" Aku hanya ingin katakan bahwa aku tidak mau menikah denganmu " ucap Dion.
" Kau pikir aku juga mau menikah denganmu ? kau itu bukan tipe pria idaman ku " celetuk Dita sambil meminum milkshakenya.
Mata Dion membelalak tatkala mendengar jawaban dari Dita. Ini pertama kalinya ada seorang gadis yang tak tertarik akan pesona dirinya.
" Jika kau tak setuju , kenapa kau tak menolak saja perjodohan ini pada ayahmu " tanya Dion dengan santai.
" Kau kira aku bodoh , tentu saja aku sudah melakukannya dan hasilnya nihil " ucap Dita
" Apa kau punya rencana untuk membatalkannya ? tanya Dion yang hanya mendapat jawaban gelengan kepala dari Dita
Dita dan Dion menghela napas hampir secara bersamaan .
"Apa kita terima saja pernikahan ini dan bercerai setelah setengah tahun ?" tanya Dion.
" Apa kau sudah gila , kau pikir pernikahan adalah sebuah permainan " jawab Dita.
" Tapi aku sudah memiliki kekasih " ujar Dion.
" Terus kenapa kau tidak menikahi kekasihmu saja " celetuk Dita heran.
" Dia tidak mau " ucap Dion singkat.
" Tentu saja dia tidak mau , mana ada wanita yang mau menikah dengan pria kaku sepertimu " gumam Dita pelan yang masih terdengar oleh Dion.
" Apa kau bilang ? " Dion menatap tajam ke arah Dita.
"Aku tidak bicara apa apa " ucap Dita memalingkan wajahnya sambil menatap ke sembarang arah.
" kau hanya mempunyai dua pilihan . kita akan menikah dan bercerai setelah setengah tahun atau kau mau menikah denganku dan dimadu ? " tegas Dion dengan seringai liciknya.
Dita tampak termenung memikirkan penawaran dari Dion. Kedua tawaran itu benar benar sangat menyulitkan baginya.
" Jika kau menerima tawaranku yang pertama . Kau hanya perlu menyandang status jadi istriku di atas kertas , kau tak perlu melayaniku selayaknya suami istri dan akan ku pastikan kau akan ku kembalikan secara utuh tanpa tergores sedikitpun ke keluargamu setelah perceraian kita terjadi " ucap Dion menjelaskan.
" Apa ucapanmu benar benar bisa aku percaya " ucap Dita sambil menyipitkan kedua matanya seolah olah sedang menginterupsi lelaki itu.
" Jika kau masih ragu , kita bisa membuat sebuah surat perjanjian yang sah setelah menikah " saut Dion.
" Ok , kalau begitu aku setuju " jawab Dita.
" Aku sudah meminta kepada kedua orang tuaku agar pernikahan kita tidak dipublikasikan terlebih dahulu dan acara pernikahan kita akan di lakukan minggu depan " ucap Dion.
" Apa !! minggu depan ? teriak Dita yang begitu terkejut mendengarnya.
" Iya minggu depan , bukankah itu lebih baik . Lebih cepat kita menikah , lebih cepat pula kita akan berpisah" ucap Dion menjelaskan.
" Benar juga ya " saut Dita .
"Ring ding dong ...ring ding dong.."
Tiba tiba dering ponsel terdengar dari saku jas milik Dion.
" Sayang kau ada dimana ? apa kau lupa dengan janji kita " ucap seseorang di seberang telepon.
" Aku akan kesana sebentar lagi , kau tunggulah sebentar " balas Dion dan segera menutup ponselnya.
" Aku harus pergi sekarang , besok kita bahas lagi masalah kita " ucap Dion sambil memakai kacamata hitamnya bersiap untuk pergi.
" Baiklah , aku juga sudah ada janji " saut Dita.
Mereka pun keluar dari Restoran dan menuju ke arah mobil mereka masing masing.
Di sebuah apartemen
" Sayang ..kenapa kau lama sekali , apa kau masih marah padaku ? " ucap seorang gadis yang tak lain adalah Nara .
" Maaf , tadi aku ada janji bertemu dengan seseorang " balas Dion sambil memeluk mesra kekasihnya.
" Bagaimana ? kapan kau akan menikah dengannya ? " tanya Nara .
" Jika jadi , aku akan menikah minggu depan " jawab Dion dengan lesu dan berlalu duduk diatas sofa.
" Apakah dia cantik ? " tanya Nara.
" Tak ada yang lebih cantik selain dirimu " jawab Dion sambil membelai lembut pipi Nara.
" Apa kau tidak apa apa jika aku menikah ? " ucap Dion .
Nara hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Dion . Ada raut kesedihan terlihat di matanya .Rasa sesak dia tahan tatkala mendengar pertanyaan dari kekasihnya.
Dion yang melihatnya langsung saja memeluk Nara dengan erat. Dari dulu dirinya memang selalu tak tega jika melihat kekasihnya itu menangis.
Dion sangat mencintai dan memanjakan Nara. Apapun yang diminta olehnya selalu Dion berikan. Dion termasuk pria yang lumayan royal di kehidupannya.
Dia tak pernah mempermasalahkan seberapa banyak Nara menggunakan black cardnya yang telah ia berikan kepada kekasihnya itu. Itu salah satu alasan bagi Nara untuk menyukai Dion.
Ditempat lain , di sebuah taman bermain.
" Kau ada dimana ? " tanya seorang pria tampan di seberang telepon .
" Aku berada didekat pintu masuk , ada patung beruang teddy yang sangat besar disini " ucap Dita sambil melihat ke semua arah mencari keberadaan seseorang.
Dita menatap seseorang dari jauh , dan melambaikan tangannya.
" Apa kau sudah lama menunggu " ucap seorang pria yang tak lain adalah Reyhan.
" Sudah lima tahun aku menunggumu disini , maka dari itu kau harus dihukum dengan cara membelikanku sebuah eskrim " saut Dita dengan memasang wajah cemberut.
Reyhan langsung saja mengacak ngacak rambut Dita , karena merasa gemas dengan tingkah gadis itu yang masih saja seperti anak kecil.
" Hari ini kita harus habisi semua wahana yang ada disini " ucap Dita dengan penuh semangat.
" Siapa takut ! " Ucap Reyhan menantang .
Tanpa aba aba Dita langsung saja masuk berlari ke dalam taman bermain sambil menggandeng tangan Reyhan dengan erat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kenapa ayah Dita tak merestui hubungan Dita dan Reyhan....
2024-03-21
0