Terbongkar

"Mas Albian, aku senang kita sudah sah jadi suami istri" ujar Cia duduk di sisi ranjang di dekat Alvian yang memasang wajah datar.

Cia mengkerutkan keningnya karna tidak mendapat respon dari Alvian yang dia kira Albian. Karna yang dia tau Albian itu banyak bicara dan juga bawel seperti dirinya. Sebenarnya Cia menatap aneh dan sedikit curiga karna sifat Albian tidak seperti biasa yang selalu cerocos.

Alvian menoleh menatap Cia dengan intens yang tersenyum kikuk, gadis itu jadi salting sendiri di tatap seperti itu oleh suaminya.Alvian menatap Cia dari atas sampai bawah setelah itu ia membaringkan tubuhnya di kasur. Badannya sangat lelah karna seharian berdiri di pelaminan menyalami para tamu undangan.Cia memperhatikan suaminya yang sudah membaringkan diri di kasur. Ia masih bingung dengan sifat Albian yang tiba-tiba jadi dingin dan pendiam seperti ini.

"Kok sifat sama gerak-geriknya kaya bapak Alvian, ya" gumam Cia memperhatikan Alvian sedari tadi

Cia menyusul Alvian yang juga membaringkan tubuhnya di sebelah pria itu. Ia merapatkan tubuhnya pada suaminya , membuat Alvian yang memejamkan matanya perlahan membuka matanya karna terusik pada pergerakan di sebelahnya .Ia menatap Cia yang mencari kenyamanan dalam pelukannya.

"Tubuh kamu jangan terlalu merapat ke saya"ujar Alvian mengeser tubuhnya menjauh dari Cia. Gadis itu berdecak kesal, ia menggeser tubuhnya mendekati Alvian dan merapatkannya lagi.

Alvian menghela napas berat, percuma ia menggeser tubuhnya bila Cia terus mendekat. Ia sudah pasrah.

" Bapak , aku boleh tanya? "cicit Cia.

"Hmmm" balas Alvian dengan deheman.

"Bapak pernah pacaran, tidak? " tanya lagi Cia sambil memainkan kancing baju Alvian.

"Tidak " jawab Alvian yang memejamkan matanya.

"Kenapa? Zaman sekarang yang muda ataupun yang tua selalu melakukan hubungan pacaran agar hubungan mereka memiliki status ,saling terikat dan berkomitmen satu sama selain " ujar Cia mendongak menatap Alvian yang memejamkan matanya.

Cia mendengus sebal.Percuma dia panjang lebar bicara bila pria ini tertidur.

"Tidak semua pria ataupun wanita mau melakukan hubungan pacaran, karna belum tentu hubungan itu bisa naik ke pelaminan atau ke jenjang serius. Bila sudah pacaran bertahun-tahun tapi akhirnya putus , itu malah membuang-buang waktu dengan hubungan yang masih abu-abu. Dan saya lebih memilih langsung melamar wanita yang tepat menjadi teman hidup saya " tutur Alvian panjang lebar.

Cia melongo mendengar penjelasan Alvian yang panjang. Dan baru kali ini pria itu bicara panjang seperti itu dan ucapannya sangat bermutu.

"Berarti saya wanita yang tepat untuk bapak, makanya bapak nerima lamaran saya? " tanya Cia dengan mata yang berbinar-binar.

"Iya" jawab Alvian singkat. Cia memegangi jantungnya yang seperti hendak keluar dari tempatnya. Hatinya berbunga-bunga mendengar jawaban suaminya yang singkat, tapi mampu membuat hatinya berdisko.

"Pak sebenarnya saya sudah lama suka sama bapak dari sejak kecil. Bapak ingatkan anak kecil perempuan yang biasanya liatan bapak main bola di taman belakang di luar pagar. Itu saya pak " ujar Cia tersenyum mengingat-ngingat masa itu.

"Hmm" Alvian hanya berdehem.

"Kok jawabnya cuma hmm, hmm aja. Mau nyanyi soundtrack lagu Nisa Sabyan, pak" ujar Cia.

"Pak kita gak nganu, pak. Ini malam pertama kita yang sudah sah jadi suami-istri" celoteh Cia.

Alvian mengangkat satu alisnya, tak paham dengan ucapan Cia"Maksudnya nganu apa? "tanya Alvian penasaran.

Cia mendorong bahu Alvian pelan" Masa nganu aja gak tau. Bapak sudah segede ini gak tau apa itu nganu, maksudnya bercocok tanam pak, tau kan"ujar Cia.

Alvian menggelengkan kepalanya dengan wajah polosnya karna dia benar-benar tidak paham. Cia menghembuskan napas lelah, sudah di beri kode tapi tetap tidak paham.

"Maksudnya buat anak pak, buat anak!" ujar Cia tersenyum lebar.Alvian hanya ber"oh"saja setelah mendengar itu.

"Kok oh aja sih?Seharusnya bapak ngomong kaya gini. Ayo cepetan ,saya sudah tidak tahan lagi Cia, kamu goyang" celetuk Cia dengan tidak ada rasa berdosanya.

Alvian menggelengkan kepalanya, dia menjadi penyesal menikahi gadis ini . Otak Cia sudah terkontaminasi dengan pikiran kotor.

"Lebih baik kamu tidur, sudah malam " ujar Alvian.

"Saya tidak bisa tidur kalau tidak di usapin kepalanya" ujar Cia dengan wajah berharap Alvian mau melakukannya.

Tangan pria itu terulur mengusap kepalanya Cia lembut. Membuat gadis itu memejamkan matanya sambil mencari kenyamanan dalam pelukan suaminya yang selalu membuat dia nyaman dan tenteram.

*******

Cia menatap pantai yang begitu indah dan berkilau dengan gelombang air yang mengenai kakinya yang tak memakai alas kaki. Ia memejamkan matanya, merentangkan kedua tangannya menikmati angin yang menerpa wajahnya.

Alvian duduk di bawah pohon kelapa memperhatikan Cia yang terlihat senang. Gadis itu berlarian kesana-kemari seperti anak kecil, terkadang berlari menghindari ombak pantai yang mengarah padanya setelah itu tertawa. Sikap Cia persis seperti anak kecil.Tanpa sadar bibir Alvian berkedut, tersenyum melihat tingkah laku Cia.

"Bapak ayo kesini, ada banyak kerang!! " teriak Cia menggerakkan tangannya agar Alvian mendekatinya.

Alvian bangkit dan berjalan mendekati istrinya yang berjongkok mencari sesuatu dalam pasir.

"Kenapa? " tanya Alvian ikut berjongkok.

"Lihat aku dapat banyak kerang, pasti bagus kalau di buat kalung atau asesoris . Mm...atau kita jual kerangnya terus kita dapat uang , kan lumayan" ujar Cia tersenyum bangga pada dirinya sendiri dengan ide yang dia ucapkan.

Alvian tanpa sadar mencubit pipi Cia gemas membuat pipi gadis itu merona. Mendapatkan cubitan dari suaminya yang tersenyum padanya.

"Saya masih sanggup menafkahi kamu, jadi tidak usah menjual kerang " ujar Alvian.

Pria itu bangkit ,menatap Cia yang masih berjongkok, mendongak menatap dirinya. Alvian meraih tangan Cia menggenggamnya menarik istrinya agar berdiri.

"Kita makan dulu " ujar Alvian menarik tangan Cia lembut. Gadis itu mengulum senyumannya, ia menatap tangannya yang di genggam Albian (Alvian).

******

Tiara menyuapi Albian bubur yang dia beli di depan rumah sakit. Ia dengan telaten menyuapi kekasihnya itu yang duduk bersandar.

"Kenapa kamu sampai minum cairan pembersih lantai sih, Albian? " tanya Tiara.

"Aku melakukan ini demi kamu dan anak kita juga. Agar pernikahan aku dan Cia batal"jawab Albian.

" Tapi itu bahaya tau, untung kamu tidak kenapa-napa. Kalau kamu mati gimana "ujar Tiara mengerucutkan bibirnya.Albian tersenyum membelai pipi kekasihnya lembut.

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka. Devia berdiri di depan pintu dengan membawa rantang makanan. Ia menatap Albian dan beralih menatap Tiara dengan tatapan sinis. Wanita itu masuk ke dalam dan meletakkan rantang makanan itu dengan kasar di meja.

" Mah, naruh rantangnya pelan-pelan aja, Mah"tegur Albian lembut.

Devia tak menghiraukan ucapan anaknya. Ia membuka tutup rantang itu dan berjalan mendekati Albian. Membuat Tiara langsung bangkit dari tempat duduknya, mempersilahkan Devia untuk duduk.

"Makan " Devia nyodorkan makanan ke mulut Albian.

"Aku sudah makan Mah, baru saja makan bubur tadi , di suapin sama Tiara " ujar Albian melirik Tiara sekilas.

"Padahal Mamah sudah capek-capek masakin buat kamu . Sampai bela-belain bangun pagi-pagi buat masakin kamu" ujar Devia dengan wajah sedih. Albian menghela napas berat.

Pria itu menerima suapan sang Mamah walau perutnya sudah sangat kenyang tapi bila dia tidak makan pasti Mamahnya akan marah-marah tidak berhenti. Devia tersenyum melihat Albian memakan dengan lahap makanan buatannya.

"Heh Tiara. Lain kali jangan memberikan Albian makanan yang kamu beli di pinggir jalan. Albian mudah sakit kalau makan sembarangan " tegur Devia.

"I-iya tante. Maafin aku, soalnya aku tidak tau kalau Albian tidak bisa makanan yang di pinggir jalan " ujar Tiara menunduk merasa bersalah.

"Mamah jangan mojokin Tiara seperti itu. Dia memang tidak tau kalau Albian tidak bisa makan sembarangan" ujar Albian membela Tiara.

"Mamah tidak ada ya mojokin Tiara. Mamah cuma ngasih tau kalau kamu itu tidak bisa makan sembarangan" ujar Devia.

Devia memundurkan tubuhnya hendak pergi dari sini karna marah dengan sikap Albian yang terus membela Tiara dan menyalahkan dirinya.

Brakkk

Tiara jatuh tersungkur ke lantai karna Devia tersandung dengan kaki kursi membuat dia jatuh menimpa Tiara yang mengaduh kesakitan. Albian yang melihat itu segera turun dari brangkar dan menarik sang Mamah yang masih menindih tubuh Tiara.

"Mamah kenapa sampai ceroboh seperti ini sih!!Kalau anak dalam perut Tiara kenapa-napa, bagaimana!! "bentak Albian pada Devia.

Sedangkan Devia tidak menampilkan raut wajah bersalah. Ia terlihat santai walau hatinya terasa nyeri dengan bentakkan Albian padanya.

Albian membantu Tiara bangkit dari lantai dan...

Bukk

Sebuah bantal kecil jatuh dari bawah kaki Tiara. Perut wanita itu yang semula membuncit kini terlihat kempes dan rata. Mata Albian terbelalak melihat itu . Tiara langsung di landa rasa takut , cemas dan ketar-ketir, rahasianya sudah terbongkar.

" K-kamu tidak hamil Tiara? Jadi kamu bohongin aku"ujar Albian dengan suara yang pelan . Terlihat jelas wajah pria itu yang nampak syok. Albian sadar kenapa Tiara tidak mau dia menyentuh perut buncitnya.

Devia berjalan maju mendekati Tiara.

Plakk

Satu tamparan Devia layangkan dengan kuat ke pipi kanan Tiara. Membuat wajah wanita itu terhempas ke samping dengan sudut bibir yang sudah mengeluarkan darah. Tiara memegangi pipinya yang sudah memerah dengan rasa panas yang menjalar di pipinya.

Albian masih terdiam. Matanya menatap batal kecil yang di gunakan Tiara agar perutnya buncit ,seakan wanita itu benar-benar hamil.

******

Cia memperhatikan Alvian yang menghamparkan alas seperti karpet di pasir pantai agar mereka berdua bisa duduk . Ia menatap suaminya yang mengeluarkan cemilan, makanan siap saji dan minuman dari keranjang plastik.

"Ayo duduk " ajak Alvian yang duduk di alas itu.

Cia menyusul suaminya ikut duduk di sebelah Alvian yang membuka tutup botol air putih yang masih di segel,setelah tutup botol itu terbuka Alvian memberikan padanya.

"Minum, pasti kamu haus" ujar Alvian.

Cia menerima air minum itu dan meminumnya hingga tinggal setengah, dia benar-benar haus. Pria ini sangat mengerti dirinya yang memang kehausan.

"Bapak perhatian banget sama aku, jadi makin cinta" ujar Cia memeluk lengan suaminya menyadarkan Kepalanya di bahu Alvian menatap pantai yang begitu indah di pandang mata.

Sangat romantis. Ini bulan madu yang mungkin sederhana tapi sangat berkesan bagi Cia dan tidak akan pernah dia lupakan.

Drrrt

Bunyi ponsel membuat keduanya tersadar dari lamunan masing-masing. Alvian mengambil ponsel di saku kantong bajunya dan melihat nama penelepon di layar ponselnya.Alvian langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menjauh dari Cia yang menatap heran.

Alvian langsung menerima telpon dari Papahnya, Skala. Setelah menjauh dari Cia,agar gadis itu tidak mendengar percakapannya dengan Skala.

"Assalamu'alaikum, Pah" ujar Alvian.

"........ "

"Alhamdulillah, jadi Albian sudah siuman. InsyaAllah aku bakal kesana nengokin Albian ke rumah sakit"

"....... "

"Aku dan Cia baik-baik saja, Pah. Yang penting Albian baik dan sehat-sehat saja "

"...... "

"Salam buat Mamah sama adik-adik"

"...... "

"Waalaikumsalam"

Setelah berteleponan dengan Papahnya,Alvian memasukkan ponselnya ke kantong bajunya. Ia berbalik ke belakang untuk kembali ke tempat tadi.

Deg

Alvian langsung kaget melihat Cia sudah ada di belakangnya.Entah sejak kapan gadis itu ada di sana.

"J-jadi kamu bukan Albian, k-kamu Alvian? " tanya Cia dengan suara yang bergetar dan terbata-bata.

"Saya bisa jelaskan, Cia " ujar Alvian hendak meraih tangan Cia tapi langsung di tepis kasar oleh gadis itu.

"Bapak Alvian jahat!Bapak penipu! " mata gadis itu sudah berair, menahan sesak di dadanya.Ia langsung berlari menjauh dari Alvian yang berteriak memanggilnya tapi tidak di hiraukan oleh Cia yang terus berlari.

Alvian berlari mengejar Cia yang terus berlari.

Greb

Dengan cepat Alvian menangkap Cia yang memberontak berusaha lepas dan ingin kabur lagi. Gadis ini merasa di tipu oleh Albian dan Alvian.

"Lepasin aku!! Lepas!!" Cia berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Alvian.

"Cia, dengarkan penjelasan saya dulu, jangan langsung kabur " ujar Alvian yang memeluk Cia yang terus memberontak.

Perlahan Alvian mengendurkan pelukannya pada Cia yang tidak memberontak lagi. Ia membalikan tubuh gadis itu agar menghadap dirinya.

Alvian memegangi kedua bahu gadis itu.Cia membuang mukanya tak mau bertatapan dengan pria yang berstatus sebagai suaminya. Namun air mata terus mengalir dari mata Cia, orang lain tidak akan tau betapa sakit dan hancur hatinya bila yang menikahi dirinya adalah saudara kembar dari pria yang dia cintai.

Alvian menarik napas pelan"Saya memang Alvian. Albian harus di larikan ke rumah sakit saat akan acara ijab qobul . Dia meminum racun agar... "Alvian menjeda ucapannya, ia tak sanggup mengatakan ini pada Cia. Yang pasti gadis ini akan sakit hati mendengarnya.

Cia perlahan menatap Alvian dengan air mata yang berlinang membasahi wajahnya" Agar pernikahan ini batal dan dia tidak menikah dengan aku "tebak Cia.

Alvian perlahan mengangguk kepalanya, membenarkan ucapan Cia. Ia tidak ingin menyembunyikan ini semua dari Cia karna pada akhirnya rahasia ini akan terbongkar.Cia tersenyum getir ketika Alvian membenarkan tebakannya. Ia menghapus air matanya kasar.

" Kalau Albian tidak mencintai aku, kenapa dia menerima lamaran aku? Kenapa dia tidak jujur dengan perasaannya padaku?Kalau dia tidak mencintai ku. Aku mungkin akan kecewa dan sakit hati bila dia menolak lamaran aku waktu itu tapi lambat laun aku bisa melupakan itu semua . Tapi dengan dia yang berusaha membatalkan pernikahan yang sedang berlangsung ,dengan meminum racun dan bapak yang menggantikan posisi Albian, itu jauh lebih mengecewakan dan membuat hati ku lebih sakit lagi. Bapak tidak tau apa yang aku rasakan sekarang, aku merasa di tipu, di bohongi dan perasaan ku di permainkan. Aku begitu bahagia menikah dengan orang yang aku cintai..... tapi dia yang aku nikahi adalah kembaran dari orang yang aku cintai hiks... "Cia menangis, menjerit dengan histeris. Betapa terpukul dirinya dengan kenyataan yang begitu menyakitkan bagi dirinnya.

Gadis itu memukul dadanya yang begitu sesak. Hatinya seperti di remas dengan kuat. Perlahan Cia hilang kesadarannya. Alvian langsung menangkap tubuh istrinya yang hampir jatuh.

KEBENARAN MEMANG SELALU MENYAKITKAN, TAPI AKAN MEMBERIKAN KETENANGAN{Al Habib Muhammad Al Habsyi}

Lanjut gak nih?

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Muniroh Mumun

Muniroh Mumun

lebih baik sama Alvian dong ..perjaka ORI drpd Alvian ....sdh celup" tp blm sah ...

2022-03-03

0

RyuuHae

RyuuHae

terbongkar sdh kebohongan tiara, pasti sakit bgt perasaan albian. bgtu jg dgn cia yg mengetahui kebenaran siapa sang suami, smga cia bisa ikhlas menerima smuany n bian jgn sampe menyesal jg punya niat merebut cia dari vian ya

2022-02-02

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

kasian bgf Cia. tapi Albian tuh bkl nyesel malh percaya am si Tiara.

2022-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 PDKT
2 Salah orang
3 Ngelamar
4 Menerima
5 Membeli cincin
6 Membeli cincin
7 Pernikahan
8 Kagum
9 Kemarahan Devia
10 Terbongkar
11 Penyesalan
12 Surat perjanjian
13 Perkelahian saudara kembar
14 Obsesi
15 Bersitegang
16 Ketahuan
17 Selingkuh?
18 Salah paham
19 Hah! Dosa jariah
20 Berantem
21 Kerja kelompok
22 Pesta
23 Belah semangka 17+
24 Terluka lagi
25 Penjelasan
26 Tragedi memalukan
27 Khilaf
28 Budak cinta
29 Kabar bahagia
30 Kepergok
31 Kenangan buruk
32 Kebab
33 Pertemuan
34 Flashback
35 Penyelamatan
36 Romantis
37 Penangkapan
38 CCTV
39 Kekalahan
40 Lengket
41 Kecewa
42 Kewajiban istri
43 Dia
44 Bertemu kembali
45 Berita
46 Tetap menunggu
47 Periksa kandungan
48 Kebahagiaan keluarga Skala
49 Kejutan
50 Tak bisa jauh
51 Sidang
52 Laura
53 Akhir
54 Season 2:Eps 1
55 Season 2:Eps 2
56 Season 2:Eps 3
57 Season 2:Eps 4
58 Season 5:Eps 5
59 Season 2:Eps 6
60 Season 2:Eps 7
61 Season 2:Eps 8
62 Season 2:Eps 9
63 Season 2:Eps 10
64 PENGUMUMAN NOVEL BARU
65 Season 2:Eps 11
66 Season 2:Eps 12
67 Season 2:Eps 13
68 Season 2:Eps 14
69 Season 2:Eps 15
70 Season 2:Eps 16
71 Season 2:Eps 17
72 Season 2:Eps 18
73 Season 2:Eps 19
74 Season 2:Eps 20
75 Season 2:Eps 21
76 Season 2:Eps 22
77 Season 2:Eps 23
78 Season 2:Eps 24
79 Season 2:Eps 25
80 Season 2:Eps 26
81 Season 2:Eps 27
82 Season 2:Eps 28
83 Ending
84 Ektra part
85 Ektra part 2
86 Ektra part 3
87 Ektra part 4
88 Ektra part 5
89 Ektra part 6
90 Ektra part 7
91 Ektra part 8
92 Ektra part 9
93 Ektra part 10
94 Ektra part 11
95 Ektra part 12
96 Ekstra part 13
97 Ektra part 14
98 Promosi karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PDKT
2
Salah orang
3
Ngelamar
4
Menerima
5
Membeli cincin
6
Membeli cincin
7
Pernikahan
8
Kagum
9
Kemarahan Devia
10
Terbongkar
11
Penyesalan
12
Surat perjanjian
13
Perkelahian saudara kembar
14
Obsesi
15
Bersitegang
16
Ketahuan
17
Selingkuh?
18
Salah paham
19
Hah! Dosa jariah
20
Berantem
21
Kerja kelompok
22
Pesta
23
Belah semangka 17+
24
Terluka lagi
25
Penjelasan
26
Tragedi memalukan
27
Khilaf
28
Budak cinta
29
Kabar bahagia
30
Kepergok
31
Kenangan buruk
32
Kebab
33
Pertemuan
34
Flashback
35
Penyelamatan
36
Romantis
37
Penangkapan
38
CCTV
39
Kekalahan
40
Lengket
41
Kecewa
42
Kewajiban istri
43
Dia
44
Bertemu kembali
45
Berita
46
Tetap menunggu
47
Periksa kandungan
48
Kebahagiaan keluarga Skala
49
Kejutan
50
Tak bisa jauh
51
Sidang
52
Laura
53
Akhir
54
Season 2:Eps 1
55
Season 2:Eps 2
56
Season 2:Eps 3
57
Season 2:Eps 4
58
Season 5:Eps 5
59
Season 2:Eps 6
60
Season 2:Eps 7
61
Season 2:Eps 8
62
Season 2:Eps 9
63
Season 2:Eps 10
64
PENGUMUMAN NOVEL BARU
65
Season 2:Eps 11
66
Season 2:Eps 12
67
Season 2:Eps 13
68
Season 2:Eps 14
69
Season 2:Eps 15
70
Season 2:Eps 16
71
Season 2:Eps 17
72
Season 2:Eps 18
73
Season 2:Eps 19
74
Season 2:Eps 20
75
Season 2:Eps 21
76
Season 2:Eps 22
77
Season 2:Eps 23
78
Season 2:Eps 24
79
Season 2:Eps 25
80
Season 2:Eps 26
81
Season 2:Eps 27
82
Season 2:Eps 28
83
Ending
84
Ektra part
85
Ektra part 2
86
Ektra part 3
87
Ektra part 4
88
Ektra part 5
89
Ektra part 6
90
Ektra part 7
91
Ektra part 8
92
Ektra part 9
93
Ektra part 10
94
Ektra part 11
95
Ektra part 12
96
Ekstra part 13
97
Ektra part 14
98
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!