Nanang mengganti baju kejawennya sebelum berpapasan dengan Rinjani di koridor istana.
Rinjani
Loh...
Rinjani
Mau kemana to?
Rinjani
Jam segini sudah mau minggat dari istana?
Rinjani
Kerja belum?
Rinjani
Jangan makan gaji buta!
Nanang hendak menjentikkan jarinya di kening Rinjani, tapi usia mereka kini sudah tua-tua, di atas empat puluh tahun semua. Sangat tidak memungkinkan untuk ia melakukan itu.
Lagipula baginya, Rinjani kini sudah tidak mempesona lagi. Sudah ada uban meski jarang terlihat.
Nanang membuang nafas panjang sebelum menyunggingkan senyum.
Nanang
Aku mau semir rambut, Mbak!
Nanang
Uban ku sudah kemana-mana.
Rinjani
Oh...
Rinjani menyunggingkan senyum lembut.
Rinjani
Sukses ya!
Nanang melambaikan tangan sebelum Rinjani semakin melantur kemana-mana.
Tapi Rinjani mengikuti langkah Nanang dari belakang.
Rinjani
Jangan pakai pantofel!
Secepat kilat Nanang berbalik badan.
Nanang
Diam!
Rinjani
Saran.
Rinjani
Pakai pakaian seperti Surya. Biar kelihatan muda.
Nanang
Tapi wajahku tidak membohongi usia.
Rinjani
Operasi plastik!
gurau Rinjani.
Nanang berlalu pergi, ia tidak berpikir bahwa bisa juga ia bersikap abnormal saat mengetahui Sakila benar-benar melamar pekerjaan di tokonya.
Nanang
Ingat... aku adalah bapak-bapak dan Sakila hanyalah 'poor girls' yang butuh perlindungan.
Nanang menggeleng.
Nanang
Kalau dipikir-pikir lagi, malah jadinya aku seperti satpam.
Bujangan paling tampan ini mengendikkan bahu sebelum berjalan ke parkiran.
Ia hendak mampir ke barbershop dulu untuk menghitamkan rambutnya. Demi muda, demi tidak dipanggil pak Nanang lagi.
Comments
Cut SNY@"GranyCUT"
Cie cie.. biar keliatan muda. mau memikat Sakila nih?
2022-07-25
0
Cut SNY@"GranyCUT"
Ha ha ha.. nanti kena panas jadi lumer lho mbak..
2022-07-25
0
Cut SNY@"GranyCUT"
Gak mempesona tapi masih ada dihati, ya kaaaannn... ngaku..
2022-07-25
1