Selagi Leo dan Ronny dalam perjalanan menuju ke rumah Leo, suatu hal yang sangat buruk tengah terjadi di tempat tujuan mereka.
Orang-orang berlarian membawa ember yang berisi air dan berusaha memadamkan si jago merah yang saat ini tengah melahap kediaman Leo.
Mereka tidak tahu apa penyebab kebakaran itu tapi yang jelas sebelum kebakaran itu terjadi, dari kediaman Leo dapat terdengar suara gaduh dan ledakan yang cukup keras.
Semua orang bahu membahu membantu memadamkan api yang semakin besar setiap detiknya, panik? tentu saja panik, jika api yang membakar kediaman Leo tidak segera dipadamkan maka api itu akan merembet ke rumah-rumah yang lain dan membuat kerugian semakin besar.
Untuk masyarakat kalangan bawah sendiri tidak terlalu memperdulikan mengenai kerugian yang akan mereka terima, yang mereka pedulikan adalah keselamatan nyawa dari orang yang berada di dalam rumah yang saat ini diselimuti oleh kobaran api itu.
Ya, ibu Leo masih berada di dalam rumah yang terbakar itu, nyala api yang sangat besar membuat siapa saja tidak berani mendekat dan menolongnya.
Saat ini yang bisa mereka lakukan hanya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
"Cepat-cepat sebelah sini!"
"Ambil air lagi ini masih belum cukup!"
"Jangan diam saja cepat lakukan sesuatu untuk memadamkan api ini"
Beberapa orang mulai panik karena semakin lama api yang membakar rumah bukannya semakin mengecil justru sebaliknya api itu semakin besar setiap waktunya bahkan mereka tidak yakin bahwa ibu Leo saat ini masih hidup setelah dipanggang di dalam kobaran api yang begitu besar.
"Pak RT, kami dari sekolah Leo tapi kami tidak bisa menemukannya, guru Leo bilang bahwa dia sudah pulang beberapa saat sebelum kami datang" Ujar salah seorang dari mereka memberi laporan kepada seorang pria dengan jenggot tipis yang memberikan instruksi instruksi kepada semua orang yang berusaha memadamkan api.
"Gawat jangan sampai Leo mengetahui semua ini, kau bawalah beberapa orang untuk menghadang Leo datang ke tempat ini, jika apa yang kau katakan benar maka sebentar lagi Leo pasti akan tiba jadi pastikan dia tidak melihat semua ini" Ujar Pak RT memberikan perintah.
Jika Leo sampai melihat apa yang terjadi dengan rumah dan ibunya, anak itu pasti akan kehilangan kendali dan langsung menerobos ke dalam api, jika sampai hal itu terjadi maka tidak hanya satu korban, akan ada korban jiwa lainnya dari kebakaran besar itu.
Selain itu pak RT juga tahu penderitaan yang harus ditanggung oleh Leo selama ini, jika dia mengetahui bahwa ibunya berada dalam kobaran api, Leo pasti akan benar-benar hancur.
….
"Sepertinya ada yang salah, Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak apakah terjadi sesuatu pada ibu?" Batin Leo sambil tertunduk.
Dia benar-benar bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini perasaannya mengatakan bahwa dia harus segera tiba di rumah secepatnya.
Karena perasaan yang mengganggu dirinya itu Leo tidak sadar di depannya terdapat sebuah lubang hingga membuatnya tersandung dan hampir jatuh karenanya.
Melihat hal itu Ronny menjadi sangat panik, dia buru-buru membantu Leo untuk berdiri dan mencoba bertanya kenapa dia sampai bisa tidak fokus.
Lubang yang hampir membuat Leo terjatuh adalah lubang yang sangat besar, bahkan anak kecil pun tahu jika lubang itu bisa membuat seseorang terjatuh apabila orang itu kehilangan fokus.
"Leo sebenarnya apa yang kau pikirkan, apakah lubang sebesar ini kau tidak melihatnya?" Ronny buru-buru bertanya kepada Leo karena dia menyadari bahwa ekspresi wajah yang Leo tunjukkan saat ini sangat cemas.
Seperti ada masalah yang ditanggung oleh Leo sampai-sampai membuat ekspresi wajahnya secemas itu.
"Maaf kak Ronny aku hanya merasa cemas dan merasakan sesuatu yang buruk tengah terjadi, lebih baik kita percepat langkah agar bisa secepatnya bertemu dengan ibuku" ujar Leo kemudian dia berlari yang mana hal itu segera diikuti oleh Ronny.
Jika benar ada masalah dengan ibu Leo maka dia mungkin tidak akan menemukan apa yang dia cari.
"Leo ternyata kau disana!" Seorang pria berlari ke arah Leo yang mana hal itu membuat Leo menghentikan langkahnya, orang yang menghentikannya adalah tetangga terdekatnya jadi mungkin ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh orang itu.
"Paman apakah ibu baik baik saja, Kenapa paman nampak sangat panik apakah terjadi hal buruk terhadap ibuku?" Leo bertanya pada orang itu dengan panik.
Ibunya adalah satu satunya keluarga yang tersisa baginya, dia tidak tahu apa yang akan ia lakukan jika sampai terjadi hal buruk pada ibunya.
"Leo, dengarkan aku, saat ini ibumu.." Orang itu berniat membohongi Leo tapi apa yang dikatakan oleh Ronny menghancurkan segalanya.
"Sepertinya disana ada asap, apakah kalian membakar sesuatu?" Ronny menunjuk ke arah kepulan asap yang membumbung tinggi di atas langit.
Mungkin mereka bisa membohongi Leo akan tetapi asap yang membumbung itu terlihat sangat jelas bahkan dari jarak yang cukup jauh.
Leo menolehkan kepalanya ke arah Asap itu dan seketika matanya terbelalak tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Asap itu berasal dari tempat yang sangat ia kenal, yaitu rumahnya, memang rumahnya dan para tetangga saling berdempetan tetapi Leo sangat yakin bahwa asap itu benar-benar datang dari rumahnya.
Tanpa memperdulikan apapun Leo segera berlari ke arah sumber asap yang mana hal itu membuat tetangga Leo dan Ronny terkejut.
Mereka tidak tahu bahwa Leo begitu emosional dan setelah melihat Leo berlari ke arah sumber asap, keduanya segera menyusul Leo dari belakang dengan langkah yang terburu buru.
…..
"Tidak!" Ketika Leo menemukan rumahnya terbakar dan saat ini orang-orang tengah berusaha memadamkan api nya, dia hanya bisa dibuat lemas tidak berdaya.
Langkah kakinya seketika menjadi tidak bertenaga dan Leo ambruk begitu saja setelah melihat apa yang terjadi di depannya.
"Leo, kau tidak apa-apa nak"
"Air, kalian semua berikan dia air"
Beberapa orang berusaha membantu Leo tapi pandangan anak itu tidak diam di satu tempat, Leo mengedarkan pandangannya ke segala penjuru untuk mencari keberadaan seseorang yang sangat penting bagi hidupnya, 'Ibunya'.
Ketika menyadari bahwa ibunya tidak ada ditempat itu, Leo merasa seluruh tubuhnya dialiri oleh tenaga yang sangat besar, tanpa peduli dengan apa pun, Leo segera beranjak dan berlari dengan sangat kencang menuju ke arah rumahnya.
Berapa orang berusaha menghentikan Leo karena tindakannya yang bisa mengancam nyawanya tetapi dengan gesit Leo menghindari setiap orang yang berusaha menangkapnya dan menghentikannya.
"Leo, berhenti jangan lakukan hal yang bodoh!" Ujar beberapa orang tapi hal itu tidak dipedulikan oleh Leo.
Ibunya adalah satu-satunya harta dan keluarga baginya, dia tidak menginginkan perpisahan ini, meskipun dia harus mengorbankan nyawanya, Leo harus menyelamatkan ibunya bagaimanapun juga.
"Berhenti di sana!" Dalam sekejap mata Ronny telah tiba dihadapan Leo dan tangan kanannya menghadang Leo untuk melangkah lebih jauh lagi.
Jika Leo memasuki kobaran api itu maka masalah yang ada di sini akan menjadi semakin rumit.
Ronny melapisi tangan kirinya dengan kekuatan spiritual yang sangat besar dan dengan satu hentakan kekuatan itu angin yang sangat kencang bertiup dan memadamkan api yang membakar rumah Leo.
Begitu api itu padam Ronny membiarkan Leo untuk pergi menuju rumahnya dan mencari keberadaan ibunya, meskipun Ronny bisa merasakan bahwa sudah tidak ada kehidupan di dalam rumah yang terbakar itu.
…..
Di tempat lain di atas sebuah menara air, nampak seorang wanita dengan pakaian putih menatap ke arah tempat terjadinya kebakaran.
Air mata perlahan menetes dan mengalir membasahi pipi wanita itu ketika menatap jauh ke arah tempat dimana kebakaran itu terjadi.
"Leo, maafkan ibu karena selama ini berbohong mengenai diri ibu sendiri bahkan berbohong mengenai dirimu, tapi ibu yakin kau bisa melakukan apa yang kami semua tidak bisa lakukan" Ujar wanita itu dan sesaat setelahnya sosoknya memudar dan akhirnya lenyap dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo....
2022-02-13
6
senja
kenapa gak dibicarakan baik2 n memilih menghilang?
2022-02-08
10
Ale Handro
ggh
2022-01-18
2