Part 15

Perusahaan Royal Group

" Berani sekali kau melarikan diri dariku kucing kecil . Kau tidak tahu sedang berurusan dengan siapa " ucap Dion dengan mengeluarkan senyuman devilnya .

Dion menatap dua buah bungkusan yang berada diatas mejanya saat ini yang sempat dia beli tadi . Bungkusan itu memang hendak dia beli untuk kekasihnya Nana , tapi entah kenapa dia juga membeli satu bungkus lagi yang ingin ia berikan kepada istrinya Dita . Karena takutnya jika Dita sibuk di acara fashion show nanti agar dia tak melewatkan makan siangnya . Dion tahu hari ini Dita menghadiri satu acara fashion show yang lumayan terkenal di kota itu saat ini . Selain karena Dita yang menceritakan hal tersebut tadi pagi di meja makan , ternyata dibalik layar Dion adalah Dirut yang menyelenggarakan acara besar tersebut . Tidak banyak orang yang tahu akan hal itu karena Dion selalu meminta bawahan kepercayaannya saja yang maju di depan layar sedangkan dirinya hanya berada di belakang layar mengawasi jalannya acara tersebut.

Dion memang selalu menjadi pria misterius . Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu , bawahan kepercayaannya yang bernama alex pun tak tahu .

Pria itu memang sangat sulit ditebak .

****

" Dita ya ? " ucap seorang gadis dengan nada lembut menyapa Dita yang tengah sibuk mengecek jadwal melalui gadget di tangannya .

" sok akrab " batin Dita melihat sekilas wanita yang tengah menyapanya .

" Kau mengenalinya Nana ? " ucap seorang wanita yang kemungkinan berprofesi menjadi model di acara tersebut seperti Nana .

" Iya , aku mengenalnya " ucap Nana dengan anggun .

" Sedang apa kau disini Dita ? " tanya Nana berbasa basi yang sangat basi terdengar di telinga Dita .

" Sedang bekerja " jawab Dita singkat yang masih fokus dengan Gadget di tangannya .

" Cih ' sombong sekali wanita ini " ucap teman Nana geram yang melihat sikap Dita .

" Ayo Nana kita pergi . Untuk apa kau bertegur sapa dengan wanita sombong seperti dia " ajak teman Nana .

" Kau pergilah duluan , nanti aku menyusul . Aku masih ada perlu dengannya " jawab Nana .

" Buka saja topengmu itu " ketus Dita yang melihat kini tengah hanya ada mereka berdua .

" Well , aku langsung saja to the point " ucap Nana yang langsung berubah 360 derajat celcius dari menjadi ibu peri yang lemah lembut berubah seketika menjadi iblis bermata tiga berdiri di hadapan Dita .

" Aku hanya mengingatkanmu bahwa Dion itu hanya milikku . jangan lupakan itu " ucap Nana dengan tegas .

" Aku tidak akan pernah lupa akan hal itu tapi.. " jawab Dita menggantung , yang membuat Nana mengernyitkan satu alisnya menunggu sambungan kalimat yang akan Dita ucapkan selanjutnya .

" Tapi apa kau yakin Dion takkan melupakanmu jika bersamaku " ucap Dita dengan senyuman liciknya .

" Jangan pernah kau mencoba untuk memprovokasiku , aku yakin hati dan cinta Dion hanyalah untukku " ucap Nana masih berdiri dengan keangkuhannya .

" Aku tidak pernah berniat untuk memprovokasimu nona , hanya saja aku ingin mengatakan logika dan fakta yang ada . Mana ada seekor kucing yang akan tahan ketika dirinya diberi makan ikan apalagi ikannya masih sangat segar dihadapannya . Apa kau pikir kucing itu tidak akan menyentuh atau memakan ikan itu ? " ucap Dita yang kini berdiri menatap Nana dengan tangan bersidekap sambil memperlihatkan senyuman mengejeknya .

" Kau " ucap Nana yang kini tengah mulai terpancing dengan omongan Dita .

Terlihat jelas bahwa dimatanya kini ada kilatan bara api yang biasa disebut dengan bara api cemburu dari wanita rubah itu , dan tentu saja Dita merasa puas dan senang akan hal itu .

" Kau pasti belum pernah merasakannya bukan ? " ucap Dita sambil berjalan mengikis jarak diantara mereka .

" Ma...maksudmu apa ' Hah , !! tanya Nana yang terlihat mulai geram . Nana masih menjaga intonasi suaranya saat ini agar tak berteriak , karena dia masih sadar mengingat dimana tempat mereka berada sekarang bukanlah tempat yang tepat untuk membuat keributan ala dua kucing betina yang sedang memperebutkan seekor kucing garong . Bisa jatuh reputasi dan image lemah lembut yang telah ia tanam selama ini dihadapan publik itulah pikir Nana saat ini .

" Kena kau " batin Dita mulai bersorak sorai ketika melihat mangsanya telah masuk kedalam perangkapnya .

Bersambung

"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***