Pukul 05.00
Terlihat Dita sudah terbangun dari tidurnya dan berjalan turun menuju dapur .
" Selamat pagi nona muda . apakah ada yang bisa kami bantu " ucap seorang pelayan .
" 'hmm, Aku hanya ingin tahu di mana letak bahan bahan dapur disini " saut Dita .
Pelayan pun segera berjalan menunjukkan letak semua bahan bahan dapur yang Dita minta .
" Terima kasih Bik " ucap Dita tersenyum manis.
" Oh ya , lain kali Bibi tak usah memanggilku dengan sebutan nona muda . Panggil saja Dita " ujar Dita .
" Maaf non saya gak berani , takut di marahi sama tuan Dion " saut pelayan .
" Baiklah . Kalau begitu bibi bisa panggil saya dengan sebutan nona Dita , OK ." ucap Dita menyengir kuda.
" Oh ya bik . hari ini biar aku saja yang membuat sarapan , Bibi bisa pergi mengambil kerjaan yang lain " ucap Dita
" Apa gak papa non , nanti tangan non bisa lecet " tanya pelayan ragu .
" Tidak apa apa Bi , urusan masak mah gampang buat Dita " ucap Dita sambil memyentilkan dua jari tangannya .
" Baik non . kalau non butuh bantuan bibi , bibi ada di belakang mau bantu ngurus cucian " ucap pelayan dan berlalu pergi .
Dita pun memulai aksi memasaknya . Tangannya terlihat begitu telaten mencampur semua bahan sehingga menjadi sebuah adonan dalam sekejap .
pukul 07.00
" Wah.. makanannya banyak sekali ma , memang kita mau ada acara apa ? " ucap erik .
" Mama juga gak tahu pa , tumben tumbenan Bibi masaknya banyak begini " saut Margareth .
" Maaf bu , ini semua Non Dita yang memasaknya . Saya sudah mencoba melarangnya namun Non Dita tetap kekeh memaksa " ucap pelayan yang baru saja meletakkan sebuah makanan di meja .
" Tidak apa apa bi . Kita malah senang bisa mencicipi masakan menantu kita . Iya kan pa ? " ucap Margareth yang mendapat sebuah anggukan dari Erik .
" Maaf nyonya , tapi bagaimana dengan tuan Dion ? " ucap pelayan tampak khawatir .
" Untuk hari ini biarkan saja " saut Erik .
" Baik Tuan " ucap pelayan dan berlalu pergi .
" Selamat pagi ma " sapa Dita yang sudah terlihat rapi memakai Gaun berwarna peach dengan rambut hitam tergerai .
" Menantu mama sudah cantik , mau pergi kemana sepagi ini ? " tanya margareth .
" Hari ini Dita ada acara menghadiri undangan sebuah fashion show 'ma, . Salah satu desain pakaian yang Dita buat , diikut sertakan disana . Doain Dita ya ma moga acaranya lancar " jelas Dita .
" Itu pasti donk sayang , Mama dan Papa pasti selalu mendoakan kamu yang terbaik " ucap Margareth yang dibalas senyuman oleh Dita .
Dita sangat menyukai keluarga Dion . Selain karena sikap mereka yang ramah , Dita juga dapat merasakan kembali kasih sayang seorang ibu yang pernah hilang dari kehidupannya.
Selang beberapa menit kemudian , Dion yang sudah rapi mengenakan jasnya terlihat sedang menuruni tangga .
" Pagi 'ma, 'pa, " sapa Dion .
" Pagi juga sayang " saut Margareth .
" 'Sayang, kau kenapa ? kenapa mukamu terlihat lesu begitu " tanya Dita memasang wajah berpura pura khawatir .
" Dasar wanita licik , berani sekali kau bermain main denganku . awas saja !! Akan kubalas perbuatanmu nanti " batin Dion .
" Tidak apa apa sayang , aku hanya kelelahan akibat meladenimu semalam , lihatlah leher dan dadaku ini . Kau memberi banyak sekali stempel kepemilikan di tubuh ku ini " ucap Dion bersikap manja .
" Uhuk...uhuk...uhukk " suara Dita yang terdengar sedang tersedak .
" Bisakah kau bicarakan hal pribadimu dengan istrimu di dalam kamar saja " ucap Erik menatap tajam ke arah Dion .
" Sudahlah pa , kayak papa tak pernah muda saja " ucap margareth membela putranya .
" Kau tidak apa apa sayang " tanya margareth .
" Tidak apa apa kok ma " saut Dita dan melanjutkan acara makannya.
Dion terlihat sedang tersenyum senang karena berhasil mengerjai istrinya balik . Dia terlihat begitu lahap menghabiskan makanan yang sebelumnya tersajikan di meja .
" 'Sayang, apa kau sangat menyukai masakannya ? " tanya margareth sedang menatap heran ke arah putranya , karena setahu dia bahwa Dion merupakan seorang pemilih dalam hal makanan.
" Tentu aku menyukainya Ma , makanan hari ini begitu lezat " jawab Dion .
" Bagus kalau begitu , berarti papa tak salah memilih menantu " ucap Erik bangga .
" Maksud papa ? " tanya Dion tak mengerti .
" Maksud papamu itu , Dita adalah wanita yang tepat untuk menjadi istrimu karena dia bisa memasak sesuai seleramu " ujar Margareth menjelaskan .
" Uhuk...uhukkk...uhukkk..." Dion tersedak .
" Kau tidak apa apakan sayank " ucap Dita sambil tersenyum miring .
"Shitt....pintar sekali dia membalasku " umpat Dion dalam hati sambil menatap tajam ke arah Dita .
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
thor a senrng karakter dita ndak mudah ditindass
2024-09-08
0
Yunerty Blessa
saling berbalas 🤣🤣🤣🤣
2024-03-21
0
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
seruuuu....udah kyk Tom n Jerry aja..ha..ha...ha...
2024-01-14
0