wanita penyemangat

Jenny sangat serius mempersiapkan pesanan Jimmy sampai tidak menoleh kearah lain, namun saat Jenny menatap kedepan

Jenny langsung kaget karna Jimmy berdiri tepat di depan Jenny hingga wajah mereka sangat dekat

Jenny kaget hingga agak mundur

" kenapa Jenny ? " tanya Bryan"

" gak apa-apa tuan saya hanya kaget," jawab Jenny"

" Habis kamu serius kali Jenn mempersiapkan pesanan saya, " tutur Bryan"

" Hehe iya tuan sebab saya harus cepat dan teliti saat bekerja," sambil senyam senyum malu"

" Bagus Thu Jenny, " jawab Bryan"

" Jenny kamu terlihat sangat cantik hari ini!!!"

sontak Jenny kaget dengan pujian tersebut

dan tersenyum malu sampai pipinya memerah

Ntah kenapa Bryan ringan sekali mengatakannya padahal Bryan tidak pernah memuji seseorang

pada keesokan harinya Bryan sedang berbelanja kebutuhan sendiri di swalayan

dihari yang sama Bryan pun berbelanja buah-buahan untuk keluarga kecilnya

Saat Bryan hendak pulang tiba-tiba hujan sangat deras, Bryan berdiri didepan swalayan karna mobilnya diparkir agak jauh dari swalayan, namun dia harus segera pergi karena ada urusan pekerjaan yang harus segera di tangani.

Jenny yang sudah mempersiapkan payung sebelum hujan dan melihat Bryan berdiri depan swalayan Jenny langsung melihat ke arah mobil, banyak mobil yang terparkir di depan swalayan namun Jenny tidak melihat mobil Bryan

Saat Jenny melihat dengan lebih teliti

Jenny menemukan mobil Bryan terparkir di pinggir jalan raya, area masuk swalayan,

melihat Bryan yang selalu melihat jam

Jenny berpikir kalau Bryan sedang buru buru

Tiba-tiba Jenny menghampirinya dengan memakai payung hingga Bryan dan Jenny berada di bawah payung yang sama

"Adakah yang mau memakai 1 payung besar ini bersamaku??? " Jenny sambil melihat ke arah lain seperti bercanda dengan Bryan,"

lantas Bryan manjawab

" Andai ada yang mau membantu saya memberikan tumpangan payung pasti akan saya kasih tumpangan mobilku untuk kembali ke rumahnya, " Bryan membalas candaan Jenny"

lalu mereka saling menatap

dengan tatapan hangat

keduanya pun berada di bawah payung yang sama, karna hujan jalan agak licin Jenny hampir terjatuh, Bryan dengan sigap menangkap tubuh Jenny, saling bertatapan sambil memegangi payung bersama,

Jantung berdebar debar, nafas tidak teratur, merasa sangat nyaman dalam pelukan Bryan begitupun dengan Bryan ,

saat sudah masuk ke mobil Jenny

terlihat kedinginan

Bryan pun mengambil jaket

kebetulan banget Bryan habis belanja jaket buat putranya, yang selisih 5 tahun dengan Jenny,

Jimmy menutup tubuh Jenny dengan jaket !!!

" tidak usah tuan saya baik-baik saja kok, " tolak Jenny dengan lembut,

" Pakai aja Jenny kamu kedinginan

takut kamu sakit, kalau kamu sakit siapa yang akan membantu saya, " jawab Bryan bercanda dengan jenny"

sebenarnya hanya alasan saja karena sebenarnya dalam hati Bryan tersimpan ke khawatiran terhadap Jenny

" Terimakasih tuan!!!"

Namun bagaimana saya mengembalikan jaket ini, " tanya Jenny sambil melirik"

Bryan tersenyum kecil

"Ambil saja lah anggap saja hadiah dari saya

atas kebaikanmu, lagian kekecilan disaya, gak saya pakai lagi"

Emmm aneh ya kenapa Jimmy berbohong?

kenapa tidak bilang sejujurnya saja???

Hari semakin hari hubungan keduanya semakin sangat dekat, bukan seperti pelayan dan pelanggan, tapi seperti sahabat dekat,

kemanapun Bryan pergi disitu ada Jenny

begitupun sebaliknya, bukan pergi bersama namun selalu bertemu ditempat yang sama

Bryan berdiri didepan cermin

seperti anak baru dewasa yang sedang jatuh cinta, selalu ingin berpakaian rapi,

dan elegan, sering senyum senyum sendiri

"Sadar Bryan kamu sudah beristri tidak boleh mencintai wanita lain, ingat anak istrimu"

Hati Bryan mengatakan hal tersebut namun hati kecil Bryan menginginkan Jenny

Jam 12 waktunya kantor istirahat

karyawan membahas sesama karyawan ngerumpi tentang teman sekantornya yang sudah memiliki kekasih, ada pula diantaranya memiliki lebih dari 1 kekasih,

" Hey momy lagi apa sayang, " ejek salah satu wanita yang menyindir teman pria"

" momy Deddy momy deddy nikah aja belom, " jawab teman yang lainnya hingga tertawa terbahak-bahak"

" Itu lho Riki punya pacar 2 enak kali ya anak itu kanan kiri ada,!!! " sahut teman yang lain"

kantor Bryan itu rame banyak karyawannya dan pada lucu-lucu

" Wajar saja lah namanya pria boleh lah ada 2 wanita, kalau wanita baru gak boleh ada 2 pria pamali, " jawab Riki sambil tertawa"

Bryan pun yang mendengarkan canda tawa mereka dari ruangannya tersenyum dan teringat sama Jeny

Bryan sangat terpanah oleh kecantikan dan kebaikan Jenny sehingga timbul dihatinya untuk memilikinya,

istrinya tidak terlalu memperdulikan Bryan hanya sibuk dengan urusan sendiri

suka meminta barang barang mahal

tidak tau suaminya kerja keras untuk mendapatkan, walaupun memiliki karyawan sangat banyak namun Bryan bukan tipe orang yang suka mengandalkan orang lain

pada suatu hari Bayu sedang sakit

bibik Siti menelpon tuanya,

" halo tuan, tuan Bayu sedang sakit tuan badannya panas, " tutur bik Siti"

" Iya saya segera pulang, Tolong jaga putra saya " jawab Bryan"

Bryan langsung bergegas pulang

dengan kecepatan tinggi, sesampainya di rumah Bryan tidak menemukan istrinya,

" Bik, nyonya kemana ?? " tanya Jimmy"

'' nyonya belom pulang tuan nomornya tidak bisa dihubungi, " jawab bik Siti"

Bryan sangat kesal

langsung membawa Bayu kerumah sakit

sesampainya di rumah sakit Bayu di periksa oleh dokter,

" Dok gimana keadaan anak saya? " dengan rasa penuh kekhawatiran"

"Anak anda tidak apa apa hanya demam biasa saja, tidak perlu khawatir, " jawab dokter"

Setelah semuanya selesai Bayu dan Bryan pulang,

Bryan geram terhadap istrinya

Saat Jessica masuk, Teriakan bergema didalam ruangan itu......

"Dari mana saja kamu???? " dengan nada kessal"

" Habis arisan sama teman teman, " jawab Jessica"

" Kenapa hpmu tidak aktif ????" tanya Bryan"

" Hpku lobet pa , "jawab Jessica"

"Kamu jadi seorang istri dan seorang ibu tidak bisa jaga keluarga, kamu sibuk dengan urusamu sendiri tidak berpikir jika Bayu sakit ataupun terluka, tidak peduli dengan suami bagaimana dia kerja dikantor,

tidak peduli suami lelah bekerja seharian

kamu hanya memikirkan dirimu sendiri, Bayu sedang sakit apa kamu tau itu???" Jimmy sangat marah!!!"

" maaf pa hp mama kan lobet lupa di cas, " lalu Jessica menghampiri anaknya yang sedang sakit,

Bryan sangat kessal dengan kelakuan istrinya itu, Bryan keluar mencari udara sejuk.

" Ya Tuhan!!!! " aku punya segalanya harta tahta namun tidak ada rasa kebahagiaan dan kesenangan dalam hidupku ini,

" kelluh Bryan didalam hati"

lagi lagi Jenny tidak sengaja lewat di taman tempat Bryan menghirup udara segar duduk disebuah kursi dengan mata terpejam dan menghadap ke langit

"Tuan itu kenapa ya sepertinya sangat sedih"

rasa penasaran dan kekhawatiran Jenny pun muncul hingga Jenny meghampiri Bryan"

duduk secara perlahan di Deket Bryan

"Tuan !!! " panggil jenny dengan suara pelan"

Bryan mendengarnya namun Bryan menghiraukannya, "

" Halah Bryan sempat sempatnya kamu memikirkan Jenny sampai seolah olah mendengar suaranya, "berbicara didalam hatinya"

" Tuan...... " panggil Jenny lagi"

namun tidak ada jawaban

hingga akhirnya Jenny memanggil nya agak kencang hingga Bryan terpelonjak kaget

" Jenny Kenapa kamu ada di sini???" tanya Bryan"

" Hehe saya kebetulan lewat tadi tuan,

saya gak sengaja lihat tuan disini, Tuan sendiri ngapain ada disini?? " tanya jenny"

"Saya sedang cari udara segar aja Jenny !!

"Malam malam begini?? " yang menunjukkan jam 9 malam"

Restaurant tutup pukul jam 9 disitulah Jenny pulang ke kost melewati taman tersebut

Bryan terdiam sejenak

Jenny pun yang melihat amarah dan rasa sedih diwajahnya pun langsung bertanya

"Tuan ada masalah kah???

kalau tuan ada masalah cerita saja sama saya, siapa tau saya bisa bantu tuan"

" Tidak Jenny saya baik baik saja, " Jawab Bryan dengan suara lirih"

Namun Jenny merasakan apa yang dirasakan tuan tersebut

"Jika tuan sedang marah cobalah tuan menyebut nama tuhan hingga tuan tidak sanggup menyebut nya lagi, jika sedang ada masalah jangan bersedih hati, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, tuhan memberikan ujian tidak melebihi batas kemampuan hambanya, " Jenny menguatkan hati Bryan"

"Semakin banyak ujian yang kita dapatkan semakin tinggi pula derajat kita,

banyak diluar sana yang lebih susah, lebih banyak kekurangan, lebih menderita,

makan susah, tidur tidak nyenyak, apa lagi saat hujan melanda, terkadang ada yang tidak punya tempat Berlindung mereka diguyur derasnya hujan hinngga menggigil kedinginan, anak anak kecil juga sangat memprihatinkan"

"Andai saja saya mampu saya ingin membantu mereka, " Jenny sangat menyayati ceritanya karna sambil memikirkan orang orang diluar sana sampai tidak terasa air mata mengalir dipipi caby nya"

Bryan pun mendengar Jenny bercerita

sangat tersentuh, terlihat aura tulus diwajahnya, Jimmy sangat yakin bahwa Jenny orang yang sangat baik, apa lagi Jenny bekerja untuk keluarganya,

" Jenny kenapa kamu menangis?? " tanya Bryan"

"Saya baik baik saja tuan," jawab Jenny"

" Jangan sedih suatu saat kamu pasti bisa menggapai semua keinginanmu"

keduanya pun terdiam setelah banyak bercerita dan tertawa bersama

" Yuk Jenny saya antarkan kamu pulang

gak baik seorang wanita pulang sendirian dimalam hari seperti ini, " pinta Bryan yang khawatir dengan Jenny"

walaupun jalan raya lumayan rame namun Bryan tetap mengantar Jenny sampai kerumah

takut Jenny terluka karna banyak pria nakal di komplek komplek tertentu

Bryan yang awalnya sedih karna nasibnya kini bersemangat untuk menjalani hidupnya,

" Jenny kamu merubah kehidupan saya, yang awalnya saya merasa sedih kini saya Tidak ingin mengeluh lagi tentang kehidupan, tidak ingin bersedih hati lagi, Jenny kamu sangat berpengaruh dalam hidup saya, " ucap Bryan dalam hatinya"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***