

Wanita Ranjang Mr.Zee

 

part 16

"pak!!!!" Sentak Stella lagi. Dan malah membuat sang supir ikutan jongkok di samping Raya.

stella geleng-geleng melihat tingkah supirnya yang suka rada aneh bin ajaib itu.

"kenapa sayang?" Tanya David yang baru saja selesai menelpon di dalam mobil.

"Ada seorang gadis di depan mobil kita." ucap Stella pada suaminya.

David pun berjalan mendekati istrinya yang berada tak jauh dari si gadis yang disebutkan oleh istrinya tadi.

"Trus pak Marno ini kenapa pakai acara jongkok di sini segala?" tanya David yang heran melihat supir pribadi nya juga dalam posisi jongkok sambil menutup mata.

"Marno!!" Bentak David pada supirnya.

"syukurlah tuan datang!!!"

"kamu kenapa?? cepat berdiri!!" Perintah David.

"Ada setan pak! Setan kuntilanak!!" ucap Marno, bergidik ngeri.

"kuntilanak? heeem... Marno-marno kamu itu ada-ada aja!! memang nya mana setan kuntilanak nya!!!!" gerutu David.

"ini dia pak!!" Tunjuk Marno pada Raya yang sedang duduk dengan posisi menunduk itu.

"kalau itu benar setan kuntilanak, ngapain kamu duduk disitu!!!" David sekali lagi geleng-geleng dengan kelakuan si Marno ini.

Kata nya tuh gadis di depannya setan kuntilanak eh mana duduk sama-sama ama tu gadis.

"wadduh saking takut nya saya lupa pak!!!" ucap Marno langsung kabur ke belakang majikan nya.

David memperhatikan gadis yang sedang terduduk di aspal itu dengan seksama.

"maaf nak... kamu siapa?" tanya David. David Hardata adalah seorang laki-laki yang pemberani. Mau setan atau manusia David tidak pernah merasa gentar melawannya.

David melihat ke arah istrinya karena gadis yang di tanyai nya itu tidak menjawab.

Stella pun berjalan mendekat. "kamu baik-baik saja nak? " sapa Stella sambil mengelus punggung Raya yang terlihat naik turun karena menangis.

"apa tadi mobil kami mengenai mu nak?" Tanya Stella sekali lagi. Namun kali ini Raya memberikan responnya. Dia menggeleng tanpa mengeluarkan suaranya.

"Nama kamu siapa? ini udah malam lho... anak gadis tidak baik jalan sendirian malam-malam begini." Ucap Stella lembut pada Raya.

Kalau kamu sebutkan alamat mu maka aku dan suami ku akan mengantarkan mu untuk pulang. Atau-" Stella menoleh pada suami untuk meminta persetujuan suami membawa gadis itu ke mansion mereka sebab hari sudah sangat malam dan sebetulnya Stella juga sudah sangat lelah sebab seharian duduk di pesawat. Kalau bisa saat ini dia mau langsung istirahat saja di mansionnya. Tapi mau gimana lagi, saat ini ada seorang anak gadis malam-malam di tempat sesunyi ini sedang menangis. Hati Stella jadi tidak tega. Apalagi dia dan suami nya tidak punya anak perempuan. Kedua anaknya adalah laki-laki.

David mengangguk, dia sangat paham isi kepala istrinya itu. Toh di mansion mereka ada banyak kamar kosong. Besok lagi baru mereka antar gadis ini pulang ke rumah nya.

Stella menoleh lagi pada si gadis. "Atau gini saja. Kamu ikut bibi ke rumah bibi dulu. Besok bibi yang akan mengantar kamu pulang ke rumah mu. Bagaimana?

" bibi baik sekali... " ucap Raya yang akhirnya mengangkat wajahnya yang penuh air mata itu.

"ya ampun... kamu kenapa sayang?" Stella langsung iba melihat mata Raya yang sudah sangat sebab karena menangis. Rambut gadis itu pun acak-acakan.

Raya yang sedari tadi menahan semua kengiluan hatinya akhirnya karena ditanya akhirnya melepaskan tangisnya pada Stella.

"hiks... hiks... Huaaaa... " Raung Raya.

"Sayang.. bawa masuk mobil aja. Udah malam ini." Perintah David pada istrinya.

Stella pun mengangguk dan memapah Raya yang sudah sangat lemah itu ke arah mobil.

"Sayang.. kamu duduk di depan aja ya. " Pinta Stella pada suaminya.

David yang sangat mengerti keadaan saat ini tentu saja mengikuti apa perintah istri tersayang nya itu.

akhirnya Raya pun pergi bersama pasangan suami yang baru saja dia temui. Sebenarnya Raya juga tidak ingin pulang malam ini. Dia tidak ingin kedua orang tua nya melihat keadaannya yang pasti sangat berantakan. Belum lagi baju nya yang tidak sama dengan yang ia pakai waktu berangkat kerja tadi pagi.

Di dalam mobil Raya hanya tertunduk diam sambil terus menangis tanpa suara. Air mata itu bagaikan tidak mau berhenti, terus membanjiri pipinya.

Tidak perlu waktu lama, akhirnya mobil yang dia tumpangi itu sampai ke sebuah garasi yang sangat besar. Mereka semua pun turun dari mobil itu. Ada banyak sekali mobil di dalam garasi itu, pantas saja garasi itu hampir sama besar dengan parkiran yang ada di mall.

"ayoo masuk." Stella mengajak Raya untuk masuk.

"bik.. tolong ambilkan air... " Teriak Stella pada pelayannya begitu masuk ke dalam rumah.

Raya memperhatikan rumah yang sangat besar itu. Dan hatinya dia hanya berpikir bahwa masih saja ada orang kaya yang sama baiknya dengan orang tua angkat nya.

Raya benar-benar tidak ada firasat apapun tentang rumah yang di datanginya ini.

"Ayoo duduk dulu dan ini diminum." Stella menyerah kan segelas air pada Raya.

"Kalau kamu tidak keberatan, boleh kah kami bertanya nama kamu siapa dan apa yang kamu lakukan malam-malam di jalan sepi seperti tadi?" Tanya David yang terenyuh hatinya melihat keadaan gadis yang terlihat sangat menyedihkan di depannya.

Raya menatap wajah orang-orang baik yang menolong nya sambil sesekali sesegukan sebab hati nya masih ingin menangis saat ini.

"nama saya anulika Rayana. Dan saya tadi di culik oleh seseorang dan dilecehkan!" Jawab Raya lalu menutup wajahnya.

"di leceh kan?" Stella sangat kaget mendengar apa yang baru saja Raya katakan.

"pantas saja dia terlihat sangat berantakan." Gumam Stella dalam hati.

"Apa yang mereka lakukan pada mu sayang?" Ujar Stella sambil merangkul Raya. "Kita harus melaporkan hal ini ke polisi." pujuk Stella. Dia paling tidak suka jika wanita mengalami pelecehan seksual. Dan saat ini salah satu korban dari pelecehan seksual itu ada dihadapan nya.

Raya menangis makin kencang dan menggeleng.

Stella mengelus punggung Raya. "Kami tidak perlu takut nak! Aku dan suami ku pasti akan memberikan pelajaran pada bajingan itu." Ucap Stella geram tapi Raya tetap menggeleng.

"Kenapa Raya? kenapa kamu tidak mau melaporkan penjahat itu! Apa dia orang kaya sehingga kamu takut?" ujar Stella yang semakin geram jika ada orang kaya yang notabene nya pastilah orang yang berpendidikan tinggi tapi memiliki mental asusila seperti itu.

Raya tidak menjawab tapi tangisnya malah makin kencang.

Stella sampai terenyuh karena nya. "Kasihan sekali kami sayang!!" Ujar Stella yang benar-benar merasa bersimpatik pada gadis yang baru ia temui ini

"Selain dia adalah orang yang kaya bibi, dia juga merekam perbuatan nya pada ku tadi. Dia bahkan mengancam akan menyebarluaskan video itu ke internet jika aku sampai buka suara." Jawab Raya dan kembali menangis.

"Dasar laki-laki bajingan!!" Seru David yang juga terbakar amarah mendengar cerita Raya. David tidak abis pikir ada ya orang yang berpikir jahat seperti itu.

"kita harus memberi pelajaran pada penjahat itu!!" Sebut David.

"Raya!! Sebutkan nama penjahat itu! Kau jangan khawatir soal video atau apapun itu!! Aku sendiri yang akan membuat nya menghapus video itu dengan tangan nya sendiri.