Suasana di mall hari ini agak ramai. Walaupun ini hari Rabu, namun jam sudah menunjukkan jam 4 sore. Airin menggandeng tangan putri kecilnya menaiki eskalator. Sudah tiga minggu ia tidak mengajak Vely jalan-jalan karena Airin sedang sibuk merintis bisnis barunya dengan Richie, teman kuliahnya dulu. Event Orginizer, bisnis impian Airin dari dulu. "Ma, main itu yuk." suara cempreng Vely membuat Airin langsung menoleh ke arah stan mewarnai dengan pasir warna. Sebelum sempat menjawab, Vely sudah berlari ke arah stan tersebut.
"Mau gambar apa dek?" tanya mba penjaga stan tersebut.
"Dora Tante" Vely langsung duduk dan sibuk dengan dunianya.
Airin tersenyum melihat putrinya yang seakan lupa dengan tujuan ke mall yang dia ucapkan ketika masih di rumah. Ya begitulah anak-anak. Secepat itu berubah pikiran sesuai dengan mood mereka. Tapi tidak dengan Airin. Banyak sekali pertanyaan mengenai kehidupan pribadinya seakan terus menusuk pikirannya. Setidaknya itu yang terjadi jika Airin sedang berdua saja dengan Vely. Makanya ia menyibukkan diri dengan bisnis EO dan trading saham di sela waktu luangnya.
"Aduuh.." seorang anak laki-laki berumur sekitar 6 tahun jatuh terjerembab tidak jauh dari tempat Airin duduk. Dan...ups.. sialnya.. es krim yang dipegang anak itu mengenai kaki dan sepatu Airin. Airin shock menyadari sesuatu yang mengenai sepatunya tersebut, sebelum ia menyadari anak laki-laki itu juga terdiam melihat sepatu pink yang tertutup dengan lelehan es krim coklat yang ditumpahkannya.
"Maaf Tante" anak itu berujar pelan hampir tak terdengar. Vely mengalihkan matanya ke anak laki-laki tersebut. Ia bangun mendekati anak itu.
"Oh ga apa-apa kok sayang. Waduh, dengkul kamu berdarah nih. Duduk sini dulu yuk" Airin menuntun anak itu ke kursi yang didudukinya tadi. Ia mengambil tissue dan plester dari tasnya. Jangan tanya kenapa ada plester di tas Airin. Hampir semua barang penting ada di tasnya, hingga teman-temannya menyebut tas Airin tas Doraemon hahaha...
"Darren, kamu kenapa?" seorang pria mendekati mereka dan ia terdengar cukup khawatir. Mmmh.. Siapa dia? tanya Airin dalam hati.
"It's ok Dad, tadi Darren jatuh, dan es krimnya..." Darren tidak melanjutkan ucapannya. Pria tersebut hanya mengikuti lirikan sang anak ke sepatu kotor seorang perempuan.
"Oh, maafkan anak saya. Sepatu Anda kotor, apakah bisa dibersihkan? Atau izinkan saya ganti yang baru, sepertinya sepatu Anda terbuat dari kanvas jadi sepertinya akan membekas." pria itu berucap panjang namun terlihat tulus. Ada keinginan untuk memperpanjang masalah ini ketika ia melihat sosok perempuan cantik dengan penampilan yang tidak berlebihan. Hanya dress putih selutut, sepatu kets merah muda, rambut coklat gelap sebahu sedikit bergelombang yang dibiarkan terurai. Dan sepertinya ia cukup baik karena ada plester di lutut anaknya. Ok, cukup Aiden. Kebiasaanmu adalah terlalu suka membaca karakter orang terlalu dalam bahkan sebelum kamu mengenalnya.
"Ga perlu Pak, nanti bisa saya cuci aja." Airin menolak dengan sopan.
Vely berlari ke arah Airin dan menunjukan karya Dora nya dengan bangga, "Bagus ga Ma?" tanya Vely dan dijawab dengan dua jempol Airin.
"Saya permisi dulu ya Pak.. Bye dek, cepet sembuh ya, dan jangan lari-lari di mall, lantainya licin." ujar Airin sambil sedikit mengacak rambut anak itu.
'Ternyata istri orang' batin Aiden menggumam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments