Perlahan Cia membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Gadis itu mengedarkan pandangannya pada ruangan kamar hotel yang terlihat kosong hanya dirinya yang ada di sina.
Ceklek
Atensi Cia teralihkan pada Alvian yang baru masuk ke dalam kamar dengan membawa makanan dan obat-obatan yang ia beli di apotek. Gadis itu langsung memalingkan wajahnya saat Alvian menatap kearah dirinya.
Pria itu menghela napas pelan. Ia berjalan mendekati Cia yang masih terbaring di kasur, matanya menatap kearah langit-langit kamar.Alvian membuka makanan yang dia beli di luar, ia memindahkan makanan itu ke dalam piring.
"Makan dulu, dari tadi siang kamu belum makan " ujar Alvian lembut. Cia masih setia dengan posisinya yang seperti tadi.
"Cia makan dulu, nanti kam-"
"Aku tidak mau makan!! Dan tidak usah pura-pura peduli dengan ku!! Aku benci kamu! " bentak Cia yang langsung bangun dari kasur walau kepalanya masih terasa pusing.
Cia berjalan menuju pintu keluar dengan berjalan sempoyongan. Alvian berjalan mendekati istrinya, ia menarik pergelangan tangan Cia membuat gadis itu menubruk dada koko Alvian.
Cia langsung menjauh dari Alvian.Matanya menatap suaminya dengan sorot kebencian yang begitu terpancar jelas pada pria itu.
"Kamu mau kemana? Kamu masih sakit " ujar Alvian khawatir.
Cia mengacungkan jari telunjuknya pada Alvian "Itu bukan urusan kamu, mau kemana pun aku pergi, ITU BUKAN URUSAN KAMU!! " teriak Cia di akhir ucapannya.
"Saya suami kamu, dan saya berhak melarang kamu pergi tanpa seizin saya "sahut Alvian dengan tegas.
Cia tertawa dengan keras membuat Alvian mengkerutkan dahinya, heran.
" Kamu bukan suami saya!Tapi lebih tepatnya suami pengganti yang tidak aku harapkan! "desis Cia penuh penekanan.
Alvian terdiam membisu.Tiba-tiba saja hatinya begitu nyeri mendengar itu dari mulut Cia.
" Kenapa diam, huh?! Karna ucapan aku benar'kan, pak Alvian "ujar Cia tersenyum namun tetap memperlihatkan raut kesedihan di wajahnya.
Alvian mengepalkan tangannya berusaha menahan amarahnya yang sudah mulai meledak-ledak dalam hatinya.Lisannya terus melafalkan istighfar agar menghilangkan amarahnya. Karna bisa saja dia menyakiti Cia karna dirinya yang sudah berkabut amarah dan emosi.
" Sekarang aku minta kamu talak aku sekarang juga!Kalau kamu tidak mentalak aku. Maka aku yang akan menggugat cerai kamu di pengadilan! "ketus Cia dengan napas yang menggebu-gebu.
"Saya tidak akan pernah mentalak kamu. Pernikahan itu sakral dan tidak pantas kamu mempermainkan ikatan suci yang sudah mengikat kita berdua di sebuah hubungan yang di ridhoi Allah. Kamu pikir dengan bercerai masalah akan selesai?Tidak!Malah akan memperkeruh dan membuat masalah itu makin rumit" tutur Alvian dengan tenang.
"Tapi aku tidak mencintai bapak!! Dan pernikahan ini tidak akan bertahan lama bila dua atau salah satu dari mereka tidak mencintai pasangan hidupnya!" tutur Cia tak mau kalah.
"Menikah itu bukan berarti harus saling mencintai.Tapi mencari seseorang yang bisa membuat kita nyaman, tenang dan merasa damai saat di dekatnya dan belum tentu kamu bisa mendapatkan tiga hal itu dari seseorang yang kamu cintai. Dan pasangan hidup yang tepat itu selalu menjadi rumah yang paling nyaman bagi istri/suaminya saat pulang .Kalau kamu salah mencari pasangan hidup maka kamu akan menyesal seumur hidup " tutur Alvian dengan lembut dan pelan agar Cia paham dan mengerti.
"Saya tidak mencintai kamu tapi saya tidak ingin bercerai dari kamu. Karna saya ingin menikah satu kali seumur hidup . Perlahan saya dan kamu akan saling mencintai. Kita jalani pernikahan ini " lanjut Alvian.
Alvian menarik Cia dalam pelukannya yang terlihat pasrah dan tidak memberontak lagi. Ia mencium kening istrinya yang kedua kalinya. Suara isakan tangisan keluar dari bibir mungil Cia mengeluarkan segala sakit hati dan kekecewaannya melalu tangisan yang akan membuat hatinya lega.
Alvian mengusap kepala istrinya lembut. Ia menguraikan pelukannya pada Cia.
"Menangislah, karna kita perlu mengeluarkan semua beban di hati kita dengan tangisan atau bermunajat pada Allah agar hati ini makin tenang" ujar Alvian mengusap air mata Cia yang membasahi wajahnya.
******
"Jadi kamu selama ini membohongi aku dan mengaku hamil anak aku? Pantas saat aku membuka mata, aku tidak mengingat sedikit pun saat aku memperkosa kamu " ujar Albian menatap nyalang pada Tiara yang menundukkan kepalanya menangis sesegukan.
Devia menatap puas. Ada kebanggaan pada dirinya yang tidak sia-sia menyelidiki siapa sebenarnya Tiara. Anak Mamahnya Dinda dan Papah Devan, bos. Siapapun yang akan menjadi istri atau suami dari anak-anaknya harus Devia selidiki dari seluk-beluknya. Karna dia tidak mau anak-anaknya salah memilih pasangan hidup. Tapi Albian yang lolos dari dari pantauan Devia karna menjalin hubungan dengan mahasiswinya sendiri.
"Maafin aku Albian, tante Devia. Aku melakukan ini agar Albian tidak meninggalkan aku. Aku sangat mencintainya kamu,Albian hiks... "Tiara menangis terisak-isak.
" Cinta gondol mu! Kemaren saya lihat kamu keluar masuk diskotik sama om-om yang pasti berduit. Dan kamu mendekati Albian karna dia banyak uang'kan? Eh, dengerin saya ya Albian kalau saya ambil semua fasilitasnya dari mobil, uang dan kartu ATM pasti langsung jatuh miskin .Kamu mau morotin si tukang makan ini "tunjuk Devia pada Albian yang terbelalak mendengar ucapan Mamahnya yang malah menjatuhkan harkat martabat dan mental dirinya.
" Kelihatan banget kamu masih noob. Kalau kamu mau morotin pria itu harus punya guru yang juga pro dalam hal morot-morotin"ujar Devia ngelantur.
"Mah, malu. Jangan ngomong kaya gitu" tegur Albian.
"Diam kamu!! Kamu juga bodoh banget soal cinta. Mau-maunya menjalin hubungan dengan Tiara yang tampang biasa saja. Masih cantikan Cia kemana-mana" ujar Devia galak dengan berkacak pinggang.
Albian tertunduk lesu dan meringis mendengar ucapan Mamahnya yang memang selalu benar. Dia merasa menyesal telah membatalkan pernikahannya dengan Cia demi wanita berlidah ular ini tapi dia akan memperbaiki hubungannya dengan Cia dulu.
Semoga gadis itu mau memaafkan dirinya dan mau menikah dengannya.Albian janji akan belajar mencintai Cia, dia benar-benar menyesal telah menyia-nyiakan gadis yang begitu baik dan sangat mencintainya
PENYESALAN SELALU DATANG BELAKANG, KALAU DARI DEPAN NAMANYA PENDAFTARAN {Readers}
**Saya terAlvian-vian, kalau bukan fiksi sudah saya nikahi😍.Ternyata enak punya suami yang pemikirannya dewasa dan berpengetahuan agama.
Untuk Albian, kamu ganteng doang tapi bodoh dalam masalah percintaan**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
mesuci2
albian sikapnya ini mrip ke devia
2022-02-02
0
RyuuHae
jgn sampe bian jadi perusak hubungan rumah tangga vian n cia
2022-02-02
0
Indah
emang goblok.....
2021-12-28
0