" Mas....", suara lembut Aini menggema di ruangan itu memanggil suaminya, lelaki yang memeluknya erat tadi malam saat kamarnya itu benar-benar gelap.
Arjuna yang sedang di dalam kamar mandi pun terkejut mendengar teriakan suara wanita yang sepanjang malam tidur bersamanya.
" Mas ", ini kembali mengeluarkan suaranya memanggil nama suaminya.
Arjuna segera membersihkan dirinya kemudian keluar dari kamar mandi dengan cepat dan segera mengganti bajunya dia sempat melirik sebentar ke arah tempat tidur dan melihat Aini sedang duduk bersandar dengan selimut yang membalut tubuhnya.
" Bekas bersihkan dirimu, terjadi kesalahan yang sangat fatal nanti akan saya jelaskan setelah kamu selesai mandi", ujar Arjuna dingin dan tidak mau menatap ini sama sekali.
" Auwwhhhh ....", cerita ini ketika hendak turun dari tempat tidur, membuat Juna tersentak, ada rasa kasihan karena teriakan Aini, Arjuna sadar itu karena ulahnya namun Arjuna tidak ada niat sedikitpun untuk menolong ini.
Arjuna merasa sungkan untuk menyentuh Aini dan membantunya masuk ke dalam kamar mandi, meskipun kesulitan ini itu disebabkan olehnya.
" Cepatlah! tahan lah sebentar jika sakit berendamlah di betap dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakitmu", suara Arjuna terdengar seperti tidak bersahabat di telinga ini.
Gadis itu pun hanya mengangguk dan berjalan dengan kesusahan menuju kamar mandi bibirnya meringis menahan sakit di bawah sana.
Sungguh gadis itu tidak tahu kesalahannya mendengar suara tak bersahabat itu Aini berfikir kenapa suaminya seperti itu?
" Oh gitu kah suamiku ya Allah, tunggu! kenapa berbeda dengan wajah kemarin yang aku lihat di pelaminan? astaghfirullahaladzim.... mungkinkah aku salah pasangan dan itu yang dimaksud oleh nya tadi sebagai kesalahan besar? Oh ya Tuhan jika benar... Oh ya Allah, bagaimana ini ya Allah", ini perlahan memasuki ke dalam bak mandi dan segera menyalakan air hangat untuk mengisinya.
" Ya Tuhan.... menyesal aku kemarin saat di pelaminan tidak berani menatap wajah suamiku, namun jelas dari suaranya pun berbeda, mungkinkah aku salah masuk kamar orang.... bagaimana ini, sedangkan kehormatanku telah terenggut ya Allah", anime menangis tergugu di dalam bak mandi, pikirannya berkecamuk di hatinya hanya berharap jika semuanya baik-baik saja, tapi mendengar tadi pria itu mengatakan terjadi kesalahan yang sangat fatal rasanya mustahil.
Tok tok tok
" Cepatlah, atau jika masih lama susu lah kami di restoran hotel ini", seru Juna dari luar pintu kamar mandi yang membuat ini menjadi mempercepat mandinya.
Sementara itu di kamar yang satunya
" Al..... kenapa bisa ini terjadi Al? bagaimana ini? Aku menikah dengan mas Juna bukan dengan mu Al!", Luna nampak frustasi hebat tidak berbeda jauh dengan kondisi Arjuna di kamarnya.
" Hiks hiks hiks .... Al Kamu sengaja ya menjebakku membawa ke kamar pengantin mu?", Luna memukuli dada bidang Aldiano yang baru saja membuka matanya.
Aldiano masih mengumpulkan nyawanya, belum sadar sepenuhnya dengan siapa tadi malam ia bermalam pertama.
" apa sih Lun, lagian kenapa kamu tidur di sini bukankah ini malam pertama kamu dengan Arjuna? dan mana istriku?", Aldiano pun kemudian dengan sangat keras membangunkan dirinya dan terduduk di atas tempat tidur.
Mereka berdua masih dalam kondisi yang berantakan, rambut yang acak-acakan, bahkan tanpa sepotong baju pun melekat di tubuhnya kecuali hanya satu selimut yang semalam mereka pakai berdua.
Dengan cepat Aldiano meraih ponselnya bermaksud menghubungi Arjuna. namun rupanya dari setengah jam yang lalu Arjuna sudah menelponnya hingga puluhan kali namun tidak terdengar karena ternyata ponsel Aldiano dalam mode silent.
" Astaghfirullahaladzim... ", dari situ Aldiano sadar betul bahwa pasangan mereka memang tertukar tanpa menghubungi Arjuna sekalipun Aldiano sudah paham di sini.
" Apa yang terjadi semalam Lun? aku tidur denganmu dan Arjuna tidur dengan istri ku", Aldiano mengacak rambutnya kasar sementara Luna terus terisak menangis histeris.
" Cepatlah bersihkan tubuhmu terus pakailah baju jangan seperti ini kita temui Arjuna dan istriku", Aldiano pun bergegas masuk kamar mandi untuk membersihkan diri hingga tak butuh waktu 10 menit aktivitas Aldiano sudah selesai dan sudah keluar kamar mandi dengan mau makai kimono handuk.
" Papa mama.... ada kesalahan besar tolong hubungi keluarga Arjuna kita bicara setengah jam lagi", begitu berada di luar kamar mandi Aldiano tanpa melirik Luna dia langsung menyambar ponselnya dan menelpon kedua orang tuanya yang juga masih berada di hotel ini.
" sialan.... ini gara-gara manajemen hotel ini yang harus mewajibkan setiap pasangan pengantin sebelum masuk kamar pengantin harus minum minum dulu ini, hingga membuat kesalahan yang sangat fatal seperti ini", Aldiano menggeram kesal, dia merasa telah menyakiti hati sahabatnya yang paling terang bukan hanya kesal saat ini bahkan Aldiano tengah menangis, seakan tidak punya nyali untuk menatap Arjuna meskipun ini semua bukan murni kesalahannya semata.
" Juna.... maafin gue, Maaf Jun.... jika Luna ada penggantinya aku ganti berapapun yang kamu minta.... tapi Luna kita cuma satu jun.... dan aku telah mengambilnya darimu tanpa sengaja Juna.... lantas untuk apa kita ijab qobul kalau akhirnya kita berzina juga", Aldiano tergugu hebat, meskipun dari dulu dia ada rasa dengan Luna tapi bukan seperti ini yang diharapkan karena sedari dulu Bunda sangat senang melihat Luna bahagia bersama sahabat terdekatnya itu, bahkan dah sampai tidak memiliki pasangan dan harus dicarikan calon istri oleh mama dan tantenya.
Iya, Juna dan Aldiano adalah sahabat yang begitu akrab sejak dari bangku TK hingga sekarang. mereka selalu berada di lingkungan sekolah yang sama meskipun pada akhirnya jurusan perkuliahan mereka berbeda namun itu tidak membatasi persahabatan mereka.
Saking dekatnya mereka seperti saudara kembar Bahkan mereka punya cita-cita untuk menikah di hotel " romantic hotel ".
Di hotel itu terkenal dengan konsep untuk pengantin baru khususnya malam pertama yang akan memberikan kesan tak terlupakan seumur hidup.
" ah sialan..... jika benar begini ini momen yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup beneran, akan aku tuntut hotel ini", Aldiano menggerutu dengan perasaan yang bingung untuk diungkapkan.
Berbagai rasa berkecil hati hatinya terutama rasa bersalahnya terhadap sahabat karibnya.
" Hiks hiks hiks ... Al, aku harus bagaimana?", Luna mayih bersimpuh diatas kasur dengan gulungan selimut menutupi tubuhnya.
" Al, mas Juna.... Hiks... ", Rintih Luna semakin perih membuat Aldiano semakin frustasi.
" Lun.... Maaf, sungguh ini diluar rencana kita sebelumnya, aku juga tidak tahu kenapa bisa sefatal ini.... hiks", Bahkan kini Aldiano pun ikut terisak.
" Terus dimana istriku, hiks", Al sendiri juga merasa hancur atas kejadian yang sama sekali tidak disadarinya itu.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar begitu keras dari luar kamar mereka dan begitu ingin segera minta dibukakan pintunya dengan cepat secepat kilat, membuat hati Al dan Luna makin tidak karuan.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Aira💕
kasihan pengantin wanita. krn disinilah wanita yg merasa dirugikan 🥺
2022-05-18
1
Make Up Irda
msh nyimak min
2022-02-05
1
Dama Yanti
wehhh... bener2 tukar pasangan.... 🤔🤔🤔
2021-12-29
1