🌍
🌍
🌍
🌍
🌍
Tito memperkenalkan Bee kepada teman-temannya membuat Bee merasa tersanjung karena bisa bertemu orang-orang tajir melintir.
Bee pun mengambil minuman, tapi di saat Bee baru saja meneguk minuman itu, pandangan Bee bertemu dengan sepasang mata yang sangat Bee kenal.
Byuuuurrr...
Bee menyembur jas mahal milik Tito membuat semuanya terperangah.
"Astaga, maaf-maaf aku ga sengaja," seru Bee mengambil tisu dan membersihkan jasa mahal Tito.
"Sudah, tidak apa-apa Bee."
"Astaga, kenapa tuh Dosen menyebalkan ada di sini?" batin Bee.
Sementara itu ketiga sahabat Alta tampak menatap Alta dengan pandangan yang menuntut.
"Kenapa?" tanya Alta.
"Kamu kenal dengan wanita itu?" tanya Gibran.
"Dia Mahasiswiku."
"Wuidih, mantap memang dasar wanita zaman sekarang bisa saja dapetin pria tajir," seru Rayyan.
"Tapi aku akui dia memang cantik sih," sambung Gibran.
"Cantik apanya, wanita ceroboh dan bodoh kaya gitu," sahut Alta.
Bee tampak salah tingkah dan canggung karena Alta dari tadi memperhatikannya dengan tatapan tajamnya.
"Kenapa tuh Dosen dari tadi ngelihatin aku terus sih? mati, pasti besok aku kena masalah nih," batin Bee.
"Kamu kenapa Bee? kok jadi diam?" tanya Tito.
"Ah, tidak apa-apa aku sakit perut."
"Hah...sakit perut? ya sudah kita pulang saja."
"Tapi kan acaranya belum selesai, Mas."
"Tidak apa-apa. Semuanya aku sama Bee duluan ya, soalnya kita mau ada acara lain," seru Tito.
Setelah berpamitan, mereka berdua pun pergi meninggalkan hotel itu.
"Mas, maaf ya."
"Tidak apa-apa, justru kamu sudah menyelamatkanku. Aku paling tidak suka menghadiri acara seperti itu, dari tadi aku mencari cara untuk pergi tapi ternyata kamu minta pulang itu kan jadi kesempatan."
"Mas Tito bisa bayar setengahnya karena kencan kita kali ini tidak sampai selesai."
"Tidak, aku akan tetap bayar penuh karena bagaimana pun kamu sudah menemaniku."
"Yess....ini baru namanya pria tajir, kan aku jadi untung banyak," batin Bee dengan senyumannya.
Tidak lama kemudian, mobil mewah milik Tito pun berhenti di depan rumah kos-kosan Bee.
"Ini bayaran kamu."
"Wah, terima kasih ya Mas."
"Sama-sama, nanti kalau aku butuh untuk menemani aku bisa kan hubungi kamu lagi."
"Boleh banget dong Mas, ya sudah kalau begitu aku pamit dulu, sekali lagi terima kasih."
Bee pun keluar dari dalam mobil Tito dan langsung masuk ke dalam kos-kosannya.
Ceklek...
"Allohuakbar, Rega. Kenapa kamu bisa masuk?"
"Aku duplikat kunci kontrakan Kakak."
Bee tampak kesal, Bee langsung menuju dapur dan meminum satu gelas air mineral sampai tandas.
"Ada apa?" tanya Bee dengan tatapan tajamnya.
"Aku butuh uang."
"Uang untuk apa lagi, Rega? minggu kemarin Kakak sudah memberimu uang, memangnya kamu pikir Kakak itu banyak uang apa?" sentak Bee.
"Kakak kan kerja jadi banyak uang dong, jangan bohong Kak nanti uangnya hilang loh."
Bee mendengus mendengar ucapan adik satu-satunya itu. Selama ini Rega tinggal bersama tante mereka tapi Rega adalah anak yang memberontak, dia masuk geng motor, pergaulannya pun sangat buruk sampai-sampai tante mereka sudah menyerah mengurus Rega.
Rega saat ini diam di markas geng motornya, dari sekolahannya di DO karena sering tawuran dan bolos sekolah dan sekarang Rega datang hanya untuk meminta uang.
"Rega dengarkan Kakak, Kakak bekerja untuk biaya kuliah Kakak sendiri. Kakak hanya bekerja serabutan, seharusnya kamu juga kaya Kakak cari kerjaan apa kek daripada hanya selalu menyusahkan."
"Kak, sudahlah jangan ceramah aku kesini untuk minta uang bukannya untuk mendengarkan ceramahan Kakak itu. Kakak tinggal bilang saja mau ngasih aku uang apa tidak?"
Lagi-lagi Bee tidak bisa berbuat apa-apa, bagaimana pun Rega adalah adiknya satu-satunya kalau dia tidak memberikan uang, lalu adiknya mau makan apa.
Bee pun mengeluarkan tiga lembar uang seratus ribuan.
"Kakak cuma punya segini, tolong jangan minta terus uang sama Kakak."
"Terima kasih Kakakku yang cantik."
Rega dengan cepat mengambil uang itu dan langsung pergi meninggalkan kontrakan milik Bee. Bee hanya bisa menatap sendu kepergian adiknya itu, adik yang dulu begitu manis dan penurut sekarang berubah menjadi pembangkang dan urakan.
"Ma, Pa, maafkan Bee karena Bee tidak bisa mendidik Rega dengan baik," gumam Bee.
***
Sementara itu, Alta memilih pulang ke rumah kedua orangtuanya.
"Malam Ma, Pa."
"Alta, tumben kamu pulang?" seru Daddy Al.
"Jadi Alta ga boleh pulang nih?"
"Bukannya gitu sayang, maksud Daddy kamu tumben kamu pulang biasanya juga kamu ga mau mampir ke sini," sambung Mommy Tasya.
"Alta habis dari restoran Seno, kalau pulang ke rumah terlalu jauh makannya Alta pulang kesini."
"Kamu sudah makan?"
"Sudah Mom, ya sudah Alta capek, Alta mau ke kamar dulu."
Alta pun segera naik ke lantai dua menuju kamarnya. Di saat melewati kamar Alsya, Alta tampak berhenti dan memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.
Terlihat Alsya sedang anteng melihat drakor di laptopnya sampai-sampai tidak menyadari Alta masuk ke dalam kamarnya.
"Hai anak manja, kenapa tadi tidak masuk kuliah?" seru Alta.
Alsya tersentak dan langsung menoleh ke belakang.
"Kak Alta, ngapain masuk ke kamar Alsya?" ketus Alsya.
"Cuma mau memastikan apa benar kamu sakit atau cuma pura-pura, dan ternyata dugaan Kakak benar kalau kamu cuma pura-pura saja."
"Apaan sih, enak saja. Alsya tadi beneran sakit, cuma sekarang sudah baikkan karena sudah minum obat."
"Alasan."
Alta melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Alsya.
"Tunggu Kak."
Alta menghentikan langkahnya. "Ada apa?"
"Kenapa Kakak jadi Dosen di kampus Alsya?"
"Memangnya kenapa?"
"Alsya ga suka, lebih baik Kak Alta cari kampus yang lain saja jangan di kampus Alsya," ketus Alsya.
"Kenapa? biar kamu bisa bebas pacaran kan?"
Alsya tampak melongo dengan apa yang di ucapkan oleh Kakaknya itu.
"Kok, Kak Alta tahu?"
"Jangan sebut Kakak genius kalau hal kaya gitu saja Kakak tidak tahu. Ingat kamu masih kecil jangan mikirin pacar-pacaran dulu, kalau mau kamu langsung nikah jangan pacaran."
"Idih, apaan nikah? Kak Alta tuh yang buruan nikah, sudah tua juga nanti keburu alot," cibir Alsya.
Pletak...
Alta menjitak kening Alsya dengan kerasnya membuat Alsya meringis kesakitan.
"Memangnya Kakak ini daging ayam kampung apa pake alot segala? sembarangan kalau ngomong, pokoknya Kakak tidak mau tahu kalau kamu sampai ketahuan pacaran, Kakak bakalan kirim kamu ke Perancis biar sekolah disana sama Nasya," ancam Alta.
Alta melenggangkan langkahnya dengan santai menuju kamarnya.
"Makannya Kak Alta itu harus punya pacar karena Kak Alta itu kurang di belai, makannya nyebelin!" teriak Alsya.
Alta hanya mengangkat tangannya acuh dan tidak memperdulikan teriakan cempreng Alsya yang menggema di seluruh rumah itu.
"Bahaya ini, aku harus carikan Kak Alta pacar biar Kak Alta ga ngerecokin aku terus," gumam Alsya.
Alsya dan Nasya adalah adik kembar Alta, walaupun kembar tapi sifat keduanya sangat jauh berbeda. Alya yang mempunyai sifat ceria, cerewet, bar-bar, dan selalu melawan kepada Alta.
Berbeda dengan Nasya, dia anak yang kalem, penurut, dan pendiam. Nasya saat ini lebih memilih kuliah dan menetap di Perancis bersama Pamannya Vano.
🌍
🌍
🌍
🌍
🌍
Guys...bila berkenan mampir di chat story aku dan minta dukungannya🙏🙏
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Aska
Alta udah kadaluarsa udah alot 😄😄😄😄😄
2022-06-27
2
Juwita Simangunsong
keren
2022-02-14
1
Fandek
wkwk Alot katanya 😆😆😆
2022-01-29
1