Siapa Wanita Ini?

1 Juni 2131

Satu bulan setelah liburan panjang yang dilalui oleh Leo, akhirnya pendaftaran akademi Hunter telah dibuka.

Leo saat ini berada di dalam kamar yang dipinjamkan oleh tetangganya untuk ia tempati, meskipun hanya berukuran dua meter kubik tapi bagi Leo tempat sesempit itu sudah cukup baginya karena Leo menggunakan kamar itu hanya untuk istirahat, selebihnya dia akan menghabiskan waktunya di luar rumah dan bekerja untuk menyambung hidup.

"Aku mendengar dari kak Ronny bahwa akan ada tiga ujian sebelum masuk ke akademi Naga Timur, meskipun kak Ronny bisa membantuku mengurus semuanya aku harus melewati tiga ujian ini dengan kemampuanku sendiri" Ujar Leo sambil memandangi dirinya di depan cermin yang nampak beberapa retakan di atasnya.

Kendati demikian Leo saat ini benar benar berpakaian rapi dengan pakaian terbaik yang dia miliki, kemeja putih lengan pendek serta celana bahan berwarna hitam dengan sepatu sneakers serta dasi hitam yang menggantung di lehernya.

Bisa dikatakan saat ini pakaian yang dikenakan oleh Leo benar-benar sangat mirip orang yang berniat untuk melamar pekerjaan, memang pakaian itu Leo beli untuk melamar pekerjaan di tempatnya bekerja paruh waktu saat ini dan tidak pernah Leo gunakan kecuali untuk acara-acara tertentu.

Jadi wajar jika pakaian itu masih nampak cukup baru dan nampak masih nyaman untuk dikenakan, Leo mendapatkan baju itu karena sebelumnya baju itu dipinjam oleh seorang tetangganya yang berniat untuk melamar pekerjaan, baju itu tidak ikut terbakar dalam insiden kebakaran yang menewaskan ibunya beberapa bulan yang lalu.

"Sepertinya sudah cukup rapi, lebih baik aku berangkat sekarang atau aku akan telat pergi ke akademi, jarak akademi Naga Timur dari sini setidaknya 25 km, aku harus cepat" Leo mengambil tasnya dan segera bergegas menuju ke Adami Naga Timur yang sudah ia putuskan akan menjadi tempat baginya untuk mengenyam pendidikan.

Jarak yang cukup jauh dan harus menempuhnya dengan berlari, jika ada angkutan kota seperti ojek atau lainnya Maka Leo akan memilih menggunakan itu, tapi sayangnya di masa saat ini hanya sepeda dan becak lah yang masih biasa digunakan oleh orang-orang untuk berpergian.

Itupun hanya beberapa orang yang memilikinya karena harga dari setiap barang-barang itu melonjak naik setelah kejadian abnormal puluhan tahun yang lalu.

"Jalanan masih sangat sepi, apakah karena aku berangkat terlalu pagi?" ujar Leo sambil memandang ke arah Langit dan memang benar bahwa langit saat ini masih gelap gulita.

Bagaimana tidak, Leo berangkat pukul empat dini hari yang mana pada jam itu kebanyakan orang masih tidur menikmati waktu santai mereka.

Jika saja mereka melihat Leo berlarian di jalan pada jam itu, mereka pasti akan mengira bahwa Leo adalah seorang perampok yang berusaha melarikan diri setelah berhasil melakukan aksinya.

Meskipun pada kenyataannya tidak, tapi siapapun pasti merasa curiga karena Leo berlari di hari yang masih sangat gelap seolah dikejar oleh sesuatu.

"Lari di jalanan seperti ini akan memakan banyak waktu, terlalu banyak belokan" Ujar Leo kemudian pandangannya tertuju pada atap bangunan yang dia lewati dan sebuah ide muncul di pikiran Leo saat itu.

"Akan lebih cepat jika lewat atap!" Pacar Leo kemudian dia melompat pagar rumah seseorang dan melompat sekali lagi naik ke atas atap rumah itu.

Setelah berada di atap Leo melompat dari satu rumah ke rumah yang lain dan apa yang Leo pikirkan memang benar apa adanya, dia sedikit lebih cepat ketimbang sebelumnya Ketika berlari lewat atap.

….

Krek...krek...suara gaduh terjadi di beberapa rumah penduduk yang dilalui oleh Leo yang mana hal itu membuat penghuni rumah itu terbangun, mereka semua mengira akan ada maling ya masuk ke rumah mereka sehingga mereka menjadi waspada dan menyiapkan berbagai hal untuk melindungi diri mereka masing-masing.

Padahal sesungguhnya apa yang terjadi tidak seperti apa yang mereka pikirkan, bukannya maling melainkan suara gaduh itu diciptakan oleh seorang anak yang terburu-buru ingin sampai ke akademi Hunter dengan berangkat di jam dan waktu yang sangat tidak wajar.

…..

"Huh...huh...huh, setelah tiga jam berlari tanpa henti akhirnya aku sampai juga di tempat ini, staminaku benar benar terkuras habis" Leo dengan nafas yang terputus-putus saat ini berdiri di depan gerbang akademi Naga Timur.

Pada dasarnya berlari dengan kemampuan yang ditunjukkan oleh Leo begitu luar biasa, bahkan di usianya yang masih terbilang cukup muda.

Tetapi karena berlari tanpa henti selama 3 jam dengan jarak tempuh yang cukup jauh, pakaian yang dikenakan oleh Leo basah karena keringat yang mengalir dari tubuhnya.

"Apakah kau kelelahan, ini air untukmu" Suara seorang perempuan membuat Leo menolehkan kepalanya dan ketika dia melihat siapa yang berbicara dengannya, dia dibuat terdiam selama beberapa saat.

Seorang wanita dengan rambut terurai ke belakang serta wajah yang begitu manis dan kulit putih layaknya sebuah giok memandang ke arah Leo dengan senyuman yang sangat menenangkan.

"Hanya dengan menatapnya aku bisa merasakan jantungku berdetak semakin kencang, apakah wanita ini mencoba melakukan serangan diam diam padaku!" Batin Leo dengan pandangan yang tak lepas dari wanita yang ada di depannya.

Pakaian mewah berwarna merah muda yang dikenakan oleh wanita itu bukan hanya membuat dirinya terlihat semakin cantik tapi juga membuatnya terlihat semakin berwibawa membuat siapapun yang melihat ke arahnya pasti akan meleleh.

"Anu,permisi apakah kau baik baik saja?" wanita itu menggoyang goyangkan tangannya di depan wajah Leo yang seketika membuat Leo tersentak dan meminta maaf atas apa yang dia lakukan.

Tapi Leo akui, wanita yang ada didepannya saat ini bukanlah orang biasa karena dia juga bisa merasakan bahwa wanita itu telah menembus tingkat pemurnian tubuh bintang 1 sama sepertinya.

"Aku harus waspada, seperti apa yang kak Ronny katakan padaku sebelumnya, orang orang dari kalangan atas terkadang memiliki niat yang sangat buruk jauh lebih rendah dari binatang, aku harus menyembunyikan kekuatanku dihadapannya" Guman Leo sambil menatap ke arah wanita itu dengan tatapan waspada meskipun sebenarnya dia ingin mengambil air yang ada di tangan wanita itu.