2 April 2131
Hoam... Leo menguap sambil membuka mulutnya lebar-lebar, saat ini dia diliputi oleh perasaan mengantuk karena hampir semalaman tidak mengistirahatkan tubuhnya.
Leo baru sadar ketika dia tiba di rumahnya bawah apa yang dia lupakan merupakan hal yang sangat penting baginya yaitu gaji bulanannya yang akan digunakan untuk membayar biaya pengobatan ibunya yang sakit-sakitan.
Leo terpaksa harus kembali ke tempat sampah tempat dia menyembunyikan uangnya dan mencari hampir semalaman karena sampah-sampah yang berada di tempat sampah itu menutupi amplop coklat yang berisi semua gajinya.
Beruntung uang itu masih Leo temukan jika tidak maka dia tidak tahu harus bagaimana untuk mengobati ibunya yang sedang sakit.
"Semoga saja hari ini tidak melelahkan seperti hari-hari sebelumnya Dan semoga saja guru yang mengajar kali ini ada guru Mike, aku sangat ngantuk sampai-sampai ingin segera tidur di dalam kelas" guman Leo sambil menutup mulutnya Yang terus menguap tanpa henti.
Inilah keseharian Leo setiap harinya apa yang ada di dalam pikirannya adalah tidur di dalam kelas, tidak pernah terbesit di dalam pikirannya mengenai pelajaran yang dia terima dari sekolah, yang dia pikirkan adalah masa depan dan apa yang bisa didapatkan dari pendidikan yang dia terima.
Setelah berjalan selama kurang lebih 30 menit akhirnya Leo tiba di depan gerbang sekolahnya meskipun sedikit telat tetapi Leo cukup beruntung karena gerbang sekolahnya masih terbuka, dan masih banyak murid yang berdatangan bersama dengannya.
Dengan santainya Leo berjalan masuk menuju ke kelasnya dengan perasaan yang sangat mengantuk sehingga sebuah tepukan di pundak membuatnya terkejut dan dengan cepat menoleh ke arah orang yang menepuknya.
"Fik apa yang kau lakukan, kau tahu apa yang kau lakukan hampir membuat jantungku copot!" Leo Berdalih sambil melanjutkan langkahnya dan sekali menguap di hadapan temannya itu.
Fiki Ramadhan merupakan sahabat baik Leo di SMP itu meskipun berasal dari keluarga menengah, Fiki masih mau berteman dekat dengan Leo bahkan setiap Leo memiliki masalah Fiki selalu ada untuk mendukungnya.
Tidak berlebihan jika memanggilnya sebagai sahabat terbaik Leo karena dalam situasi apapun Fiki selalu hadir dan turut mendukung jalan apa yang diambil oleh Leo sahabatnya.
Fiki memiliki tubuh yang atletis dan wajah yang bisa dikatakan cukup tampan, bahkan karena wajahnya cukup tampan itu Fiki sudah berkali-kali berganti-ganti pacar semenjak dia duduk di bangku kelas pertama SMP.
Bisa dikatakan sahabat Leo yang satu ini adalah Playboy sejati yang sudah sering menaklukkan hati seorang wanita.
kekuatan spiritualnya berada di tingkat lima, meskipun demikian dia tidak kalah berusaha dibandingkan dengan Leo sehingga dia cukup percaya diri bisa berdiri di puncak suatu hari nanti.
"Hehehe maaf bukan maksudku mengejutkanmu tapi aku sangat heran melihat setiap pagi kau berangkat ke sekolah dengan wajah yang nampak lesu seperti ini, apakah kau masih memikirkan yang kemarin, sudahlah lupakan yang kemarin saat ini waktunya kita menatap ke depan" ujar Fiki sambil menepuk-nepuk punggung Leo dengan cukup keras membuat Leo terdorong ke depan.
"Aku tidak memikirkan yang kemarin, aku tahu bahwa setiap orang memiliki bakat masing-masing tetapi hal itu tidak melunturkan niatku untuk menjadi seorang Hunter dan melindungi banyak orang" Ujar Leo sambil mengepalkan tangannya dengan erat.
"Baik-baik terserah apa yang kau katakan saja, lagipula kenapa kemarin kau pergi dari sekolah kau tidak tahu bahwa kemarin aliran Matahun berkunjung ke sekolah kita untuk melihat anak-anak yang berbakat" Ujar Fiki menjelaskan pada Leo karena kemarin Leo kabur dari sekolah setelah mendengar bahwa bakat yang dimiliki olehnya sangat rendah.
Pada awalnya itu yang dipikirkan oleh Fiki tapi setelah melihat ketabahan Leo dia mulai berpikir sebaliknya, mungkin saat itu Leo merasa malas berada di sekolah pada hari Minggu jadi dia memutuskan untuk pergi karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan.
"Ah jadi maksudmu kemarin kau belajar? sangat aneh melihat kau begitu rajin seperti ini" Ujar Fiki menjelaskan yang mana hal itu justru ditertawakan oleh Leo.
"Hahaha, kau jangan mencoba mengejekku Fik, kau tahu bahwa aku tidak akan pernah belajar kecuali dua hal yaitu terpaksa dan jika menjelang ulangan" Ujar Leo sambil berjalan menuju ke ruangan kelasnya.
Tidak terasa ketika mereka berbincang-bincang sama beberapa saat mereka telah tiba di ruang kelas mereka keduanya duduk di satu bangku yang sama kemudian melanjutkan perbincangan yang sebelumnya sempat mereka tunda.
"Aku harap kau tidak menyesal karena hari ini adalah hari ujian akhir dadakan" Ujar fiki yang mana hal itu membuat Leo hampir melompat dari kursinya.
"Apa yang kau bilang? ujian?"
"Kemarin kau buru-buru pergi jadi tidak tahu bahwa mulai hari ini dan seminggu kedepan akan diadakan ulangan mengenai mata pelajaran, ulangan ini adalah ulangan akhir yang akan menentukan kelulusan jadi kemarin guru Mike meminta kita untuk belajar" Ujar Fiki.
Kata-kata yang keluar dari mulut Fiki benar-benar membuat Leo sangat terkejut, dia tidak belajar malam tadi terlebih dia tidak tahu jadwal pelajaran apa yang akan diberikan hari ini.
Akan menjadi masalah baginya jika dia gagal dalam ujian kali ini karena jika dia gagal dan seluruh raportnya berisi nilai merah, hal itu bisa membuat Leo tinggal kelas.
Saat itulah Leo mengingat sesuatu mengenai kemampuan intelektualnya yang tiba-tiba meningkat, Leo ingin mencoba sesuatu dan bertaruh dengan apa yang dia pikirkan saat ini.
Jika dia gagal maka dia benar-benar akan tinggal di dalam kelas, tapi jika dia berhasil kemungkinan untuk naik kelas masih bisa digapai dengan kemampuannya.
"Fik, apakah kau membawa materi untuk latihan hari ini pinjamkan padaku aku ingin mempelajarinya"
"Bagaimana mungkin kau mempelajarinya, ujian akan dimulai 10 menit lagi dan semua buku materi memiliki tebal setidaknya 400 halaman" Ujar Fiki menjelaskan.
"Tidak masalah, aku hanya ingin melihat semua materi itu sekilas agar aku bisa mengerjakan ujian itu" ujar Leo.
Penjelasan yang keluar dari mulut Leo membuat Fiki kebingungan, tapi tidak ada alasan bagi Fiki untuk menolak keinginan sahabatnya itu, jika dia mau berusaha maka dia akan membantunya dengan seluruh kemampuan yang dia miliki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo ...
2022-02-13
4
Ale Handro
hdhdjd
2022-01-18
1
Dyneys
84
2022-01-03
0