Acara pesta penyambutan pangeran telah selesai para tamu undangan telah pulang ke kediaman masing masing.
Selir Mei merasa keheranan melihat wajah Kaisar Feng yang di penuhi kegelisahan dan kekhawatiran.
"Apa yang membuat Yang Mulia gelisah?" tanya Selir Mei dengan lembut.
"Mei'er maaf aku tidak bisa mengantarkan mu. Aku ingin menemui Permaisuri, bisakah kau sendiri saja." Ucap Kaisar Feng.
"Yang Mulia anda tidak perlu khawatir hamba bisa sendiri saja ke kediaman hamba." Ucap Selir Mei dengan nada lemah lembut, tapi dalam hatinya sudah mengumpat serapah pada Lan Hua.
"Baiklah terimakasih Mie'er." Ucap Kaisar yang langsung pergi meninggalkan Selir Mei. Semakin jauh punggung Kaisar Feng dari penglihatannya. Semakin tangan itu mengepal kuat. Dadanya merasa sesak melihat orang yang ia cintai mulai memperhatikan wanita lain.
Di kediaman Lan Hua.
Terlihat Kaisar Feng dengan wajah khawatir dan langkah tergesa-gesa, ia langsung menanyakan ke arah sang pelayan yang berjaga di kediaman Lan Hua.
"Bagaimana keadaan Permaisuri? apa sudah di panggilkan tabib istana?" tanya Kaisar Feng dengan hati gelisah dan ketakutan. Perasaan itu bercampur aduk menjadi satu. Ia takut terjadi sesuatu pada sang Permaisuri.
"Menjawab Yang Mulia, Permaisuri menolak untuk di panggilkan Tabib dan Permaisuri juga berpesan agar tidak ada yang mengganggu waktu istirahatnya."
"Emm baiklah aku akan datang kembali besok pagi." Ucap Kaisar Feng dengan nada kecewa.
Sementara di Hutan Kematian.
"Hormat hamba Yang Mulia." Ucap mereka serempak.
"Yang Mulia si, siapa mereka?" tanya Yoona yang menggigil karna ketakutan. Bagaimana dia tidak takut melihat monster tepat berada di depan matanya. Seandainya ia berbuat salah. Sudah di pastikan dia tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
"Jiejie jangan takut mereka adalah bawahan ku. Mereka semua penjaga Hutan Kematian. Red keluarlah." Perintah Lan Hua.
Red pun langsung keluar dan menampakkan dirinya.
Yoona yang melihat semua kejadian itu hanya menganga tanpa berkedip.
Bu, Burung Phonix Legenda, astaga apa aku tidak bermimpi batin Yoona.
"Yang Mulia bisakah anda menjelaskan ini semua." Pinta Yoona yang masih terkejut.
Lan Hua menjelaskan pada Yoona
bla, bla, bla dari A-Z. Yoona yang mendengar pun alangkah terkejutnya atas ucapan junjungannya.
"Bagaimana apa kau paham Jiejie?" tanya Lan Hua dengan senyum di bibirnya yang di angguki oleh Yoona.
"Tapi sebelum latihan minumlah ini." Ujar Lan Hua dengan menyerahkan botol kecil. "Ramuan ini bisa membantu Jiejie Berkultivasi." Sambungnya lagi. Tanpa merasa ragu, Yoona meneguk cairan di dalam botol itu.
Kedua wanita itu terus berlatih tanpa lelah. Keringat malam yang mereka lalui adalah saksi bisu kegigihan mereka untuk menjadi kuat dan tidak mudah di tindas lagi.
"Tuan kau hebat sekali sudah mencapai tingkat Kultivasi 73." Ucap Red.
" Huh, rendah sekali." Ucap Lan Hua dengan nada kesal.
"Tuan seharusanya kau bersyukur sampai Kultivasi tingkatan 73. Hanya beberapa jam saja. Jika itu orang lain harus bertahun-tahun." Ucap Red yang tak mengerti jalan pikiran tuannya, ya menurutnya, tuanya itu kurang bersyukur.
Tuan jika itu orang lain mungkin harus muntah darah bahkan yang mendengarkannya aaku yakin pasti mati klepek batin Red.
"Jiejie kau hebat sekali sampai tingkat Kultivasi tingkatan 53." Ucap Lan Hua dengan gembira.
"Ini juga berkat kamu Meimei dan juga berkat ramuan mu itu." Ucap Yoona dengan nada tersenyum.
"Jiejie ayoo kita istirahat dulu." Ucap Lan Hua yang sudah mulai kelelahan. Ia melangkah menuju pohon yang tak jauh dari arahnya.
"Baiklah." Ucap Yoona menyusul langkah kaki Lan Hua.
Mereka berdua duduk di bawah pohon sambil memakan makanan yang di bawa dari istana dan berbincang dengan tertawa lepas.
Tak terasa perbincangan mereka sudah hampir larut malam.
"Yang Mulia mari kita pulang ke Istana." Ucap Yoona..
" Baiklah Jiejie, tapi aku masih ingin disini." ucap Lan Hua dengan wajah kecewa. Baru saja ia merasakan terlepas dari sangkar burung. Namun sekarang ia malah harus kembali.
"Tidak bisa Yang Mulia. Kita harus kembali ke istana sebelum matahari terbit." Ucap Yoona.
"Aaais baiklah Jiejie, tapi sebelum itu minumlah ramuan ni agar kita tidak diketahui tingkatan Kultivasi biar semua orang tidak curiga." Ucap Lan Hua sambil memberikan ramuan kepada Yoona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Sandisalbiah
ramuanya dr mana sih.. kok langsung ada.. jgn² Lan Hua punya kantong doraemon nih...
2024-02-01
0
Naviah
semangat thor
2022-08-04
0
murniati cls
ceritanya tak bertele tele
2022-05-19
0