Sedikit Berbeda

...~ Happy Reading ~...

...________________...

...*...

...*...

...*...

Suasana di ruang makan saat itu terasa sedikit hangat, setelah berbulan-bulan lamanya dibekukan oleh dinginnya sikap seorang Alvino.

Namun, entah angin apa yang meniupkan kehangatan dalam dirinya malam ini. Sesekali ia akan mengajak bicara ayah dan ibunya, di sela-sela makan. Alvino yang juga jarang makan di rumah, malam ini makannya sangat lahap dan begitu menikmati. Ya, walaupun terlihat ia tidak menggubris keberadaan istrinya di tengah-tengah mereka.

Tidak masalah bagi Rossa sama sekali. Bisa duduk di sampingnya dan mencuri sedikit saja wajah tampan itu lewat pandangan sekilas, sudah lebih dari cukup.

Dug!

Rossa tersentak. Guncangan kecil di perutnya, menggetarkan seluruh raganya. Gadis manis itu menunduk menatap perutnya yang membuncit, sembari telapak halusnya mengusap area tersebut dengan lembut.

Kau senang ada di dekatnya? Bersabarlah, sayang!

Rossa tersenyum hambar. Tidak ingin menjanjikan apapun untuk bayinya yang hanya akan berpotensi melukai nantinya. Cukup bersabar dan menyerah pada waktu.

"Ngomong-ngomong, enak kan masakannya?" tanya Mami Lusy pada Alvino, tetapi matanya melirik Rossa. Gadis itu hanya menundukkan kepala, menyembunyikan raut cemas.

"Kalo gak? Mana mau makan dia, Mi." Ayahnya yang menyahut. Ia tahu bahwa makanan itu buatan menantunya.

Sementara itu, Alvino belum ada respon. Lelaki itu masih menyantap makanannya dengan lahap. Mata mami Lusy tidak lepas memandangnya sedikit pun.

Alvino menyelesaikan makanannya hingga tandas. "Enak, Mi." Meneguk segelas air putih. Ibunya tersenyum dan lagi-lagi melirik menantunya. "Malah lebih enak dari yang sebelum-sebelumnya."

Cesss! Serasa segumpal daging yang tadinya tersiram minyak panas, seketika dicelupkan ke dalam semangkuk air dingin. Sensasi itu yang tercipta di hati Rossa.

Alvino menatap ayahnya dengan senyuman jail. "Ada kemajuan tuh, Pi." Kedua lelaki berbeda generasi itu tertawa bersama.

Pasalnya, mami Lusy jarang memasak. Mereka punya banyak pelayan yang selalu menyiapkan segalanya. Hanya saja sewaktu-waktu, Nyonya besar keluarga Dharmawan itu akan turun langsung ke dapur bila memang ingin. Juga, masakannya tidaklah terlalu buruk menurut suami dan putranya. Tetap saja, dengan penuh kasih mereka akan menghabiskan. Kalau tidak? You know-lah. Merajuknya wanita, paling bisa bertahan berhari-hari lamanya.

"Cih, jangan ngeremehin mami. Gini-gini, masakan mami yang buat papi kamu gak bisa ke lain hati tau." Mencebik kesal. Itu hanyalah bagian dari drama di depan putranya.

Iya, kemajuan dalam hubungan kalian. Semoga saja. Wanita berusia senja itu tersenyum dalam hati.

Alvino semakin tertawa lepas. Sungguh pemandangan yang belum pernah sekalipun tertangkap netra Rossa.

Jantung, tenanglah! Jangan mempermalukanku. Batin Rossa menjerit.

Lelaki tampan dengan senyum manis itu beranjak dari duduknya. "Iya, Mami yang the best." Mengangkat jempol untuk ibunya. "Besok buatin lagi ya, Mi. Vino beneran nagih kek Papi." Tertawa lagi dan segera berlalu meninggalkan meja makan.

Kedua orangtuanya menggeleng kepala melihat kelakuan anaknya. Namun, tak dipungkiri bahwa mereka sangatlah senang. Alvino malam ini, berbeda dari Alvino yang sebelumnya.

Sedangkan Rossa, tiba-tiba saja ia bernafas lega selepas kepergian suaminya. Gadis itu berlomba menghirup pasokan oksigen yang lebih banyak. Duduk di samping Alvino, membuatnya deg-degan setengah mati merasa tercekik keadaan.

"Kenapa, Sayang?" tanya mami Lusy pada menantunya. "Denger apa kata dia?" Rossa mengangguk malu. "Mami berharap ada kemajuan seperti ucapannya tadi."

"Jangan pantang nyerah, Nak. Dia seperti maminya. Sekeras-kerasnya hati mereka, pada akhirnya akan luluh juga dengan sentuhan lembut sebuah hati yang tulus. Lakukan itu seperti yang dilakukan sahabatmu," pesan papinya Alvino. Setelah itu, beliau berlalu pergi meninggalkan istri dan menantunya.

"Denger tuh, kata papi." Berdiri dan menghampiri menantunya. "Ingat tugas buat besok! Permintaannya langsung loh." Mami Lusy tersenyum menyemangati.

Rossa mengangguk mantap. "Siap, Mi!"

...*****...

Sejam berlalu setelah acara makan malam yang sedikit berbeda malam ini. Rossa kini tengah bersantai di balkon kamarnya, yang terletak di lantai satu rumah megah tersebut. Karena alasan kehamilan, kamar tidur gadis manis itu disiapkan mertuanya di lantai pertama.

Rossa menatap ke atas, mengamati gemerlap bintang yang berusaha terangi malam. Mengintip bulan yang tersenyum cerah pancarkan kilaunya. Ia tersenyum, melangitkan secercah asa dalam hati.

Untuk sesaat, ia memejamkan matanya. Menghirup udara malam yang terasa dingin, tapi tak sedingin sikap ayah dari bayi yang ia kandung. Sebelah tangannya diletakkan pada perut bagian bawah, sebelah lagi di bagian atas. Ia membayangkan memeluk bayinya.

"Tadi seneng yah, dekat sama papimu?" Mengajak bicara bayinya. "Ya, malam ini dia sedikit berbeda, walaupun tetap tidak menganggap keberadaan ibumu ini sama sekali." Terkekeh sendiri. "Gak papah, setidaknya ibu senang, bisa melihat dia tertawa seperti tadi. Bantuin ibu menaklukkan hatinya yah."

Rossa masih di sana, menikmati hawa yang membuat tubuh menggigil. Saking larut dalam lamunannya, ia tidak mendengar nada dering pada ponselnya, juga bunyi ketukan pada pintu.

Ceklek.

Seseorang membuka pintu lalu masuk. Gelap dan sunyi menyambut orang itu.

"Loh, udah tidur yah?" Menyalakan lampu kamar dan tidak mendapati sosok Rossa di sana.

Drrrtttt,

Drrrtttt,

Drrrtttt.

Dering ponsel kembali berbunyi.

"Kemana ini anak? Ada yang telpon juga." Meraih ponsel yang tergeletak di ranjang, dan melihat nama kontak yang tertera pada layar. "Nomor yang tak dikenal, siapa?" Mengerutkan keningnya penasaran. "Sa! Rossa! Di mana kamu, Nak?"

Memanggil-manggil nama menantunya, tetapi tak ada jawaban. Ingin menjawab panggilan, tetapi wanita itu menghargai privasi calon ibu muda tersebut.

Wanita itu melangkah ke kamar mandi. "Rossa! Nak, kamu di dalam?" Masih tak ada jawaban.

Matanya tertuju pada pintu balkon yang sedikit terbuka. Ia pun langsung menuju ke sana.

"Astaga! Kamu ngapain?"

Rossa kaget. "Mami? Mami, kok belum tidur?"

"Kamu yang kenapa belom tidur? Di sini dingin, Nak. Ayo, masuk!" ajak mami Lusy. "Tadi ada yang nelpon tuh," sambungnya lagi begitu keduanya sudah masuk di kamar.

Kini menantu dan mertua itu duduk bersama di bibir ranjang.

"Si …."

Drrrtttt.

Rossa langsung menjawab panggilannya.

📲 "Halo!"

📲 "..."

"Siapa?" tanya mami Lusy, begitu Rossa menyudahi panggilan.

"Yang tadi Rossa ceritain, Mi," jawabnya.

"Hmm, pasti mau pergi." Tebak mami Lusy.

Rossa tersenyum. "Mertua aku cenayang juga yah?" Keduanya tertawa berbarengan.

"Seperti yang mami bilang tadi, izin dulu sama suami kamu. Sekarang, ayo!"

Wanita tua itu langsung bangkit dari duduknya.

"Takut, Mi." Meraih tangan mertuanya secepat mungkin. "Besok aja deh." Bumil itu memohon.

"Telat! Kalo gitu gak boleh kemana-mana."

"Pasti dia juga udah tidur." Rossa mencari alasan.

"Mami tau jam tidurnya. Sekarang, atau gak sama sekali?" Tawaran yang berat bagi Rossa.

"Aaaaa ... Mamiii … takut." Merajuk.

"Ya sudah, tidurlah! Jalan-jalannya di mimpi aja kalo gitu." Mami Lusy tersenyum dan langsung bergegas keluar.

Melihat itu, Rossa langsung bangkit dan mengikuti langkah mertuanya.

"Iya, iya, Rossa coba nih." Terpaksa.

Langkah malas membawa bumil cantik itu menaiki tangga perlahan, tentunya dengan tuntunan sang mertua.

Saat tiba di depan pintu kamar Alvino, Rossa mendadak berkeringat. Apalagi mami Lusy langsung meninggalkannya sendirian di sana.

Ragu-ragu, si kalem itu mengetuk pintu kamar di depannya dengan tangan bergetar.

Mamiii … help me!

..._____🦋🦋 MR 🦋🦋_____...

...Selanjutnya …...

...*...

...*...

...*...

...*...

...*...

Hay semuanya 👋 AG hadir lagi nih 😁

Jangan lupalupa tinggalkan like dan komen yah 🙏

Sesekali bagi kembang 🌹 atau kopi ☕ boleh kah 😅🤭

Mohon dukungannya yah, genks 🙏

Makasih buat kalian semua 🥰

Sampai jumpa di episode berikutnya 🤗

Ig author : @ag_sweetie0425

Terpopuler

Comments

Nissa Mahbub Mazin

Nissa Mahbub Mazin

yang bikin penasaran kalau mau ehm ehm ama si Rosa si vino ngapain Thor🤭 kan katanya ngga ada komunikasi, langsung jleb aja gitu thor😂
semangat terus Author😘

2022-01-05

1

Hanna Devi

Hanna Devi

semangat selalu 💪💪😊

2021-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Memulai Kisah
2 Teman
3 Harus Bisa
4 Sedikit Berbeda
5 Tidak Peduli
6 How About You
7 Bukan Keinginanku
8 Dia Istriku
9 Posesif Tapi Gengsi
10 Perkara Tas
11 Sidang Skripsi
12 Bahagia Yang Sama
13 Terlalu Pengecut
14 Cemburu
15 Makan Malam
16 Pemberitahuan
17 Mawar Berduri
18 Yang Aku Maksud
19 Hanya Peduli
20 Kecemburuan Gila
21 Meragukannya
22 Ceraikan Aku
23 Jangan Pergi
24 Ketakutan
25 Menyembunyikan Sesuatu
26 Stabil
27 Cepatlah Sembuh
28 Menua Bersamamu
29 Sayang!
30 Nomor Tak Dikenal
31 Felix Airlangga
32 Berkonsep Terburu-buru
33 Satu Ciuman
34 Pertama dan Satu-satunya
35 Istri yang 'tak Sempurna
36 Jatuh Cinta
37 Ingin Dilayani Istri
38 Mencari Ponsel
39 Kegelisahan Rossa
40 Haruskah Aku Percaya?
41 Pagi yang Sempurna
42 Wanita Mahal
43 Pemberitahuan
44 Makhluk Transparan
45 Pertemuan yang Disengaja
46 Hanya Teguran Kecil
47 Tidak Pandai Mendendam
48 Nasihat Sahabat
49 Tetap Seperti Ini
50 Dimana Kamu?
51 Apa Dia Marah?
52 Beritahu Aku Caranya
53 Lebih Dulu Berjuang
54 POV Alvino (Cinta Terakhir)
55 Pawang Buaya
56 Papi Ganteng
57 My Glyn
58 Sekali Cinta, Tetap Cinta
59 Flashback 1
60 Flashback 2
61 Flashback Off
62 Jangan Khawatir
63 Sudah Berusaha
64 Bagai Langit dan Bumi
65 Salah Target
66 Tidak Akan Tergoda
67 Pemberitahuan
68 Tidak Pernah Sejauh Ini
69 Pasutri Kompak
70 Mendatangi Kantor
71 Pemecatan
72 Cukup Diam di Sampingku
73 Thank You for Loving Me
74 Ada Perlu Apa?
75 Ada Apa Dengannya?
76 Tidak Tega
77 Good Job!
78 About Karma
79 Gantikan Saja dengan Diriku
80 35.000 Kaki
81 Ceritakan
82 Curiga Alvino
83 Merindukan Bumil Cantik
84 Bukan Rossa yang Dulu
85 Perasaan Jenn
86 Apa yang Terjadi?
87 Glyn-ku
88 Kehancuran Alvino
89 Fuc*king Choice
90 Keputusan Alvino
91 Gian Ravindra Dharmawan
92 Saingan
93 Kali ini Saja
94 Berhenti di Kamu
95 Hukuman
96 Jatuh, Lagi dan Lagi
97 Story of Filen
98 Jalan Takdir (END)
99 CALL ME YURA
100 Promosi CMY
101 Mentari Kala Hujan (Promo)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Memulai Kisah
2
Teman
3
Harus Bisa
4
Sedikit Berbeda
5
Tidak Peduli
6
How About You
7
Bukan Keinginanku
8
Dia Istriku
9
Posesif Tapi Gengsi
10
Perkara Tas
11
Sidang Skripsi
12
Bahagia Yang Sama
13
Terlalu Pengecut
14
Cemburu
15
Makan Malam
16
Pemberitahuan
17
Mawar Berduri
18
Yang Aku Maksud
19
Hanya Peduli
20
Kecemburuan Gila
21
Meragukannya
22
Ceraikan Aku
23
Jangan Pergi
24
Ketakutan
25
Menyembunyikan Sesuatu
26
Stabil
27
Cepatlah Sembuh
28
Menua Bersamamu
29
Sayang!
30
Nomor Tak Dikenal
31
Felix Airlangga
32
Berkonsep Terburu-buru
33
Satu Ciuman
34
Pertama dan Satu-satunya
35
Istri yang 'tak Sempurna
36
Jatuh Cinta
37
Ingin Dilayani Istri
38
Mencari Ponsel
39
Kegelisahan Rossa
40
Haruskah Aku Percaya?
41
Pagi yang Sempurna
42
Wanita Mahal
43
Pemberitahuan
44
Makhluk Transparan
45
Pertemuan yang Disengaja
46
Hanya Teguran Kecil
47
Tidak Pandai Mendendam
48
Nasihat Sahabat
49
Tetap Seperti Ini
50
Dimana Kamu?
51
Apa Dia Marah?
52
Beritahu Aku Caranya
53
Lebih Dulu Berjuang
54
POV Alvino (Cinta Terakhir)
55
Pawang Buaya
56
Papi Ganteng
57
My Glyn
58
Sekali Cinta, Tetap Cinta
59
Flashback 1
60
Flashback 2
61
Flashback Off
62
Jangan Khawatir
63
Sudah Berusaha
64
Bagai Langit dan Bumi
65
Salah Target
66
Tidak Akan Tergoda
67
Pemberitahuan
68
Tidak Pernah Sejauh Ini
69
Pasutri Kompak
70
Mendatangi Kantor
71
Pemecatan
72
Cukup Diam di Sampingku
73
Thank You for Loving Me
74
Ada Perlu Apa?
75
Ada Apa Dengannya?
76
Tidak Tega
77
Good Job!
78
About Karma
79
Gantikan Saja dengan Diriku
80
35.000 Kaki
81
Ceritakan
82
Curiga Alvino
83
Merindukan Bumil Cantik
84
Bukan Rossa yang Dulu
85
Perasaan Jenn
86
Apa yang Terjadi?
87
Glyn-ku
88
Kehancuran Alvino
89
Fuc*king Choice
90
Keputusan Alvino
91
Gian Ravindra Dharmawan
92
Saingan
93
Kali ini Saja
94
Berhenti di Kamu
95
Hukuman
96
Jatuh, Lagi dan Lagi
97
Story of Filen
98
Jalan Takdir (END)
99
CALL ME YURA
100
Promosi CMY
101
Mentari Kala Hujan (Promo)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!