Mengenali semua orang

Setelah pesta malam itu dan kesuksesan luar biasa yang telah dicapai oleh alan semua orang jadi percaya dengan kemampuan alan dalam memimpin walo dia bisa dibilang masih sangat mudah dan tak punya pengalaman, tapi jiwa bisnis yang telah dimiliki telah diturunkan oleh sang ayah padanya.

Kegigihan, rasa percaya diri, aura kepemimpinan, rasa tanggung jawab, serta rasa kekeluargaan yang ditampilkan dan dimunculkan sesuai dengan tempatnya membuat dirinya jadi menampakkan dua karakter yang berbeda bersamaan.

Bagai senjata yang mematikan dan juga angin sejuk yang memberi kehidupan, saat dia melakukan dua hal itu secara bersama - sama maka orang yang ada didepannya tak akan selamat, mereka akan mati sekaligus hidup dan rasa itu sangat menyiksa bagi yang telah mengalaminya.

Aleandro Putra Prayoga Abigail predator dalam bidang bisnis yang mampu membuat semua orang yang berurusan dengannya tak berkutik. Selain jiwa bisnis yang emang sudah ada dan diwariskan dari kedua orang tuanya, alan pun juga mempunyai karakter dan jiwa bisnisnya sendiri.

"Alan.! Haruskah setiap hari kau berkumpul dan bergaul dengan kertas - kertas itu?!"

Teriak alea sang kaka yang selalu merasa kesal padanya, yang setiap hari hanya berkuat dengan buku - buku baik itu soal sekolahnya dan juga pekerjaannya. Alea semakin kesal sebab semakin kesini alan jadi semakin dingin seolah tak peduli dengan dirinya dan kesehatannya sendiri.

Dengan langkah yang lebar dan juga cepat alea menghampiri alan yang masih sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan makan malam yang sudah dari tadi disiapkan hingga hampir dingin.

"Tutup semuanya dan makan sekarang, ini sudah jam berapa? Kau masih gak menyentuh makananmu hah.!?"

Alea menutup semua berkas yang ada dihadapan alan dan juga membuat laptopnya dalam mode slip. Dengan sekali tarikan alea berhasil membuat alan berdiri dari duduknya.

"Aku menyayangimu kak." alan berbisik ditelinga alea saat dia hendak bangkit dari duduknya, sambil tersenyum dengan wajah yang terlihat sangat lelah.

"Aku tau.!" alea menjawab dan langsung menyeret tangan alan untuk keluar dari ruang kerjanya.

"Berikan kecupanmu dulu kak." rengek alan yang ditarik kayak anak kecil oleh alea.

"Anak nakal, duduk.!" alea memaksa alan duduk di meja makan.

cup

Alea mengecup bibir alan, dan mengusap kedua pipi alan dengan penuh sayang, alan pun meneteskan air matanya lalu dia memeluk kakaknya dan menenggelamkan wajahnya di dada kakaknya. "Aku rindu mama" hiks ucap alan disela tangisnya. Alea menepuk - nepuk punggung alan dan ikut menangis juga.

"Kalian jangan terus bersedih, aku yakin bunda dan papa tak ingin kalian terus bersedih seperti itu."

Ucap oni yang datang menghampiri mereka berdua, karna tadi mencari istrinya dia tak menemukan sang istri di rumah.

"Alan kamu harus kuat, jangan jadi lemah. Kita adalah dua orang yang sama - sama kehilangan orang tua kita, dan bertanggung jawab dengan semua bisnis yang ditinggalkan oleh mereka."

Ucap oni menyemangati alan yang selalu terlihat lemah di depan kakaknya yang telah menjadi istri oni.

Semakin kesini oni merasa semakin miris dengan nasib alan, dia telah berubah setelah kepergian sang bunda dan juga papa. Alan hanya menunjukkan ekspresinya didepan sang kakak saja, sementara diluar dia sangat dingin tanpa ekspresi.

"Kemarilah sayangku, apa kau juga mau aku mengecup bibirmu.?" ucap oni dengan memonyongkan bibirnya. Karna oni sudah terbiasa melihat interaksi alan dan juga alea istrinya itu yang saling mengecup bibir jika mereka sedang sedih atau baikan setelah bertengkar, dari sejak mereka kecil.

"Ora sudih.!" geram alan dengan menatap jijik pada oni.

"Wahahaha 😂 kecupanku tak kalah **** dari alea. Kemarilah sayangku." oni menangkup pipi alan dengan paksa dan dia memaksa untuk mengecup alan.

cup

Kecupan oni mendarat dibibir alan dengan lama, sontak alan berontak dan berusaha mendorong tubuh oni yang berdiri dihadapan alan yang sedang duduk dikursi depan meja makan.

"Sudah - sudah ayo makan, kakak sudah memanaskan makanannya lagi." kata alea yang datang dan membawah makan yang sudah dianpanaskan lagi dengan dibantu bi aminah.

"Hay.!" teriak alan kesal saat kecupan oni selesai. Dan oni melenggang dengan cuek.

"Apa kamu sudah siap untuk pertemuan besok Lan?" oni bertanya dengan nada yang sedikit khawatir, saat dia duduk berhadapan dengan alan di meja makan.

"Jangan cemas, aku bisa mengatasi semuanya." alan menjawab dengan santai, yang terlihat seolah dia sudah siap dengan semuanya.

"Kak tambah sayurnya." pintak alan yang emang menyukai sayur buatan sang kakak.

Kegiatan makan malam di jam 10 malam hanya ada di rumah alan saja. Karna dia yang biasa tinggal dan makan bersama dengan keluarganya jadi tinggal sendiri sejak ditinggal papanya yang menyusul sang mama kembali pada sang Pencipta, membuat alan jadi tak pernah merhatikan dirinya sendiri.

Alan yang tinggal di rumah seorang diri jadi seeing mengabaikan soal makanan dan dia juga jadi orang berbeda saat diluar dan di hadapan sang kakak. Saat diluar alan bagai gunung es yang sulit untuk didekati dan dijangkau, wajah dingin tanpa ekspresi membuat dia terlihat semakin jauh dari jangkauan. Namun jika dihadapan sang kakak dia bagai anak kucing yang butuh perhatian dan juga kasih sayang penuh.

...🌴🌴🌴...

Siang itu dalam sebuah pertemuan dan pengenalan bagi para petinggi dan juga pemegang saham tertinggi, alan berjalan dengan tegap dengan memunculkan aura kepemimpinan yang sangat tunggi didampingi oleh aditya dibelakangnya.

Saat alan memasuki ruangan itu dia terus mengawasi serta menatap semua orang secara bergantian.

"Silakan duduk semuanya, dan maaf saya datang terlambat karna saya emang seorang pelajar jadi saya harus mengikuti aturan dalam pendidikan dulu."

Alan berkata dengan santai dan menatap semua orang yang hadir dengan pandangan tajam satu persatu, seolah dia sedang memindai semua data dari orang - orang tersebut.

"Perkenalkan nama saya Budianto, saat ini saya memiliki saham sebesar 12 persen di perusahaan ini."

Tuan budianto berdiri dan membuka obrolan dengan mengenalkan dirinya dihadapan alan serta semua orang yang hadir, setelah sekian detik suasana sepi. Setelah itu dia duduk kembali di kursinya.

"Dia adalah orang yang dari dulu sudah bekerja sama dengan presdir Mexca, dan masa jabatannya hingga saat ini sudah mencapai 30 tahun lamanya."

Aditya menjabarkan soal biodata dari tuan budianto, beserta masa kerja samanya dengan perusahaan ini.

"Salam, kalo saya adalah Sugeng. Dan kalo boleh saya bertanya saya harus memanggil anda apa? Karna anda adalah teman putra saya, dan saya juga akan menyerahkan hak kepemimpinan saya kepada anak saya."

Tuan sugeng mengenalkan diri dan juga menjelaskan kalo pada waktunya nanti dia akan menyerahkan haknya kepada putranya jika sudah dewasa.

"Dia adalah orang yang selalu memberikan dukungan disetiap hal dalam masa kepimimpinan presdir mexca."

Jelas adit lagi untuk memberi tau bahwa dia termasuk orang yang berpengaruh pada perusahaan.

"Baiklah, semuanya tak perlu mengenalkan diri satu persatu, karna saya sudah mengenali dan menghafal semua wajah serta biodata kalian."

"Saya hargai niatan kalian semua yang sudah datang keacara ini, walo saya tau ada beberapa orang dari kalian yang menggerutu dan tak setuju dengan masa jabatan serta kepemimpinan yang saat ini saya pegang."

"Saya tak memerlukan sambutan dari kalian. Saya berada di sini, sebagai bentuk tanggung jawab saya atas apa yang sudah dilakukan dan dijalankan oleh orang tua saya selama ini."

"Saya tak suka adanya penggelapan dan permainan curang dari belakang."

"Jika kalian ingin melawan, maka lakukan langsung dari depan. Saya akan meladeni permainan kalian."

"Namun, jika ada yang bermain belakang. Saya pastikan saya akan langsung membunuhnya tanpa harus melihat siapa orangnya.!" menatap tajam ke semua orang.

"Dan untuk tuan Sugeng, saya hargai kebaikan anda selama ini. Dan saya juga sangat berterima kasih atas segala hal yang sudah anda lakukan selama orang tua saya masih ada." tersenyum menatap tuan sugeng.

"Saya harap anda tak berubah, dan tetaplah memanggil saya sesuai dengan biasanya." berkata dengan sopan.

Setelah semua penjelasan yang diberikan oleh alan dan juga peringatan yang dilemparkan dia menutup pertemuan itu, dan beranjak pergi meninggalkan ruangan itu.

Orang - orang yang masih ada dalam ruangan itu mereka berkasak kusuk tentang alan, dan cara alan dalam memimpin. Ada sebagian dari mereka yang memberikan dukungannya, ada juga yang tak suka dan berpaling dirinya.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

dibalik sikap dingin Alan, terselip jiwa rapuh. semoga Alea selalu ada disisi Alan

2022-12-04

0

🌼 Micky Miienar 🌼

🌼 Micky Miienar 🌼

💝

2022-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 Hari kematian
2 Pulang kerumah
3 Terjun ke dunia bisnis
4 Mengenali semua orang
5 Penemuan bayi
6 Sang penguasa
7 Lelahnya merawat bayi
8 Gadis kecil yang cantik
9 Sebuah debaran
10 Perasaan yang aneh
11 Salah masuk
12 Perasaan terlarang
13 Alan mabuk
14 First kiss
15 Hari pengakuan
16 Pesta ulang tahun di Hotel mewah
17 Teragedi malam
18 Salah mengenali orang
19 Wanita pengganggu
20 Penghalang yang tak mudah
21 Perayu yang terayu
22 Siasat yang sudah ketahuan
23 Asrama putri
24 Kemenangan yang luar biasa
25 Kabar yang mengejudkan
26 Kehamilan syafira
27 Hukuman Alan
28 Nikah siri
29 Kabur dari rumah
30 Pencarian yang sulit
31 Hari kelahiran
32 Kenyataan yang sebenarnya
33 Bintang klab
34 Pesta perusahaan
35 Calon menantu
36 Pertemuan di klab malam
37 Pesta tunangan
38 Penari latar
39 Pertemuan Kedua
40 Rasa kesal dan keraguan
41 Kemiripan Alga dan Alan
42 Tes DNA
43 Dia putraku
44 Rasa bersalah yang dalam
45 Permohonan maaf
46 Putra yang pintar
47 Perasaan yang lebih jelas
48 Alasan kabur
49 Gadis yang menarik
50 Ungkapan cinta 1
51 Ungkapan cinta 2
52 Pulang ke rumah
53 Tinggal bersama lagi
54 Salah mengenali
55 Wajah baru
56 Tempat kerja
57 Pertemuan
58 Panggilan baru
59 Keputusan
60 Pertunjukan
61 Teman Pria
62 Cerita lama
63 Cinta yang tak sampai
64 Wanita yang menggoda
65 Tidur bersama
66 Sentuhan Syafira
67 Canggung
68 Penampilan Syafira
69 Permainan Syafira
70 Tragedi Kamar mandi
71 Sampo atau sabun
72 Alan dan Daren
73 Salah Faham
74 Memberi setatus yang nyata
75 Tempat melepas lelah
76 Penari khusus
77 Penari khusus 2
78 Perjamuan Makan
79 Pengaruh obat
80 Malam yang panjang
81 Kewajiban suami istri
82 Suara yang Merdu
83 Gadis Impian
84 Bermain dengan Tegang
85 Perasaan yang menggebuh
86 Gunjingan
87 Keraguan
88 Penilaian Orang
89 Jarak yang Jauh
90 Kerinduan
91 Wanita Penggoda
92 Perasaan yang Rumit
93 Mengingat Malam Kelabu
94 Hilang
95 Perubahan Sikap
96 Gadis Kecil
97 Kemunculan Kembali
98 Wanita Elegan
99 Ibu Hebat
100 Pertemuan
101 Konferensi pers
102 Lamaran kedua
103 Janji Suci
104 Alasan
105 Buka Puasa
106 Idola Kafe
107 Pesaing
108 Bukan Mainan
109 Ingin Memilikinya
110 Gagal Mencium
111 Si dingin adalah Suamiku
112 Kemunculan Orang Asing
113 Si Kecil yang Hebat
114 Kebersamaan
115 Akhir Permainan
116 Penggagalan Rencana
117 Wajah Pimpinan
118 Rasa Bangga
119 Rencana Liburan
120 Kebahagiaan
121 Black Rose
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Hari kematian
2
Pulang kerumah
3
Terjun ke dunia bisnis
4
Mengenali semua orang
5
Penemuan bayi
6
Sang penguasa
7
Lelahnya merawat bayi
8
Gadis kecil yang cantik
9
Sebuah debaran
10
Perasaan yang aneh
11
Salah masuk
12
Perasaan terlarang
13
Alan mabuk
14
First kiss
15
Hari pengakuan
16
Pesta ulang tahun di Hotel mewah
17
Teragedi malam
18
Salah mengenali orang
19
Wanita pengganggu
20
Penghalang yang tak mudah
21
Perayu yang terayu
22
Siasat yang sudah ketahuan
23
Asrama putri
24
Kemenangan yang luar biasa
25
Kabar yang mengejudkan
26
Kehamilan syafira
27
Hukuman Alan
28
Nikah siri
29
Kabur dari rumah
30
Pencarian yang sulit
31
Hari kelahiran
32
Kenyataan yang sebenarnya
33
Bintang klab
34
Pesta perusahaan
35
Calon menantu
36
Pertemuan di klab malam
37
Pesta tunangan
38
Penari latar
39
Pertemuan Kedua
40
Rasa kesal dan keraguan
41
Kemiripan Alga dan Alan
42
Tes DNA
43
Dia putraku
44
Rasa bersalah yang dalam
45
Permohonan maaf
46
Putra yang pintar
47
Perasaan yang lebih jelas
48
Alasan kabur
49
Gadis yang menarik
50
Ungkapan cinta 1
51
Ungkapan cinta 2
52
Pulang ke rumah
53
Tinggal bersama lagi
54
Salah mengenali
55
Wajah baru
56
Tempat kerja
57
Pertemuan
58
Panggilan baru
59
Keputusan
60
Pertunjukan
61
Teman Pria
62
Cerita lama
63
Cinta yang tak sampai
64
Wanita yang menggoda
65
Tidur bersama
66
Sentuhan Syafira
67
Canggung
68
Penampilan Syafira
69
Permainan Syafira
70
Tragedi Kamar mandi
71
Sampo atau sabun
72
Alan dan Daren
73
Salah Faham
74
Memberi setatus yang nyata
75
Tempat melepas lelah
76
Penari khusus
77
Penari khusus 2
78
Perjamuan Makan
79
Pengaruh obat
80
Malam yang panjang
81
Kewajiban suami istri
82
Suara yang Merdu
83
Gadis Impian
84
Bermain dengan Tegang
85
Perasaan yang menggebuh
86
Gunjingan
87
Keraguan
88
Penilaian Orang
89
Jarak yang Jauh
90
Kerinduan
91
Wanita Penggoda
92
Perasaan yang Rumit
93
Mengingat Malam Kelabu
94
Hilang
95
Perubahan Sikap
96
Gadis Kecil
97
Kemunculan Kembali
98
Wanita Elegan
99
Ibu Hebat
100
Pertemuan
101
Konferensi pers
102
Lamaran kedua
103
Janji Suci
104
Alasan
105
Buka Puasa
106
Idola Kafe
107
Pesaing
108
Bukan Mainan
109
Ingin Memilikinya
110
Gagal Mencium
111
Si dingin adalah Suamiku
112
Kemunculan Orang Asing
113
Si Kecil yang Hebat
114
Kebersamaan
115
Akhir Permainan
116
Penggagalan Rencana
117
Wajah Pimpinan
118
Rasa Bangga
119
Rencana Liburan
120
Kebahagiaan
121
Black Rose

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!