Siang itu,saat quinza baru saja tiba di rumahnya dengan membawa surat kelulusan dari Sekolahnya,dibuat kaget karena rumahnya sudah penuh dengan para tetangga yang datang melayat,
Dengan perlahan quinza memasuki rumahnya dan menemukan jenazah kedua orang tuanya yang sudah terbujur kaku dan d tutupi kain.dengan derai air mata quinza pun mendekat dan membuka kain yang menutupi jenazah orang tuanya
"ibu ayah kenapa kamu meninggalkan aku secepat ini,hanya kamu yang aku punya saat ini,,setelah ini Quinza mau kemana lagi huuaa huuaa huuaa,"ucap quinza sambil memeluk jenazah orang tuanya.
"Sabar yah Quin,mungkin in jalan terbaik dari Tuhan untuk kamu,masih ad aku yang siap menemani kamu"ucap Arin sahabat Quin yang baru saja datang setelah mendengar kabar duka itu.
"Aku gak kuat Rin,aku harus kemana lagi?sedangkan rumah ini hanya rumah kontrakan yang besok sudah habis masa kontraknya"ucap quinza dengan air mata yang tak berhenti..
Setelah pemakaman kedua orang tuanya sore hari,,malam nya quinza kiri terduduk di ranjang kayu yang sudah rapuh itu sambil memandang foto kedua orang tuanya,
"Ayah ibu,kenapa kalian pergi secepat ini,besok saya harus kemana? baru saja Quin ingin memperlihatkan ijazah Quin, Quin Sudah lulus SMA ibu ayah,Quin sudah besar huua huaa huaa" ucap Quin sambil memandangi foto ayah ibunya
setelah lelah menangis,akhirnya Quin tertidur dengan memeluk foto ayah dan ibunya.
pagi harinya saat Quin membuka mata,dia langsung menangis mengingat saat ini dia sudah jadi anak yatim piatu,,ia pun bergegas untuk membersihkan diri dan berganti baju,
saat Quin sedang memakai baju ada orang yang mengetuk pintu
tok tok tok. . .
"assalamu'alaikum Quin,ini ibu Ratih?"
"waalaikumsalam Bu,tunggu sebentar yah bu,saya masih pakai baju"ucap Quin
"Iyah Quin,saya tunggu d teras yah"
setelah selesai berpakaian,quinza bergegas menemui ibu Ratih yang sudah menunggu di teras.
" maaf menunggu lama Bu,ada apa yah bu pagi2 sudah kesini?"tanya quinza
"begini yah Quin,saya benar-benar meminta maaf pada kamu,saya tahu kemarin ibu dan ayahmu baru saja meninggal,tapi saya harus menyampaikan ini!"ucap ibu Ratih sambil menitikkan air matanya.
"Iyah Bu sampaikan saja apa yang mau ibu sampaikan"
"hari in hari terakhir rumah kontrakan ini Quin,kamu harus keluar hari ini juga,karena ada yang mengontrak rumah ini lagi,paling tidak besok pagi kamu harus keluar dari sini sambil mengemasi barang barang kamu!"ucap ibu Ratih yang merasa tidak nyaman dengan Quin.
"baik Bu,saya pun tahu akan hal itu,semoga sore ini saya sudah bisa keluar dari rumah ini,terima kasih banyak yah bu atas bantuan nya selama ini."ucap Quin sambil menahan air matanya karena bingung harus pergi kemana lagi setelah keluar dari rumah itu.
"maaf yah Quin,semoga kamu bisa menemukan rumah yang lebih layak lagi,dan semoga hidup kamu bahagia,ibu permisi dulu yah,masih ada yang mau dikerjakan di rumah,hati hati dijalan"ucap ibu Ratih dengan senyumannya.
"Iyah Bu,terima kasih doanya,semoga kita bisa bertemu lagi"ucap Quin
setelah kepergian ibu Ratih,Quin masuk ke kamar nya untuk mengemasi barang barang yang akan dia bawa untuk keluar kota,karena Quin memutuskan untuk ke kota demi mencari pekerjaan yang layak.
sesudah mengemasi pakaian nya,Quin ke kamar orang tua nya untuk mengambil barang-barang berharga yang bisa di bawa.
Quin pun tak sengaja menemukan amplop coklat yang berisi uang peninggalan orang tua nya.
"ini apa yah,buka ajah deh,mungkin ini punya ibu!"ucap Quin sambil membuka amplop coklat tersebut
saat membuka amplop itu,Quin mengucapkan banyak banyak bersyukur karena menemuka sejumlah uang yang bisa dia pakai berangkat ke kota.
"ini mungkin uang yang ibu simpan selama bekerja,semoga saja uang ini cukup untuk Quin berangkat ke kota dan mencari tempat tinggal yang baru disana!"ucap Quin dengan rasa syukur dan mata berkaca kaca.
jam menunjukan pukul 02 siang hari,tepat saat Quin sudah siap untuk berangkat mencari kerja,Quin pun keluar dari rumah itu dengan menenteng tas lusuh yang berisi pakaian dan surat surat penting lainnya,
ia pun bergegas ke rumah ibu Ratih untuk mengembalikan kunci rumah ibu Ratih.
tok tok tok
"assalamu'alaikum ibu,in quinza"teriak Quin saat sudah d depan rumah ibu Ratih.
"waalaikumsalam Quin,"ucap ibu Ratih sambil membuka pintu rumahnya
"ibu,ini aku mau mengembalikan kunci rumah ibu,Quin mau pergi ke kota untuk mencari pekerjaan,doakan Quin yah semoga bisa dapat pekerjaan yang bagus di kota nanti"kata Quin ke ibu Ratih
"Iyah Quin,ibu selalu mendoakan kamu,sering sering main kesini yah,tengokin ibu"ucap ibu Ratih sambil memeluk Quin yang sudah berlinang air mata.
"Iyah Bu insya Allah,kalau begitu Quin pamit yah bu,assalamu'alaikum bu"
"waalaikumsalam Quin,hati hati dijalan yah"ucap ibu Ratih
"Iyah Bu"ucap quin
sambil melambaikan tangan ke ibu ratih.
setelah menempuh perjalanan darat selama 5 jam,dengan menggunakan bus kota.akhirnya quinza tiba di kota Jakarta.
"huh akhirnya sampai juga,semoga nanti saya bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus agar ayah dan ibu bahagia melihat Quin bisa sukses d kota orang"ucaq Quin dengan penuh semangat
"pak bisa antarkan saya mencari kontrakan yang agak murah di daerah sini?"ucap Quin pada pengendara ojek yang melintas di terminal
"baik neng,mari saya antar,neng ke Jakarta sendiri yah''
ucap tukang ojek
''iyah pak saya merantau di Jakarta sendiri,orang tua saya sudah meninggal,saya tidak mempunyai siapa siapa lagi di dunia ini''lirih Quin dengan mata berkaca kaca
''maaf yah neng,saya tidak bermaksud membuat neng sedih,kalau begitu sini saya antar mencari kontrakan nya!kata tukang ojek nya
''okey mang,ayo kita berangkatt''ucap Quin dengan semangat lagi"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments