" Bagaimana ? apa kau sudah puas ? " tanya Reyhan yang sudah sangat kelelahan karena mengelilingi wahana bersama Dita.
" Ini belum seberapa , minggu depan aku ingin kita kesini lagi untuk mencoba rumah itu " ucap Dita sambil menunjuk sebuah rumah hantu yang memiliki antrian lumayan panjang.
Pengunjung memanglah terlihat sangat ramai hari ini . Selain karena hari ini adalah hari libur , ditempat itu saat ini juga sedang mengadakan diskon besar besaran untuk merayakan ulang tahun berdirinya Taman bermain tersebut.
Taman bermain yang Dita dan Reyhan kunjungi saat ini adalah taman bermain yang mereka selalu datangi semasih mereka sekolah dulu.
Beberapa menit kemudian
Dita tampak duduk termenung disebuah bangku panjang sambil memakan sepotong eskrim di tangannya.
Mata Dita memandang kearah sekitar wahana . Banyak sekali kenangan yang terukir antara dirinya dan juga reyhan disana .
Ingin sekali rasanya Dita saat ini mengungkapkan isi hatinya pada Reyhan , tapi itu tidak mungkin ia lakukan . Mengingat akan pernikahan yang telah diatur oleh ayahnya yang sebentar lagi akan terjadi.
Kenapa takdir begitu kejam terhadap dirinya . Pertanyaan itu selalu saja ada dibenaknya . Rasa sesak kini menyelimuti dadanya , air matapun sedikit demi sedikit mulai menggenangi matanya.
" 'Hey, apa yang terjadi ? " tanya Reyhan panik melihat wajah Dita yang hampir menangis.
" A- aku tidak apa apa , aku hanya kelilipan " jawab Dita gugup dan berpura pura menggosok kedua matanya.
Reyhan yang kenal betul dengan Dita dari kecil , tentu saja tahu bahwa Dita saat ini sedang berbohong padanya . Namun Reyhan tak mau memaksa Dita untuk menjelaskan , jika memang Dita belum mau bercerita. Dari kecil Reyhan selalu melindungi dan tak pernah mau memaksa Dita. Reyhan selalu menuruti apa yang Dita mau. Itu yang membuat Dita merasa nyaman dengan kehadiran Reyhan . Setelah kepergian ibunya , Reyhan bagaikan seorang malaikat pelindung yang sengaja dikirimkan oleh Tuhan untuknya.
" Ayo kita lanjut ke foto box " ucap dita bangkit dari duduknya.
" Apa kau yakin ? " tanya Reyhan.
" Ah !! kau itu banyak tanya sekali . ayo cepat " ucap Dita sambil menarik lengan Reyhan agar cepat berjalan mengikuti langkahnya.
Pukul 22.00
" Tiiing.......Duarrrr....." suara kembang api terdengar bersorak sorai menghiasi langit wahana.
" Ini nih yang kita tunggu tunggu " ucap Dita dengan senyum cerianya.
" Apa kau tak pernah bosan menatap kembang api itu ? aku rasa bentuknya sama saja sedari dulu " celetuk Reyhan.
" Iss dasar kau ini , kau memang tak pernah memiliki sisi romantis sedikitpun dari dulu . Kalau begini terus , kapan kau akan punya pacar dan menikah " ucap Dita yang masih memandang keatas langit.
" Kenapa aku harus mencari pacar lagi ? bukankah sudah ada kau yang selalu menemaniku " ucap Reyhan menatap Dita sambil menaik turunkan kedua alisnya.
" Dasar gila !!! ketus Dita menahan senyum dengan muka yang sudah memerah.
" caca marica hey hey...caca marica hey hey " tiba tiba terdengar nada dering ponsel Dita berbunyi.
Dita melihat sejenak ponselnya .
" Si pria gila " itulah nama yang tertera di layar hp Dita .
Bukannya mengangkat , Dita malah langsung mematikan panggilan hpnya.
" Dari siapa ? " tanya Reyhan.
" Telpon tak penting " ucap Dita lanjut menonton pesta kembang api.
Sedangkan di apartment Nara.
" Shitt...dasar gadis gila .... berani beraninya dia mematikan panggilanku " umpat Dion kesal karena sudah beberapa kali Dion berusaha menelpon Dita , namun selalu di reject oleh gadis itu.
" Ada apa sayang , kenapa kau terlihat begitu kesal " tanya Nara yang sedang duduk di samping Dion.
" Aku tidak apa apa sayang " ucap Dion yang masih memandang ke arah ponselnya.
Nara yang merasa diacuhkan langsung saja pergi masuk kearah kamarnya tanpa berkata apapun terhadap Dion.
Dion yang melihat kekasihnya sedang kesal langsung saja menyusul ke kamar Nara.
" Kau kenapa sayang ? " tanya Dion sambil membelai rambut Nara yang panjang.
" Aku kesal kau mengacuhkanku . Belum juga menikah , kau sudah mengabaikanku . Apa lagi kalau kau sudah menikah nantinya , kau pasti akan melupakanku " ketus Nara.
" Kau tambah cantik kalau sudah cemberut seperti itu " kekeh Dion menggoda.
" Kau itu bisa saja ya " ucap Nara sambil menahan senyum.
" Kau harus janji padaku . jika kau sudah menikah nanti , kau tidak boleh mengacuhkanku . Dan dalam waktu enam bulan kau harus menceraikannya " ucap Nara.
" Iya sayang .. Tapi kau juga harus janji , kau akan bersedia menikah denganku ketika aku sudah bercerai". ucap Dion.
" Tentu saja sayang " ucap Nara bergelayut manja duduk diatas pangkuan Dion.
" Baiklah . Sekarang aku harus balik dulu , ada beberapa urusan yang harus aku kerjakan " ucap Dion.
" Apa kau tak bisa menginap disini ? aku masih kangen " ucap Nara sambil mempererat pelukannya.
" Aku tidak bisa sayang , besok saja ya aku kesini lagi. Aku janji " jawab Dion dan menurunkan Nara dari pangkuannya.
" Baiklah , tapi janji besok harus datang " ucap Nara.
" Iya aku janji " ucap Dion mengecup sekilas kening Nara dan berlalu pergi dari apartement Nara.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kenapa ayah Dion tidak merestui hubungan Dion dan Nara....apa ada sesuatu yang ayah Dion tahu..
2024-03-21
0
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Hmm...memberi janji pada dua org sekli gus apa mampu Dion....?
2024-01-13
0