Pangeran Berkuda Hitam
"PAK SATPAAAAAMMM!!! TUNGGUUUUU!!" teriak seorang murid perempuan dengan kedua tangan mendorong pintu gerbang agar terbuka. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda dan diberi pita merah putih, dilehernya ada seutas tali melingkar seperti kalung dan aneka ciki warna warni mengelilingi kalung itu.
"Eneng udah telat!" ucap satpam dengan nametag Suro itu.
"Belumlah! Pak satpam belum nutup gerbangnya dengan sempurna, nih badanku udah masuk setengah!" protes siswi itu yang memang badannya berada ditengah pintu gerbang alias terjepit!
"Tapi ini kan karena Neng dorong." Pak satpam tidak mau mengalah karena itu tugas negara.
"Pak satpam tega niiih? Tubuh aku terjepit tau." siswi itu memelas.
"Salah Eneng sendiri. Coba kalau ga didorong pintunya, pasti Eneng ga kejepit gitu."
"Iya ga kejepit, tapi aku ga bisa masuk!" kesal siswi itu. "Aduh, Pak satpam. Longgarin dikit kek biar aku ga kejepit."
"Sakit ya, Neng?"
"Enggak!" siswi itu memberenggut kesal. "Ya sakitlah, Pak! Orang kejepit gerbang besi masa ga sakit."
"Oh, oke oke, Bapak buka dikit." Pak satpam pun berbaik hati dengan mengendurkan tekanannya pada pintu gerbang agar si siswi tidak terlalu kuat terjepit. Daaan, , ,
"Horeee!! Makasih Pak satpam!! Mmuahhh!!" siswi itu langsung mendorong gerbangnya supaya dia bisa meloloskan diri dan langsung berlari meninggalkan ciuman jauh pada Pak satpam.
"Wah! Kena tipu saya!" Satpam itu menepuk keningnya.
Siswi itu berlari kencang menuju lapangan sekolah. Di lapangan murid-murid sudah berbaris rapih, yang perempuan dikuncir ekor kuda berpita merah putih dan berkalungkan aneka macam ciki dengan warna yang berbeda, sementara yang laki-laki kepalanya diikat pita merah putih dan berkalungkan sayur mayur. Ya, hari ini adalah masa orientasi siswa baru hari pertama. Semua siswa baru berdandan seperti itu karena peraturan dari panitia MOS, yaitu kakak kelas mereka. Jumlah kunciran pada murid perempuan akan bertambah sesuai hari keberapa MOS itu berlangsung.
"Hey, kamu yang baru datang! Maju sini!" bentak salah seorang panitia MOS laki-laki.
Siswi itu pun berjalan ke depan.
"Kenapa kamu terlambat dihari pertama MOS!?" tanya seorang panitia perempuan lantang.
"Maaf, Kak. Sebenarnya saya tidak terlambat, tapi baru sampai di sekolah, perut saya mules. Jadi, saya ke toilet. Eh pas keluar, sudah baris." bohong siswi itu.
"Kamu tidak bohong!?" selidik panitia perempuan tadi.
"Tidak! Tidak, Kak!" sahut siswi itu lantang sambil menggeleng.
"Ya sudah kalau begitu, masuk kebarisan. Tapi besok jangan terlambat berbaris." ucap panitia laki-laki yang berdiri disamping panitia perempuan tadi.
"Makasih, Kak!" ucap siswi itu senang dan langsung berbalik.
"Kenapa lo ijinin cewek itu masuk barisan sih!" protes panitia perempuan itu.
Panitia laki-laki itu mengabaikannya lalu menjauh dari panitia perempuan itu. Si panitia perempuan menatap kesal pada panitia laki-laki itu.
"Kenapa lo telat sih, Mi?" tanya Cici, teman Ami si siswi yang terlambat, sambil berbisik.
"Angkot gue telat dateng." dalih Ami.
"Angkotnya yang telat dateng, apa lo yang telat bangun!?" Leni, teman Ami yang lain, ikut menginterogasi.
"Tuh pinter! Jadi, ga usah tanya lagi ya." Ami menyeringai memperlihatkan gigi kelincinya yang putih bersih.
"Dasar ga pernah berubah!" omel Leni.
"Karena gue ga bisa berubah jadi Wonder woman atau pun Catwoman." balas Ami.
Ami, Cici dan Leni adalah sahabat sejak SMP. Mereka memutuskan masuk di SMA yang sama.
Lalu, panitia mengumumkan nama dan jabatan mereka dalam struktur kepanitiaan MOS itu. Sekarang Ami tahu, panitia perempuan yang menginterogasinya tadi bernama Nella, dan panitia laki-laki yang menyelamatkannya bernama Hengki. Setelah itu panitia mengabsen seluruh siswa baru dan membaginya dalam beberapa kelopok. Setiap kelompok terdiri dari 11 siswa. Satu sebagai komandan regu atau DanRu, dan yang sepuluh adalah anggotanya.
Panitia memberikan kertas asturo aneka warna dan bentuk yang beragam dengan nama para siswa baru tertera dikertas itu. Ami satu regu dengan Leni. Sementara Cici berbeda. Regu Ami terdiri dari 6 perempuan dan 5 laki-laki.
"Siapa nih komandan kita?" tanya siswa bernama Toto.
Semua saling pandang, mereka baru sadar kalau mereka hanya 10 siswa dan tidak ada yang memakai ember hitam kecil sebagai topi yang menandakan dialah Sang Komandan. Yang satu kemana?
"Ini regu 22 ya?" tiba-tiba ada seorang siswa yang baru saja datang dan bertanya pada regu Ami.
"Iya." jawab Toto.
"Gue Randu, gue DanRu 22." ucap siswa itu.
Oh, tampannyaaaa. . . Ami terpana dengan ketampanan Randu. Semua siswi yang seregu dengan Ami juga mengagumi ketampanan Randu.
"Gue Sesil." Sesil mengulurkan tangan yang dijabat hanya sedetik oleh Randu dan tanpa ekspresi.
"Gue, gue, , Wiwi."
Semua siswi berebut berkenalan dengan Randu. Sementara Ami, dia masih diam terpana mengagumi makhluk Tuhan paling tampan versi Ami hari ini.
"Netes tuh eces." ejek Leni yang berniat menggoda sahabatnya itu.
Ami pun spontan mengelapkan tangannya kemulutnya yang sedari tadi terbuka.
"Orang ga ada juga. Ihh ganggu aja!" kesal Ami.
"Kamu ngapain bengong terus?" tanya Randu pada Ami.
Skakmat! Mati gue! Ketahuan kan? Gara-gara si Leni nih! gerutu Ami dalam hati.
"Kamu sudah ngerti kan tugas pertama kita?" tanya Randu.
Ami menelan ludahnya kasar lalu menjawab, "i- iya, ngerti kok." lalu meringis. Ngerti apaan? Gue ga merhatiin dia ngomong apa tadi. "Len, tugasnya apaan?" bisiknya pada Leni.
"Sok - sokan ngerti lo. Padahal lo gak merhatiin omongan dia tadi kan, cuma merhatiin orangnya doang sampe ileran." Leni malah mencibir.
"Ditanya bener-bener jawabannya bikin esmosi. Es campur kek biar gue gak haus." Ami kembali menggerutu, kesal pada Leni.
"Kita disuruh ngumpulin puzzle yang udah disebar oleh kakak-kakak panitia keseantero sekolah. Tuh Randu bawa kertas bergambar puzzle apa aja yang harus kita kumpulin." Leni menjelaskan.
"Kalo kita dapat puzzle yang bentuknya sama dengan regu lain gimana?" potong Ami, padahal Leni belum selesai.
"Makanya dengerin dulu, Miss Ngaret! Lo liat tongkat yang dibawa Randu kan?" Ami mengangguk. "Ada kertas karton kaya plang bertuliskan 'ketombe', nah tiap puzzle bertuliskan 'ketombe' itu berarti milik kita. Kalo yang tulisannya 'jerawat, kutu air, kutu beras' ya bukan punya kita."
"Namanya jelek-jelek amat. Ga sekalian kutu kupret aja." protes Ami.
"Ya sono lo protes ama kakak panitia."
"Ya kalleeee. Bisa-bisa gue kena hukuman."
"Ya udah makanya terima aja."
"Tapi kan ngasih nama regu tuh yang bagusan kek. Kalo gak nama buah, pohon, atau hewan, nama artis atau nama atlet ngetop kan boleh tuh. Kaya Nicolas Saputra atau Cristiano Ronaldo misalnya."
"Itu sih maunya elu. Nicolas Saputra aja terus ama Cristiano Ronaldo." Leni menoyor kepala Ami.
"Hey kalian berdua! Jangan ngerumpi aja, kita mulai bergerak setelah aba-aba dari kakak panitia." tegur Randu.
Ami yang masih mengusap-usap kepalanya menoleh pada Randu.
"Kenapa lo liat-liat!?" bentak Randu.
"Ganteng-ganteng jangan galak, entar gantengnya ilang! Mentang-mentang jadi komandan!" kesal Ami.
"Gue emang komandan, dan gue yang bertanggung jawab sama regu ini. Gue ga mau gara-gara kalian berdua, kita seregu kena hukuman." tegas Randu.
"Bener tuh!" teman seregu mereka kompak menyahuti.
"Iya, maaf." ucap Ami pelan.
"Dengarkan semua! Kalian harus mencari puzzle sesuai yang sudah diberitahukan tadi oleh Kak Reno. Pencarian dimulai!!" seru Fabian ketua pelaksana MOS.
"Siap, Kak!!" seluruh siswa berseru kompak.
Semua membubarkan diri bersama regu masing-masing. Ami dan regunya mencari kesegala arah. Toto bahkan sampai memanjat pohon demi menemukan potongan puzzle.
"Eh, nih ada nih dipot!" seru Ami. Setelah diambil, ternyata puzzle itu bertuliskan 'kutu air' bukan 'ketombe'. "Yaaah, tapi tulisannya kutu air." ucap Ami lemas karena menemukan puzzle yang salah.
"Ya udah balikin lagi ketempatnya." kata Toto.
"Eh Len, kutu air kan regunya Cici, apa kita kasih Cici aja ya?" Ami meminta pendapat Leni.
"Ga usah sok baik. Taro lagi!" ketus Sesil.
"Gue kan emang baik, bukannya lagi sok!" celetuk Ami.
"Ga usah berantem! Itu bukan punya kita, mending taro lagi aja." Randu berusaha melerai saat dilihatnya Sesil sudah membuka mulut, bersiap membalas ucapan Ami.
____________________________________________________
Buat kamu yang suka kisah cinta remaja, kuy merapat. Cerita yang ringan, dengan bahasa a la remaja, akan membawamu kembali kemasa putih abu-abu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᴬˢᵗᶦⁿ
dah dari dl ya kalo MOS pasti aja ada yg telat,,,
2022-06-05
0
irendunk
putih abu² masa paling indah
dan Randu, kejam bngt😁
2022-05-26
1
Cerita Aveeii
aku mampir thor mulai membaca
2022-05-14
1