dan langsung membuka pintu sebelah kiri. Roky hanya menanggapi dengan anggukan.

" Mau langsung pulang? ", tanya Roky yang menyalakan mesin mobil .

" Heemmm.... Cari minum dulu kak! Kakak pasti haus kan? ", jawab Sisil yang menoleh ke Roky.

" Boleh, mau beli minum di mana ini? ", tanya Roky.

" Terserah kakak saja! ", jawab Sisil.

" Oh.. Ya nama kamu siapa? ", tanya Roky yang tidak mennyia - nyiakan kesempatan.

" Sisil kak! ", sahut Sisil dengan re senyum.

" Kenalin gue Roky! ", Roky mengulurkan tangan dan di sambut baik dengan Sisil.

" Makasih ya kak udah mau nolongin aku! ", ucap Sisil.

" Iya, tapi jangan panggil kakak dong! "

"Panggil Roky saja ! ", ucap Roky.

" Jangan dong! "

"Kakak kan lebih tua dari ku! "

"Gak papa santai aja! "

"Heemm. ... Gimana kalau kak Roky? ", sahut Sisil.

" Hemm... Terserah deh! ", ucap Roky pasrah.

" Kak Roky sering kesini juga? ", tanya Sisil saat Roky membelokan mobil ke sebuah cafe. Roky menjawab dengan anggukan kepala.

" Sama dong, aku juga sering kesini! ", kata Sisil yang sibuk membuka seat belt.

" Bagus dong, jadi kita bisa sering kesini berdua! ", ucap Roky dengan tersenyum.

" Maksud kak Roky? ", tanya Sisil.

" Heemm... Ya kita bisa nongkrong bareng gitu! ", ucap Roky sambil memalingkan wajahnya .

Sisil dan Roky singgah di sebuah cafe sebelum pulang. Siang ini keberuntungan sedang berpihak pada Roky. Cewek yang jadi incarannya kini ada bersama dirinya. Kini mereka sedang menikmati makanan yang di pesan. Roky mengusap sudut bibir Sisil yang ada sisa sausnya. Otomatis Sisil jadi salah tingkah akan tindakan dari Roky.

"Aku antar sampai rumah ya? ", ucap Roky sambil nyetir mobil. Iya, setelah makan Sisil langsung minta pulang.

" Kalau kak Roky antar aku sampai rumah, terus kakak pulangnya gimana dong? "

"Biar Sisil aja yang antar kak Roky! "

"Ya itung - itung sebagai ucapan terimakasih. ", ucap Sisil.

" Gampang aku bisa naik taksi nanti! "

"Kalau untuk tanda terimakasih! "

"Eeemmm.... Besok harus berangkat bareng aku, gimana? ", Roky menemukan ide agar tetep bisa mendekati Sisil.

" Eemm... Apa gak ngerepotin kak Roky? ", tanya Sisil.

" Enggak sama sekali ! ", jawab Roky.

Gue malah tambah semangat untuk pergi ke sekolah , neng!

" Mau ya? ", Roky menoleh ke Sisil.

" Iya! ", jawaban singkat dari Sisil mampu membuat hati seorang Roky berbunga-bunga.