Cia memperhatikan cincin berlian yang tersusun rapi. Mereka berdua sekarang berada di sebuah mall yang menjual jenis-jenis cincin berlian. Alvian memperhatikan Cia yang masih sibuk mencari cincin yang cocok untuk dia dan Albian (Alvian).
"Kamu mau cincin yang mana? " tanya Alvian membuat gadis itu menatapnya.
"Bingung mau pilih yang mana, semuanya bagus tapi aku mau yang ini ,boleh? " tanya Cia menunjuk cincin berlian yang berlapis emas .
"Kenapa tanya saya? Kalau kamu suka sama cincin itu ambil saja nanti saya yang bayar " ujar Alvian membuat Cia tersenyum senang.
"Makasih, bapak paham banget sama kode dari saya kalau minta di bayarin cincinnya" ujar Cia memeluk lengan Alvian "Bapak suami idaman buat saya " ujar Cia. Alvian terdiam mendengar itu, dia berfikir bagaimana reaksi gadis ini bila tahu dia bukan Albian.
"Mbak saya mau cincin yang ini, harganya berapa ya? " tanya Cia. Penjual cincin berlian itu mengambil cincin tersebut dan memperlihatkannya pada Cia.
"Cincin ini merupakan jenis Cincin Yaxiya mata mewah, Diamond berlapis emas asli dan juga berpemata berlian. Harganya sekitar empat belas juta " jelas wanita tersebut.
Cia membelalakan matanya dia langsung meletakkan cincin itu ke meja kaca . Alvian mengangkat satu alisnya melihat wajah gadis itu yang tadi tersenyum cerah kini mulai memudar setelah mendengar harga cincin tersebut.
"Kenapa? " tanya Alvian.
Cia mendongak menatap Alvian "Harga cincinnya mahal , takut bapak gak mampu beli, lebih baik cari toko cincin berlian yang lain aja " ujar Cia menarik tangan Alvian agar pergi dari toko ini tapi lengannya langsung di tahan oleh Alvian.
"Mbak saya beli cincin itu dua pasang, untuk saya dan dia " ujar Alvian menunjuk Cia yang melongo mendengarnya.
"Bapak gak usah beli cincin itu, mahal. Satu cincin itu harganya empat belas juta kalau beli dua pasang jadi berapa ya? " ujar Cia menghitung dengan kalkulator di ponselnya"Jadinya tiga puluh enam juta, pak "ujar Cia kaget dan juga histeris melihat hasil di kalkulator di ponselnya.
Alvian yang mendengar itu hanya memasang wajah biasa saja,dia tidak terlalu terkejut mendengar nominalnya. Ia mengeluarkan dompet dari saku celananya dan memberikan kartu ATM pada wanita penjaga kasir itu.
" Terimakasih atas kunjungannya ke toko kami dan membeli cincin berlian dari toko kami "ucap wanita itu tersenyum ramah yang di balas anggukan oleh Alvian.
Alvian menarik tangan Cia dan memasang cincin berlian itu di jari manis gadis itu. Cia menatap cincin yang melingkar di jari manisnya cukup kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih. Ia tersenyum manis pada Albian (Alvian), hari ini sangat membahagiakan bagi Cia.
" Kenapa cincinnya bapak pasang duluan'kan, masang cincinnya pas mau nikah? "tanya Cia mengerjapkan matanya menatap Alvian.
" Cuma mau lihat cincinnya pas atau tidak di jari kamu . Ini ,simpan cincin saya, nanti setelah kita akan menikah kamu berikan pada saya. Takut hilang kalau saya yang menyimpannya "ujar Alvian menarik tangan Cia dan meletakkan kotak cincin berwarna merah itu ke telapak tangan gadis itu.
Cia mengambil kotak cincin itu dan memasukkan ke dalam tasnya. Ia menggenggam tangan Alvian membuat pria Itu sedikit kaget saat tangannya di pegang.
" Bapak lapar, mau makan "rengek Cia memegangi perut ratanya.
" Ya sudah, kita makan dulu baru pulang "ujar Alvian melepaskan genggaman tangan Cia pada tangannya, dia tidak pantas bertautan tangan dengan Cia yang akan menjadi adik iparnya .
" Kenapa di lepas, saya mau pegangan tangan sama bapak, supaya kaya pasangan yang lainnya "ujar Cia kembali menggenggam tangan Alvian.
Pria itu menghembuskan napas berat kalau pun ia menolak lagi Cia akan terus memaksanya.
*****
Alvian melahap makanan yang dia pesan di restoran di mall ini. Cia tidak menyentuh barang sedikit pun makanannya. Ia memperhatikan pasangan suami-isteri yang tidak jauh dari tempat duduknya,yang saling suap-suapan, ada rasa iri di hatinya, dia juga mau seperti itu.
Cia menatap Alvian yang terus makan sampai tidak menghiraukan dirinya" Bapak suapin saya "ujar Cia.
Uhukk uhukk
Alvian langsung tersedak mendengarnya, ia langsung meminum es tehnya menghilangkan kesedakannya. Pria itu menoleh menatap Cia yang tersenyum cengengesan.
" Tangan kamu sakit? "tanya Alvian. Cia menggelengkan kepalanya cepat.
" Gak sakit, cuma mau ngerasain gimana rasanya di suapin sama bapak "ujar Cia tersenyum malu-malu" Please suapin saya , pak"ujar Cia memohon.
Alvian mengambil alih piring makanan Cia dan hendak menyuapinya tapi gadis itu menggelengkan kepalanya, menolak.
"Kenapa? Bukannya minta di suapin " ujar Alvian.
"Iya, tapi mau di suapin sama makanan yang di makan bapak tadi " ujar Cia.
"Ini bekas saya, kalau kamu mau makanan seperti ini. Saya pesankan lagi " ujar Alvian.
"Gak usah pak, saya cuma pengen cobain " ujar Cia. Alvian mengusap dadanya sabar dengan permintaan Cia.
Pria itu menyuapi Cia yang dengan senang hati menerima suapan dari orang yang dia cintai.
"Mmm, enyak pak" ujar Cia dengan mulut penuh makanan.
"Habisin makanan di mulut kamu, baru bicara " tegur Alvian membuat Cia tersenyum malu.
"Bapak kenapa hari ini baik banget sama saya?Biasanya juga marah-marah kalau saya pegang atau minta sesuatu? " tanya Cia .
"Karna saya bukan Albian, Cia" batin Alvian.
"Kok bapak diam? " tanya Cia.
"Karna sebentar lagi kamu akan menjadi istri saya. Jadi harus baik sama kamu " jawab Alvian. Cia tersenyum senang mendengarnya.
******
"Kamu kok lama banget sih, Al?! Aku sampai kepanasan nungguin kamu di sini! " bentak Tiara.
"Maaf, tadi jalanan macet makanya lama " jawab Albian membukaan pintu mobil untuk Tiara.
Albian masuk ke dalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Gimana keadaan anak kita? " tanya Albian mengusap perut buncit Tiara tapi langsung di tepis gadis itu kasar membuat Albian tersentak kaget.
"Kamu jangan sentuh aku! Sekarang aku tanya kapan kamu bakal nikahin aku? Aku capek menyembunyikan kehamilan ku ini dari kedua orang tua aku. Dan gara-gara kamu aku harus berhenti kuliah dan harus mengandung anak kamu, Al! " ujar Tiara dengan napas turun naik.
"Tapi besok aku akan menikah dengan Cia, Tiara " jawab Albian. Tiara tersenyum getir mendengar itu, dadanya begitu sesak dan sakit.
"Terus kamu bakal biarin aku membesarkan anak ini tanpa figur seorang ayah begitu?! Kamu jahat! Setelah mendapatkan semuanya kamu ninggalin aku! " lirih Tiara. Albian menepikan mobilnya dan memberhentikannya.
Albian meraih tangan Tiara dan menggengamnya"Aku bakal usahakan, untuk mengagalkan pernikahan itu demi kamu dan anak kita "ujar Albian mencium punggung tangan Tiara.
" Tapi bagaimana dengan Mamah kamu, dia tidak suka dengan aku, Al? "ujar Tiara . Albian tersenyum dan mengecup bibir ranum Tiara.
" Nanti aku pikirkan, yang penting kamu dan anak kita sehat-sehat"ujar Albian yang di balas anggukan oleh Tiara.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
MAmk Anggry Anggri
lnjut trus
2021-12-05
0
raraa__
owalah ini rahasianya?
2021-12-05
0
raraa__
owalah ini rahasianya?
2021-12-05
0