Dita yang tengah tertidur nyenyak tiba tiba mengerjapkan kedua matanya , dia merasa terusik karena merasakan suatu beban yang berat sedang menindih tubuhnya.
Dibuka kedua matanya secara perlahan , dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Dion sedang tertidur lelap tengah memeluk dirinya.
" Astaga !! apa yang terjadi ? " ucap Dita sembari berusaha bangkit dari tempat tidurnya namun gagal , karena Dion makin mempererat dekapannya ke tubuh Dita.
" Kenapa laki laki brengs* k ini bisa ada didalam kamarku ? . Berani sekali dia memeluk tubuhku . Awas saja kalo dia sadar nanti , akan kupatahkan kedua tangannya ." umpat Dita yang masih berusaha melepaskan tangan Dion.
Dion yang hanya berpura pura tidur tentu saja menahan tawanya . Rencana yang dia susun untuk membangunkan Dita ternyata benar benar berhasil.
Namun beberapa detik kemudian
" Dit , papa mau...." ucapan pak Gunawan terputus tatkala melihat pemandangan di hadapannya.
" P-papa ? " ucap Dita gugup karena takut ayahnya akan salah paham dan memarahi dirinya .
Dion yang mendengar suara pak Gunawan langsung saja melonggarkan pelukannya , dan berpura pura seperti orang yang baru bangun tidur.
" 'hmm, maaf Om saya ketiduran. Tadinya mau membangunkan Dita , tapi karena Dita susah dibangunkan jadi saya ingin menunggu saja di sampingnya. Tapi ternyata tanpa saya sadari , saya malah ikut tertidur di sampingnya " ujar Dion berbohong.
" Saya harap Om tidak marah , saya berjanji minggu depan saya akan menikahi Dita " ucap Dion meyakinkan pak Gunawan.
" Tidak apa apa nak Dion , justru om sangat senang karena kalian sudah terlihat mulai dekat " ucap pak Gunawan.
" Papa kemari hanya ingin bilang , kalo papa mau keluar sebentar karena ada urusan sama teman papa " ujar pak gunawan kembali.
" I- iya pa , papa hati hati ya " ucap Dita gugup.
" Nak Dion tolong jaga Dita ya " ucap pak Gunawan.
" Tentu Om , pasti saya jaga " jawab Dion.
Pak Gunawan pun berlalu pergi meninggalkan mereka.
" Bugh !! "
" Akkhhh !!" Dion memegang kepalanya yang sakit karena dipukul bantal oleh Dita.
" Apa yang kau lakukan disini 'Hah,? " Bentak Dita.
"Kenapa kau tak menjawab panggilanku kemarin ? " ucap Dion sambil menyilangkan kedua tangannya.
" Aku sedang sibuk " saut Dita sambil bangkit dari tempat tidur.
" Sibuk menonton acara kembang api dengan kekasihmu " Ucap Dion tersenyum menyindir.
" Itu bukan urusanmu " ketus Dita.
" Ada apa kau mencariku sepagi ini ? " tanya Dita sembari mengikat rambutnya yang panjang.
Dion sempat terkesima sejenak dengan penampilan Dita yang sedang mengikat rambut ke atas bagaikan ikatan ekor kuda. Bagaimana bisa gadis itu terlihat begitu cantik meskipun dia baru bangun tidur dan bahkan belum mandi sekalipun.
" Aku ingin mengenalkanmu kepada Nara " ucap Dion menepis rasa kagumnya.
" Nara ? " tanya Dita.
" Dia kekasihku " saut Dion.
" Untuk apa aku harus bertemu dengannya ? " tanya Dita heran.
" Dia yang ingin kenal denganmu , dan sekalian kita pergi untuk fitting baju pengantin hari ini " ungkap Dion.
" kalau begitu baiklah . Tapi jangan lama lama ya , soalnya hari ini aku ada acara dengan seseorang " ucap Dita.
Sebenarnya Dita merasa heran dengan kekasih Dion . Kenapa bisa gadis itu merelakan kekasihnya untuk menikahi wanita lain . Sebenarnya hubungan bagaimana yang sedang mereka jalani .
Beberapa pertanyaan terbesit di dalam benak Dita , namun enggan ia tanyakan karena merasa tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan pribadi calon suami sementaranya itu.
" Tunggu sebentar , aku mau sarapan dan mandi dulu " ucap Dita dan melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuju dapur.
Di dapur
" Apa yang kau lakukan ? " tanya Dion.
" Tentu saja memasak , kau kira aku mau perang " ketus Dita .
" Maksudku , bukankah kau punya ART . kenapa kau yang melakukannya ? " ucap Dion yang saat ini tengah duduk di atas kursi meja makan.
" Terus apa gunanya kedua tanganmu jika semuanya dilakukan oleh ART " ketus Dita yang terlihat sedang sibuk memotong motong sayuran.
Dion yang mendengarkan jawaban dari Dita hanya menganggukan kepalanya. Dia begitu sibuk menonton Dita yang sangat telaten dalam hal memasak.
Dita memang sangat suka sekali memasak . Kegemarannya itu diturunkan dari sifat ibunya yang juga suka memasak . Mendiang ibunya memang selalu mengajarkannya tentang cara memasak sedari Dita masih kecil . Selain dari mendiang ibunya , Dita juga suka belajar dari jaringan Internet dan juga Bi iyem .Maka dari itu dirinya bisa pandai memasak seperti sekarang .
" Makanlah " ucap Dita sembari meletakkan sepiring kwetiaw di hadapan Dion.
" Apa kau yakin ini bisa dimakan ? " ucap Dion meremehkan .
" Coba saja " jawab Dita sambil menyuapkan sesuap kwetiaw kedalam mulutnya .
Sebenarnya Dion merupakan salah satu orang yang pemilih jika mengenai soal makanan. Maka dari itu , di rumahnya terdapat seorang koki khusus yang memasak makanan untuk Dion seorang .
Namun terkecuali untuk hari ini , Dion sudah tidak bisa lagi menahan untuk tidak mencicipi makanan yang ada di hadapannya .
Selain karena melihat kelahapan Dita yang membuat dirinya lapar , makanan dihadapannya juga mengeluarkan aroma yang sangat lezat di hidung Dion seakan meminta dirinya untuk segera mencicipi.
Belum beberapa menit bicara , kwetiaw yang sebelumnya ada di atas piring Dion telah tandas tak tersisa.
" Bagaimana , apakah menurutmu makanan itu bisa dimakan ? ucap Dita tersenyum sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada .
" Lumayan " jawab Dion singkat .
Sebenarnya masakan yang dibuat Dita sangatlah enak di lidah Dion . Bahkan di dalam benaknya , Dion ingin minta makanannya untuk di tambah . Namun hal itu ia urungkan karena gengsinya terhadap Dita .
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
lama2 kmu bucin dion dan nara selingkuh🤣🤣
2024-09-08
0
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
ha...ha...ha....Dion gengsi..
2024-01-13
1