Mengawasi

Sedangkan di atas pohon terlihat seorang bayangan memakai hanfu hitam. Matanya menatap lekat Lan Hua. Ia berdecak kagum, melihat keberanian Lan Hua. Pantas saja junjungannya menyuruhnya menyelidiki perubahan Lan Hua.

"Apa benar dia Permaisuri Lan Hua yang buruk rupa dan penakut itu, tapi pada kenyataanya sungguh berbeda. Pantas saja Yang Mulia penasaran akan perubahan Permaisuri." gumam orang berhanfu hitam, matanya tak lepas melihat Lan Hua yang memberikan hukuman.

Ia pun meleset pergi menemui san junjungan nya.

"Hormat hamba Yang Mulia." Ucap salah satu Pengawal bayangan.

"Bagaimana dengan penyelidikan mu? apa ada sesuatu dari perubahan Permaisuri?" tanya Kaisar Feng dengan wajah seriusnya.

"Yang Mulia, ternyata Permaisuri memiliki perubahan yang besar. Bahkan Permaisuri menggores pipi pelayan itu dengan pecahan vas bunga." Tutur Pengawal bayangan.

"Apa !!" teriak Kaisar Feng yang mendengarnya sangat terkejut. Bahkan dirinya tidak menyangka melihat Lan Hua mengalami perubahan besar. Dulu Lan Hua hanya diam saja ketika para pelayan menghinanya, tapi sekarang. Karena penasaran dengan perubahan Lan Hua semenjak bertemu pertama kali dengannya. Diam-diam ia menyuruh Kesatria bayangannya menyelidiki Lan Hua. Melaporkan segala sesuatu yang menyangkut Lan Hua.

Aku tidak menyangka dia berubah secepat ni bahkan tatapannya saja dengan Ku tatapan kebencian,, kemana Permaisuri yang dulu lemah lembut ? batin Kaisar.

"Pergilah, dan awasi selalu Permaisuri, jangan sampai lengah. Laporkan segala aktivitas Permaisuri dan hukum para pelayan yang sudah bertindak kurang ajar padanya."

Kenapa perubahan mu, membuat ku tertarik Permaisuri batinya seraya tersenyum.

"Baik, Yang mulia." Jawab Pengawal bayangan meleset pergi melewati jendela.

Kediaman Phoenix...

Selesai menghukum para pelayan Lan Hua menghabiskan waktunya di kediamannya ditemani Yoona. Tak terasa malam pun telah tiba.

"Hormat hamba, Yang Mulia Permaisuri, Permaisuri ditunggu Kaisar untuk makan malam." Ucap Pelayan menunduk.

"Aku menolak," ucap Lan Hua dengan tegas.

Yoona dan pelayan itu pun terkejut. "Permaisuri bagaimana jika Ibu Suri kecewa, mungkin saja Ibu Suri rindu ingin makan bersama dengan Permaisuri."

Seketika Lan Hua memikirkan perkataan Yoona, benar yang dia katakan Ibu Suri sering makan berdua dengan Lan Hua.

"Baiklah."Jawab Lan Hua datar.

Sesampainya di ruang makan,

Seorang Kasim berteriak mengabarkan kedatangan Permaisuri Lan Hua.

Lan Hua berjalan dengan hanfu warna biru sedikit riasan menambah kecantikan alaminya.

Terlihat ketiga orang menatapnya, tatapan kedua orang penuh kagum sementara satunya penuh tatapan kebencian.

"Hua'er Ibunda senang kau mau makan bersama kita." Ucap Ibu Suri tersenyum lembut.

"Hamba hanya takut mengecewakan Ibunda." Jawab Lan Hua ia langsung duduk disamping Ibu Suri.

Kaisar Feng melihat Lan Hua sampai ke tempat duduknyatanpa berkedip.

jantungnya mulai berdebar debar tak karuan. Ada apa dengan ku batin Kaisar Feng

Selir Mei melihat Kaisar menatap Lan Hua mengepalkan tangannya.

Sialan awas kau jalang batin Selir Mei.

"Ehemm"

Derheman Kaisar memecahkan keheningan.

"Baiklah kita Makan." Ucap Kaisar Feng menghentikan tatapannnya.

Sesekali Kaisar Feng melirik Lan Hua. Hingga membuat Lan Hua jengah dan bosan. Ingin rasanya dia mencongkel mata Kaisar Feng yang membuatnya jijik.

"Yang Mulia hamba sudah selesai makan,, hamba undur diri." Ucap Lan Hua datar meninggalkan mereka tanpa menunggu jawaban Kaisar Feng.

Kaisar hanya menatap punggung Permaisurinya dengan bercampur sakit dihatinya, ia hanya bisa menghela nafas.

Semua kesalahan ku batin Kaisar Feng.

Sampai dikediamannya Lan Hua merasa sangat jenuh.

"Akkkhhh bosen sekali sih." Ucap Lan Hua berdecih sebal.

"Yoona." Panggil Lan Hua.

"Hamba Yang Mulia." Jawab Yoona menghampiri Permaisurinya.

"Aku bosen disini, aku ingin jalan-jalan." Ucap Lan Hua menghela nafas.

"Ampun, Yang Mulia. Ini sudah malam tidak baik untuk kesehatan Yang Mulia." Jawab Yoona.

"Kau tidak perlu khawatir, aku hanya sebentar saja." Ucap Lan Hua datar.

"Tapi Yang Mulia."

"Shut, diamlah bawakan aku hanfu Laki laki." Ucap Lan Hua mengibas-ngiaskan tanganya.

"Baiklah, Yang Mulia,,Yang Mulia bolehkah hamba ikut." Ucap Yoona memelas. Karna ia takut akan terjadi sesuatu pada Permaisurinya.

"Tidak perlu ! kau disini saja nanti aku bawakan oleh-oleh." Ucap Lan Hua langsung pergi keluar dari arah jendela.

Sementara di dahan pohon, seseorang melihat Lan Hua keluar. Dia lansung melaporkan pada Kaisar Feng.

Sampailah Lan Hua di Pasar.

Lan Hua berjalan dengan riang dengan di sertai senyumannya, menatap semua pedagang yang menawarkan dagangannya. Tanpa dia sadari tatapan para orang tertuju pada nya.

"Siapa pemuda itu tampan sekali aah lebih mudahnya cantik." Ucap salah satu wanita menatap Lan Hua dengan tatapan memuja.

Lan Hua hanya meliriknya, memutar bola matanya jengan. Yang ia pikirkan hanya perutnya yang sudah mulai lapar kemudian dia mencari tempat makan.

Lan Hua terus menelusuri jalan, hingga dia sampai di sebuah tempat makan yang lumayan ramai.

Akhirnya aku makan juga batin Lan Hua.

Salah satu pelayan menghampiri Lan Hua.

"Selamat datang Tuan,,Tuan mau pesan apa?" tanya pelayan dengan senyum ramah.

"Apa saja yang terenak di tempat ni." jawab Lan Hua datar, ia melihat semua orang sedang berbincang-bincang bahkan ada yang makan dengan lahapnya.

Selang beberapa menit, seorang pelayan menyajikaan makanan di meja Lan Hua.

Tanpa basa basi Lan Hua langsung menyantap makanan tersebut.

Selesai makan Lan Hua meninggalkan sebuah kantong berisi 30 perak, ia langsung pergi, melanjutkan jalan-jalannya tak terasa sudah sampai larut malam...

Aah aku harus pulang pasti Yoona khawatir sebaiknya aku mencari oleh-oleh buat Yoona batin lan hua.

Lan Hua menghampiri salah satu pedagang dan matanya tertuju pada gelang kembar.

"Tuan, berapa harga gelang ni?" tanya Lan Hua.

" Berapa harganya?"

"20 perak tuan dan ini adalah gelang yang sangat langka Tuan, tidak ada gelang secantik ini. Tuan bisa memberikannya pada saudara Tuan sebagai bentuk kasih sayang." ujar pedagang itu. Tatapannya melihat lekat gelang giok berwarna merah dengan ukiran burung phoenix dan bunga sakura.

"Aku ingin ini." Lan Hua menunjuk gelang itu.

"2 koin emas tuan."

Lan Hua merogoh kantong uangnya, ia mengambil 2 koin emas lalu memberikannya.

Pedagang itu pun tersenyum. Lalu membungkus kedua gelang di dalam kotak itu. Setelah selesai Lan Hua melanjutkan perjalanannya mengelilingi pasar malam itu. Tak terasa, langkah kakinya telah lelah. Ia pun pulang dengan senyum merekah. Karena mendapatkan hadiah untuk Yoona.

Sesampainya di kediamannya. Lan Hua melihat Yoona dengan wajah menunduk dan khawatir, ia ingin menanyakannya. Namun berhenti ketika melihat se sosok yang ia kenal membuka pintu kediamannya dari dalam.

flasback.

"Dimana Permaisuri?" tanya Kaisar Feng melihat sekeliling kediaman Lan Hua.

"Hamba," Yoona hanya menunduk dengan tubuh gemetar, ia takut untuk mengatakan se jujurnya.

"Pergilah, aku akan menunggu disini."

Yoona ragu, ia bermaksud untuk menolaknya dengan lembut, sebelum Yoona mengatakannya, ia melihat Kaisar Feng mengibaskan tangan kanannya sebagai kode untuk meninggalkannya sendiri.

flasback off

Lilin di kediaman Lan Hua pun di biarkan mati, Kaisar Feng berdiri di dekat jendela kediaman Lan Hua, ia dengan sabar menunggu. Hingga berapa menit kemudian. Pintu kediaman Lan Hua terbuka, ia berbalik dan melihat sesosok wanita yang ia tunggu. Langsung saja ia berjalan kedepannya. Sementara wanita itu hanya melihat kanan kiri dengan keheranan saat melihat kediamannya tidak ada penerang.

"Permaisuri, kau dari mana saja ? apa kau tidak melihat malam-malam begini malah keluyuran." bentaknya, hingga urat lehernya terasa akan keluar.

Sedangkan Lan Hua terkejut, ia rasa jantungnya akan copot. Setelah melihat wajah siapa yang membentaknya tadi, ia hanya menggaruk, mencorek telinganya. Lan Hua memalingkan wajahnya, mengabaikan kemarahan orang di depannya itu. Ia masuk ke dalam kediamannya, begitu saja melewati orang dengan tatapan murkanya itu.

"Permaisuri Lan Hua kenapa kau tidak menjawab?"

Orang itu menarik pergelangan tangan Lan Hua. Hingga Lan Hua menatapnya dengan tatapan tajam.

Dia menghempaskan tangan Kaisar Feng dengan kasar.

"Jangan pernah ikut campur urusan hamba Yang Mulia. Dari dulu pernikahan ini hanya pernikahan status tanpa saling mencintai. Hubungan kita sudah berakhir, semenjak Yang Mulia mengasingkan hamba. O iya, ada apa gerangan Yang Mulia menempatkan kaki suci Yang Mulia di kediaman hamba yang kotor. Bukan kah dari dulu Yang Mulia tidak pernah menginjakkan kaki ke kediaman hamba."

ucap Lan Hua dengan tersenyum sinis.

Kaisar Feng menatap tajam Lan Hua, "Apa maksud mu? aku adalah Suami mu," ucap Kaisar Feng dengan penekanan.

"Apa Yang Mulia mengkhawatirkan ku? Simpan saja rasa khawatirmu aku tidak membutuhkannya." jawab Lan Hua tersenyum sinis.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kau hanya tertarik krn fisik nya yg mulia.. duku saat Lan Hua jelek kau bahkan menghina dan bersikap kejam dan tak adil pd-nya.. tp sekarang melihat visualnya yg sempurna, kau mulai mendekatinya dgn berpegang pd kata suamimu..yg benar saja.. 🙄🙄🙄

2024-02-01

0

Cha Cha

Cha Cha

memalukan kaisar dugong itu... huh dasar mata lelaki giliran uda cantik aja baru lo penasaran,baru menaruh hati dari dulu kemana aja lo tak meliriknya sakalipun,bahkn mengacuhkannya

2023-05-31

1

Cha Cha

Cha Cha

sudah mati bersama cintanya padamu... rasakan saja setelah ini kamu pasti yang mengejar ngejar permaisuri

2023-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia Asing
2 Kembali Ke Istana
3 Perubahan Lan Hua
4 Mengawasi
5 Melawan Jenderal Chu
6 Aku Suami Mu
7 Mendadak Jadi Tuan
8 Kultivasi?
9 Ratu Bak Dewi
10 Menyesal
11 Menyambut Kehamilan Selir Mei
12 Pesta Penyambutan
13 Kekhawatiran Kaisar Feng
14 Datang Tanpa Di Undang
15 Bermimpi
16 Tamparan Untuk Selir Mei
17 Amarah Selir Mei
18 Teriakan Di Pagi Hari
19 Makan Siang Bersama
20 Berpamitan
21 Bersama Kaisar Feng
22 Kekesalan Selir Mei
23 Kepergian Kaisar Feng
24 Berlatih
25 Tiga Penyusup
26 Maafkan Ayah, Nak
27 Posisi Permaisuri
28 Surat Dari Sang Kaisar.
29 Dua Penguasa Hutan
30 Kultivasi Hitam
31 Bab 31 (Revisi)
32 Menolong
33 Tidak Mendapatkan Balasan Surat
34 Bab 34 (Revisi)
35 Bab 35 (Revisi)
36 Ke Empat Bersaudara
37 Memasuki Hutan Surgawi
38 Menunggu Kedatangan Lan Hua
39 Kembali ke Hutan Kematian
40 Menemukan Solusi
41 Hantu Lan Hua
42 Melawan Selir Mei
43 Pertemuan di Hutan Kematian
44 Rencana Lan Hua
45 Racun
46 Gadis Itu
47 Wanita Misterius
48 Membuat Istana
49 Kembalinya Kaisar Feng
50 Berubah Dingin
51 Ingin Membuat Cemburu
52 Mana yang akan anda pilih
53 Penyerangan
54 Surat dari Klan Iblis
55 Peperangan
56 Mengobatinya
57 Tamparan dari Kaisar Feng
58 Meninggalkan Istana
59 Tinggal di Hutan Surgawi
60 Kedatangan Ke empat Bersaudara
61 Beberapa Tahun Kemudian
62 Rencana membongkar kejahatan Selir Mei
63 Sikap dingin Kaisar Feng
64 Bukti
65 Terbongkar
66 Kebenaran
67 Kematian Selir Mei
68 Pengorbanan Kaisar Feng
69 Bab 69
70 Bab 70 End
71 Exstra part 1
72 Ekstra Part 2
73 Season 2 : Awal Kehidupan Putri Lan Sing
74 Season 2 : Penyambutan
75 Season 2 : Perjodohan Pangeran Jixiang dan Rencana pernikahan Lan Sing
76 season 2 : Berkumpul dengan keluarga dan Meninggalkan Istana.
77 season 2 : Kekecewaan Lan Sing dan Pertemuan dengan Pangeran Buruk Rupa.
78 season 2 : Identitas Pangeran Buruk Rupa.
79 season 2_bab 7 : Pangeran Xio Han Si dan Kembalinya Kultivasi Hitam.
80 season 2 : Kedatangan Selir Fu Mei dan Kemarahan Kaisar Zing.
81 season 2 : Kemarahan Lan Sing dan Kerinduan Pangeran Buruk Rupa
82 season 2 : Bahagia bersama dan Mengungkapkan Kebenaran
83 season 2 : Hukuman Lan Sing dan Kediaman Baru
84 season 2 : Terbongkarnya Rencana Selir Fu dan Perasaan Pangeran Xio Han Si
85 season 2 : Perdebatan dan Perjuangan Kaisar Zing
86 season 2 : Jatuh keperangkap sensdiri
87 season 2 : Terbongkarnya Rahasia Lan Sing dan Obat Penggugur Kandungan.
88 season 2 : Awal Kebenaran.
89 season 2 : Kebenaran.
90 season 2 : Pertemuan Kaisar Zing dan Pangeran Xio Han Si
91 season 2 : Pengorbanan Pangeran Xio Han Si
92 season 2 : Kekalahan Cinta Kaisar Zing
93 season 2 : Kepulangan Lan Sing
94 season 2 : Pengasingan Selir Fu Mei
95 season 2 : Kultivasi Hitam
96 season 2 : Ku Ulangi Sekali Lagi, Lan'er
97 season 2 : Penggadain
98 season 2 : Kedatangan Kaisar Zing Juan
99 season 2 : Hutan Surgawi
100 season 2 : Perubahan Pangeran Xio Han Si
101 Season 2 : Menuju Kekaisaran Xio
102 Season 2 : Pernikahan
103 season 2 : Bertambahnya Kebahagian.
104 Pengumuman.
105 Woro woro
106 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
107 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
108 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
109 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
110 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
111 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
112 season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
113 season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
114 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
115 Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
116 Season 3 : Jangan ikut campur urusan ku
117 Season 3 : Jangan melakukan kesalahan seperti diriku
118 Season 3 : Senyum Yang Hilang.
119 Season 3 : pengakuan cinta Huang Xue Na
120 Season 3 : Kekecewaan
121 season 3 : menenangkan
122 Season 3 : sebenarnya siapa suaminya
123 season 3 : gantinya
124 season 3 : Hanya lumayan
125 Season 3 : Demi dirinya
126 season 3 : Khawatir
127 season 3 : Kebenaran
128 season 3 : pertengkaran jadi ciuman
129 season 3 : malam itu
130 season 3 : Bertemu Dengan Huang Xue Na
131 season 3 : bertaruh
132 Season 3 : Dia mengaku kalah
133 season 3 : Bahagia
134 season 3 Ekstra part
135 Season 3 : Ekstra part
136 Pengumuman
137 Open Give Away
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Dunia Asing
2
Kembali Ke Istana
3
Perubahan Lan Hua
4
Mengawasi
5
Melawan Jenderal Chu
6
Aku Suami Mu
7
Mendadak Jadi Tuan
8
Kultivasi?
9
Ratu Bak Dewi
10
Menyesal
11
Menyambut Kehamilan Selir Mei
12
Pesta Penyambutan
13
Kekhawatiran Kaisar Feng
14
Datang Tanpa Di Undang
15
Bermimpi
16
Tamparan Untuk Selir Mei
17
Amarah Selir Mei
18
Teriakan Di Pagi Hari
19
Makan Siang Bersama
20
Berpamitan
21
Bersama Kaisar Feng
22
Kekesalan Selir Mei
23
Kepergian Kaisar Feng
24
Berlatih
25
Tiga Penyusup
26
Maafkan Ayah, Nak
27
Posisi Permaisuri
28
Surat Dari Sang Kaisar.
29
Dua Penguasa Hutan
30
Kultivasi Hitam
31
Bab 31 (Revisi)
32
Menolong
33
Tidak Mendapatkan Balasan Surat
34
Bab 34 (Revisi)
35
Bab 35 (Revisi)
36
Ke Empat Bersaudara
37
Memasuki Hutan Surgawi
38
Menunggu Kedatangan Lan Hua
39
Kembali ke Hutan Kematian
40
Menemukan Solusi
41
Hantu Lan Hua
42
Melawan Selir Mei
43
Pertemuan di Hutan Kematian
44
Rencana Lan Hua
45
Racun
46
Gadis Itu
47
Wanita Misterius
48
Membuat Istana
49
Kembalinya Kaisar Feng
50
Berubah Dingin
51
Ingin Membuat Cemburu
52
Mana yang akan anda pilih
53
Penyerangan
54
Surat dari Klan Iblis
55
Peperangan
56
Mengobatinya
57
Tamparan dari Kaisar Feng
58
Meninggalkan Istana
59
Tinggal di Hutan Surgawi
60
Kedatangan Ke empat Bersaudara
61
Beberapa Tahun Kemudian
62
Rencana membongkar kejahatan Selir Mei
63
Sikap dingin Kaisar Feng
64
Bukti
65
Terbongkar
66
Kebenaran
67
Kematian Selir Mei
68
Pengorbanan Kaisar Feng
69
Bab 69
70
Bab 70 End
71
Exstra part 1
72
Ekstra Part 2
73
Season 2 : Awal Kehidupan Putri Lan Sing
74
Season 2 : Penyambutan
75
Season 2 : Perjodohan Pangeran Jixiang dan Rencana pernikahan Lan Sing
76
season 2 : Berkumpul dengan keluarga dan Meninggalkan Istana.
77
season 2 : Kekecewaan Lan Sing dan Pertemuan dengan Pangeran Buruk Rupa.
78
season 2 : Identitas Pangeran Buruk Rupa.
79
season 2_bab 7 : Pangeran Xio Han Si dan Kembalinya Kultivasi Hitam.
80
season 2 : Kedatangan Selir Fu Mei dan Kemarahan Kaisar Zing.
81
season 2 : Kemarahan Lan Sing dan Kerinduan Pangeran Buruk Rupa
82
season 2 : Bahagia bersama dan Mengungkapkan Kebenaran
83
season 2 : Hukuman Lan Sing dan Kediaman Baru
84
season 2 : Terbongkarnya Rencana Selir Fu dan Perasaan Pangeran Xio Han Si
85
season 2 : Perdebatan dan Perjuangan Kaisar Zing
86
season 2 : Jatuh keperangkap sensdiri
87
season 2 : Terbongkarnya Rahasia Lan Sing dan Obat Penggugur Kandungan.
88
season 2 : Awal Kebenaran.
89
season 2 : Kebenaran.
90
season 2 : Pertemuan Kaisar Zing dan Pangeran Xio Han Si
91
season 2 : Pengorbanan Pangeran Xio Han Si
92
season 2 : Kekalahan Cinta Kaisar Zing
93
season 2 : Kepulangan Lan Sing
94
season 2 : Pengasingan Selir Fu Mei
95
season 2 : Kultivasi Hitam
96
season 2 : Ku Ulangi Sekali Lagi, Lan'er
97
season 2 : Penggadain
98
season 2 : Kedatangan Kaisar Zing Juan
99
season 2 : Hutan Surgawi
100
season 2 : Perubahan Pangeran Xio Han Si
101
Season 2 : Menuju Kekaisaran Xio
102
Season 2 : Pernikahan
103
season 2 : Bertambahnya Kebahagian.
104
Pengumuman.
105
Woro woro
106
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
107
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
108
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
109
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
110
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
111
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
112
season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
113
season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
114
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
115
Season 3 : Mengejar Cinta Pria Dingin
116
Season 3 : Jangan ikut campur urusan ku
117
Season 3 : Jangan melakukan kesalahan seperti diriku
118
Season 3 : Senyum Yang Hilang.
119
Season 3 : pengakuan cinta Huang Xue Na
120
Season 3 : Kekecewaan
121
season 3 : menenangkan
122
Season 3 : sebenarnya siapa suaminya
123
season 3 : gantinya
124
season 3 : Hanya lumayan
125
Season 3 : Demi dirinya
126
season 3 : Khawatir
127
season 3 : Kebenaran
128
season 3 : pertengkaran jadi ciuman
129
season 3 : malam itu
130
season 3 : Bertemu Dengan Huang Xue Na
131
season 3 : bertaruh
132
Season 3 : Dia mengaku kalah
133
season 3 : Bahagia
134
season 3 Ekstra part
135
Season 3 : Ekstra part
136
Pengumuman
137
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!