05 - Tidak Ada Yang Berubah

Sebulan sudah Bayu meninggal Dunia me

meninggalkan orang-orang yang mencintai nya. selama itu pula Farah merasakan luka yang tak kunjung hilang meski sebulan sudah berlalu. Ia masih merindukan Bayu setiap malam saat ia membaringkan tubuh ny, setiap hari bantal nya harus basah karena air mata nya yang seolah tak pernah kering.

Meski sudah tidak ada Bayu lagi, Farah memutuskan untuk tetap tinggal di rumah keluarga Bayu dan tetap ingin menjadi menantu di rumah itu bukan tanpa alasan, Farah masih ingat betul pesan terakhir Bayu untuk nya, sebelum akhirnya ia pergi untuk selama nya. Bayu memintanya untuk menjaga dan merawat pak Ramli sebelum insiden menyedihkan itu terjadi. Farah ingin menunaikan janji nya. terlebih kondisi pak Ramli yang tak kunjung membaik dan malah semakin susah pulih paska meninggalnya Bayu dan membuat Farah membulatkan tekad nya.

Sore itu.

Bu Sumi mengajak suami nya duduk di teras rumah, sementara tampak Farah sedang merapikan tanaman di halaman

"Lihat pak, Farah. Ibu merasa kasihan pada nya, masih muda tapi sudah di tinggal suami."Ucap Bu Sumi menatap sedih menantu nya itu

"Mau gimana lagi Bu, sudah takdir nya, Allah yang punya rencana." Jawab Pak Ramli.

Di tengah obrolan mereka, Mobil Rangga memasuki halaman rumah, Bu Sumi yang melihat putra nya pun terpikirkan sesuatu.

Malam itu Bu Sumi masuk ke kamar untuk bicara dengan suami nya, tentang apa yang ia pikirkan tadi sore di teras rumah.

"Pak."Panggil Bu Sumi dan duduk di tepi tempat tidur, di samping suami nya yang bersandar. Pak Ramli mengangkat kepala nya.

"Menurut Bapak, kalau kita jodohkan saja Farah dengan Rangga bagaimana pak?." Tanya Bu Sumi.

"hus ,Ibu nih ngomong apa sih."

"Loh, apa salah nya pak, Rangga kan saudara Bayu." kata Bu Sumi.

"Jelas beda toh Bu, Farah kan cinta sama Bayu, mana mau dia sama Rangga, lagian ini juga terlalu cepat Bu, Bayu baru meninggal sebulan lebih."Jawab Pak Ramli.

"Apa salah nya di tanya dulu pak sama Farah, Ibu juga gak maksa harus sekarang. lagian Farah itu anak yang baik, kita sudah kenal seperti apa Farah, ibu sayang dia, dan juga kita juga sudah kenal anak kita mereka sama-sama baik." Tutur Bu Sumi.

"sudah lah Bu, jangan di bahas lagi, ini masih terlalu awal untuk membicarakan hal ini."Balas Pak Ramli.

Bu Sumi pun membuang nafas berat dan tak mengatakan apa pun lagi, tapi itu tak memudarkan niat nya untuk menjodohkan Farah dan Ranggan.

Semua percakapan itu di dengar oleh Farah yang ingin mengantar minum untuk mertua nya, kedua nya berkaca-kaca saat mendengar hal itu dari mertua nya.

Tok

Tok

Tok

Setelah sejenak mengumpulkan perasaan nya yang seolah retak Farah mengetuk pintu kamar mertua nya.

"Farah."

"Bu, ini air untuk di kamar."Ucap Farah.

"Iya sayang, makasih nak."Balas Bu Sumi.

"Aku istirahat dulu ya Bu, sudah malam."Ucap Farah. Bu Sumi tersenyum mengangguk.

Saat berbalik untuk pergi, air mata darah pun tumpah. Rangga yang baru saja dari dapur melihat dari jarak agak jauh kalau Farah sedang menangis.

Rangga pun merasa ibah melihat Farah yang terus saja sedih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***