Affair (Faira)

Affair (Faira)

Hanya Kulitnya Saja

Hari sudah hampir tengah malam namun terdengar keributan dari sebuah rumah mewah. Ditya berjalan menuruni anak tangga tanpa mengindahkan pertanyaan istrinya.

"Mas, kau mau pergi kemana lagi? Ini sudah malam," tanya Faira dengan muka memelas. Dia membujuk suaminya agar tidak keluar malam ini.

Faira mengikuti langkah Ditya yang berusaha menghindarinya. Tangannya berusaha menggapai Ditya namun pria itu selalu mengelak sentuhannya.

"Sampai kapan engkau akan selalu seperti ini?" tanya Faira dengan suara serak. Dadanya sudah terasa sesak, kemarahan itu terasa naik ke atas kerongkongannya hingga mencekat saluran pernafasan membuatnya sulit untuk bernafas.

"Sampai kau pergi dari kehidupanku. Aku jijik bila menatap wajahmu!" jawab Ditya. Dia enggan untuk melihat Faira walau hanya sekilas.

"Ini juga bukan sepenuhnya salahku!" teriak Faira keras. Ditya mendekati Faira dan menunjuk ke arah dada Faira tanpa menyentuhnya.

"Sudah berapa kali kita membahas ini, apa kau tak pernah lelah?" Ditya menampilkan seringai sinisnya. Wajah tampannya berubah menjadi seperti iblis.

"Mas Ditya kumohon, kita mulailah dari awal lagi...?" pinta Faira sambil memegang lengan Ditya, ditepisnya tangan Faira oleh Ditya lalu di dia mengambil tissu di meja dan mengelapnya. Seolah sentuhan Faira adalah kotoran yang harus segera di bersihkan.

"Mas ... ," panggil Faira.

"Jangan dekati aku," tunjuk Ditya dengan tatapan yang menusuk membuat Faira mengurungkan niatnya untuk maju ke depan.

Ditya langsung berjalan keluar rumah menuju arah mobilnya. Faira mengikutinya dan berhenti di depan teras rumahnya. Pria itu masuk ke dalam mobilnya tanpa mengindahkan perasaan Faira sedikitpun. Dengan hati yang dongkol dia menancapkan gas dengan kasar.

Tangis Faira akhirnya keluar seiring kepergian Ditya. Kakinya lemas, seperti tak bisa lagi menopang berat tubuhnya. Untuk kesekian kalinya, Faira menangis meratapi nasibnya sendiri. Kali ini kesabarannya telah habis sudah. Dirinya merasa hancur dan seperti tidak mempunyai harga diri di depan suaminya.

Mbok Nah, pelayan setia rumah ini mendekati Faira. Dia ikut nelangsa melihat kesedihan Nyonya mudanya.

"Nyonya masuklah ini sudah malam," ajak Mbok Nah.

Faira mengusap air matanya lalu menatap Mbok Nah. Dia menghembuskan nafas keras lalu, mengatupkan bibirnya rapat. Dia bangkit dan mulai berjalan masuk ke dalam rumah.

Perempuan tua ini ikut merasakan kesedihan nyonya mudanya. Tuannya tidak pernah berbuat kasar tetapi dia tidak pernah memberi perhatian pada nyonyanya. Bahkan ketika nyonyanya harus dirawat di rumah sakit, tidak sekalipun tuannya menengok atau pun sekedar menanyakan keadaannya.

Faira berjalan dengan langkah gontai menuju kamarnya. Bibirnya bergetar karena menahan tangis. Rumah ini adalah rumah yang besar dan indah tapi sayang tidak ada kebahagiaan di dalamnya, yang ada hanya rasa sepi dan dingin yang dirasakan pemiliknya.

Faira menatap foto pernikahan mereka. Dua insan yang berlakon peran mesra tetapi sayang senyuman di foto itu adalah senyuman yang dipaksakan. Tak nyata hanya kamuflase semata.

''Huh!" desahnya.

Sudah setahun pernikahan mereka tetapi tidak ada perubahan yang signifikan. Hanya ada kebencian dan kesepian yang melanda dua insan. Aninditya selalu sibuk dengan pekerjaannya, pulang bila sudah larut malam seolah dia ingin selalu menghindari Faira.

Tak ada kehangatan dan tawa bahkan tidak pernah sekalipun Ditya menyapa Faira. Hingga saat ini, kamar mereka masih terpisah. Faira tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kaki ke kamar Ditya. Tragis, tetapi itulah nasib pernikahannya. 

Tak sekalipun Ditya melihat ke arahnya bahkan untuk menoleh sekalipun. Ingin rasanya Faira berteriak tentang kebenaran yang terjadi, tetapi itu tidak baik, karena akan mengecilkan sosok Ditya sebagai seorang pria dan merusak kepercayaan dirinya. 

Faira sudah lelah untuk bertahan. Dia akan mencoba memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. Kini dia telah teguh pada pendiriannya untuk membawa cinta lama suaminya kembali ke pelukan Ditya. 

Ironi memang, tetapi itulah cinta, butuh pengorbanan.

Dia melangkah ke kamarnya. Diambilnya benda pipih tipis di atas nakas tempat tidur. Dia mencari sebuah nama. Hanya Raka, kakaknya yang bisa membantu masalahnya. Dia mulai menekan tombol hijau yang tertera. Nada tersambung mulai terdengar. Panggilan sudah terjawab. 

"Faira! Ada hal penting apa sampai kau menelfon malam-malam begini," tanya suara dari seberang telephon disana.

"Kak... aku sudah tak sanggup lagi," isak Faira. Raka mengepalkan tangannya mendengar adiknya menangis lagi karena Ditya. 

"Sekarang kamu baru sadar! Bukankah sudah kukatakan dari awal, jika dia tidak baik bagimu. Sekarang setelah kau tidak tahan hidup bersamanya, kau akan berbuat apa?" kata Raka dengan nada yang terdengar penuh emosi.

"Aku akan mencari Cintya dan membawanya lagi ke hadapan Mas Ditya," jawab Faira.

Ide gila apa lagi yang akan dilakukan adiknya ini. Raka mengusap kasar wajahnya. Ingin rasanya dia membunuh ipar yang telah melukai hati adik kesayangannya itu.

"Kau yakin...?" tanya Raka sembari memijat keningnya yang mendadak pusing.

" Aku yakin!" jawab Faira dengan tegas.

"Jika kau sudah yakin, maka lakukanlah. Tidak baik jika kau memendam sakit hati yang terlalu lama! Setelah itu bercerailah dengannya! Huft aku bahkan ingin sekali menghabisinya," ujar Raka. Cinta tersenyum mendengar kepedulian Raka padanya.

"Kakak bisakah kau membantuku mencari keberadaan Cintya!" pinta Faira membuat Raka bertambah kesal. Namun dia selalu tidak bisa menolak permintaan adiknya itu.

"Beri aku waktu satu minggu. Aku akan menyuruh orang untuk mencarinya."

"Terima kasih kak. Kau memang yang terbaik,'' ungkap Faira.

"Ra, saran Kakak, pikirkan dulu masak masak. Apa kau sudah mempersiapkan hatimu untuk membawa madu beracun ke rumah?" tanya Raka hati-hati.

"Aku sudah berfikir lama tentang ini, Kak," jawab Faira dengan suara yang bergetar.

"Ya sudah jika itu sudah menjadi keputusanmu, aku bisa apa? Aku akan menemuimu setelah kakak menemukan informasi tentang Cintya."

"Berdoalah agar aku tegar menjalaninya. Aku akan memberikannya istri yang dia inginkan. Setelah itu aku minta berpisah darinya," ucap Faira sembari mengigit bibir menahan tangis.

"Jika yang lain tidak mau dimadu kau malah yang membawa madu beracun ke rumahmu," Raka mengatakannya dengan nada kesal.

"Kak, aku ... ," ucap Faira terpotong.

"Tidak usah kau membelanya di depanku! Aku tahu seperti apa dia," ungkap Raka.

"Aku pun tahu jika kakak membencinya," ledek Faira.

"Bagiku dia seperti parasit yang tidak tahu terima kasih," kata Raka.

"Kak!" seru Faira keberatan dengan perumpamaan itu.

"Jika ayah tahu dengan kelakuannya, Ayah pasti akan meminta kau menceraikannya," ujar Raka.

"Kita sudah pernah membicarakan hal ini sebelumnya," ucap Faira.

"Tapi aku tidak berjanji untuk tetap merahasiakan semua ini dari ayah. Lihat saja ada masa aku akan menghancurkan parasit itu," ancam Raka.

"Jika kau melakukannya aku akan membuat kakak menyesalinya," jawab Faira.

"Kau terlalu buta oleh cinta palsunya. Sudahlah membicarakan pria itu membuat darahku mendidih." Panggilan ditutup seketika.

"Apakah keputusanku ini salah dengan membawa cinta lama Ditya ke tengah kehidupan kami," gumam Faira. Dia lalu mengacak rambutnya sendiri. Bingung dengan keputusannya.

"

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

klu aku pilih pisah..
cari lelaki yg normal otak nya..
orang sinting kok d jadiin suami

2022-09-17

1

manusia gaib

manusia gaib

akhirnya aku dapat baca cerita nya 😌😌
diawal part udah sedih aja ceritanya😢😢😢😥

2022-04-18

2

santi rahayu

santi rahayu

next thor

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Hanya Kulitnya Saja
2 Tawaran Madu untuk Suami
3 Bertemu Calon Madu
4 Ikhlas
5 Masa Lalu Yang Menyakitkan
6 Suami Impian
7 Aku Bahagia jika Kalian Bahagia
8 Wanita Sempurna
9 Mertua Tahu Rencana Faira
10 Sebuah Alasan
11 Cemburu
12 Rumahku Nerakaku
13 Meraba Perasaan Ditya
14 Poligami
15 Akad Keruntuhan
16 Pertemuan Tidak Sengaja
17 Mengadu Nasib
18 Singa Jantan
19 Rasa Baru
20 Kau Milikku
21 Tawaran Manis
22 Aman
23 Kesalahan
24 Terpuruk
25 Parasit
26 Bukan Milikku
27 Ingin Seperti Dulu
28 Ungkapan Hati Ditya
29 Merasai
30 Menutupi Fakta
31 Tidak Egois
32 Haruskah?
33 Obat Maut
34 Dua Malaikat Kecil.
35 Pertemuan Kembali
36 Pria Sejati
37 Sapu Tangan Cinta
38 Belalang Sembah
39 Meradang karena Cemburu
40 Pria Gila
41 Selamanya Menunggu
42 Mommy Faira dan Ibu Cintya
43 Dia Anakku
44 Jebakan Batman
45 Semua Demi Kebaikanmu
46 Bersembunyi
47 Bermain-main
48 Maaf!
49 Muak!
50 Alasan Tersembunyi
51 Sakit
52 Rindu?
53 Kopi hangat
54 Fay, nama wanita itu.
55 Satu Bulan Saja
56 Setuju
57 Selera Pria
58 Hanya Milikku
59 Benci
60 Kebenaran
61 Penuh Misteri
62 Patah Hati
63 Gairah
64 Wanita Unik
65 Anak Pintar
66 Butuh Kesiapan Lebih
67 Konspirasi
68 Mengikuti Permainan
69 Hal Pribadi
70 Rasa yang Berbeda
71 Tebakan Ekspresi
72 Racun Cinta
73 Pangeran Bermata Saphire
74 Kejutan menyenangkan
75 Janji
76 Drama Baru
77 Wanita Luar Biasa
78 Rahasia keluarga
79 Lindungi
80 Bahagiamu Bahagiaku
81 Pesta Resepsi
82 Menunggu
83 Aku Ayahnya
84 Raka the Best Brother
85 Mimpikah Ini?
86 Terlibat
87 Harapan
88 Desakan Orang Tua
89 Ragu
90 Pencuri tampan
91 Meminta lebih
92 Buaya Buntung
93 Ajakan Menikah
94 Barang Berharga
95 Berita Bohong
96 Permasalahan Rumit
97 Istriku
98 Menemui Mertua
99 Demo Warga
100 Terperangkap
101 Kejadian Konyol
102 Tidak Ada Restu Kakak Ipar
103 Pesanan
104 Bohong
105 Ikatan Batin
106 Jujur Itu Lebih Baik
107 Jealous
108 Future Husband
109 Partner Ranjang
110 Menunggu
111 Ijin Selingkuh
112 Sakit
113 Masalah
114 Obat Mujarab
115 Drama
116 Kesengajaan
117 Ada yang Berbeda
118 Hancurnya Kepercayaan
119 Hancurnya Hati
120 Kenyataannya
121 Berita Bahagia
122 Siksaan Hati
123 Kelahiran
124 Proses
125 Kunjungan Kerja
126 Menyelinap
127 Perpisahan
128 Berdamai
129 Bayaran Kematian
130 Salahkah aku!
131 Hukuman dan Siksaan
132 Kesalahan Raka
133 Mengalah
134 Pertama Dan Terakhir
135 Tak Diharapkan
136 Membalikkan keadaan
137 Lamaran Indah
138 Konspirasi Licik
139 Pertemuan Kembali Dengan Keluarga
140 Rindu Omelan Istri
141 Virus Berbahaya
142 Hanya Aku
143 Obat Sakit
144 Mulai Merasakan
145 Virus Cinta
146 Nasehat Mertua
147 Memaafkan
148 Hadiah Pernikahan
149 Tamat End Rampung
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Hanya Kulitnya Saja
2
Tawaran Madu untuk Suami
3
Bertemu Calon Madu
4
Ikhlas
5
Masa Lalu Yang Menyakitkan
6
Suami Impian
7
Aku Bahagia jika Kalian Bahagia
8
Wanita Sempurna
9
Mertua Tahu Rencana Faira
10
Sebuah Alasan
11
Cemburu
12
Rumahku Nerakaku
13
Meraba Perasaan Ditya
14
Poligami
15
Akad Keruntuhan
16
Pertemuan Tidak Sengaja
17
Mengadu Nasib
18
Singa Jantan
19
Rasa Baru
20
Kau Milikku
21
Tawaran Manis
22
Aman
23
Kesalahan
24
Terpuruk
25
Parasit
26
Bukan Milikku
27
Ingin Seperti Dulu
28
Ungkapan Hati Ditya
29
Merasai
30
Menutupi Fakta
31
Tidak Egois
32
Haruskah?
33
Obat Maut
34
Dua Malaikat Kecil.
35
Pertemuan Kembali
36
Pria Sejati
37
Sapu Tangan Cinta
38
Belalang Sembah
39
Meradang karena Cemburu
40
Pria Gila
41
Selamanya Menunggu
42
Mommy Faira dan Ibu Cintya
43
Dia Anakku
44
Jebakan Batman
45
Semua Demi Kebaikanmu
46
Bersembunyi
47
Bermain-main
48
Maaf!
49
Muak!
50
Alasan Tersembunyi
51
Sakit
52
Rindu?
53
Kopi hangat
54
Fay, nama wanita itu.
55
Satu Bulan Saja
56
Setuju
57
Selera Pria
58
Hanya Milikku
59
Benci
60
Kebenaran
61
Penuh Misteri
62
Patah Hati
63
Gairah
64
Wanita Unik
65
Anak Pintar
66
Butuh Kesiapan Lebih
67
Konspirasi
68
Mengikuti Permainan
69
Hal Pribadi
70
Rasa yang Berbeda
71
Tebakan Ekspresi
72
Racun Cinta
73
Pangeran Bermata Saphire
74
Kejutan menyenangkan
75
Janji
76
Drama Baru
77
Wanita Luar Biasa
78
Rahasia keluarga
79
Lindungi
80
Bahagiamu Bahagiaku
81
Pesta Resepsi
82
Menunggu
83
Aku Ayahnya
84
Raka the Best Brother
85
Mimpikah Ini?
86
Terlibat
87
Harapan
88
Desakan Orang Tua
89
Ragu
90
Pencuri tampan
91
Meminta lebih
92
Buaya Buntung
93
Ajakan Menikah
94
Barang Berharga
95
Berita Bohong
96
Permasalahan Rumit
97
Istriku
98
Menemui Mertua
99
Demo Warga
100
Terperangkap
101
Kejadian Konyol
102
Tidak Ada Restu Kakak Ipar
103
Pesanan
104
Bohong
105
Ikatan Batin
106
Jujur Itu Lebih Baik
107
Jealous
108
Future Husband
109
Partner Ranjang
110
Menunggu
111
Ijin Selingkuh
112
Sakit
113
Masalah
114
Obat Mujarab
115
Drama
116
Kesengajaan
117
Ada yang Berbeda
118
Hancurnya Kepercayaan
119
Hancurnya Hati
120
Kenyataannya
121
Berita Bahagia
122
Siksaan Hati
123
Kelahiran
124
Proses
125
Kunjungan Kerja
126
Menyelinap
127
Perpisahan
128
Berdamai
129
Bayaran Kematian
130
Salahkah aku!
131
Hukuman dan Siksaan
132
Kesalahan Raka
133
Mengalah
134
Pertama Dan Terakhir
135
Tak Diharapkan
136
Membalikkan keadaan
137
Lamaran Indah
138
Konspirasi Licik
139
Pertemuan Kembali Dengan Keluarga
140
Rindu Omelan Istri
141
Virus Berbahaya
142
Hanya Aku
143
Obat Sakit
144
Mulai Merasakan
145
Virus Cinta
146
Nasehat Mertua
147
Memaafkan
148
Hadiah Pernikahan
149
Tamat End Rampung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!