Part 13

Pukul 05.00

Terlihat Dita sudah terbangun dari tidurnya dan berjalan turun menuju dapur .

" Selamat pagi nona muda . apakah ada yang bisa kami bantu " ucap seorang pelayan .

" 'hmm, Aku hanya ingin tahu di mana letak bahan bahan dapur disini " saut Dita .

Pelayan pun segera berjalan menunjukkan letak semua bahan bahan dapur yang Dita minta .

" Terima kasih Bik " ucap Dita tersenyum manis.

" Oh ya , lain kali Bibi tak usah memanggilku dengan sebutan nona muda . Panggil saja Dita " ujar Dita .

" Maaf non saya gak berani , takut di marahi sama tuan Dion " saut pelayan .

" Baiklah . Kalau begitu bibi bisa panggil saya dengan sebutan nona Dita , OK ." ucap Dita menyengir kuda.

" Oh ya bik . hari ini biar aku saja yang membuat sarapan , Bibi bisa pergi mengambil kerjaan yang lain " ucap Dita

" Apa gak papa non , nanti tangan non bisa lecet " tanya pelayan ragu .

" Tidak apa apa Bi , urusan masak mah gampang buat Dita " ucap Dita sambil memyentilkan dua jari tangannya .

" Baik non . kalau non butuh bantuan bibi , bibi ada di belakang mau bantu ngurus cucian " ucap pelayan dan berlalu pergi .

Dita pun memulai aksi memasaknya . Tangannya terlihat begitu telaten mencampur semua bahan sehingga menjadi sebuah adonan dalam sekejap .

pukul 07.00

" Wah.. makanannya banyak sekali ma , memang kita mau ada acara apa ? " ucap erik .

" Mama juga gak tahu pa , tumben tumbenan Bibi masaknya banyak begini " saut Margareth .

" Maaf bu , ini semua Non Dita yang memasaknya . Saya sudah mencoba melarangnya namun Non Dita tetap kekeh memaksa " ucap pelayan yang baru saja meletakkan sebuah makanan di meja .

" Tidak apa apa bi . Kita malah senang bisa mencicipi masakan menantu kita . Iya kan pa ? " ucap Margareth yang mendapat sebuah anggukan dari Erik .

" Maaf nyonya , tapi bagaimana dengan tuan Dion ? " ucap pelayan tampak khawatir .

" Untuk hari ini biarkan saja " saut Erik .

" Baik Tuan " ucap pelayan dan berlalu pergi .

" Selamat pagi ma " sapa Dita yang sudah terlihat rapi memakai Gaun berwarna peach dengan rambut hitam tergerai .

" Menantu mama sudah cantik , mau pergi kemana sepagi ini ? " tanya margareth .

" Hari ini Dita ada acara menghadiri undangan sebuah fashion show 'ma, . Salah satu desain pakaian yang Dita buat , diikut sertakan disana . Doain Dita ya ma moga acaranya lancar " jelas Dita .

" Itu pasti donk sayang , Mama dan Papa pasti selalu mendoakan kamu yang terbaik " ucap Margareth yang dibalas senyuman oleh Dita .

Dita sangat menyukai keluarga Dion . Selain karena sikap mereka yang ramah , Dita juga dapat merasakan kembali kasih sayang seorang ibu yang pernah hilang dari kehidupannya.

Selang beberapa menit kemudian , Dion yang sudah rapi mengenakan jasnya terlihat sedang menuruni tangga .

" Pagi 'ma, 'pa, " sapa Dion .

" Pagi juga sayang " saut Margareth .

" 'Sayang, kau kenapa ? kenapa mukamu terlihat lesu begitu " tanya Dita memasang wajah berpura pura khawatir .

" Dasar wanita licik , berani sekali kau bermain main denganku . awas saja !! Akan kubalas perbuatanmu nanti " batin Dion .

" Tidak apa apa sayang , aku hanya kelelahan akibat meladenimu semalam , lihatlah leher dan dadaku ini . Kau memberi banyak sekali stempel kepemilikan di tubuh ku ini " ucap Dion bersikap manja .

" Uhuk...uhuk...uhukk " suara Dita yang terdengar sedang tersedak .

" Bisakah kau bicarakan hal pribadimu dengan istrimu di dalam kamar saja " ucap Erik menatap tajam ke arah Dion .

" Sudahlah pa , kayak papa tak pernah muda saja " ucap margareth membela putranya .

" Kau tidak apa apa sayang " tanya margareth .

" Tidak apa apa kok ma " saut Dita dan melanjutkan acara makannya.

Dion terlihat sedang tersenyum senang karena berhasil mengerjai istrinya balik . Dia terlihat begitu lahap menghabiskan makanan yang sebelumnya tersajikan di meja .

" 'Sayang, apa kau sangat menyukai masakannya ? " tanya margareth sedang menatap heran ke arah putranya , karena setahu dia bahwa Dion merupakan seorang pemilih dalam hal makanan.

" Tentu aku menyukainya Ma , makanan hari ini begitu lezat " jawab Dion .

" Bagus kalau begitu , berarti papa tak salah memilih menantu " ucap Erik bangga .

" Maksud papa ? " tanya Dion tak mengerti .

" Maksud papamu itu , Dita adalah wanita yang tepat untuk menjadi istrimu karena dia bisa memasak sesuai seleramu " ujar Margareth menjelaskan .

" Uhuk...uhukkk...uhukkk..." Dion tersedak .

" Kau tidak apa apakan sayank " ucap Dita sambil tersenyum miring .

"Shitt....pintar sekali dia membalasku " umpat Dion dalam hati sambil menatap tajam ke arah Dita .

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

thor a senrng karakter dita ndak mudah ditindass

2024-09-08

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

saling berbalas 🤣🤣🤣🤣

2024-03-21

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

seruuuu....udah kyk Tom n Jerry aja..ha..ha...ha...

2024-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!