Seorang anak berusia 15 tahun tengah memindahkan bahan bangunan yang berserakan dimana, bahan bangunan itu memiliki suhu cukup tinggi membuat setiap kali tangan anak itu memindahkan bahan bangunan itu maka tangannya melepuh karena suhu panas.
Seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi pada dirinya anak itu tetap berusaha memindahkan sepotong demi sepotong bahan bangunan dengan derai air mata yang mengalir membasahi pipinya.
Anak itu memang menangis tapi bukan menangis karena suhu panas yang harus diterima dengan memindahkan setiap bahan bangunan dengan suhu yang sangat tinggi, melainkan karena ada seseorang yang harus diselamatkan di dalam reruntuhan bangunan itu.
Pakaian biru putih yang dikenakan saat ini benar-benar tidak nampak seperti pakaian sekolah yang biasa digunakan oleh anak-anak lainnya.
Pakaian itu hangus karena suhu panas yang sangat tinggi dan ada noda arang bekas kebakaran yang terjadi pada puing puing bangunan yang saat ini berusaha disingkirkan.
Beberapa orang yang melihat anak itu juga turut membantu tetapi ketika mereka menyentuh sebatang kayu dari sisa kebakaran itu seketika mereka menarik tangan mereka kembali karena suhu kayu itu masih sangat panas.
"Ah, kayu-kayu ini masih sangat panas jangan lakukan semua itu, kau akan menyakiti dirimu sendiri" Ujar berapa orang sambil menarik Leo menjauh dari sana, tetapi dengan seluruh tenaga yang dia miliki, anak itu memberontak hingga terlepas dan kembali melanjutkan pencarian dengan derai air mata yang terus mengalir tanpa henti.
Melihat hal itu semua orang menjadi tersentuh, kasih sayang anak ini terhadap ibunya sungguh melebihi anak-anak lainnya, dalam keadaan apapun, dalam situasi apapun, Leo tetap memperdulikan keselamatan orang tuanya di atas segalanya bahkan meskipun dia terluka sekalipun.
"Leo sudah cukup jika kau melakukan semua ini apa kau yakin ibumu bisa pergi dengan tenang!" Seorang pemuda dengan pakaian yang nampak lebih baik daripada semua orang yang ada di sana memegang pundak Leo dengan mata yang sedikit kemerahan.
Dia cukup tersentuh dengan apa yang Leo lakukan, tidak pernah disangka bahwa dia akan menemukan seorang anak yang begitu cintanya terhadap orang tua, bahkan anak itu rela melakukan apapun demi ibunya.
"Kak Ronny tahu apa, ibuku adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja, apapun yang terjadi aku harus menyelamatkan ibu" Ujar Leo, air mata semakin deras mengalir dari kedua kelopak mata Leo dan menetes tepat di atas kayu yang masih panas sehingga menciptakan asap putih yang terbang tinggi di udara.
Sementara itu tangan Leo masih sibuk mengais-ngais sisa kebakaran hingga dia menemukan tangan berwarna hitam di bawah puing bangunan yang baru saja ia singkirkan.
Melihat itu Leo tak kuasa menahan tangisnya kali ini tangisannya bener-bener menyayat hati setiap orang yang berada di sana, bahkan Ronny yang merupakan orang paling kuat di antara semua orang yang ada di sana juga turut menangis melihat Leo yang saat ini bener-bener sangat menderita.
Mereka ingin membantu Leo tetapi sepertinya bantuan apapun yang akan mereka berikan tidak akan bisa membuat Leo merasa senang, bagi Leo, ibunya adalah harta yang paling berharga di dunia, kehilangan itu sama saja dengan kehilangan kehidupan.
Setelah melihat tangan itu Leo semakin cepat mengais puing bangunan yang menutupinya, bukan hanya Leo semua orang yang ada di sana juga turut membantu Leo meskipun suhu dari setiap puing bangunan yang terbakar sangat tinggi bahkan mampu melepuhkan kulit.
Mereka tidak peduli akan kulit mereka, dibandingkan dengan melihat kesedihan Leo lebih baik menderita sedikit saja bandingkan menderita untuk seumur hidup.
Setelah mengais-ngais puing bangunan selama beberapa saat akhirnya mereka menemukan tubuh manusia yang sepenuhnya hangus terbakar yang mana baik wajah dan seluruh anggota tubuhnya sangat sulit untuk dikenali.
Seluruh tubuh orang itu benar-benar gosong akibat kobaran api yang menghanguskan rumah tempat tinggalnya.
Melihat hal itu tangis Leo semakin meledak, bahkan dia sudah tidak kuat menyaksikan apa yang ada di depannya hingga membuat Leo jatuh pingsan.
Dari postur tubuhnya bisa disimpulkan bahwa korban dari kebakaran itu adalah wanita, dan dari tempat tinggal dan keadaan fisik ibu Leo saat itu bisa dipastikan bahwa korban dari kebakaran itu adalah ibu Leo sendiri.
"Kalian carilah tempat yang nyaman untuk Leo, dia sudah cukup menderita dengan semua ini dan kita tidak bisa membiarkan dia jauh lebih menderita dengan menyaksikan prosesi pemakaman untuk ibunya" Ujar salah satu dari warga yang membantu proses pemadaman api.
Apa yang dikatakan oleh warga itu segera disetujui oleh warga yang lain mereka dengan cepat pergi dari tempat kejadian agar tidak menambah penderitaan yang dialami oleh anak itu.
Sementara itu setelah Leo dibawa pergi, pak RT yang sebelumnya memimpin proses pemadaman api nampak menghembuskan nafas yang terasa berat sambil menatap tubuh yang sudah tidak dapat dikenali itu.
"Apakah ada masalah Tuan?" Ronny yang berada di sana menatap ke arah pak RT dengan mata yang sedikit memerah akibat menangis.
Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh pria yang ada di depannya saat ini, jika tebakannya benar dan tidak meleset maka Ronny bisa menyimpulkan bahwa saat ini semua orang masih memikirkan mengenai biaya pemakaman dari ibu Leo.
Sebagai masyarakat kalangan bawah mereka cukup kesulitan baik bidang ekonomi maupun finansial, meskipun demikian mereka selalu tolong-menolong satu sama lain dan membantu siapapun yang memerlukan bantuan.
Berbeda dari masyarakat kalangan menengah maupun kalangan atas, masyarakat kalangan bawah layaknya satu kesatuan jika salah satu dari mereka mengalami musibah maka yang lain akan membantu, tapi saat ini kerugian benar-benar sangat besar, Ronny sangat yakin bahwa masalah uang adalah masalah utama yang harus mereka hadapi saat ini.
"Sebenarnya kami kebingungan dengan biaya pemakaman yang akan kita lakukan terhadap ibu anak itu, untuk satu liang lahat saat ini dihargai dengan harga 2 juta, sebagai masyarakat kalangan bawah harga setinggi itu cukup berat bagi kami semua" ujar pak RT menjelaskan sambil menundukkan kepala.
Sebagai RT di wilayah itu dia merasa gagal setelah menyaksikan apa yang terjadi, tidak ada bantuan yang bisa diberikan bahkan untuk memadamkan api Ronny lah yang membantunya.
"Untuk masalah pemakaman semuanya aku yang akan menanggungnya, tapi kalian bantu aku mengurus jenazah ini dan kalau bisa aku ingin kalian membantuku satu hal lagi" Ujar Ronny sambil menatap ke arah pak RT.
"Apapun itu kami akan melakukannya, terima kasih atas kebaikan Tuan" ujar pak RT, jika memungkinkan dia benar-benar ingin bersujud di hadapan Ronny saat itu juga, tapi dari wibawa dan kharisma yang dimiliki oleh Ronny, pak RT tahu bahwa Ronny akan menolak dia bersujud di depannya.
"Jangan terlalu dipikirkan, meskipun baru bertemu dengan Leo, aku bisa merasakan anak itu memiliki bakat dan aku sudah menganggapnya sebagai temanku, aku menolongnya karena dia tampak adalah anak yang sangat baik"
"Anda benar Leo adalah anak yang sangat baik bahkan melebihi anak-anak seusianya, sama seperti ayahnya dulu"
"Apakah Anda mengenal ayah Leo" Ujar Ronny menatap ke arah pak RT dengan cukup antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
orang awam
aku hampir nangis sumpah thor 😭😭😭
2022-03-01
5
Jimmy Avolution
Sippp....
2022-02-13
9
Ale Handro
hvg
2022-01-18
2