Pagi harinya di kampus Sena mendapat tugas kelompok dari dosennya, kebetulan dia satu kelompok sama Rena, Angga dan Doni.
"Jadi gimana nih kita ngerjain tugasnya di rumah siapa?" tanya Angga
"Gimana kalo di rumah Sena aja" ujar Doni memberi saran.
Sebenernya Doni diem diem suka sama Sena tapi sekarang malah denger denger sena sudah jadian sama Vian anak jurusan kesenian itu.
"Boleh juga aku setuju, kalau kamu gimana Ren ?" tanya Angga ke Rena.
"Mmmm.....gimana kalo kalian ber 3 aja yang kerjain ntar gue kasih imbalan deh gue terima beres aja gimana" jawab Rena yang gak mau pusing mikirin tugas.
Memang Rena anaknya paling males belajar atau ngerjain tugas karena otaknya yang lemot kalo soal pelajaran, makanya dia sering bayar temannya yang pinter buat ngerjain tugasnya.
"Ya gak bisa gitu dong Ren kita harus kerjain sama sama itu namanya enak di kamu gak enak di kita" saut Sena tak setuju.
"Tenang aja deh ntar gue bayar kalian gimana?"
"Gak bisa Ren kita harus kerjain sama sama gak boleh curang gitu" tambah Doni ikut menimpali.
"Ya iya oke deh terus rencananya kapan kita cari bahannya?" tanya Rena.
"Gimana kalo besok, kalo sekarang aku gak bisa soalnya nyokap gue lagi di rawat di rumah sakit gimana kalo besok?" ujar Sena.
"Kalau gue sih ngikut aja" jawab Angga.
"Nyokap lo sakit sen? sakit apa?" tanya Doni.
"Iya don, nyokap gue tiba tiba dadanya sakit tadi malam jadi langsung di bawa ke rumah sakit" jawab Sena.
"Gimana kalo nanti kita jenguk nyokapnya Sena gaes?" ujar Doni yang ingin mengajak teman temanya untuk menjenguk nyokapnya Sena di rumah sakit.
"Boleh tuh nanti pulang kuliah yah?" jawab Angga Setuju.
"Eh gak usah nanti pada ngrepotin lagi" jawab Sena yang malah merasa gak enak hati gegara dia bilang kalau mamahnya sakit malah pada mau nengokin mamahnya.
"Gak pa pa na kita kan teman" ujar Angga.
"Bener kata Angga na kalo kamu gimana Ren mau ikut gak?" tanya Doni pasalnya dari tadi Rena cuma diam mungkin Rena bingung mau bicara apa soalnya Rena gak biasa gaul sama Sena dan yang Lainnya.
"Iya nanti gue juga ikut ya" jawab Rena.
"Makasih ya malah pada repot repot mau nengokin mamahku segala"
"Gak repot kok" jawab Doni.
Akhirnya Doni, Angga dan Rena setuju untuk nengokin mamahnya Sena di rumah sakit.
******
Sedangkan Bima pagi itu langsung menjemput Dara di apartemennya dan setelah sampai di unit apartemennya Bima memencet bel terlebih dahulu sebelum masuk, sebenernya Bima bisa aja langsung masuk tapi Bima tidah melakukan itu, Bima merasa gak sopan aja karena apartemenya ada gadis yang menempati.
TING.....TONG....TING ....TONG.....
"Duh siapa ya yang pagi pagi sudah bertamu" gumam Dara.
Dara langsung mengintip siapa yang datang dan ternyata bima, darapun langsung membuka pintunya.
CEKLEK
"Eh mas Bima silahkan masuk mas" ujar Dara setelah membuka pintu.
"Iya Ra maaf ya aku pagi pagi udah datang ke sini soalnya mamah ingin bertemu sama kamu makanya aku di suruh jemput kesini"
"Tante wenda ingin ketemu sama aku? ada apa ya mas kira kira?" Tanya Dara.
"Aku juga kurang tau Ra tadi malam mamah masuk rumah sakit"
"Apa? tante wenda sakit?" tanya Dara terkejut.
"Iya Ra dan mamah ingin bertemu sama kamu" jawab Bima.
"Ya udah mas kalo gitu Dara siap siap dulu ya, mas bima mau minum apa?"
"Gak usah Ra nanti kalo mau minum aku bisa ambil sendiri aja" jawabnya.
"Ya udah kalo gitu Dara mau ganti baju dulu"
Setelah Dara ganti baju meraka berdua langsung menuju ke rumah sakit, sekitar 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit lalu meraka berdua langsung menuju ruang perawatan wenda.
"Tante, tante gimana keadaanya?" tanya Dara ketika sudah masuk ke dalam ruang perawatan wenda.
"Dara, tante gak pa pa kok sekarang sudah membaik nanti sore juga sudah boleh pulang" jawab Wenda.
"Papah kemana mah kok gak ada?" tanya Bima yang melihat mamahnya hanya sendirian.
"Papah kamu lagi di kamar mandi Bim" jawab mamahnya
"Ada apa Nim nanyain papah?" tanya Rendi yang baru keluar dari kamar mandi.
"Gak pa pa pah cuma nanya aja kok gak ada gitu"
"Ra tante mau bicara sama kamu, tante mau nagih janji kamu kemarin yang bersedia menikah dengan Bima anak tante" ucap Wenda tiba tiba.
"Mmmm.....Dara akan tepati janji Dara tapi bagaimana dengan mas Bimanya tante?"
"Kamu tenang saja Bima sudah setuju kok iya kan Bim?" tanya mamahnya kepada Bima.
"Iya mah tapi Bima perlu bicara dulu sama Dara"
"Ya sebaiknya kalian berdua bicarakan saja dulu tentang perjodohan ini sekalian ajak Dara sarapan pasti kalian berdua belum sempat sarapan pagi kan?" sahut Rendi ikut menimpali, Rendi sengaja bilang begitu biar anaknya itu bisa bicara berdua dengan Dara.
"Iya papah kamu bener Bim"
"Ya udah kalo gitu Bima mau makan dulu ayo Ra aku perlu bicara sama kamu" ajak Bima pada Dara.
"Eh iya mas" jawab Dara yang sedikit takut kalau Bima gak akan setuju. "aduh gimana nih gak enak aku sama mas bima pasti dia marah dan terpaksa dengan perjodohan ini, tapi gimana ya aku sudah terlanjur janji" batin Dara dalam hati.
Akhirnya Bima dan Dara lebih memilih sarapan pagi di kantin rumah sakit.
"Kamu mau pesan apa Ra?" tanya Bima setelah mereka berdua sampai di kantin.
"Dara mau pesen nasi goreng aja sama minumnya lemon tea"
" Mbak......."panggil Bima pada seorang pelayan.
" Iya tuan mau pesan apa?" tanya pelayan itu.
"Nasi goreng 2 sama minumnya lemon tea 1 dan hot capuccino 1"
"Baik tuan nona di tunggu sebentar ya" ujar Pelayan itu yang langsung pergi untuk memyiapkan makanan pesanan Bima.
"Ra aku mau nanya sama kamu kenapa kamu mau menerima perjodohan ini?" tanya Bima.
"Ma.....maaf mas Dara gak bermaksud ......mmmm Dara terpaksa menerima perjodohan ini, kalau mas Bima gak setuju mas Bima bisa menolaknya tapi kalau Dara gak bisa mas karena Dara sudah terlanjur janji"
"Maaf Ra aku juga gak bisa nolak aku gak mau mamah jadi drop dan sakit lagi"
"Jadi tante wenda sakit gara gara itu mas?" tanya Dara yang tak menyangkan bahwa Wenda sakit gara gara mikirin hal itu.
"Iya jadi aku juga terpaksa menerima perjodohan ini karena gak tega melihat mamah sakit" ujar Bima yang gak sepenuhnya jujur sebenenya Bima sudah ada rasa suka sama Dara.
"Terus solusinya gimana ya mas" tanya Dara.
"Ya kita memang harus menikah, kamu tau kan Ra kalau menikah itu gak bisa di jadikan permaiman, aku minta kita jalani saja dulu aku akan belajar menerimamu dan mencintaimu aku harap kamu juga begitu"
"Kalo itu keputusan mas Bima aku nurut aja mas karena aku sudah terlanjur janji sama tante wenda" jawab Dara.
Pembicaraan mereka terputus karena ada pelayan yang datang untuk mengantarkan makanan. "silahkan tuan dan nona" kata pelayan itu.
"Iya terima kasih mbak" jawab Dara.
setelah makanan pesanan mereka datang merekapun memakan makanan itu dalam heningan tidak ada yang bicara antara Bima dan Dara, mereka berdua masih sama sama canggung karena mendadak gak ada lagi bahan untuk di bicarakan, tiba tiba ada yang memanggil Dara.
"Dara......kamu Dara kan?" tanya Vino yang melihat Dara sedang berada di kantin rumah sakit bersama seorang pria yang di kenalnya.
Ya ternyata yang memanggil Dara adalah Vino kebetulan Vino berada di rumah sakit karena sedang mengurus masalahnya dengan seseorang yang di tabraknya waktu lalu.
"Eh vino" jawab Dara yang sedikit terkejut dengan adanya vino di situ
"Kamu sekarang cantik banget Ra aku sampai pangling kirain bukan kamu loh tadi" ujar Vino yang mengagumi kecantikan Dara, pasalnya Vino melihat perubahan dari penampilan Dara yang sekarang, Dara terlihat lebih modis dengan baju branded yang di kenakannya.
"Kamu disini ngapain Vin?" tanya Dara basa basi padahal sebenernya Dara sudah merasa malas sama Vino.
"Aku lagi ada sedikit urusan Ra di rumah sakit ini" jawabnya.
"Kamu sama.......tuan Bima" ujar vino dengan terkejut karena melihat Dara sedang bersama dengan Bima.
"Kamu kenal Ra sama dia?" tannya Bima sambil menunjuk ke arah Vino.
"Iya mas, vino ini pacarnya kak Rena mas Bima kenal juga sama vino?"
"Iya dia yang hampir nabrak mamahku waktu itu" jawab Bima yang membuat Dara kaget
"Apa....? benar itu vin ?" tanya Dara tak pecaya.
"I.....iya ra waktu itu aku gak sengaja" jawab Vino dengan gugup.
"Kamu udah selesai kan Ra makannya? kalo udah kita balik yuk"
Bima ingin segera membawa Dara pergi karena Bima gak suka melihat Dara berinteraksi dengan laki kaki lain, tanpa basa basi Bima langsung menggandeng tangan Dara untuk mengajaknya pergi dari sana.
"Aku duluan ya vin" ujar Dara sebelum pergi.
"Jadi Dara kenal sama tuan Bima, ada hubungan apa ya mereka berdua sampai pegangan tangan segala mana Dara sekarang cantik banget lagi beda banget penampilannya sama yang dulu, gak mungkin kan mereka........aku harus deketin Dara lagi" gumam Vino dalam hati setelah Dara dan Bima pergi dari sana.
o0o
Sedangkan di sebrang sana Bella sangat kesel karena Alex berubah udah gak romantis seperti dulu lagi, sekarang Alex jadi lebih cuek dan dingin, Bella merasa Alex sedang menghindarinya makanya Bella sekarang menyesal memilih Alex, Bella sudah tau kalo ternyata dia hanya di manfaat kan saja sama Alex.
Alex merebut Bella dari Bima bukan karena cinta melainkan hanya ingin membuat bima hancur, makanya Bella sekarang ingin kembali lagi sama Bima.
"kurang ajar banget kamu lex, aku bener bener nyesel dulu kenapa bisa kegoda sama kamu" gumam Bella dalam hati dengan mengepalkan tangannya.
BERSAMBUNG
#TOLONG TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT NYEMANGATIN AUTHOR LIKE KOMEN VOTE#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ashika ruhab
masih ngarep aja tu si vino... pastinya lah dara yg mau sama cowok yg gampang berpaling kecewek macam kau tu Vin...dasar buaya buntung...🙄😒😜 nyesel terlambat bel ... makanya jadi cewek yg setia sama pasangan...🙄😒
2022-07-20
1
Prapti Handayani
Hmm,,,bukan hanya pelakor yg berkeliaran.Taoi calon"pebjmir juga🙄
2022-06-03
0
Tuning Suprihatin
semoga pelakornya pada mundur sadar diri kalau mereka memang bukan jodohnya
2022-05-29
0