BAB 4_Mengembalikan (REVISI)

Setelah selesai dengan urusan jas, Sheila pun segera merebahkan tubuhnya yang sangat capek sekali.

Dia tidak bisa membayangkan kalau dia harus mengganti jas mahal lelaki tersebut, bahkan untuk gajinya saja tidak akan cukup jika harus menggantikan jas miliknya, karena dari bahan dan juga brand saja sudah menunjukkan betapa mahalnya jas tersebut.

Untungnya saja lelaki tersebut hanya memintanya untuk mencucinya kembali tanpa harus mengganti rugi dengan uang.

Asal kalian tahu saja Sheila bahkan lupa siapa yang telah berurusan dengannya, bahkan kartu nama yang di berikan tadi Sheila tidak tahu di mana tadi ia meletakkannya.

Namun saat sedang berbaring dengan pikirannya yang terus melayang, tiba-tiba suara dobrakan pintu mengejutkan Sheila.

BRAKKKK

Sheila pun terkejut hingga ia harus bangun dari rebahannya yang sangat nyaman tadi.

"Sheila!" teriak Maria kakaknya.

"Iya, ada apa kak?" tanya Sheila saat kakak nya sudah berada ambang pintu kamarnya.

"Minta uang!" sahutnya lagi.

"Aku gak ada uang kak," jawab Sheila dengan wajah lemahnya.

"Bohong! buruan gak! Atau nanti aku aduin ke mama kalau elo gak mau ngasih uang ke gue!" pekiknya.

Dengan berat hati Sheila pun memberikan uang kepada kakaknya, padahal rencananya uang itu di gunakan untuk membayar hutang Sheila kepada mbk Ika.

Sheila pernah hutang uang kepada mbk Ika teman kerjanya untuk keperluan kuliah, karena dia tidak mungkin meminta uang kepada papanya, pasti Sheila akan mendapat amarah dan juga cacian jika Sheila harus meminta uang.

"Ini kak," ucap Sheila dengan memberikan sebagian uangnya, setidaknya dia masih ada beberapa uang di tangannya, begitulah pikir Sheila.

Namun Maria sang kakak langsung menyambar semua uang yang ada di tangan Sheila.

"Kak, jangan di ambil semuanya! Sheila gak ada uang sama sekali kak!" sahut Sheila, namun sang kakak terlihat cuek saja tanpa menghiraukan Sheila kemudian pergi dari kamar Sheila.

Sheila pun hanya bisa menerima nasibnya karena dia sadar tidak akan bisa menang dari keluarga nya ini.

Dengan berat hati Sheila pun mengikhlaskan uangnya yang sudah di rampas oleh kakaknya, dan memilih untuk berbaring kembali ke kasurnya, kemudian memejamkan matanya berharap agar beban hidupnya segera luruh dengan terpejam nya matanya.

🥕🥕🥕

Sedangkan di sisi lain, setelah dari restoran Brian segera menuju ke rumahnya, saat baru saja masuk maminya sudah berada di ruang tamu seperti sedang menunggunya.

"Mami?" panggil Brian menghampiri sang mami, namun maminya hanya diam tak berniat untuk menjawab pertanyaan dari sang anak.

"Mami kenapa?" tanya Brian dengan lembutnya.

Brian memang benar kejam, ganas dan berbahaya tetapi itu jika berada di luar rumah, beda hal nya dengan di dalam rumah, maka Brian akan menjadi sosok yang lembut, perhatian sama seperti sang papi yang juga seorang mafia kejam sama seperti anaknya.

Brian pun memandangi papinya yang baru saja datang dari belakang dengan cangkir kopi di tangannya.

Brian memberikan kode kepada sang papi dengan menanyakan kenapa maminya, namun hanya angkatan bahu dari papinya.

"Mami kenapa sih?" tanya Brian lagi.

Mami pun melihat ke arah sang anak dengan raut wajah yang susah untuk di jelaskan seperti ada sebuah perkataan yang ingin di ucapkan oleh maminya.

"Brian, mami pingin punya mantu!" sahut mami Salma dengan wajah sedihnya, bahkan matanya sudah menggenang dan sebentar lagi pasti akan jatuh air matanya.

"Iya mi, Brian kan sudah pernah bilang ke mami kalau Brian pasti bakalan bawa calon Brian ke sini ya." sahut Brian dengan lembutnya, mami yang mendengarkan ucapan Brian pun sedikit melunak.

"Beneran?" tanya mami Salma.

"Iya mi."

Setelah mendengar ucapan sang anak, mami Salma pun senang dan menggenggam tangan sang anak kemudian berucap.

"Kalau gitu mami mau satu minggu ini kamu segera kenalkan calon kamu ya sayang, mami sudah enggak sabar pingin punya mantu, bawa dia jalan jalan terus pamer ke temen-temen mami." sahut mami Salma dengan antusias nya.

"Masa setiap kali ketemu sama temen-temen mami, mereka selalu saja gosip-in mantu mereka kadang ada yang ngejelekin dan ada yang muji, mami kan juga pingin bicara soal mantu mami!" lanjut mami Salma.

"Jadi mami pingin punya mantu biar bisa di gosip-in?" tanya papi sekarang mulai membuka suara.

"E.... E enggak dong pi, mami emang pingin punya mantu biar enggak sepi aja dan mami juga pingin punya cucu." sahut mami dengan sedikit terbata-bata.

Brian pun hanya tersenyum simpu sambil menggelengkan kepalanya seperti tak habis fikir dengan tingkah laku orang tuanya, padahal sudah tua tapi tetap saja saling jahil dan juga romantis.

Setelah perdebatan panjang tadi, Brian memilih untuk kembali ke kamarnya dan mandi karena ia merasa tubuhnya sangat lengket sekali.

Setelah dengan ritual mandinya, Brian segera berbaring di kasurnya dan memejamkan matanya karena dia merasa hari ini sangat lelah dengan jadwal yang sangat padat.

Dia juga sedang memikirkan bagai mana dia akan membawa calonnya kepada sang mami dan kurun waktu hanya satu minggu ini, bahkan cewek saja Brian tidak punya karena dia sangat tidak percaya dengan yang namanya cinta selain cinta mami dan papinya.

Dia pernah di sakiti sehingga dia tidak percaya akan cinta seperti ini, yang dia tahu hanyalah one night stand saja dengan para j*lang di club milik temannya.

Karena merasa matanya sudah sangat berat karena memikirkan hal-hal yang membuat kepalanya pusing, Brian pun memejamkan matanya dan tertidur pulas tanpa tahu bagaimana dia akan mendapat calonnya.

🥕🥕🥕

Pagi harinya Sheila bangun seperti biasa dengan menyiapkan sarapan untuk keluarganya yang pasti sekarang mereka sedang tertidur pulas di kasurnya.

Setelah selesai Sheila kembali ke kamarnya, kebetulan hari ini dia tidak ada jadwal ke kampus sehingga dia pun memiliki waktu sebentar sebelum kembali bekerja di restoran.

Dia pun berniat untuk mengembalikan jas milik pria kemarin yang ia tabrak, Sheila segera mencari kartu nama yang di berikan kepadanya kemarin.

Setelah mendapatkannya Sheila segera bersiap dan pergi ke tempat tujuannya yaitu Ard Company, Sheila segera membelalakkan matanya baru ingat dan juga tak percaya bahwa pria yang berurusan dengannya adalah Presdir dari Ard Company, siapa sih yang tidak tahu dengan Ard Company.

Memang tidak banyak yang tahu siapa sosok Presdir tersebut karena memang perusahaan tersebut merahasiakannya, karena itu memang keinginan dari Presdirnya sendiri ya walau banyak juga yang tahu tapi bagi Sheila yang tidak mengikuti berita-berita di luaran sana dia pun tidak tahu kalau pria yang dia tabrak kemarin adalah pemilih perusahaan besar itu.

Setelah mengetahui hal itu Sheila pun segera berangkat menuju ke Ard Company, saat sampai Sheila hanya bisa terbengong dengan bangunan yang menjulang tinggi, semua karyawan berlalu lalang dengan kesibukan mereka masing masing.

Sheila pun menuju ke resepsionis dan segera meminta izin untuk bertemu dengan Brian Albern Ardolph, awalnya resepsionis sedikit terkejut tetapi langsung merubah mimik wajahnya.

"Apakah sudah membuat janji?" tanyanya pada Sheila, Sheila hanya diam saja namun setelah di pikir pikir dia sudah buat janji kemarin karena pria tersebut malah yang memintanya datang ke sini.

"Sudah, ini dia memberikan kartu namanya!" sahut Sheila.

Setelah itu resepsionis pun menghubungi seseorang yang Sheila yakin adalah sekertaris dari Brian, karena dia sering sekali melihat drama-drama seperti itu pasti akan menghubungi sekretarisnya.

"Mbk langsung saja menuju ke lantai 35, di sana pak Brian sudah menunggu." sahut wanita tersebut setelah selesai menelepon seseorang.

Sheila pun berlalu dan menuju ke lantai yang sudah di tunjukkan tadi, sampai di lantai tersebut Sheila di buat kagum dengan desain dan juga interior dari lantai tersebut.

"Permisi, pak saya Sheila ini bertemu dengan pak Brian." sheila meminta izin kepada lelaki yang ia terawang kalau itu adalah sekertaris Brian.

"Panggil yoga saja, baik mari." ucap yoga, Sheila hanya tersenyum manis kemudian mengikuti langkah sekertaris Brian tersebut.

Sedangkan Brian saat sedang menganalisis berkas untuk rapat, tiba-tiba kedatangan tamu yang entah dia lupa siapa.

"Maaf tuan ada seseorang yang mencari anda." ucap yoga.

Brian pun hanya mengangkat alisnya bingung tak lama seorang wanita cantik masuk membuat Brian baru ingat tentang jas mahalnya, padahal Brian sebenarnya tidak mempermasalahkan hal itu.

"Masuk!" tita Brian.

Sheila pun masuk dan yoga pun meninggalkan Sheila sendirian dengan bosnya tersebut.

"Ada apa?" tanya Brian saat yoga sudah meninggalkan mereka berdua saja.

"Ini," sahut Sheila dengan memberikan sebuah paper bag berisi jas Brian kemarin.

"Apa ini?" tanya Brian, padahal dia sudah tahu apa isi dari paper bag tersebut.

"Ini jas yang kemarin saya tidak sengaja tumpahin sama jus," sahut Sheila dengan tetap menundukkan kepalanya takut.

"Oke saya ambil." ucap Brian singkat kemudian kembali fokus dengan berkasnya.

Sedangkan Sheila tetap berdiri diam di tempatnya dan tidak bergerak sama sekali, membuat Brian kembali memandang Sheila.

"Ada apa masih di sini? Sana pergi!" sahut Brian dengan ketusnya.

Sheila yang mendapat ucapan itu pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan Brian, setelah itu pamit kepada yoga karena dia memang harus segera pergi ke restoran untuk bekerja.

Setidaknya dia tidak harus menggantikan jas mahal dari pria tersebut, karena uangnya tinggal sedikit saja di bank dan harus ia ambil juga untuk menggantikan utangnya kepada mbk Ika karena kemarin uangnya sudah di ambil oleh kakaknya.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Lisa Halik

Lisa Halik

kok keluarganya sheila tak perhatian sama sheila

2024-02-19

2

QueenBee

QueenBee

Mungkin maksudnya dalam satu minggu ini

2023-09-16

0

QueenBee

QueenBee

Salah kak, seharusnya memejamkan dengkulnya

2023-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Seperti Pembantu (REVISI)
2 BAB 2_Desakan Menikah (REVISI)
3 BAB 3_Jas Mahal (REVISI)
4 BAB 4_Mengembalikan (REVISI)
5 BAB 5_Kandidat (REVISI)
6 BAB 6_Frustasi (REVISI)
7 BAB 7_Hutang (REVISI)
8 BAB 8_Kabur (REVISI)
9 BAB 9_Pengganti (REVISI)
10 BAB 10_Pendaftaran Pernikahan (REVISI)
11 BAB 11_Bertemu Suami (REVISI)
12 BAB 12_Menantu Idaman
13 BAB 13_Kehangatan
14 BAB 14_First Kiss
15 BAB 15_Gugup
16 BAB 16_Panti Asuhan
17 BAB 17_Insiden Mall
18 BAB 18_Cari Gara-gara
19 BAB 19_Khawatir Tapi Gengsi
20 BAB 20_Brian Junior?
21 BAB 21_Bekerja Lagi
22 BAB 22_Bertemu Preman
23 BAB 23_Brian Datang
24 BAB 24_Sidang
25 BAB 25_Kediaman Aris
26 BAB 26_Marah
27 BAB 27_Perduli
28 BAB 28_Morning Kiss
29 BAB 29_Membentakmya
30 BAB 30_Sakit
31 BAB 31_Diserang
32 BAB 32_Mengizinkan
33 BAB 33_Diantar Bekerja
34 BAB 34_Wanitaku
35 BAB 35_Weekend Libur
36 BAB 36_Misi Rahasia?
37 BAB 37_Surprise
38 BAB 38_Ulang Tahun
39 BAB 39_Memiliki Seutuhnya
40 BAB 40_Cocok Jadi Ibu
41 BAB 41_Malu
42 BAB 42_Trauma
43 BAB 43_Posesif
44 BAB 44_Sugar Deddy
45 BAB 45_Serangan Dadakan
46 BAB 46_Penasaran
47 BAB 47_Izin Memberitahu Maya
48 BAB 48_Dimanfaatkan
49 BAB 49_Maaf
50 BAB 50_Meminjam
51 BAB 51_Ketahuan
52 BAB 52_Mengancam
53 BAB 53_Menyelamatkan
54 BAB 54_Menjadi Asisten Rumah Tangga
55 BAB 55_Melakukannya Lagi
56 BAB 56_Pemilik Restoran
57 BAB 57_Izin
58 BAB 58_Di tinggal Pergi
59 BAB 59_Berita Heboh Part 1
60 BAB 60_Berita Heboh Part 2
61 CURHAT
62 BAB 61_Berita Heboh Part 3
63 BAB 62_Hutang Lagi
64 BAB 63_Pindah Kerja
65 BAB 64_Masuk Kerja
66 BAB 65_Teman Baru
67 BAB 66_Iri Hati
68 BAB 67_Kantin Kantor
69 Hampir Saja
70 Berharap
71 Semoga Segera
72 Projek Bersama
73 Rencana jahat
74 Keracunan
75 Pelaku
76 Dikeluarkan
77 Kehancuran
78 Pulang
79 Maya Datang
80 Maya Tahu
81 Kembali Bekerja
82 Tawaran
83 Kabar Baik
84 Mogok
85 Pisang Goreng
86 Meminta Izin
87 Berangkat Liburan
88 Menyusul
89 Breakfast
90 Maksud Lain
91 Berenang
92 Keluh Kesah
93 RSJ
94 Sakit Perut
95 Kembali
96 Pucat
97 Tanda-tanda
98 Hamil
99 kabar Bahagia
100 Es Krim
101 Mual
102 Mual Lagi
103 Kebiasaan Baru
104 Pindah Posisi
105 Ngidam
106 Baru Tahu
107 Mimpi Aneh
108 Kalung
109 Asal Usul
110 Tes DNA
111 Pertemuan
112 Restu
113 Bersenang-senang
114 Tak Sengaja Bertemu
115 Hinaan
116 Curiga
117 Membantu
118 Peresmian
119 Obat
120 Berkunjung
121 Terbongkar
122 Kesepakatan
123 Menyebar
124 Mengadu
125 Konferensi Pers
126 Salah Orang
127 Membuat Marah
128 Mengawasi
129 Titik Lemah
130 Isakan Tangis
131 Mencari Tuan Jeffry
132 Rencana Penculikan
133 Brian Tahu
134 Kebakaran
135 Menyalakan Api
136 Malu-malu
137 Diculik
138 Barter
139 Sheila Tahu Identitas Brian
140 Tertembak
141 Tak Terima
142 Bentakan
143 Mengunci Pintu
144 Makan Siang
145 Satu Syarat
146 Keberanian
147 Sudah Menduga
148 Kecewa Kedua Kalinya
149 Merawatnya
150 Ingin Bertemu
151 Minta Ampun
152 Cast
153 Sekian Lama
154 Makan Siang
155 Sembilan Bulan
156 Baby Shower
157 Baby Shower
158 Melahirkan
159 Melahirkan
160 Akhir Cerita
161 PENTING
162 INFO
163 KEPUTUSAN
164 Giveaway Part 1
165 EXTRA PART
166 Terpikat Pesona Duda Anak 1
167 New Story: Married With My Boss
168 New Story: Kesalahan Satu Malam
169 New Story: Our Love Story
170 INFO GRUP NOVELTOON
171 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
172 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
173 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
Episodes

Updated 173 Episodes

1
BAB 1_Seperti Pembantu (REVISI)
2
BAB 2_Desakan Menikah (REVISI)
3
BAB 3_Jas Mahal (REVISI)
4
BAB 4_Mengembalikan (REVISI)
5
BAB 5_Kandidat (REVISI)
6
BAB 6_Frustasi (REVISI)
7
BAB 7_Hutang (REVISI)
8
BAB 8_Kabur (REVISI)
9
BAB 9_Pengganti (REVISI)
10
BAB 10_Pendaftaran Pernikahan (REVISI)
11
BAB 11_Bertemu Suami (REVISI)
12
BAB 12_Menantu Idaman
13
BAB 13_Kehangatan
14
BAB 14_First Kiss
15
BAB 15_Gugup
16
BAB 16_Panti Asuhan
17
BAB 17_Insiden Mall
18
BAB 18_Cari Gara-gara
19
BAB 19_Khawatir Tapi Gengsi
20
BAB 20_Brian Junior?
21
BAB 21_Bekerja Lagi
22
BAB 22_Bertemu Preman
23
BAB 23_Brian Datang
24
BAB 24_Sidang
25
BAB 25_Kediaman Aris
26
BAB 26_Marah
27
BAB 27_Perduli
28
BAB 28_Morning Kiss
29
BAB 29_Membentakmya
30
BAB 30_Sakit
31
BAB 31_Diserang
32
BAB 32_Mengizinkan
33
BAB 33_Diantar Bekerja
34
BAB 34_Wanitaku
35
BAB 35_Weekend Libur
36
BAB 36_Misi Rahasia?
37
BAB 37_Surprise
38
BAB 38_Ulang Tahun
39
BAB 39_Memiliki Seutuhnya
40
BAB 40_Cocok Jadi Ibu
41
BAB 41_Malu
42
BAB 42_Trauma
43
BAB 43_Posesif
44
BAB 44_Sugar Deddy
45
BAB 45_Serangan Dadakan
46
BAB 46_Penasaran
47
BAB 47_Izin Memberitahu Maya
48
BAB 48_Dimanfaatkan
49
BAB 49_Maaf
50
BAB 50_Meminjam
51
BAB 51_Ketahuan
52
BAB 52_Mengancam
53
BAB 53_Menyelamatkan
54
BAB 54_Menjadi Asisten Rumah Tangga
55
BAB 55_Melakukannya Lagi
56
BAB 56_Pemilik Restoran
57
BAB 57_Izin
58
BAB 58_Di tinggal Pergi
59
BAB 59_Berita Heboh Part 1
60
BAB 60_Berita Heboh Part 2
61
CURHAT
62
BAB 61_Berita Heboh Part 3
63
BAB 62_Hutang Lagi
64
BAB 63_Pindah Kerja
65
BAB 64_Masuk Kerja
66
BAB 65_Teman Baru
67
BAB 66_Iri Hati
68
BAB 67_Kantin Kantor
69
Hampir Saja
70
Berharap
71
Semoga Segera
72
Projek Bersama
73
Rencana jahat
74
Keracunan
75
Pelaku
76
Dikeluarkan
77
Kehancuran
78
Pulang
79
Maya Datang
80
Maya Tahu
81
Kembali Bekerja
82
Tawaran
83
Kabar Baik
84
Mogok
85
Pisang Goreng
86
Meminta Izin
87
Berangkat Liburan
88
Menyusul
89
Breakfast
90
Maksud Lain
91
Berenang
92
Keluh Kesah
93
RSJ
94
Sakit Perut
95
Kembali
96
Pucat
97
Tanda-tanda
98
Hamil
99
kabar Bahagia
100
Es Krim
101
Mual
102
Mual Lagi
103
Kebiasaan Baru
104
Pindah Posisi
105
Ngidam
106
Baru Tahu
107
Mimpi Aneh
108
Kalung
109
Asal Usul
110
Tes DNA
111
Pertemuan
112
Restu
113
Bersenang-senang
114
Tak Sengaja Bertemu
115
Hinaan
116
Curiga
117
Membantu
118
Peresmian
119
Obat
120
Berkunjung
121
Terbongkar
122
Kesepakatan
123
Menyebar
124
Mengadu
125
Konferensi Pers
126
Salah Orang
127
Membuat Marah
128
Mengawasi
129
Titik Lemah
130
Isakan Tangis
131
Mencari Tuan Jeffry
132
Rencana Penculikan
133
Brian Tahu
134
Kebakaran
135
Menyalakan Api
136
Malu-malu
137
Diculik
138
Barter
139
Sheila Tahu Identitas Brian
140
Tertembak
141
Tak Terima
142
Bentakan
143
Mengunci Pintu
144
Makan Siang
145
Satu Syarat
146
Keberanian
147
Sudah Menduga
148
Kecewa Kedua Kalinya
149
Merawatnya
150
Ingin Bertemu
151
Minta Ampun
152
Cast
153
Sekian Lama
154
Makan Siang
155
Sembilan Bulan
156
Baby Shower
157
Baby Shower
158
Melahirkan
159
Melahirkan
160
Akhir Cerita
161
PENTING
162
INFO
163
KEPUTUSAN
164
Giveaway Part 1
165
EXTRA PART
166
Terpikat Pesona Duda Anak 1
167
New Story: Married With My Boss
168
New Story: Kesalahan Satu Malam
169
New Story: Our Love Story
170
INFO GRUP NOVELTOON
171
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
172
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
173
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!