Cia tengah duduk di sofa ruang tamu di temani setoples cemilan yang dia peluk erat di pahanya. Matanya fokus menonton film curahan hati seorang suami di channel televisi ikan terbang.
"Astaghfirullah, itu Lina gila banget sih! Suami sudah tampan, kaya. Masih aja mau nyari laki-laki lain. Kalau aku jadi dia gak bakal selingkuhin suami yang ketampanan mirip seperti duda di drakor " gerutu Cia sambil memakan cemilannya namun matanya terus fokus ke televisi itu.
"Ahh, gak seru banget nih film. Pasti ujung-ujungnya si Lina bakal nyesel ninggalin suaminya terus minta maaf dan suaminya dengan mudahnya memaafkan dan mereka hidup bahagia. Mudah banget ke tebak nih alur ceritanya. Gak ada niatan gitu sutradaranya membuat alur cerita yang susah ketebak. Misalnya suaminya selingkuh balik gitu biar istri kampret itu bisa ngerasain bagaimana sakitnya di selingkuhin" cerocos Cia panjang lebar sendiri.
Cia mematikan televisi tersebut dan meletakkan remotnya di meja. Ia bingung harus melakukan apa di rumah sebesar ini sendirian. Apalagi bapak Alvian meninggalkan dirinya saat tertidur nyenyaknya dan hanya meninggalkan sepucuk surat setidaknya sepucuk bunga mawar gitu, canda!
Gadis itu bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu keluar. Ia membuka pintu, berjalan keluar teras sambil merenggangkan otot tubuhnya karna terlalu lama duduk. Cia menikmati angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya membuat rambut panjangnya berayun-ayun kesana kemari karna hembusan angin.
"Seger banget anginnya" ucap Cia yang memejamkan matanya.
Perlahan Cia membuka matanya dan titik fokus matanya langsung jatuh pada wanita yang kemaren datang ke rumahnya karna mengembalikan jam tangan Alvian sedangkan suaminya itu tidak pernah ke rumah wanita itu.Kanaya berjalan mendekati penjual sayur yang di gerumbuni ibu-ibu komplek yang lain. Matanya sesekali melirik ke rumah Alvian dan Cia.
Cia langsung berjalan cepat mendekati penjual sayur itu. Di mana di sana ada Kanaya dia ingin meminta penjelasan pada wanita itu. Kenapa berbohong soal jam tangan tersebut?
"Eh, ada tetangga baru. Istrinya Alvian ya " tebak Rani, ibu komplek yang tinggal di sebelah rumah Cia.
Cia tersenyum kikuk"Iya buk. Kenapa ibu tau saya istri pak Alvian eh maksudnya mas Alvian? "tanya Cia namun dia juga merutuki kesalahannya yang memanggil Alvian dengan sebutan pak saat bersama orang banyak.
" Ya tentu lah, wong kemaren saya di undang ke acara nikahan Alvian. Saya pikir kamu nikah sama Albian eh ternyata sama Alvian. Karna di undangan tertulis nama kamu sama Albian "tutur ibu Rani.
Cia hanya menanggapi dengan senyuman ucapan ibu Rani.
" Kesini mau beli sayur juga? "tanya Nera , ibu komplek satunya.
" Gak cuma mau lihat aja sekalian mau kenalan, hehehe... Soalnya saya kurang bisa masak "jawab Cia apa adanya.
" Seharusnya jadi istri itu harus bisa masak, bersih-bersih rumah dan menyediakan perlengkapan suami saat akan pergi kerja . Percuma mas Alvian nikah kalau istrinya aja... "Kanaya menatap remeh pada Cia. Lain halnya Cia menatap sesangar mungkin pada Kanaya karna tersulut emosi.
" Mulut itu di jaga ya!Jangan ikut campur masalah rumah tangga orang! Mau saya bisa masak, bersih-bersih rumah atau tidak itu bukan urusan kamu , pelakor!! "sahut Cia ketus.
Kanaya tersenyum mengejek pada Cia.Ia terlihat tenang mendengar ucapan gadis yang ada di depannya ini.
" Udah atuh neng jangan ribut di sini, malu di liat orang "ujar Rani mengusap bahu Cia lembut. Kanaya mendekati Cia dan langsung membisikkan sesuatu di telinga gadis itu yang mampu membuat mata Cia berkaca-kaca.
*******
Cia uring-uringan di kasur sambil melap hingusnya dengan tissue. Ucapan Kanaya benar-benar membuat dia begitu kepikiran hatinya begitu tidak tenang dan gelisah. Ia membuat asal bekas tissuenya ke lantai.
" Kenapa saat aku mulai membuka hati, perlahan masa lalu pak Alvian mulai terkuak? Apa benar yang di katakan Anai-anai itu kalau pak Alvian pernah menjalin kasih sama si janda gatel hiks... "Cia makin terisak-isak menangis menenggelamkan wajahnya di bantal yang begitu empuk.
Sebuah sentuhan lembut di kepala Cia membuat ia mengangkat kepalanya dan menatap Alvian yang tersenyum kearahnya.
" Kenapa nangis? Kangen sama aku? Perasaan cuma sebentar di tinggal ke kantor "goda Alvian tersenyum geli.Cia langsung mengubah posisi jadi duduk dan menatap Alvian dengan tatapan mengintimidasi.
" Dulu bapak pernah suka sama wanita yang bernama Kanaya, ngaku?!! "tanya Cia.
Alvian terdiam membisu, sedetik kemudian" Kamu tahu dari mana kalau aku pernah suka sama Kanaya? "tanya Alvian.
" Berarti beneran bapak pernah suka sama dia hiks... Pasti bapak mau CLBK sama dia'kan? "tuding Cia.
" Aku cuma suka bukan cinta. Itu sudah lama waktu aku masih duduk di bangku SMA "jelas Alvian meluruskan.
" Suka sama cinta sama aja, gak ada bedanya! "ujar Cia.
Alvian menghembuskan napas lelah. Dia harus sabar menghadapi sikap labil Cia yang seperti anak kecil.
" Suka itu beda sama cinta. Kalau suka hanya mengagumi tanpa ada rasa ingin memiliki tapi kalau cinta rasa ingin memiliki, melindungi dan menjadi orang yang kita cinta itu menjadi milik kita seutuhnya "tutur Alvian.
" Jadi bener, bapak gak ada rasa sama si Anai-anai itu? "tanya Cia . Alvian mengkerutkan keningnya mendengar nama Anai-anai.
" Anai-anai itu siapa? "tanya Alvian penasaran.
" Kanaya, si janda gatel "sahut Cia mengerucut bibirnya.
Alvian langsung tertawa mendengar jawaban Cia .
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
RyuuHae
Basmi anai anai dgn estetik cia
2022-02-03
0
Tutut Prastha
lanjut kak
2021-12-19
1
nurul hidayah
yg banyak dong up nya thorr
2021-12-19
0