Part 5

Beberapa hari usai Sakura bertemu dengan Hinata di rumah sakit. Ia sengaja tak ingin bertukar nomor telepon atau alamat surel dengan Hinata. Sakura tetap ingin menjalani hari-harinya tanpa orang lain tahu lebih dari yang mereka tahu.

Pagi ini, Sakura merasa heran karena ibu mertuanya tidak berada di dapur saat ia bangun. Biasanya, ketika Sakura bangun, ia akan disambut hangat oleh ibu mertuanya, bahkan terkadang ibunya juga turut membantunya memasak sarapan. Namun sekarang, hanya ada Izumi yang berada di dapur.

"Izumi-nee," panggil Sakura.

"Ah! Sakura? Kebetulan sekali. Maaf aku mengambil jatah memasakmu pagi ini. Aku tidak ingin kau kerepotan sendiri. Jadi, bisakah kita masak bersama?" tanya Izumi. Tangannya terus memotong beberapa sayuran.

"Tentu saja," jawab Sakura. Mereka segera melakukan pekerjaan rumah tangga itu. Sakura memotong beberapa daging menjadi bagian-bagian kecil.

"Izumi-nee, ke mana ibu?" tanya Sakura yang semenjak tadi penasaran.

"Itachi-kun bilang mereka sedang berlibur. Padahal mereka ingin berangkat pagi ini, tapi Itachi-kun salah memesan tiket. Jadi terpaksa mereka berempat harus berangkat tengah malam tadi," jawab Izumi. Ia mencuci daging yang tadi Sakura potong.

"Berempat?" tanya Sakura lagi. Izumi mengangguk sebagai jawaban.

"Sampai kapan mereka akan berlibur?

"Mungkin satu minggu," jawab Izumi. "Sakura, tolong siapkan penggorengannya," pinta Izumi. Sakura langsung menurut.

"Lalu makan malamnya bagaimana? Apa kita hanya akan makan berempat?" tanya Sakura seraya menyiapkan penggorengan.

"Seharusnya seperti itu. Tapi, Itachi-kun bilang, bahwa selama orang tua kita pergi berlibur, kita berdua cukup menyiapkan sarapan saja. Makan siang dan makan malam kita beli di luar rumah," jawab Izumi menjelaskan.

Izumi mendesah berat. "Haah ... padahal akan lebih asyik jika kita makan bersama-sama," keluhnya.

"Benar juga. Tapi, Izumi-nee ... Sasuke-kun mungkin akan memilih makan siang dan makan malam di luar rumah untuk satu minggu ini," timpal Sakura.

Izumi mengangguk setuju. "Kau sendiri jarang ikut makan siang di rumah, bukan?"

Sakura tersenyum kikuk mendengar pertanyaan itu.

"Kalau begitu, aku akan menghubungimu saat aku ingin memasak bersamamu, Sakura." Izumi tersenyum setelah berujar.

Satu jam mereka menyiapkan sarapan. Karena terlalu asyik, Sakura sampai lupa tak melihat jam berapa sekarang. Ia bertanya pada kakak iparnya. Ketika Izumi menyebutkan bahwa saat ini sudah jam enam pagi, Sakura buru-buru pamit kembali ke kamarnya untuk membangunkan Sasuke.

Dengan hati-hati, gadis musim semi itu membuka pintu kamarnya. Sakura cukup terkejut saat mendapati Sasuke masih berbaring di ranjang king size mereka. Sakura mendekat tanpa suara. Pelan, ia menaiki ranjang. Mendekatkan wajahnya ke wajah Sasuke. Sakura terpaku dengan wajah tampan Uchiha itu. Beberapa detik berlalu, Sakura masih mengamati. Hingga akhirnya pandangannya jatuh pada helaian rambut Sasuke yang menurutnya kian memanjang.

"Kau hampir membuatku telat," suara dingin itu membuat Sakura tersentak. Emerald-nya bertemu dengan Onyx Sasuke. Tak ada respons apapun dari Sakura untuk beberapa detik. Hingga akhirnya, Sasuke bangkit dari ranjang yang refleks membuat Sakura menjauhkan tubuhnya dari sang suami.

"Gomen ne, Sasuke-kun," Sakura menunduk.

Sang suami melirik istrinya itu. "Jangan membuat dirimu tidak berguna," sarkasnya kemudian.

Sakura menggigit bibir bawahnya. Padahal masih pagi, tapi Sasuke sudah berhasil membuat air mata Sakura berdesakan ingin meloloskan diri dari pelupuk indahnya. Sasuke meninggalkan Sakura menuju kamar mandi. Dada Sakura terasa sesak. Entah sudah berapa kali pria dingin itu membuatnya harus merasakan sakit yang sama di hati. Bangkit dan tetap meneguhkan hati, Sakura cepat-cepat menyiapkan pakaian suaminya. Setelah itu, seperti biasa, Sakura menyiapkan tasnya.

Sepuluh menit berlalu. Sasuke keluar dari kamar mandi. Sakura hanya diam tanpa berniat menatap Sasuke. Hatinya sudah tidak ingin menatap suaminya untuk hari ini. Melihat ekspresi Sakura yang tak seperti biasanya, Sasuke bertanya-tanya. Ada apa dengan perempuan ini?

"Kau menyembunyikan sesuatu?" tanya Sasuke. Tangan Sakura terhenti untuk memasangkan kancing kemeja Sasuke.

"Tidak," jawabnya singkat. Sasuke tak terima. Ia menyentuh dagu Sakura dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. Emerald Sakura membulat sempurna. Ia rasa, Sasuke akan menyakitinya dengan kekerasan fisik.

"Dengar! Jangan bermain api denganku, Sakura! Kalau kau memang sudah tidak betah dengan diriku, salahkan orang tua kita! Masih banyak yang ingin menjadi pendampingku!" Sasuke berucap pelan penuh penekanan.

Lihatlah kesombongannya itu. Tepat ketika Sasuke usai berujar, air mata Sakura kembali lolos. Tubuhnya bergetar.

"Tak semudah itu aku melepas apa yang telah kumiliki dan kucintai," balas Sakura dengan getir.

Ia menyingkirkan tangan Sasuke, kembali pada pekerjaannya yang tadi. Setelah memasangkan kancing baju itu, Sakura segera memakaikan dasi Sasuke. Lelaki itu hanya menatap Sakura tanpa ekspresi. Ada sebuah perasaan aneh yang hinggap di hatinya.

🌸🌸🌸

Seorang gadis bersurai merah muda sedang berjalan menyusuri trotoar. Ia ditemani cahaya jingga sang matahari. Saat ini begitu padat, karena sudah memasuki jam pulang kerja. Toko-toko mulai menyalakan lampu mereka. Deru kota kian terdengar di telinga. Suasana seperti ini terkadang membuat gadis itu enggan berada di ibu kota.

"Haah ..., lelahnya," gumamnya. Saat ia tak sengaja menengok ke arah kafe tempatnya dan Ino beberapa minggu lalu berbincang, Emerald-nya membulat. Ia berhenti seketika. Diputuskannya untuk ke sana, menuju kafe itu.

Pelan-pelan, Sakura berjalan mendekati seorang lelaki dengan rambut hitam kelamnya yang mencuat ke belakang di sana. Semakin dekat, ia semakin yakin dengan seseorang yang duduk diam di sana. Disentuhnya pelan bahu lelaki itu.

"Sasuke-kun?" panggil Sakura.

Lelaki itu terkejut, lantas menoleh. "Ck. Kau menggangguku, Sakura," ujar suara lelaki itu.

"Etto ... gomen, Sasuke-kun. Kenapa kau ada di sini?" tanya Sakura.

"Hn. Tidak ada," jawab Sasuke dingin.

Sakura menghela napas panjang. Baru saja ia hendak duduk di samping suaminya, tiba-tiba suara seorang wanita membuat seisi kafe menoleh.

"Sasuke-kuuunn!!" teriak wanita berambut merah panjang yang kini setengah berlari ke arah Sasuke.

Wanita itu menyenggol bahu Sakura, hampir membuat gadis itu terjatuh jika ia tidak berpegang pada kursi kafe. Sakura menatap tanpa ekspresi wanita yang tiba-tiba datang dan seenaknya sendiri memeluk Sasuke dari belakang. Sasuke memberi perlawanan, menyingkirkan tangan wanita itu yang melingkar di lehernya.

"Sasuke-kun, kau pasti sengaja, 'kan, menemuiku di sini? Kau tahu saja aku akan datang ke kafe ini bersama teman-temanku," ucapnya dengan manja. Wanita berkacamata sewarna dengan surainya itu tak sadar jika dirinya menjadi pusat perhatian.

Beberapa di antara mereka yang memperhatikannya menatap dengan jijik, tanpa terkecuali Sasuke. Ada pula yang terkesan dengan tubuh seksinya. Sakura menahan napasnya saat melihat wanita itu berucap pelan dan manja tepat di leher Sasuke.

"Sasuke-kun, apa seharian bersamaku kau masih merindukanku? Haha ... kalau iya, berarti kita sama. Ah, ya! Bukankah itu artinya kita berjodoh?" bisiknya.

"Hentikan, Karin!" tukas Sasuke, dingin dan tajam. Ia menjauhkan dirinya dari wanita yang ia sebut Karin itu. Sakura menghela napas pelan.

"Permisi."

Sasuke cukup tak percaya saat Sakura memilih pergi dari sana. Ia mendecih. Bukannya membela suaminya dia malah terlihat biasa saja. Sekiranya itulah pikiran Sasuke saat istrinya menjauh.

"Siapa dia? Kau kenal?" tanya Karin dengan heran. Ia memandang punggung Sakura dengan jengkel.

"Bukan urusanmu!" Sasuke berdiri. Ia mengeluarkan lembaran uangnya dari dompetnya, lantas memberikan itu kepada seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengannya. Tak lupa, Sasuke menyebutkan di mana mejanya. Wanita bernama Karin itu semakin kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!