Eps 16

Ketika sedang bersantai di ruang tengah bersama papa dan mama, gawaiku berbunyi lagi, ternyata ada pesan baru.

Reno SMU

[Sore, Valeria. Nanti malam bisa ketemu?]

Ah, sejujurnya aku malas sekali, tetapi berkali-kali aku menolak bertemu dengannya. Kali ini akan aku iyakan permintaannya. Mungkin dia ingin berbicara tentang sesuatu yang penting padaku.

Valeria

[Baiklah. Nanti aku bisa. Ketemu di mana?]

Reno SMU

[Gimana kalo di Cafe Orange?]

Valeria

[OK]

Setelah itu aku melanjutkan menonton TV, papa dan mama tergelak dengan acara TV itu. Aku sendiri dengan rasa malas udah ga fokus pada acara itu.

Sampai malamnya, teringat janji dengan Reno, aku masuk kamar dan mengganti baju dengan kaos merah dan jeans robek berwarna biru pucat. Mengikat rambutku dan berbedak tipis, lalu menyambar tas kecilku.

"Pa, Ma, Val ada janji sama temen di Cafe Orange. Val berangkat dulu, ya?" Kataku berpamitan sambil mencium pipi papa dan mamaku.

"Ya, Nak. Hati-hati" Ujar mereka.

Aku segera menyalakan mobil dan menuju ke Cafe Orange. Sesampainya di parkiran Cafe, dengan posisi masih di dalam mobil, aku mengambil gawai dan mengirim pesan pada Reno.

Valeria

[Kamu udah sampai?]

Reno

[Udah. Meja nomor 5 ya.]

Valeria

[OK.]

Aku segera turun dan masuk ke Cafe. Mencari meja nomor 5, oh di sudut sana Reno sedang melambaikan tangan padaku. Aku menghampirinya, lalu duduk di depannya.

Kami segera memesan makanan dan minuman. Setelah itu kami mulai mengobrol.

"Ka...kamu ga ada acara kan, Val?" Tanya Reno gugup.

Aku menggeleng sambil melihat ke arahnya. Reno terlihat kikuk.

"Masih sering ketemu temen-temen?" Tanyaku mencoba mencairkan suasana, entah kenapa dengan Reno, tapi aku menangkap ada sesuatu yang akan dia sampaikan malam ini.

"Masih, tapi cuma beberapa. Geri, Siska, Amel, Doni. Mmm... Itu doang, karena mereka kerja deket sama tempat kerjaku. Yang lain, ga tau." Jawabnya.

"Oh." Ujarku singkat, sambil menengok ke samping, pelayan Cafe telah berada di sampingku membawakan pesanan kami.

Dia meletakkan segelas kopi, segelas jus strawberry, sepiring kentang goreng, waffle dengan topping es krim, dan beef steak. Untung selera makanku telah kembali dari tamasya, jadi aku bisa menikmati segelas jus, waffle es krim, dan kentang goreng. Sementara Reno memesan kopi dan beef steak.

Kami makan sambil ngobrol tentang jaman sekolah kami dulu.

"Ehm, Val, aku boleh ngomong ga sama kamu?" Katanya setelah menempelkan tissue untuk mengeringkan mulutnya.

Aku yang masih mengunyah kentang goreng mengangkat alis mendengarnya.

"Ya kan dari tadi kamu udah ngomong, kenapa sekarang pake ijin?" Aku benar-benar ga punya kepekaan dengan situasi demikian.

Reno tersenyum sambil melanjutkan pembicaraan.

"Mau ga kamu jadi pacarku, Val?" Ujarnya.

Uhuk! Uhuk!

Tiba-tiba aku tersedak. Langsung kuambil segelas jus dan meminumnya. Aduhh cobaan apalagi ini, ya Tuhan.

Aku memandanginya, dia menunduk setelah aku memandanginya. Ah, ga tega aku mengatakan tidak saat ini. Kuputuskan untuk menunda dulu jawabanku.

"Kalo ga aku jawab sekarang, ga apa-apa?" Kataku.

Dia mengangguk, mungkin sedikit kecewa, tapi dia masih tersenyum melihatku.

"Aku menyukaimu sejak dulu, sekarang baru bisa menyatakannya padamu, Val."

"Iya, aku minta waktu untuk mempertimbangkan ya, Ren?" Pintaku pada Reno.

"Oke, aku tunggu jawaban darimu ya, Val." Ujarnya sambil menggenggam tanganku.

Tangannya terasa dingin. Mungkin karena gugup, kulihat beberapa kali dia salah tingkah di hadapanku. Sebenarnya tampang Reno lumayan juga, tetapi aku belum bisa menyukainya. Bukan karena dia hanya seorang pengirim barang juga, tetapi karena aku sendiri yang belum bisa menerima sebuah cinta.

Setelah selesai makan, Reno membayar semua makanan dan minuman itu.

"Makasih ya, Ren." Ujarku.

Dia mengangguk. Setelah itu kami menuju ke tempat parkir. Reno menggunakan sepeda motor. Dia menungguku keluar dari tempat parkir dulu, kemudian baru dia menaiki motornya.

Sepanjang jalan aku memikirkan kata-kata Reno, ingin kutemukan sedikit suka, sedikit simpati, tapi nyatanya tidak ada sedikit pun.

Setauku pada masa SMU dulu, Reno itu baik, tampangnya juga lumayan, banyak cewek yang menyukainya, tapi entah kenapa aku tidak ada rasa sedikit pun.

Aku akan menunggu besok atau beberapa hari bila rasa suka datang. Lucu sekali, menunggu diri sendiri, tetapi hanya itu yang bisa kulakukan saat ini. Kita ga akan tahu kapan rasa cinta itu akan datang.

Sampai di rumah, papa dan mama sudah tidur di dalam kamar mereka. Bik Nah pun telah pulang. Aku mengunci pintu depan, mencuci mukaku dan masuk ke kamar.

***

Seminggu kemudian, aku belum juga menentukan jawabanku. Aku juga terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor.

Hari ini aku lembur, karena ini adalah akhir bulan. Jadi aku menyelesaikan untuk meneliti laporan bulan ini. Setelah selesai, dan aku akan bersiap pulang, tiba-tiba pintu ruanganku diketuk.

Aku meyuruhnya masuk, ternyata seketarisku. Dia bilang bahwa ada tamu yaitu pak Surya yang mau membicarakan hal penting. Aku menyuruhnya masuk.

Aku menghela nafas, lama aku menghindarinya, sekarang dia sudah mau muncul lagi di hadapanku.

"Permisi, Bu Valeria Fazza Anggraini."

"Please, bisa ga anda tidak menyebut nama lengkap saya?" Kataku judes.

"Apa kamu belum memaafkanku, Val?" Dia memelas.

"Memaafkan dalam hal apa?" Tanyaku balik.

Dia terdengar menghela nafas. Lalu kembali berceloteh.

"Aku sangat merasa bersalah dengan apa yang kulakukan padamu waktu itu."

"Sudahlah jika hanya itu yang ingin kamu katakan, sekarang pergi dari ruanganku!" Kata-katanya hanya akan membuka kembali lukaku.

"Dengerin dulu, Val."

Aku diam, melipat tanganku. Aku sudah bosan, dia terus menguak cerita lama. Bertemu dengannya pun telah membuatku sakit. Ini malah dia berkali-kali menemuiku.

Dia memulai lagi pembicaraannya.

"Waktu Cantika datang ke kantor melamar pekerjaan, aku melihat sekilas dia mirip denganmu, lalu aku langsung menerimanya."

"Jadi, hanya alasan itu kamu menerima Cantika?" Tanyaku sambil melotot, aneh sekali mencerna kalimat itu.

Dia mengangguk.

"Jadi, maksud kamu apa? Kan sekarang kamu juga kekasih Cantika?" Aku agak bingung apa maksud celotehannya, kenapa tiba-tiba dia mengatakan hal yang konyol itu.

Kupandangi dia, tidak seperti biasanya. Tampaknya sekarang dia serius. Tidak ada bercanda di mukanya.

"Val, waktu itu aku ga tau jika Cantika adalah adikmu." Katanya.

Aku diam saja mendengar apa lagi yang akan dia katakan.

"Val, aku kacau..." Kudengar suaranya serak seperti menahan sesuatu yang begitu berat.

Aku mulai bersimpati padanya, tapi aku hanya bisa diam. Aku ga tau yang terjadi padanya. Setauku tidak ada masalah dengannya.

"Setelah aku meninggalkanmu, aku mencoba mencarimu, tetapi tidak ada hasil. Aku pun tidak tau jika kamu bekerja di perusahaan milik sahabat papaku."

Dia melanjutkan,

"Val, beberapa hari ini aku menahan untuk tidak menghubungimu, tapi aku tidak sanggup. Karena itu aku ke sini." Dia memandangku, aku mulai salah tingkah karena pandangan kami bertemu. Segera kupalingkan pandanganku ke sembarang arah.

"Aku ga tau lagi musti gimana, Val aku mohon... Aku..." Dia tercekat.

"Sudahlah, aku memaafkanmu, kamu baik-baik ya dengan adikku. Tolong jaga adikku. Kalian saling mencintai, kan?"

Aku mengambil tasku, menahan air mata yang akan mengalir, beranjak meninggalkannya.

Ketika akan sampai ke pintu, dia melanjutkan kata-katanya,

"Val, aku mencintaimu."

Terpopuler

Comments

Ananda Yuyun

Ananda Yuyun

klo memang cinta sama val ya putusin cantika baik2 jelaskan bahwa val emang cinta pertamanya. lebih baik menyakitkan dulu mumpung blm terlalu dlm perasaan si cantika 😊😊

2022-01-19

0

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

surya ; aku g tau klo cantika adikmu...

ya trs klo g tau knp...pd kenyataannya vabtika ttp dah jd pacar dia kan ..? ga merubah apapun itu

2021-12-07

0

Ani Widodo

Ani Widodo

haaahhhhh....kaget setengah mati

2021-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!